Anda di halaman 1dari 73

DETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG

Materi Diklat Lanjut Pendidik PAUD


PENDAHULUAN
• Lima tahun pertama merupakan masa kritis
tumbuh kembang
• Prinsip asah, asih, asuh
• Pembinaan tumbuh kembang secara
komprehensif melalui stimulasi, deteksi,
intervensi dini tumbuh kembang
• Ruang lingkup: tahapan perkembangan,
deteksi dini tumbuh kembang
Ciri khas masa anak
• Pertumbuhan
• Perkembangan
• Pertumbuhan ≠ Perkembangan
Pertumbuhan
• Bertambahnya ukuran dan jumlah sel serta
jaringan pembentuk tubuh lainnya, sehingga
ukuran fisik dan bentuk tubuh bertambah
sebagian atau keseluruhan
• Pertumbuhan diukur dengan satuan panjang
dan berat
• Yang diukur pada pertumbuhan: Berat Badan
(BB), Tinggi/Panjang Badan (TB/PB), Lingkar
Kepala (LK)
Perkembangan
• Bertambahnya struktur dan fungsi tubuh yang
lebih rumit dalam hal kemampuan gerak kasar,
gerak halus, bicara dan bahasa serta sosialisasi
dan kemandirian
• Hasil dari kematangan hubungan berbagai
sistem dalam tubuh
Usia 0-3 bulan
• Mengangkat kepala setinggi 45 derajat
• Menggerakkan kepala dari kiri/kanan ke
tengah
• Melihat dan menatap wajah Ayah Bunda
• Mengoceh spontan atau bereaksi dengan
mengoceh
• Suka tertawa keras
• Bereaksi terkejut terhadap suara keras
• Membalas tersenyum ketika diajak
bicara/tersenyum
• Mengenal Bunda dengan penglihatan,
penciuman, pendengaran, dan kontak
Usia 3-6 bulan
• Berbalik dari telungkup ke telentang
• Mengangkat kepala setinggi 90 derajat
• Mempertahankan posisi kepala tetap tegak dan stabil
• Menggenggam pensil
• Meraih benda yang ada dalam jangkauannya
• Memegang tangannya sendiri
• Berusaha memperluas pandangan
• Mengarahkan matanya pada benda2 kecil
• Mengeluarkan suara gembira bernada tinggi
• Tersenyum ketika melihat mainan/gambar yang menarik saat
bermain sendiri
Usia 6-9 bulan
• Duduk sendiri (dalam sikap duduk bersila)
• Belajar berdiri, kedua kakinya menyangga sebagian berat badan
• Merangkak dan meraih mainan
• Mendekati seseorang
• Memindahkan benda dari tangan yang satu ke tangan yang lainnya
• Memungut 2 benda, masing-masing tangan memegang 1 benda pada saat
yang bersamaan
• Memungut benda sebesar kacang dengan meraup
• Bersuara tanpa arti (seperti: mamama, dadada, tatata)
• Mencari mainan/benda yang dijatuhkan (sendok stainless/uang/logam)
• Bermain tepuk tangan/cilukba
• Bergembira dan melempar benda
• Makan sendiri
Usia 9-12 bulan
• Mengangkat tangannya ke posisi berdiri
• Belajar berdiri selama 30 detik atau berpegangan di kursi
• Dapat berjalan dengan dituntun
• Mengulurkan lengan/badan untuk meraih mainan yang diinginkan
• Menggenggam erat pensil
• Memasukkan benda ke mulut
• Mengulang menirukan bunyi yang didengar
• Menyebut 2-3 suku kata yang sama tanpa arti
• Mengeksplorasi sekitar
• Ingin menyentuh apa saja
• Memiliki rasa ingin tahu
• Bereaksi terhadap suara bisikan
• Senang bermain cilukba
• Mengenal anggota keluarga, takut pada orang yang belum dikenal
Usia 12-18 bulan
• Berdiri sendiri tanpa berpegangan
• Membungkuk untuk memungut mainan kemudian kembali
berdiri
• Berjalan mundur 5 langkah
• Memanggil ayah dengan papa dan Bunda dengan mama
• Menumpuk 2 kubus
• Memasukkan kubus ke kota
• Menunjuk apa yang diinginkan tanpa menangis/merengek
• Dapat mengeluarkan suara yang menyenangkan
