Anda di halaman 1dari 44

REFRESING BANTUAN HIDUP DASAR (BHD)

PUSKESMAS SITUBONDO, TGL 23 JULI 2022


Lingkup Pokok
Bahasan

BLS in
History Cardiac Covid-19
BLS
Of Arrest Pandemi
BLS c
Today…??
?
Cardiac Arrest / Henti Jantung
1. Pasien tidak sadar
2. Tidak ada nafas dan tidak teraba nadi
3. EKG:
Ventricular Fibrillation (VF)

Pulseless Ventricular Tachycardia (VT)

Pulseless electrical activity (PEA)

Asistole

Gbr EKG pada saat terjadi serangan jantung ,


sekitar 60%-70% adalah irama
Ventricular Fibrilasi (VF)
Dalam
Rumah Sakit

Luar
Rumah Sakit
HIGH QUALITY CPR
Survival with
CPR
Early CPR

CPR

CPR
CPR
D R C C A
B
 Danger
 Respon
 Call For Help : Bahaya.
 Circulation : Respon.
 Airway : Panggil bantuan.
 Breathing : Sirkulasi.
: Jalan napas.
: Pernapasan.
ANJURAN & LARANGAN
UNTUK CPR BERKUALITAS TINGGI

Anjuran Larangan
1. Kompresi dada dengan 1. Kompresi dada
kecepata 100 – 120x/ dengan kecepatan < 100 x /
n menit mnt atau
2. Kompresi dada dengan > 120 x/ menit
kedalaman minimal 2 inchi 2. Kompresi dada dengan
(5 cm) kedalaman kurang dari 5 cm atau
3. Dada rekoil penuh setelah lebih dari 6 cm
setiap kali kompresi 3. Bertumpu di atas dada di antara
4. Minimalkan jeda kompresi yang dilakukan
kompresi dalam 4. Kompresi berhenti lebih dari 10
5. Memberikan ventilasi detik
cukup (2 nafas yang 5. Memberikan ventilasi berlebihan
setelah
buatan 30 kompresi, setiap (mis: terlalu banyak nafas buatan
1 nafas buatan (diberikan atau memberikan nafas buatan
dalam 1 detik inspirasi dan dengan kekuatan berlebihan)
1 detik ekspirasi )
cukup sampai dada
terangkat
Sumber: http://ecgguidelines.heart.org/wp-content/upload/2015-AHA-Guidelines-Highlights-Indonesia.pdf
Push hard and Push fast...
Lakukan kompresi
 Kedalaman minimal 5-6 cm
 Kecepatan 100 – 120 kali/menit
 Full Chest Recoil

30 Kompresi  15-18
detik

Kompresi dengan lengan lurus


BHD Bayi &
Anak

• Lokasi dipertengahan antara


• Bayi = usia 1 - 12 bulan atas dan bawah dada
• Kompresi dada menggunakan 2 jari, • Letakan 1 telapak tangan di
misal : tengah dada, diantara kedua
– jari telunjuk + jari tengah puting susu
– jari tengah + jari manis
– dua ibu jari • Kompresi : Nafas buatan 
• Napas buatan : dari mulut ke mulut + 30:2
hidung bayi
TEKHNIK RJP PADA
KEHAMILAN
Manual Left Uterine Displacement Technique

• Performed from the


patient’s left side with the
2-handed technique

• Performed from the the


patient’s right side with the
1-handed technique
Evaluasi High Quality CPR
Saat CPR Berlangsung...
1. Melihat kedalaman dan kecepatan kompresi
2. Perabaan nadi di arteri dorsalis pedis
3. Gelombang saturasi (Pulse Oximetry)
4. Gelombang arteri line (invasive Monitoring)

