Anda di halaman 1dari 31

Pelatihan Bagi Pelatih

Kementerian Kesehatan RI Pelatihan Promosi Kesehatan


bagi Petugas Puskesmas

Materi Inti 1:
Perencanaan Promosi Kesehatan
di Puskesmas
Pokok bahasan 2:
Menyusun Rencana Promosi
Kesehatan
Tahap Persiapan
• Pembentukan Tim Promosi Kesehatan di
Puskesmas
– Apakah sudah ada tim promosi kesehatan?
– Apakah tim promosi kesehatan mewakili lintas
program?
– Apakah terdapat tenaga pengelola promosi
kesehatan yang telah dilatih dalam tim promosi
kesehatan?
– Apakah Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota telah
menyusun kebijakan promosi kesehatan?

2014 | Promosi Kesehatan


Tahap Analisis Situasi

• Tahap ini dimaksudkan untuk memperoleh informasi


mengenai keadaan dan permasalahan yang ada di
puskesmas, melalui analisis terhadap data yang
dikumpulkan. Tim perencanaan puskesmas
mengumpulkan data, meliputi data umum dan data
khusus.

2014 | Promosi Kesehatan


Tahap Analisis Situasi
• Data umum:
– Peta wilayah kerja puskesmas
• Jumlah Desa, RW, RT/ Dusun
• Jarak tempuh antara RSUD - Puskesmas - ke
Desa/Kelurahan
• Data penduduk dan sasaran program:
» Jumlah penduduk berdasarkan kelompok umur dan
jenis kelamin.
» Jumlah rumah tangga
» Keadaan sosial budaya : pendidikan, pekerjaan,
penghasilan

2014 | Promosi Kesehatan


Tahap Analisis Situasi
– Data sumber daya :
• Jumlah tenaga kesehatan yang ada di wilayah kerja
puskesmas (termasuk bidan di polindes, puskesmas
pembantu,dll)
• Jumlah Fasilitas Kesehatan swasta
• Jumlah dana/ alokasi anggaran promosi kesehatan
• Jumlah sarana/ peralatan yang masih berfungsi
dengan baik untuk mendukung kegiatan promosi
kesehatan
• Data peran serta masyarakat , meliputi : Jumlah
Kader, jumlah UKBM, Tokoh Masyarakat, Dukun
Bayi, dll 
2014 | Promosi Kesehatan
Tahap Analisis Situasi

• Data khusus:
– Data kematian dan penyebabnya
– Kunjungan kesakitan
– Pola penyakit yaitu 10 penyakit terbanyak yang
ditemukan
– Kejadian Luar Biasa
– Kegiatan dan cakupan program pelayanan
kesehatan selama satu tahun terakhir
– Data Perilaku:
• Masalah teknis kesehatan
• Komponen penyebab perilaku
2014 | Promosi Kesehatan
8

MATERNAL MORTALITY RATE


Region
No of death in month Indonesia
Sumatera Jawa-Bali Kalimantan Sulawesi IBT

No of death in 17 months 1738 3333 587 979 888 7524

No of death in 12 months 1227 2353 414 691 627 5311

No of live birth in 12 months 1.072.588 2.371.448 280.717 345.556 331.845 4.402.154

Uncorrected
Maternal Mortality
114 99 148 200 189 121
Ratio per 100.000
live births

Maternal Mortality
Ratio per 100.000 262 227 340 459 434 278
live births*
*after correction with completeness - divided by 0,4352
Determinan Kematian Maternal_kajian Litbangkes
MEDICAL CASES OF MATERNAL
DEATH BASED ON ICD 10 WHO

Region

Cause of maternal death Indonesia

Sumatera Jawa-Bali Kalimantan Sulawesi IBT

Direct obstetric death (O00-


81.5 73.8 80.9 80.2 75.7 77.2
O95)
Indirect obstetric deaths (O98-
18.5 26.2 19.1 19.8 24.3 22.8
O99)

100.0
100.0 100.0 100.0 100.0 100.0
Total (N=888
(N=1738) (N=3333) (N=587) (N=979) (N=7524)
)