• Dapat menarik tangan Bunda
• Memperlihatkan rasa cemburu atau bersaing
Usia 12-18 bulan
• Berdiri sendiri tanpa berpegangan
• Membungkuk untuk memungut mainan kemudian kembali
berdiri
• Berjalan mundur 5 langkah
• Memanggil ayah dengan papa dan Bunda dengan mama
• Menumpuk 2 kubus
• Memasukkan kubus ke kota
• Menunjuk apa yang diinginkan tanpa menangis/merengek
• Dapat mengeluarkan suara yang menyenangkan
• Dapat menarik tangan Bunda
• Memperlihatkan rasa cemburu atau bersaing
Usia 18-24 bulan
• Berdiri sendiri tanpa berpegangan
selama 30 detik
• Berjalan tanpa terhuyung-huyung
• Bertepuk tangan, melambai-lambai
• Menumpuk 4 kubus
• Memungut benda kecil dengan ibu jari
atau jari telunjuk
• Menggelinding bola ke arah sasaran
• Menyebut 3-6 kata yang memiliki arti
• Membantu/menirukan pekerjaan rumah
tangga
• Memegang cangkir sendiri
• Belajar makan dan minum sendiri
Usia 24-36 bulan
• Jalan menaiki tangga sendiri
• Dapat bermain dan menendang bola kecil
• Mencorat-coret kertas
• Bicara dengan baik, menggunakan 2 kata
• Dapat menunjuk 1 atau lebih bagian tubuh
ketika diminta
• Melihat gambar dan dapat menyebut
dengan benar nama 2 benda atau lebih
• Membantu memungut mainannya sendiri
• Membantu membawa suatu benda ketika
diminta
• Makan nasi sendiri tanpa banyak tumpah
• Melepas pakaiannya sendiri
Usia 36-48 bulan
• Berdiri pada satu kaki selama 2 detik
• Melompat dengan kedua kaki diangkat
• Mengayuh sepeda roda 3
• Menggambar garis lurus
• Menumpuk 8 kubus
• Mengenal 2-4  warna
• Menyebut nama, umur, tempat
• Mengerti arti kata di atas, di bawah, di depan
• Mendengarkan cerita
• Mencuci dan mengeringkan tangan sendiri
• Bermain dengan teman, mengikuti aturan permainan
• Mengenakan sepatu sendiri
• Mengenakan celana panjang, kemeja, baju
Usia 48-60 bulan
• Berdiri pada satu kaki selama 6 detik
• Melompat dengan kedua kaki diangkat
• Mengayuh sepeda roda 3
• Menggambar garis lurus
• Menupuk 8 kubus
• Mengenal 2-4  warna
• Menyebut nama, umur, tempat
• Mengerti arti kata di atas, di bawah, di depan
• Mendengarkan cerita
• Mencuci dan mengeringkan tangan sendiri
• Bermain dengan teman, mengikuti aturan
permainan
• Mengenakan sepatu sendiri
• Mengenakan celana panjang, kemeja, baju
Usia 60-72 bulan
• Berjalan lurus • Mengerti lawan kata
• Berdiri dengan satu kaki • Menjawab pertanyaan
selama 11 detik tentang benda terbuat dari
• Menggambar 6 bagian tubuh apa dan kegunaannya
• Menggambar orang lengkap • Mengenal angka, bisa
• Menangkap bola dengan menghitung angka 5-10
kedua tangan • Mengenal warna-warni
• Menggambar segi empat • Mengungkapkan simpati
• Mengerti pembicaraan yang • Mengikuti aturan permainan
menggunakan 7 kata atau • Berpakaian sendiri tanpa
lebih dibantu
Deteksi Dini
• Kegiatan/pemeriksaan untuk
menemukan secara dini adanya
penyimpangan tumbuh kembang pada
balita dan anak prasekolah
• Semakin dini diintervensi, semakin
mudah
• Bila terlambat, intervensi sulit dan
berpengaruh jangka panjang
Apa yang dideteksi?
• Penyimpangan Pertumbuhan
– Status gizi, lingkar kepala
• Penyimpangan Perkembangan
– Keterlambatan perkembangan, gangguan daya
lihat, gangguan daya dengar
• Penyimpangan Mental Emosional
– Masalah mental emosional, autisme, gangguan
pemusatan perhatian dan hiperaktivitas
Kapan melakukan deteksi?
Persiapan Deteksi Tumbuh Kembang

• Tanyakan tanggal lahir anak


• Tanyakan apakah lahir cukup bulan / kurang
bulan
• Pada bayi prematur, harus menggunakan usia
koreksi, sampai anak berusia 2 tahun
• Usia koreksi menggunakan usia gestasi 40
minggu
• Untuk pemantauan tumbuh kembang
Usia koreksi
• Bayi AN, lahir pada usia gestasi 33 minggu, tanggal 29
November 2010
• Usia anak saat ini (periksa tanggal 23 Pebruari 2011)
• Cara menghitung :
• 2011 2 23
• 2010 11 29
2 24
Koreksi (40 mg – 33 mgg = 7 mgg = 1 bulan 21 hari)
Usia bayi = (2 bulan 24 hari) – (1 bulan 21 hari)
Usia koreksi 1 bulan 3 hari
Cara Deteksi Dini Tumbuh Kembang
PERTUMBUHAN :
• Timbang berat badannya (BB)
• Ukur tinggi badan (TB) dan lingkar kepalanya (LK)
• Lihat garis pertambahan BB, TB dan LK pada grafik

PERKEMBANGAN
• Tanyakan perkembangan anak dengan KPSP (Kuesioner Pra
Skrining Perkembangan)
• Tanyakan daya pendengarannya dengan MTDD (Modifikasi
Tes Daya Dengar), penglihatannya dengan TDL (Tes Daya
Lihat),
• Tanyakan masalah perilaku dgn kuesioner MME, autis dengan
CHAT, gangguan pemusatan perhatian dgn kuesioner Conners
CARA MENIMBANG ANAK YANG BENAR
1. Pilih pelana rumah
atau dahan peng-
gantung yang kuat
2. Tali penggantung
dacin yang kuat

3. Gantungkan dacin dengan


4. Sarung atau celana posisi batang dacin sejajar
timbang tempat dengan mata penimbang
anak diletakkan 5. Bandul 6. Bandul penyeimbang
geser dapat berupa kantong /
di angka NOL plastik berisi kerikil
atau pasir
CARA MEMASANG DACIN YANG BENAR
7. Posisi kedua paku
timbangan harus
lurus
MEMASANG DACIN YANG SALAH

Batang dacin tidak


datar (seimbang)

Bandul penyeimbang
tidak dipasang
Menimbang
• Sebaiknya timbangan : elektronik,
• 0-2 thn : skala 10 gram
• Perhatikan titik nol sebelum menimbang
• Timbangan harus di tera berkala
JANGAN Menggunakan Timbangan Kamar Mandi
(Bathroom Scale)

x
Karena : skala kasar (1 kg),
per (pegas) cepat lemah setelah dipakai berulang-ulang
Cara mengukur Panjang Badan
atau Tinggi Badan (TB)
Interpretasi pertumbuhan
• Satu kali penimbangan / pengukuran :
– tidak dapat menyimpulkan pertumbuhan

• Menilai pertumbuhan :
– Ukur / timbang secara periodik
– Hubungkan titik-titik BB, TB, LK menjadi garis
– Bila kurva BB, TB, LK sejajar dengan kurva
pertumbuhan  pertumbuhan normal
Tabel Berat Badan (BB) terhadap Tinggi Badan (TB)
Untuk MENILAI STATUS GIZI

31
Pengukuran Lingkar Kepala
Pada bagian ukuran terbesar
(glabela – protuberantia oksipitalis)
Tergantung bentuk kepala
Pengukuran Lingkar Kepala
• Minimal tiap 3 bln sampai umur 1 tahun
• Minimal tiap 6 bl sampai umur 2 tahun
• Minimal tiap tahun sampai umur 6 thn
NORMAL : bila garis pertumbuhan LK SEJAJAR dengan
garis grafik didekatnya, dan di dalam “jalur hijau”
TIDAK NORMAL : bila garis pertumbuhan LK TIDAK
SEJAJAR dengan garis grafik didekatnya atau di luar
“jalur hijau”
segera rujuk ke Rumah Sakit
Grafik Lingkar Kepala Nellhaus
Lingkar Kepala : < - 2 SD = Mikrosefali,
> + 2 SD = Makrosefali

