Anda di halaman 1dari 16

Kurikulum Ideal,

Aktual dan
Tersembunyi
Dr. Chusnul Chotimah, M.Ag
Kurikulum ideal
 Kurikulum yang berisi sesuatu yang ideal, sesuatu
yang dicita-citakan sebagaimana yang tertuang di
dalam dokumen kurikulum
 kurikulum yang berfungsi sebagai acuan atau
program guru dalam proses belajar mengajar.
 pedoman guru maka kurikulum ini disebut
kurikulum formal atau kurikulum tertulis (written
curriculum).
Kurikulum aktual
 Kurikulum yang dilaksanakan dalam proses pengajaran dan
pembelajaran.
 Kenyataan pada umumnya memang jauh berbeda dengan
harapan.
 Kurikulum aktual  kurikulum ideal.
 Kurikulum dan pengajaran merupakan dua istilah yang tidak
dapat dipisahkan.
 Kurikulum merujuk kepada bahan ajar yang telah direncanakan
yang akan dilaksanakan dalam jangka panjang.
 Sedang pengajaran merujuk kepada pelaksanaan kurikulum
tersebut secara bertahap dalam belajar mengajar
Hambatan kurikulum ideal
 Sarana dan prasarana,
 Kemampuan guru
 Kebijaksanaan sekolah/kepala sekolah.