Indirect Jawa Bali : Cardiovascular and TB


Indirect IBT : Malaria & TB
Determinan Kematian Maternal_kajian Litbangkes
AGE
CHARACTERISTIC

Legend : 1. Pregnancy with abortive outcome, 2. Edema, proteinuria, and hypertensive disorder (HDK), 3. Placenta previa,
premature separation of placenta and Antepartum hemorrhage, 4. Other maternal care related to fetus and amniotic cavity and
possible delivery problems, 5. Obstructed Labor, 6. Postpartum hemorrhage (PPP), 7. Other complications of pregnant and
delivery, 8. Complication predominantly related puerperium and other conditions

Determinan Kematian Maternal_kajian Litbangkes


11

Saat Meninggal

Kematian Ibu paling sering terjadi dalam tempo 2x24 jam setelah
persalinan, pemantauan pasca persalinan adalah suatu keniscayaan
Determinan Kematian Maternal_kajian Litbangkes
12

Tempat Meninggal

%
41.9
40.0
29.4
30.0
20.0 16.1
10.0 7.9
2.3 0.9 0.5 0.3 0.3 0.2 0.1 0.1 0.0
- %
i
t ah dir asta nya mas RSB asta SIA NA asta kun des stu
rin sen Sw ain es w R w u e s Pu
d k
m
e h
a RS L
u sk ekS e k S ah Pos
Pe m P k t kt m s/
S Ru ra ra Ru e
R P P n d
d an t er o li
Bi k P
Do

Determinan Kematian Maternal_kajian Litbangkes


Tempat Melahirkan
(SDKI 2002 vs. 2012)

Propinsi Persalinan Nakes Persalinan di rumah


2002 2012 2002 2012
NTB 50.1 81.7 64.2 25.5
NTT 36.4 56.8 85.4 59
Sultra 42 65.9 93 78.3
Sul Sel 62.2 75.8 63.9 52.3
Jatim 80.7 89.8 38.1 15.3

Catatan:
• NTT menerapkan revolusi KIA dan menargetkan pada tahun 2012 melahirkan di
rumah menjadi 30 %, namun SDKI 2012 menunjukkan masih 59% ibu melahirkan
di rumah!
20 Highest Medical Causes of
Maternal Death
Code
NO Rank Causes of death N %
ICD 10
1 O72 Post partum hemorrhage 1533 20.4
2 O15 Eclampsia 1222 16.2
Hypertension and Edema disorders
O10-
3 694 9.2
O13,O16
4 O14 Pre-eclampsia 535 7.1
5 O99.4 Diseases of circulatory system 480 6.4
6 O00-O08 311 4.1
Abortion outcome (abortion, KET, Mola Hidatidosa)
7 O98.0 Tuberculosis 307 4.1
8 O85 Puerperal sepsis 222 2.9
9 O99.5 Diseases of Respiratory System 196 2.6
10 O46 Antepartum Haemorrhage 174 2.3
11 O99.8 Other specific diseases & condition 167 2.2
12 O90.3 Cardio-myopathy in puerperium 126 1.7
13 O32 Mal-presentation of fetus 108 1.4
14 O88 Obstetric embolism 82 1.1
15 O36 Suspect fetal problems 80 1.1
16 O63 Long Labour 77 1
17 O42 Premature ruptur membran 74 1
18 O44 Placenta previa 72 1
19 O45 75 1
Premature separation of placenta(abruptio placenta)
20 O21 Excessive vomiting in pregnancy 66 0.9
Kinerja Yankes
(RISKESDAS 2010)
Region
  Kalimanta Indonesia
Sumatera Jawa-Bali Sulawesi IBT
n
MMR 262 227 340 459 434 278
Services Performance (Data Riskesdas 2010)  
Who provided ANC            
~ Heath Workers (Nakes) 83.2 86.9 79.9 69.6 73.6 83.8
(N=3945334 (N=112935 (N=411173 (N=5674491
(N=883320) (N=321729)
) ) ) )
No of ANC visits (K4)            
~ K4 (4 visits) 65.3 77.5 62.0 41.8 63.1 71.5
(N=3388520 (N=222236 (N=4563693
(N=634543) (N=76389) (N=242005)
) ) )
Who attended delivery (Linakes)            
~ Health Workers 86.1 80.1 68.5 63.6 67.9 78.6
(N=3587247 (N=363598 (N=5239801
(N=903425) (N=96134) (N=289397)
) ) )
PNC visits (KF1)            
~ Visit on day 1-3 71.8 60.6 79.4 85.3 68.9 65.1
  (N=530903) (N=2142836) (N=80601) (N=351555) (N=197513) (N=3303408)