.
Pulse Oximetry Waveform

Arterial waveform Probe saturasi


RJP tidak dilakukan bila….
1. Tanda-tanda kematian yang jelas
• Kaku mayat
• Lebam mayat
• Kepala terputus
• Badan yang sudah hancur
2. Wasiat dari penderita
3. Ada permintaan dari keluarga (ahli waris)
4. Keselamatan penolong terancam
Kapan RJP di Hentikan
1. Adanya denyut nadi dan penderita telah bernafas
2. Bantuan telah datang
3. Tanda kematian telah jelas
4. Penolong kehabisan tenaga
5. Bila dilanjutkan akan membahayakan penolong
 Cth. Kebakaran di dekat penolong
6. Henti jantung lebih dari 30 menit
 Kontroversial
Shock First VS CPR First
 Henti jantung dewasa yang disaksikan / diketahui

Defibrillator (AED) digunakan sesegera mungkin
 Henti jantung yang tidak diketahui / Defibrillator (AED)
belum siap Mulai CPR, jika indikasi dan alat sudah
siap
maka lakukan defibrilasi sesegera mungkin
(Sumber: http://ecgguidelines.heart.org/wp-content/upload/2015-AHA-Guidelines-Highlights-Indonesia.pdf)

(Guidelines Update for Cardiopulmonary Resuscitation and Emergency


Cardiovascular Care. Part 5-Circulation. 2015;132(suppl 2):S414–S435)
AUTOMATED EXTERNAL
DEFIBRILLATOR
(AED)
OHCA Management
Bagaimana
melakukan
TRIASE saat
PANDEMI
COVID 19 ?
CPR in COVID-19 patients has a
low
• The overall 30-day survival
survival
rate rate for
COVID-19 patients receiving
was 4 (2.9%) patients, but only 1 (0.7%) had a favorable neuro
outcome at 30 days and just 18 (13.2%) patients achieved retur
spontaneous circulation (ROSC). These figures are from a study of
COVID-19 patients who received CPR at a hospital in Wuhan, China
• As is true in most studies of COVID-19, two-thirds of the patients w
male, and 105 (77%) were greater than 60 years old. The arrest
due to respiratory issues in 119 patients, cardiac in 10, and other in
• A rapid response team responded to all resuscitations—23 (1
occurring in intensive care units. In all, 132 had witnessed car
arrests. The initial rhythm detected was asystole in 122 patie
ventricular fibrillation/tachycardia in 8, and pulseless electrical acti
(PEA) in 6;
• ROSC occurred in 11 (9%) with asystole, 6 (75%) with V fib/tach, an
Basic Life Support (BLS)
CPR In Covid-19 Patient
With Mask
In Prone Position… How To Do CPR..??
CPR in Prone
Position
• 2010 AHA Guidelines (2015 AHA
Not Reviewed)
When the patient cannot be placed
in the supine position, it may be
reasonable for rescuers to provide
CPR with the patient in the prone
position, particularly in hospitalized
patients with an advanced airway
in place
(Class IIb, LOE C).
CPR
CPR in Prone Position
• 2 hands Together
• Put Hands on T 7 from scapula
• While performing a prone CPR, it is important to
ensure high-quality CPR

Defibrilator
• Defibrillator should be applied using maximum
energy discharge and should be shocked at the
end of expiration with the lowest positive end
expiratory pressure to minimize the chest
impedance.
• One of which is the one electrode technique
placed to the left lower sternal border and the
other posteriorly below the scapula.
• Successful electrical defibrillation has been
reported in patients having spinal surgery in the
prone position
CONSIDERATION UNTUK CODE BLUE

• Pastikan kondisi pasien tidak mengarah ke C19, bila ada kecurigaan


atau ketidakpastian, tutupilah mulut/hidung/seluruh wajah sehingga
meminimalkan aerosol
• WAJIB APD bagi penolong sesuai evaluasi sikon
• Tidak diajarkan lagi nafas buatan mouth to mouth, digantikan dengan
latihan menggunakan BVM / Jackson Rees (dengan breathing filter)
• Insersi LMA sedini mungkin, tanpa perlu konsultasi
• Chest compression only diperkenankan
• CPR tidak lagi dilakukan pada smua kasus
Daftar Pustaka

Circulation. 2020;141:e933–e943. DOI:10.1161/CIRCULATIONAHA.120.047463


TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai