Anda di halaman 1dari 39

Economics Analysis of Law

TEORI HUKUM EKONOMI


Jejak pemikiran
 Jeremy bentham abad ke 18
 Henry Simon (Hukum Perpajakan)
 Henry Manne (Hukum Korporasi)
 Arnold Plant (HAKI)
 Robert Hale (Hukum Kontrak)
 Richard A. Posner
 Robert Cooter
 Thomas Ulen
KOMPAS, 2 desember 2013

 Biaya Penanganan Korupsi 2001-2012


sebesar 168,19 Triliun.
 Nilai Hukuman Yg Dibayar Koruptor
sebesar 15,09 Triliun

 KORUPTOR disubsidi RAKYAT


UU MINERBA
Indonesia Larang Ekspor Mentah
Asing Senang Impor Mentah
Indonesia Beli Ongkos Buruh

PERLU KEBIJAKAN MENDASAR


ASING KUASAI TAMBANG

Migas 70 %

Batubara 75 %

Tembaga 85 %
Kesenjangan ekonomi

Pusat vs Daerah
Kota vs Desa
Penguasa vs Rakyat
Pengusaha vs Pekerja
Kaya vs Miskin
Sinergitas Ilmu Hukum & Ilmu
Ekonomi

Mengatur Perilaku Manusia

• ILMU HUKUM
Mempelajari Perilaku Manusia Dlm Memenuhi Kebutuhannya

• ILMU EKONOMI
Cooter & Ulen
 ILMU EKONOMI
Menyediakan Acuan Normatif Utk
Mengevaluasi Hukum & Kebijakan.
Memprediksi Terhadap Efisiensi Kebijakan
 ILMU HUKUM
Bukan Hanya Misteri Rahasia, Argumen2
Teknikal, Namun Berupa Alat Utk
Mencapai Tujuan2 Sosial Yg Penting.
TEORI HUKUM adopsi

Incentive costs
Oppurtunity costs
Risk aversion
Transaction costs
Free-riding
Credible commitment

Adverse selection
KONSEP EKONOMI lahirkan
 PRINSIP-PRINSIP HUKUM

LITIGATIO PROPERT
N COSTS Y RULES
NON
STRICT MONETARY
LIABILITY SANCTIONS
HUKUM KONTRAK
dlm perspektif ekonomi

 PERTAMA:

bargaining Theory
 KEDUA:

konsep transaction costs


ILMU HUKUM mengatur
KEGIATAN EKONOMI

• PERORANGAN

• KORPORASI

• NEGARA
tanggapan terhadap JUSTICE

EKONOM,
 Keadilan lebih bersifat Distributif,
 Economic quality, juga bermakna
Adil (bersifat fair), atau dilihat
sbg Efisiensi
PERUMBUHAN EKONOMI IND?
KONSTRUKSI PEMIKIRAN EAoL
A. Jeremy Bentham: UTILITARIANISME

utility

Legal
justice
certainty
B. KONSEP DASAR EAoL
 Pada dasarnya manusia sbg homo economicus,
artinya dlm mengambil tindakan utk pemenuhan
kebutuhan ekonomisnya, mereka mengedepankan
nilai ekonomis dgn alasan2 dan pertimbangan
ekonomis.
 Dlm melakukan semuanya itu, manusia selalu diberi
pilihan utk mendapatkan kepuasan ekonomis yg pd
akhirnya ditujukan kdp peningkatan kemakmuran utk
meningkatkan taraf hidup mereka.

May & Brown, Philosophy of Law, The Economic Analysis of


Law, 2010
EAoL menjawab &
menggambarkan
 TingkatKEPUASAN (satification)
 Peningkatan KEBAHAGIAN
(maximization of happiness).
 Keduanya dikaitkan dgn KEADILAN DLM
HUKUM
 HUKUM dijadikan Economic Tools utk
mencapai maximization of happiness
 TIGA ELEMEN DASAR DLM
PERTIMBANGAN EKONOMI :
NILAI (VALUE), KEGUNAAN
(UTILITY), EFISIENSI
(EFFICIENCY),
SEHINGGA KEADILAN DPT MENJADI
ECONOMIC STANDARD
Konsep-Konsep Dasar,
Pertama: rational choise
 Pada hakikatnya Manusia adalah Mahluk Rasional
 Terdorong mengambil keputusan terbaik diantara
berbagai pilihan, baik yg bersifat individu maupun
kolektif dari ketersediaan Sumber Daya yg Langka
 Pilihan berdasarkan pertimbangan untung/rugi,
kelebihan/kekurangan, kemampuan/keterbatasan,
sesuai dgn tingkat rasionalitasnya, dgn
membandingkan biaya yg dikeluarkan & hasil yg
akan dicapai.
Kedua: Konsep Nilai (Value)

 Bernilai Ekonomis dpt dilihat dari keinginan


manusia terhadap sesuatu, dgn mengeahui
sampai sejauh mana individu itu bersedia utk
mendaptkannya, baik dgn uang, tindakan,
maupun kontribusi lain yg dpt dilakukan.
 Penentuan nilai, ditujukan pada relevansi
peningkatan kemakmuran.
Ketiga: Konsep Efisiensi

Stevar Pejovich:

Suatu Tingkat Keberhasilan


Maksimum Dlm Suatu Tindakan
Ekonomi Dlm Keadaan Kompetitif
allocatively efficiency (nilai efisiensi)

 Kegiatan bernilai efisiensi, jika membuat


para pihak menjadi lebih baik, atau
paling tidak, tidak ada satu pihak yg
menjadi sengsara.
 Terdapat 2 (dua) konsep:
1. Superiority
2. Optimality
Konsep Superiority

 An economic situation in which an exchange


can be made that benefits someone and
injures no one (Keadaan Ekonomi yg
Pertukarannya Dpt Dilakukan Utk Membawa
Keuntungan Kpd Seseorang dan Tdk
Merugikan Seorangpun)
 ……………………………………………………
Konsep Optimality

 Keadaan Ekonomi yg tdk membuat seorang


pun menjadi lebih baik tanpa merugikan atau
menjadikan seseorang lebih buruk
 ………………………………………………………..
Keempat: Konsep Utilitas

 Merupakan Manfaat Yg Didapatkan


Karena Pengambilan Keputusan
Dalam Memilih Pilihan Dgn Alternatif
Penggunaannya (Cooter & Ulen)
Posner
 Utilitas Digunakan Sbg Dasar Pengambilan
Keputusan untuk memperoleh manfaat
keuntungan yg diharapkan. Keputusan ini
mempertimbangkan & Membedakan Sejelas
Mungkin antara untung rugi yg pasti dan untung
rugi yg tdk pasti, dimana ketidakpastian
merupakan risiko yg harus dihadapi. Misalnya
dlm hal efektivitas regulasi dan ketentuan
hukum
HUKUM YG EFEKTIF

 Mempunyai NILAI (dpt ditegakkan


penerapannya)
 BERDAYA GUNA (berfungsi sesuai
tujuannya)
 EFISIEN (pemberlakuannya Utk
Kesejahteraan Org Banyak)
5 prinsip hukum EAoL

EQUILIBRIUM GAP-
COMPOSITION
FAILING

HYPOTHETIC CORRELATED
AL BARGAINS PRODUCTIVE
prinsip EQUILIBRIUM COMPOSITION

 Regulasi & Ketentuan Hukum Yg Disusun


& Diundangkan terdapat Kesenjangan
rasionalitas terhadap definisi
kepentingan dan tujuan (kriteria utk
kepentingan rakyat & kriteria utk
kepentingan negara), sehingga
pemberlakuannya tdk efisien.
prinsip Gap-Filling

 Menekankan kpd peranserta aparat


penegak hukum dan pengguna hukum di
dlm merealisasikan, menggunakan, dan
menerapkan ketentuan hukum itu sendiri.
 Produk hukum yg efisien mampu memuat
semua ketentuan hukum secara eksplisit,
mudah dipahami, dan mudah diakses.
 Produk hukum menjadi rule of law, bukan
rule of interpretation, sep. Diskresi.
prinsip hypothetical bargains
 Sangat ekonomis apabila pd saat
diundangkan regulasi atau ketentuan
hukum, sdh siap digunakan, bukan siap
diragukan oleh para subyek hukum.
 Menekankan daya guna ketentuan hukum
yg dijadikan alat dukung sesuai dgn
substansinya.
 Diperlukan konsistensi & stabilitas
penegakannya (law enforcement)
prinsip Correlated Productive

 Tingkat produktivitas pngaturan hukum


melalui peningkatan kesadaran hukum
(legal awareness) kpd seluruh lapisan
masy ttg adanya sanksi hukum terhdp
penyimpangan.
 Mencegah penyimpangan, diikuti dgn
penegakan hukum.
prinsip Exentensive Ken
 Ruang lingkup pengetahuan masy secara umum
terhadap suatu peraturan, baik normatif maupun
empiris.
 Sangat tdk ekonomis jika terdapat peraturan
hukum yg memberikan pemahaman yg tdk tepat,
sehingga masy memiliki ekspektasi (penerimaan)
hukum yg keliru.
 Keberhasilan yg baik dr sudut pandang ekonomi,
menumbuhkan kesadaran hukum yg mengakar pd
setiap org.
The economic conception of justice
 Sejauh mana dampak pemberlakuan suatu
ketentuan hukum/peraturan per.UU.an kpd
masyarakat luas.
 Dpt lebih mudah diketahui reaksi masy dan
kemanfaatan yg mampu diberikan oleh
ketentuan hukum/peraturan per.uu.an tsb
 Org menaati hukum apabila ia
memperkirakan dpt memperoleh keuntungan
lebih besar daripada melanggarnya.
Kontribusi Teori
 Menggunakan Konsep2 ekonomi utk
menjelaskan akibat2 hukum, mengevaluasi
atau mengestimasi sifat dasar, kemampuan
atau kualitas suatu produk hukum yg efisien
ekonomis, sehingga dpt diprediksi produk
hukum seperti apa dan yg bagaimanakah
patut diberlakukan.
PENYUSUNAN
PERATURAN PER.UU.AN

PUTUSAN PENGADILAN
PERATURAN PER.UU.AN

SDA

EKONOMI

PEMILUKADA

PEMEKARAN DAERAH
ARSITEKTUR PERADILAN
M
A
P
T
P
N
A
D
R
UU DIBIAYAI UTANG LN, Prioritas Sept
2012
NO NAMA UU KREDITOR JLH (USD)
1 PENANAMAN MODAL BANK DUNIA, ADB, JBIC 600 JUTA

2 KETENAGALISTRIKAN ADB 400 JUTA


3 SUMBER DAYA AIR BANK DUNIA 420 JUTA
4 MINYAK & GAS USAID, BANK DUNIA 40 JUTA

5 BADAN HUKUM PENDIDIKAN BANK DUNIA 114,54 JUTA

6 PENGELOLAAN WILAYAH PESISIR & BANK DUNIA, ADB 33,2 JUTA


PULAU2 KECIL
7 BUMN ADB 400 JUTA
8 SISTEM JAMINAN SOSIAL ADB 250 JUTA
9 OTORITAS JASA KEUANGAN ADB 250 JUT
KONFLIK KEPENTINGAN,
lahirkan kolonisasi via Legislasi

Fasilit Kepen
asi tinga
Kepen n
tingan Rakya
Asing t

Anda mungkin juga menyukai