Anda di halaman 1dari 7

SAY U T I

ME L IK
Mochammad Farrell Adhyaksa
XI MIPA3 / 20
PROFIL SINGKAT

MOHAMAD IBNU SAYUTI


SAYUTI MELIK
Lahir : Sleman, 22 November 1908
Meningal : Jakarta, 27 Februari 1989
Sayuti melik la h sa tu p ah la w an K emer d ek aa n Ind on es ia
Sayuti melik merupakan sa

i pe ng etik na sk ah pr ok la masi ya ng ak an
Beliau berperan sebaga
dibacakan Ir. Soekarno

- ha ri ad alah m en jad i w artawan po litisi


Pekerjaan beliau sehari
Perannya dalam Peristiwa Proklamasi Kemerdekaan
Indonesia
• Sayuti Melik turut menjadi saksi penyusunan teks proklamasi kemerdekaan, di ruang makan rumah
Laksamana Maeda. Dalam hal ini, ia mewakili golongan pemuda bersama Sukarni.

• Sayuti Melik mengusulkan agar naskah proklamasi ditandatangani oleh Ir. Soekarno & Mohammad
Hatta.Setelah Sayuti Melik mengusulkan hal tersebut, Sukarni segera mengumumkan jika naskah
proklamasi hanya perlu ditandatangani oleh Soekarno dan Hatta atas nama rakyat Indonesia.

• Usulan tersebut diterima oleh para hadirin yang datang. Kemudian Ir. Soekarno meminta Sayuti
Melik untuk mengetik naskah proklamasi yang telah disusun sebelumnya. Ditemani oleh BM. Diah,
Sayuti Melik mengetik naskah proklamasi tersebut di ruang bawah dekat dapur rumah Laksamana
Maeda.
Setelah Kemerdekaan Indonesia
Setelah Indonesia merdeka, pada 1946, Sayuti Melik ditangkap oleh Pemerintah Indonesia atas perintah Mr.
Amir Syarifudin. Penangkapan ini terjadi karena Sayuti Melik dianggap sebagai pihak yang memiliki
hubungan dekat dengan 'Persatuan Perjuangan'.

Pada 1950, Sayuti Melik diangkat menjadi anggota MPRS dan DPR-GR serta menjadi Wakil
Cendekiawan. Sebelas tahun kemudian, tepatnya pada 1961, ia menerima Bintang Maha Putera Tingkat V.

pada 19 Mei 1973, ia menerima tanda Bintang Mahaputra Adipradana II dari Presiden Soeharto. Pada 1971
hingga 1977, Sayuti Melik diangkat menjadi anggota MPR dan DPR, sebagai perwakilan dari Golongan
Karya.

Pada 1950, Sayuti Melik diangkat menjadi anggota MPRS dan DPR-GR serta menjadi Wakil
Cendekiawan. Sebelas tahun kemudian, tepatnya pada 1961, ia menerima Bintang Maha Putera Tingkat V.
Setelah Kemerdekaan Indonesia
Sayuti Melik tidak hanya berkarir dalam bidang politik saja, namun juga dalam bidang jurnalistik. Ia
pernah melakukan kunjungan kerja sebagai wartawan ke Eropa Barat, Eropa Timur, Amerika Serikat,
Australia dan negara lainnya.

pPada 23 Desember 1982, Sayuti Melik mendapat penghargaan Satya Penegak Pers dari PWI (Persatuan
Wartawan Indonesia) Pusat.
TERIMA KASIH!!

Anda mungkin juga menyukai