Pertumbuhan LK
Pertumbuhan LK NORMAL ABNORMAL
Kuesioner Pra Skrining Perkembangan
(KPSP)
 9-10 pertanyaan singkat pada orang-tua / pengasuh,
 tentang kemampuan yang telah dicapai oleh anak
 mulai umur 3 bulan, minimal tiap 3 bulan sampai umur 2 tahun,
minimal tiap 6 bulan sampai umur 6 tahun
 untuk mengetahui perkembangan anak sesuai umurnya atau
terlambat

Alat :
1. Kuesioner (daftar pertanyaan) sesuai umur anak
2. Kertas, pensil,
3. bola karet atau plastik seukuran bola tenis,
4. kerincingan,
5. kubus berukuran sisi 2,5 cm sebanyak 6 buah,
6. benda-benda kecil seperti kismis/potongan biskuit kecil
berukuran 0,5-1 cm
Interpretasi (penafsiran) KPSP :
 “Ya”, bila orang tua menjawab : anak bisa melakukan
atau pernah atau sering atau kadang-kadang.
 “Tidak”, bila anak belum pernah / tidak pernah / ibu
tidak tahu
 Bila “Ya” berjumlah 9-10, berarti perkembangan anak
sesuai tahap perkembangannya (S)
 Bila “Ya” berjumlah 7-8, berarti meragukan (M)
 Bila “Ya” sama atau kurang dari 6, kemungkinan ada
penyimpangan (P)  rinci jawaban “tidak” pada aspek
perkembangan mana
Bila jawaban KPSP : Ya 9 – 10
Artinya : perkembangan anak sesuai dengan umurnya
(S)
 beri pujian pada ibu
 teruskan pola asuh
 teruskan stimulasi sesuai tahap perkembangan
berikutnya
 Ikutkan anak di Posyandu, BKB, PAUD
Bila jawaban KPSP : Ya 7 – 8
Artinya : perkembangan anak meragukan (M)
 Beri dukungan ibu
 Ajarkan ibu cara stimulasi sesuai kelompok umur
 Cari kemungkinan penyakit yang menyebabkan
penyimpangan perkembangan
 Ulangi setelah 2 minggu kemudian dengan KPSP
sesuai umur anak

Jika hasil KPSP ulangan “Ya” tetap 7 - 8, maka


kemungkinan ada penyimpangan (P)
  rujuk ke RS terdekat
Bila jawaban KPSP Ya : 6 atau kurang

Kemungkinan ada penyimpangan perkembangan (P)


– Segera rujuk ke Rumah Sakit
– Tulis jenis dan jumlah
penyimpangan perkembangan
(mis. gerak kasar, halus, bicara & bahasa, sosial dan
kemandirian)
Modifikasi Tes Daya Dengar
• Mulai umur 0 bulan
Tiap 3 bulan sampai umur 1 tahun
Tiap 6 bulan umur 1-6 tahun,
• Umur < 24 bln dijawab oleh ibu / pengasuh
• Umur > 24 bln perintah melalui ibu/ pengasuh agar
dikerjakan oleh anak

Alat :
• Daftar pertanyaan
• Gambar binatang (ayam,anjing,kucing), manusia
• Mainan (bel, boneka, kubus, sendok, cangkir, bola, pensil
warna)
Modifikasi tes daya dengar (MTDD) umur < 24 bulan

• Bacakan pertanyaan kepada ibu/pengasuh dengan


lambat, jelas dan nyaring, satu persatu.
• Semua pertanyaan harus dijawab oleh
orangtua/pengasuh.
• Tunggu jawaban dari orangtua/pengasuh
Jawaban “Ya” jika:
• Menurut orangtua, anak dapat melakukan dalam
satu bulan terakhir.
Jawaban “Tidak” jika:
• Menurut orangtua anak tidak pernah, tidak tahu
atau tidak dapat melakukan dalam satu bulan
terakhir.
Tes daya dengar (TDD) umur > 24 bulan

Berupa perintah melalui orangtua/pengasuh untuk


Dilakukan oleh anak.
Amati kemampuan anak dalam melakukan perintah
orangtua/pengasuh.