Karena hal tersebut maka guru hanya bisa melakukan


kurikulum sesuai dengan keadaan yang ada. Inilah
yang disebut kurikulum Aktual. Semakin jauh jarak
antara kurikulum ideal dengan aktual maka dapat
diperkirakan makin buruklah kualitas pendidikan di
sekolah tersebut demikian juga sebaliknya.
Landasan Kurikulum Ideal dan
Kurikulum Aktual
 berlandaskan dasar sosiologis agar tercipta
keseimbangan diantara keduanya dan terciptalah
tujuan pendidikan yang sebenarnya
Kurikulum Tersembunyi
 Kejadian yang tak di duga yang terjadi pada saat
pelaksanaan kurikulum ideal ke dalam kurikulum aktual.
 Berasal dari pengaruh guru, kepala sekolah, tenaga
administrasi, atau bahkan dari peserta didik itu sendiri.
 Misalkan pada pelajaran biologi, siswa diberi referensi
buku biologi lain yang berbahasa Inggris. Dengan begitu
siswa secara tidak langsung juga mengasah kemampuan
Bahasa Inggrisnya selain kemampuan Biologi.
Hakikat Kurikulum Tersembunyi
 Dewey (dalam Marsh dan Willis, 1999:9 dalam
Wahidmurni, 2009:2)
 kurikulum tersembunyi merupakan pengalaman
yang tidak direncanakan/diprogramkan seperti
mematuhi peraturan-peraturan sekolah,
menjalankan ritual/acara keagamaan, mematuhi
peraturan-peraturan lainnya
 Razali (Wahidmurni 2009:2)
 kurikulum tidak berstruktur, atau dengan kata lain tidak
dirancang. Kebanyakan aktiviti kurikulum jenis ini berlaku di
tempat pertemuan pelajar seperti pusat sukan, asrama, kantin,
perpustakaan.
 Kurikulum tersembunyi ini dikenali sebagai soft skils atau
kemahiran insaniah.
 Elemen-elemen di dalam kurikulum ini dizahirkan dan
mempunyai suatu sistem dan struktur yang sistematis dan
professional.
 Antara nilai atau kualiti yang dikategorikan sebagai kemahiran
insaniah di sini adalah kualiti kepemimpinan, kualiti
pembuatan keputusan dan penyelesaian masalah, kualiti daya
pembelajaran, kualiti diri murni (tepat masa, hadir ke kelas,
hantar tugasan tepat janji dan lain-lain) dan kualiti kerja
berpasukan”.
 Pelaksanaan kurikulum tersembunyi dalam KTSP
dapat digolongkan dalam aktivitas pengembangan
diri yang pelaksanaannya tidak terprogram. Dalam
panduan KTSP untuk pengembangan diri tentang
bentuk-bentuk pelaksanaan pengembangan diri
Bentuk-bentuk pelaksanaan
pengembangan diri
a.  Kegiatan pengembangan diri secara terprogram
dilaksanakan dengan perencanaan khusus dalam
kurun waktu tertentu untuk memenuhi kebutuhan
peserta didik secara individual, kelompok dan atau
klasikal melalui penyelenggaraan layanan dan
kegiatan pendukung konseling, serta kegiatan
ekstra kurikuler
b.  Kegiatan pengembangan diri secara tidak
terprogram dapat dilaksanakan sebagai berikut;
 Rutin, yaitu kegiatan yang dilakukan terjadwal,
seperti: upacara bendera, senam, ibadah khusus
keagamaan bersama, keberaturan, pemeliharaan
kebersihan dan kesehatan diri;
 Spontan, adalah kegiatan yang tidak terjadwal dalam
kejadian khusus seperti: pembentukan perilaku
memberi salam, membuang sampah pada tempatnya,
antri, mengatasi silang pendapat (pertengkaran); dan
 Keteladan, adalah kegiatan dalam bentuk perilaku
sehari-hari seperti: berpakaian rapi, berbahasa yang
baik, rajin membaca, memuji kebaikan dan atau
keberhasilan orang lain, datang tepat waktu.
Fungsi Kurikulum Tersembunyi
 Walaupun kurikulum tersembunyi memberikan sejumlah besar
pengetahuan pada siswa, ketidaksamaan yang diakibatkan
kesenjangan antar kelas dan status sosial sering menimbulkan
konotasi negatif. Sebagai cara dari kontrol sosial, kurikulum
tersembunyi mempromosikan persetujuan terhadap nasib sosial
tanpa meningkatkan penggunaan pertimbangan rasional dan
reflektif.
 Kurikulum tersembunyi dapat juga diasosiasikan dengan
penguatan ketidaksetaraan sosial, seperti terbukti dalam
perkembangan hubungan yang berbeda terhadap modal yang
berdasar pada jenis kerja dan aktivitas yang berhubungan dengan
pekerjaan yang diterapkan pada siswa jadi berbeda-beda
berdasarkan kelas sosialnya.
 Sumber kurikulum tersembunyi sangat beragam, termasuk struktur sosial
dari ruang kelas, latihan otoritas guru, aturan yang mengatur hubungan
antara guru dan siswa, aktivitas belajar standar, penggunaan bahasa, buku
teks, alat bantu audio-visual, berbagai perkakas, arsitektur, ukuran
disiplin, daftar pelajaran, sistem pelacakan, dan prioritas kurikulum.
 Keragaman dalam sumber ini menghasilkan perbedaan yang ditemukan
saat membandingkan suatu kurikulum tersembunyi dihubungkan dengan
berbagai kelas dan status sosial.
 Sementara materi aktual yang diserap siswa melalui kurikulum
tersembunyi adalah sangat penting, orang yang menyampaikannya
menghasilkan investigasi khusus. Hal tersebut terjadi terutama pada
penyampaian pelajaran sosial dan moral dengan kurikulum tersembunyi,
karena karakteristik moral dan ideologi guru dan figur otoritas lainnya
diterjemahkan dalam pelajaran mereka, walau tidak disadarinya
Pendidikan Nilai dalam Pengembangan
Kurikulum Tersembunyi
 Menurut Krathwohl (1964:112), proses pembentukan dan pengembangan 
nilai-nilai pada anak didik itu ada lima tahap.
a) Receiving (menyimak dan menerima). Dalam hal ini anak menerima 
secara aktif, artinya anak telah memilih untuk kemudiaj  menerima nilai.
b) Responding (menanggapi). Pada tahap ini tiga tahapan sendiri, yakni
manut (menurut), bersedia menaggapi, dan puas dalam menaggapi.
c) Valuing (memberi nilai), pada tahap ini ada tiga tingkatan yakni :
percaya terhadap nilai yang diterima, merasa terikat dengan nilai
dipercayai, dan memiliki keterkaitan batin dengan nilai yang diterima.
d) Organization, dimana anak mulai mengatur sistem nilai yang ia terima
untuk ditata dalam dirinya dalam konteks perilaku.
e) Characterization,  atau karakterisasi nilai ditandai dengan
ketidakpuasan seseorang untuk mengorganisir sistem nilai yang
diyakininya dalam hidupnya yang serba mapan, ajek, dan konsisten.
Implementasi Kurikulum Ideal, Kurikulum
Aktual dan Kurikulum Tersembunyi
a)   Pengembangan program, mencakup program tahunan,
semester, bulanan, mingguan, dan harian. Selain itu ada juga
program bimbingan dan konseling atau program remedial.
b)   Pelaksanaan pembelajaran, pada hakikatnya pembelajaran
adalah proses interaksi antara peserta didik dengan
lingkungannya, sehingga terjadi perubahan perilaku ke arah
yang lebih baik. Tugas guru yang paling utama adalah
mengkondisikan lingkungan agar menunjang terjadinya
perubahan perilaku bagi peserta didik tersebut.
c)   Evaluasi, proses yang dilaksanakan sepanjang proses
pelaksanaan kurikulum semester serta penilaian akhir
formatif dan sumatif mencakup penilaian keseluruhan secara
utuh untuk keperluan evaluasi pelaksaaan kurikulum.
Implementasi ketiga kurikulum ini senantiasa dilakukan dengan
penyesuaian terhadap situasi lapangan dan karakteristik peserta
didik, baik perkembangan intelektual, emosional, serta fisiknya
dengan tiga tahapan pokok, yaitu pengembangan program,
pelaksanaan pembelajaran dan evaluasi.

Anda mungkin juga menyukai