Determinan Kematian Maternal_kajian Litbangkes


Kinerja Yan – tatalaksana
Hipertensi Kehamilan (Riskesdas
2010)
Region
  Indonesia
Sumatera Jawa-Bali Kalimantan Sulawesi IBT
MMR due to HDK
87 75 119 149 112 89
(Data PC 2010)
Service Performance (Data Riskesdas 2010)  
ANC by            
Ÿ Health Workers (Nakes) 81.1 82.8 70.9 73.3 82.8 81.2
(N=67213) (N=329712) (N=13840) (N=42889) (N=31534) (N=485188)
Procedure performed -            
ANC
ŸBlood pressure not taken 11.2 6.2 0.0 4.6 8.5 6.7
(N=8663) (N=23809) (N=0) (N=2471) (N=2914) (N=37857)
Ÿ Urine test not done 51.0 49.6 58.9 80.7 55.0 53.3
(N=39339) (N=188931) (N=9166) (N=43632) (N=18941) (N=301009)
Ÿ Blood test not done 70.3 59 74.5 76.9 44.7 61.8
(N=54171) (N=383266) (N=11597) (N=41578) (N=15370) (N=348684)
4 ANC visit (K4)            
Ÿ K4 56.1 78.4 44.7 47.5 71.6 71.1
(N=43277) (N=300464) (N=6956) (N=25713) (N=24644) (N=401054)
Delivery attended by (nakes)            
Ÿ Health Workers 89.6 80.3 54.6 59.1 78.5 78.5
(N=70805) (N=307849) (N=10664) (N=32683) (N=26857) (N=448858)
PNC visit (KF1)            
 ŸPNC visit day 1-3 61.4 62.9 86.9 82.6 59.5 65.2
  (N=34896) (N=197114) (N=14614) (N=35504) (N=17945) (N=300073)

Determinan Kematian Maternal_kajian Litbangkes


Kinerja Yankes – penatalaksanaan 17
HPP (Data Riskesdas 2010)
Region  
  Indonesia
Sumatera Jawa-Bali Kalimantan Sulawesi IBT  
MMR due to PPP(Data
43 39 94 119 128 57  
SP2010)
Health service performance (Data Riskesdas 2010)
Who conducted ANC (K1)        
Ÿ Health Workers 83.7 85.0 79.1 69.6 81.5 82.8  
(N=22591) (N=132121) (N=6540) (N=17218) (N=10310) (N=188780)  
Procedures performed          
Ÿ No blood pressure taken 6.4 7.6 0.0 0.0 4.4 6.2  
(N=1716) (N=11732) (N=0) (N=0) (N=551) (N=13999)  
Ÿ No urine test done 47.9 50.7 46.5 80.4 49.8 53.0  
(N=12936) (N=78543) (N=3846) (N=17353) (N=6303) (N=118981)  
Ÿ No blood test done 73.1 60.3 70.5 74.6 35.9 62.2  
(N=19718) (N=93348) (N=5831) (N=16095) (N=4535) (N=139527)  
ANC visit (K4)          
Ÿ K4 56.5 74.5 54.0 46.2 73.2 68.8  
(N=15248) (N=115390) (N=4465) (N=9977) (N=9252) (N=154332)  
Who attended delivery        
Ÿ Health Workers 96.5 88.5 65.6 61.8 92.0 86  
(N=24080) (N=129727) (N=5426) (N=13622) (N=10926) (N=183781)  
PNC visit (KF1)          
 Ÿ PNC visit day 1-3 76.1 67.3 80.5 89.8 44.1 70.1  
  (N=16151) (N=90656) (N=6068) (N=19763) (N=4488) (N=137126)  

Determinan Kematian Maternal_kajian Litbangkes


18

Perdarahan Pasca Persalinan


(PPP) tertinggi di kawasan IBT
Konsep :
PPP adalah kondisi gawat darurat yang perlu tindakan segera, acapkali perlu
transfusi, dalam kondisi akut transfusi perlu dilakukan dalam 1 jam
Analisis:
Kasus PPP yang ditolong nakes tertinggi di IBT (81%), dan pada umumnya
kematian terjadi di rumah
Kesimpulan :
Persalinan sudah ditolong oleh nakes, namun tempat persalinan masih belum di
fasyankes
Agenda Aksi:
 Tingkatkan kompetensi nakes
 Tingkatkan persalinan di fasyankes
 Layanan transfusi adalah mutlak untuk mendukung PONED & PONEK

Catatan: Regulasi suplai darah perlu dibuat lebih mendukung penurunan AKI
Determinan Kematian Maternal_kajian Litbangkes
Kota dengan minimal 4 Puskesmas 19
PONED

KOTA
4

13 3

1
(87%)
0
tersedia PONED minimal 4 h at bi lu g ta h r li r h r h
Ba imu nga imu nga gar Bara tar apu
a t a a
A ce
Bar Jam gku litun kar nga imu g U
DI era n e Ja Te T aT Te n T i Te en esi P
Be ka B DKI wa wa ar tan nta s T ku
tidak tersedia PONED minimal at Ja Ja gg n ma law we
e si l aw alu
m ng en ima Su M
4 Su Ba T l ali Su
ul a
sa Ka K S
Nu

Determinan Kematian Maternal_kajian Litbangkes


PUSKESMAS PONED
KABUPATEN/KOTA

% Kota dengan % Kabupaten dengan


Puskesmas 4 PONED Puskesmas 4 PONED
Indonesia 13% Indonesia 61%

Kalimantan 0% IBT 42%

Sumatera 6% Kalimantan 54%

IBT 11% Sumatera 55%

Jawa Bali 17% Sulawesi 66%

Sulawesi 36% Jawa Bali 75%

0% 10% 20% 30% 40% 0% 20% 40% 60% 80%

Determinan Kematian Maternal_kajian Litbangkes


21

Puskesmas PONED & Tatalaksana Eklampsia


(Data Rifaskes 2011)

Region

Indonesia
Sumatera Jawa-Bali Kalimantan Sulawesi IBT

Number of 390 709 132 238 205 1674


PONED PUSKMS
MgSO4 20% 35% 46% 44% 35% 23% 42%

MgSO4 40% 34% 51% 46% 39% 24% 47%

Vacuum extraction 54% 54% 46% 48% 39% 52%

Determinan Kematian Maternal_kajian Litbangkes


22

SITUATION OF PUBLIC PONEK HOSPITALS


(Data Rifaskes 2011)

Sumatera JaBal Kalimantan Sulawesi IBT


No Kriteria PONEK
N % N % N % N % n %
1 24hrs operating
theater 208 69.7 233 81.1 74 67.6 90 62.2 80 62.5
2 Surgery team 208 70.2 233 84.1 74 63.5 90 45.6 80 62.5
3 Blood supply 208 50.5 233 63.1 74 56.8 90 46.7 80 43.8
4 Laboratory 208 61.1 233 75.1 74 63.5 90 52.2 80 52.5
5 Radiologi 24 jam 208 56.3 233 70.0 74 55.4 90 41.1 80 47.5
6 Pharmacy and
installation 208 60.1 233 77.3 74 67.6 90 60.0 80 55.0
7 Recovery room 208 49.0 233 68.7 74 44.6 90 40.0 80 35.0
8 Blood transfusion
unit 208 43.3 233 37.8 74 47.3 90 44.4 80 36.3
9 Essential PONEK
team 208 38.5 233 57.1 74 24.3 90 34.4 80 42.5

Determinan Kematian Maternal_kajian Litbangkes


Tahap Penyusunan Rencana
Usulan Kegiatan
• Tahap penyusunan rencana usulan kegiatan
(RUK), dilaksanakan dengan memperhatikan hal-
hal sebagai berikut:
– Menyusun RUK bertujuan untuk mempertahankan
kegiatan yang sudah ada pada periode sebelumnya dan
memperbaiki program yang masih bermasalah.
– Menyusun rencana kegiatan baru yang disesuaikan
dengan kondisi kesehatan di wilayah tersebut dan
kemampuan puskesmas.

2014 | Promosi Kesehatan


Langkah-langkah penyusunan RUK adalah
sebagai berikut:
1. Analisa masalah kesehatan
• Identifikasi masalah kesehatan
• Menetapkan urutan prioritas masalah
2. Melakukan Kajian Perilaku
3. Menetapkan:
1) Jenis kegiatan
2) Tujuan
3) Sasaran
4) Penanggung-jawab
J
5) Petugas yang terlibat
6) Sumber dana
7) Waktu pelaksanaan: Gant Chart

2014 | Promosi Kesehatan


1. Identifikasi masalah kesehatan
Contoh matriks identifikasi masalah
Nama program: upaya kesehatan …..

Program Jenis Target Pencapaian Masalah


pelayanan

2014 | Promosi Kesehatan


• Menetapkan urutan prioritas
masalah
Dari hasil identifikasi masalah kesehatan, akan ditemukan atau
diketahui beberapa masalah terutama cakupan program yang
tidak bisa mencapai target. Beberapa masalah tersebut,
selanjutnya ditetapkan urutan prioritas masalah. Penetapan
urutan prioritas masalah ini dilakukan dengan memberikan nilai
skoring pada parameter / kriteria : tingkat urgensinya (U), tingkat
keseriusannya (S) serta tingkat perkembangannya (G). Nilai
skoring mulai 1-5, Nilai semakin besar diberikan jika tingkat
urgensinya sangat besar, atau tingkat keseriusan dan
perkembangannya semakin memprihatinkan apabila tidak
segera diatasi.

2014 | Promosi Kesehatan


Menetapkan urutan prioritas masalah
Contoh matriks penetapan urutan prioritas masalah
Nama program: upaya kesehatan …….

Parameter Masalah 1 Masalah 2 Masalah 3 Masalah 4

Tingkat Urgensi (U)

Tingkat Keseriusan (S)

Tingkat Kegawatan (G)

UxSxG

2014 | Promosi Kesehatan


2. Melakukan Kajian Perilaku
Kajian atau analisa perilaku atau dikenal dengan kajian
formatif, bertujuan untuk mengidentifikasi perilaku yang
menjadi penyebab terjadinya masalah prioritas.
Identifikasi perilaku ini dilakukan secara sederhana yaitu
dengan membandingkan perilaku saat ini dengan
perilaku yang diharapkan dari setiap segementasi
sasaran, meiputi sasaran primer, sasaran sekunder dan
sasaran tersier.

2014 | Promosi Kesehatan


– Melakukan Kajian Perilaku
Contoh matriks Kajian Perilaku
Nama program: upaya kesehatan …….

Sasaran Perilaku saat Perilaku yang Permasalahan


ini diharapkan
Primer
Sekunder
Tersier
Masalah lain

2014 | Promosi Kesehatan


– Merumuskan Upaya Pemecahan Masalah
Melalui Intervensi Promosi Kesehatan
Contoh matriks Intervensi Promosi Kesehatan
Nama program: upaya kesehatan …….

Sasaran Perilaku Perilaku Permasalahan Intervensi


saat ini yang promkes
diharapkan
Primer
Sekunder
Tersier
Masalah lain

2014 | Promosi Kesehatan


– Indikator Perencanaan Promkes di
Puskesmas
• Jumlah lintas program puskesmas yang telah membuat
perencanaan promosi kesehatan.
• Ruang lingkup perencanaan yang telah dibuat, sesuai
dengan tahap-tahap penyusunan perencanaan diatas.
• Upaya promosi kesehatan yang dirancang meliputi ruang
lingkup kegiatan promosi kesehatan yang telah dijelaskan
pada bagian terdahulu.

2014 | Promosi Kesehatan

Anda mungkin juga menyukai