Jawaban Ya jika:
Anak dapat melakukan perintah orangtua / pengasuh.

Jawaban Tidak jika:


Anak tidak dapat /tidak mau melakukan perintah
orangtua/pengasuh.
Interpretasi (penafsiran) Modifikasi Tes Daya
Dengar:
1. Bila ada satu atau lebih jawaban “Tidak”,
kemungkinan anak mengalami gangguan
pendengaran.
2. Catat jumlah ketidakmampuan anak.
Intervensi (tindakan):
• Rujuk ke RS bila tidak dapat ditanggulangi
Tes Daya Lihat (TDL)

• Mulai umur 3 tahun, ulang tiap 6 bulan


• Dikerjakan oleh tenaga kesehatan atau
guru
Alat dan Sarana :
1. Ruangan
2. Dua buah kursi
3. Poster huruf E dan penunjuk
4. Guntingan huruf E
Tes Daya Lihat (TDL)
Cara:
• gantungkan poster 3 m dari anak,
• setinggi mata anak dalam posisi duduk
• latih anak mengarahkan kartu E dengan benar ke atas, bawah,
kanan, kiri, sesuai yang ditunjuk pada poster
• Tutup sebelah mata dengan kertas
• Tunjuk huruf E pada poster satu persatu mulai baris 1-4
• Puji bila anak dapat mencocokkan arah huruf E
• Ulangi pada mata sebelahnya.
Interpretasi (penafsiran)
Bila tdk dapat mencocokkan posisi E s/d baris ketiga
gangguan daya lihat
Intervensi (tindakan) : rujuk
Deteksi Dini Gangguan Perilaku
Bila ada keluhan orangtua atau kecurigaan petugas / guru /
kader (tidak rutin)
1. Dgn kuesioner daftar tilik untuk autisme (Checklist for
autism in toddlers / CHAT) bagi anak umur 18 bulan s/ 3
tahun.
2. Dgn Kuesioner Masalah Mental Emosional (KMME) bagi
anak 3 - 6 tahun.
3. Dgn kuesioner Abreviated Conner Rating Scale untuk
Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktifitas (GPPH)
bagi anak umur 3 tahun ke atas.
CHAT (Checklist for Autism in Toddlers)
• American Academy of Pediatrics
• Autistic Spectrum Disorder (ASD) > 18 bln
• 9 pertanyaan untuk orangtua
• 5 pengamatan oleh pemeriksa
• Interpretasi :
 Kemungkinan besar (severe risk) ASD
 Kemungkinan (mild risk) ASD
 Kemungkinan gangguan perkembangan lain
 Dalam batas normal
Daftar Tilik Deteksi Dini Autis (CHAT)
• Deteksi dini autis pada umur 18-36 bulan.
• Bila ada keluhan / kecurigaan dari orang tua/
pengasuh / petugas karena ada 1 (satu) atau lebih
1. Keterlambatan bicara.
2. Gangguan komunikasi/ interaksi sosial.
3. Perilaku yang berulang-ulang.
• Tanyakan dan amati perilaku anak
• 9 pertanyaan untuk ibu/pengasuh (A): ya/ tidak
• 5 perintah bagi anak (B) : ya / tidak
Interpretasi (penafsiran) CHAT

• Risiko tinggi menderita Autis : tidak A5, A7, B2-4 


rujuk
• Risiko rendah menderita Autis : tidak A7, B4
• Kemungkinan ggn perkembangan lain : tidak 3 atau
lebih A1-4, A6, A8-9, B1, B5
• Normal
Ringkasan kuesioner Autis (CHAT)
A. Pertanyaan pada orangtua / pengasuh
1. Senang di ayun-ayun, diguncang-guncang
2. Tertarik memperhatikan anak lain
3. Suka memanjat tangga
4. Suka main ciluk-ba, petak umpet
5. Bermain pura-pura membuat minuman
6. Meminta dengan menunjuk
7. Menunjuk benda
8. Bermain dengan benda kecil
9. Memberikan benda utk menunjukkan sesuatu
B. Pengamatan perilaku anak
• Anak memandang mata pemeriksa
• Anak melihat ke benda yang ditunjuk
• Bermain pura-pura membuat minum
• Menunjjuk benda yang disebut
• Menumpuk kubus
Kuesioner Masalah Mental Emosional (KMME)

• Bila ada kecurigaan orangtua / petugas (tidak rutin)


anak umur 3- 6 tahun
• 12 pertanyaan untuk deteksi dini masalah mental -
emosional, tiap 6 bulan
• Tanyakan pada orangtua / pengasuh.

• Catat jawaban “Ya”atau “Tidak”.


• Hitung jumlah jawaban “Ya”.

Interpretasi (penafsiran) KMME


Jawaban Ya > 1 : kemungkinan anak mengalami
masalah mental emosional.
Ringkasan isi kuesioner KMME
1. Sering terlihat marah
2. Menghindar dari teman-teman
3. Perilaku merusak dan menentang lingkungan
4. Takut atau kecemasan berlebihan
5. Konsentrasi buruk / sulit
6. Kebingungan
7. Perubahan pola tidur
8. Perubahan pola makan
9. Sakit kepala, sakit perut, keluhan fisik
10. Putus asa
11. Kemunduran perilaku
12. Perbuatan yang diulang-ulang
Intervensi (tindakan):
1. Bila ditemukan 1 atau lebih masalah mental emosional :
• Lakukan konseling pada orang tua menggunakan Buku
Pedoman Pola Asuh yang mendukung perkembangan anak.
• Evaluasi setelah 3 bulan,
• bila tidak ada perubahan rujuk ke Rumah Sakit yang ada
fasilitas tumbuh kembang anak / kesehatan jiwa.
2. Bila ditemukan 2 atau lebih masalah mental emosional, rujuk
anak ke Rumah Sakit.
Dalam surat rujukan harus dituliskan jumlah dan masalah mental
emosional yang ditemukan.
Kuesioner Deteksi dini Gangguan Pemusatan Perhatian dan
Hiperaktivitas (GPPH)

Bila ada keluhan orangtua atau kecurigaan petugas / guru /


kader (tidak rutin) umur > 3 thn
• 10 pertanyaan
• Terjadi di mana saja, kapan saja
• Nilai : 0 (tidak pernah); 1 (kadang-kadang); 2 (sering);
3 (selalu)

Interpretasi (penafsiran)
 Nilai > 13 kemungkinan GPPH

Intervensi :
 Nilai > 13 rujuk RS, tuliskan kelainan yang ada
 < 13 tetapi ragu, periksa ulang 1 bulan lagi
Ringkasan kuesioner deteksi
Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktifitas (GPPH)

1. Tidak kenal lelah, aktifitas berlebihan


2. Mudah gembira, impulsif
3. Mengganggu anak lain
4. Gagal selesaikan kegiatan, perhatian singkat
5. Gerakkan anggota badan / kepala terus menerus
6. Kurang perhatian, mudah teralihkan
7. Permintaan harus segera dipenuhi, mudah frustasi
8. Mudah menangis
9. Suasana hati mudah berubah, cepat dan drastis
10. Ledakkan kekesalan, tingkah laku eksplosif dan tak terduga
Bila tidak ada penyimpangan:
 Beri pujian pada keluarga
 Lanjutkan pemenuhan kebutuhan anak :
1. FISIS- BIOLOGIS : nutrisi, immunisasi, kebersihan badan &
lingkungan, pengobatan, olahraga, bermain
2. KASIH SAYANG : menciptakan rasa aman + nyaman, dilindungi,
diperhatikan (minat, keinginan, pendapat), diberi contoh
( bukan dipaksa), dibantu, didorong, dihargai, penuh
kegembiraan, koreksi (bukan ancaman / hukuman)  pola
asuh demokratik
3. STIMULASI: sensorik, motorik, emosi-sosial, bicara, kognitif,
kemandirian, kreativitas, kerjasama
 Lanjutkan pemantauan tumbuh kembang berkala
Bila ditemukan penyimpangan  intervensi segera
(tindakan segera)
KASUS
Kasus 1
• Bayi A, laki-laki, lahir tanggal 9 Desember 2012
dengan berat 2,8 kg. Ia lahir cukup bulan,
langsung menangis, dan saat ini beratnya 6 kg
dan panjangnya 60 cm. Apabila tanggal
pemeriksaan saat ini adalah 12 Juni 2013:
– Berapa usia bayi A?
– Apa saja yang diperiksa pada kunjungan saat ini?
Jawaban kasus 1
• Bayi A
– Usia bayi A:
Tanggal pemeriksaan : 2013 6 12
Tanggal lahir : 2012 12 9
0 6 3
• Jadi usia bayi A adalah 6 bulan 3 hari = 6 bulan.
– Pemeriksaan saat usia 6 bulan:
• BB, PB, BB/PB (status gizi)  normal
• Lingkaran Kepala
• KPSP, MTDD
Kasus 2
• Anak B lahir pada tanggal 9 Agustus 2011 saat
ibu hamil 34 minggu. Saat ini ibu mengeluhkan
bahwa B sering acuh dan main sendiri ketika
dipanggil namanya. Apabila tanggal
pemeriksaan saat ini adalah 12 Juni 2013:
– Berapa usia B saat ini?
– Berapa usia koreksi B?
– Apa saja yang perlu diperiksa pada kunjungan saat
ini?
Jawaban kasus 2
• Anak B
– Usia B:
• Tanggal pemeriksaan : 2013 6 12
• Tanggal lahir : 2011 8 9
• 1 10 3
• Koreksi 6 minggu 1 14
• 1 8 19
• Usia B saat ini adalah 1 tahun 10 bulan 3 hari = 22 bulan
– Usia koreksi B adalah 1 tahun 8 bulan 19 hari = 21 bulan
– Pemeriksaan yang dilakukan pada usia 21 bulan:
• BB, TB, BB/TB (status gizi)
• KPSP
• CHAT karena ada keluhan sering acuh dan main sendiri
• Apabila ini adalah kunjungan pertama kali, pemeriksaan LK dan MTDD dapat dikerjakan untuk
menjadi data dasar anak
Kasus 3
• Anak C juga lahir saat ibu hamil 34 minggu.
Saat ini ia berusia 3 tahun 8 bulan, dan tidak
dapat duduk diam saat mengikuti kegiatan
PAUD. Apa saja yang perlu diperiksa pada
kunjungan saat ini?
Jawaban kasus 3
• Anak C tidak perlu hitung usia koreksi karena
sudah lewat usia 2 tahun.
• Pemeriksaan yang dilakukan:
– BB, TB, (LK bila belum pernah)
– KPSP, MTDD, TDL
– GPPH karena ada keluhan tidak dapat duduk diam.
Kasus 4
• Perhatikan lembar pemeriksaan Kuesioner Pra
Skrining Perkembangan (KPSP) di bawah ini.
– Bagaimana hasil pemeriksaan tersebut?
– Bagaimana tindak lanjutnya?
Jawaban kasus 4
• Pemeriksaan KPSP.
– Meragukan
– Tindak lanjut:
• Beri petunjuk pada ibu agar melakukan stimulasi perkembangan pada
anak lebih sering lagi, setiap saat dan sesering mungkin.
• Ajarkan ibu cara melakukan intervensi stimulasi perkembangan anak
untuk mengatasi penyimpangan/mengejar ketertinggalannya.
• Lakukan pemeriksaan kesehatan untuk mencari kemungkinan adanya
penyakit yang menyebabkan penyimpangan perkembangannya.
• Lakukan penilaian ulang KPSP 2 minggu kemudian dengan
menggunakan daftar KPSP yang sesuai dengan usia anak.
• Jika hasil KPSP ulang jawaban “Ya” tetap 7 atau 8 maka kemungkinan
ada penyimpangan.
Kasus 5
• Perhatikan lembar pemeriksaan CHAT
(Checklist for Autism in Toddlers) berikut ini.
– Bagaimana hasil pemeriksaan CHAT pada anak ini?
• Bagaimana tindak lanjutnya?
Jawaban kasus 5
• Pemeriksaan CHAT.
– Anak berisiko tinggi mengalami autisme.
– Tindak lanjut: rujuk ke Klinik Tumbuh Kembang
atau Rumah Sakit
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai