Tepung Terigu Tepung Terigu adalah bahan makanan yang dibuat dari proses penggilingan biji gandum Jenis Tepung Terigu Hard flour atau tepung terigu protein tinggi yaitu tepung terigu yang memiliki kandungan protein diatas 12 % Medium flour atau tepung terigu protein sedang yaitu tepung terigu yang memiliki kandungan protein antara 10 -12 %
Soft flour atau tepung terigu protein rendah
yaitu tepung terigu yang memiliki kandungan protein dibawah 10 % Fungsi Tepung Terigu Tepung terigu merupakan satu-satunya tepung yang memiliki kandungan protein tidak larut dalam air, jenis protein dalam tepung ini biasa disebut dengan gluten. Dalam proses pembuatan bakery pastry tepung terigu sebagai pembentuk adonan dan pengikat bahan lain, dengan memanfaatkan kadar gluten di dalamnya diharapkan gluten tersebut mampu menahan gas karbondioksida yang dihasilkan yeast maupun bahan pengembang lainya di dalam adonan sehingga produk bakery pastry mengembang secara maksimal. Air Penggunaan air di dalam pembuatan bakery pastry adalah sebagai bahan pelarut bahan lain seperti gula, garam, dan susu. Dalam fungsinya sebagai media pelarut air juga berperan menjaga kestabilan suhu dalam adonan sehingga air yang digunakan adalah air dingin ataupun air hangat dimana air tersebut akan menetralisir suhu yang diakibatkan dari proses yang dilakukan. Syarat Air Memenuhi syarat kimia yaitu tidak mengandung bahan kimia berbahaya bagi tubuh manusia
Memenuhi syarat fisika yaitu jernih, tidak
berwarna, tidak berasa dan tidak berbau
Memenuhi syarat biologi yaitu tidak
mengandung bakteri patogen yang dapat menimbulkan kematian Telur Telur berfungsi sebagai bahan pengempuk, pengembang, pembentuk warna, dan perbaikan rasa dari kue maupun roti yang dihasilkan, selain itu telur akan menambah nilai gizi dari makanan itu sendiri. Telur merupakan bahan utama yang sangat rentan rusak, sehingga dalam pembuatanya diperlukan telur yang segar, sehingga makanan yang dihasilkan adalah yang sempurna. Kue maupun roti yang lunak dapat diperoleh dengan penggunaan kuning telur yang lebih banyak karena kuning telur banyak mengandung lesitin (emulsifier) yang dapat membantu proses pengempukan. Lemak Lemak dalam pembuatan kue dan roti berfungsi sebagai pelumas adonan, dengan kemampuannya melumas diharapkan gluten yang ada pada adonan menjadi lentur dan elastis. Selain itu lemak juga bergizi dan menambah kelezatan, keempukan dan membantu pengembangan susunan fisik kue maupun roti yang dibakar (baked bread) serta memberikan efek mengkilat dan creamy. Gula Gula pasir dalam pembuatan kue dan roti berfungsi sebagai pemberi rasa manis dan memberikan keseragaman warna pada kue dan roti roti atau evennes of bake. Dalam pembuatan roti gula berfungsi juga sebagai sumber energi bagi yeast, sehingga yeast bekerja dengan maksimal. Selain itu dengan adanya gula daya simpan dari kue maupun roti akan lebih lama, hal ini disebabkan dengan kerja gula sebagai absorsi dimana akan menyerap air yang ada. Susu Peran utama susu dalam pembuatan kue dan roti adalah sebagai penambah rasa dan menambah nilai gizi. Susu yang digunakan adalah susu bubuk skim maupun full cream sehingga membuat remah kue maupun roti yang dipanggang menjadi halus. Selain itu susu juga mempunyai kemampuan menyerap air yang dapat membantu pembentukan gluten sehingga adonan menjadi kuat. Garam Garam yang digunakan dalam pembuatan kue dan roti pada dasarnya sebagai penambah rasa gurih dan membangkitkan rasa bahan-bahan lainnya. Dalam pembuatan roti garam juga berperan dalam mengendalikan proses fermentasi yang terjadi dalam adonan, dimana garam mampu menghambat kinerja yeast. Garam yang digunakan akan menghindari bakteri lain yang mungkin tumbuh sehingga menambah daya simpan. Yeast Yeast atau ragi adalah sejenis mikroorganisme golongan Saccharomyces Cerevisiae. Yeast ini berperan menghasilkan gas dalam adonan dengan mengubah gula menjadi karbondioksida. Dengan adanya gas tersebut memungkinkan gluten yang ada dalam adonan mengembang dan menahannya sehingga volume roti maupun kue akan terbentuk. Selain itu yeast memberikan aroma dan rasa yang spesifik dari roti dengan adanya proses fermentasi yang ditimbulkan dari yeast tersebut. Bread Improfer Bread improver adalah bahan tambahan pada pembuatan roti yang terbuat dari enzim dan berfungsi membantu kerja yeast sehingga fermentasi lebih singkat, selain itu bread improver memberikan rasa empuk dan chewy (mulur). Di pasaran bread improver biasa dikenal dengan istilah bikar bonus (baker bonus). Emulsifier Emulsifier adalah bahan makanan yang memiliki kemampuan mencampurkan lemak atau minyak dengan air sehingga homogen. Bahan ini berfungsi membantu pengembangan dan memberikan tekstur lembut pada pembuatan sponge cake maupun bavarois. Dipasaran bahan ini dikenal dengan istilah ovalet maupun SP Baking Powder/BP Baking powder adalah sejenis soda yang memiliki kemampuan melepaskan gas saat diaduk di dalam bahan lainya. Kemampuan dalam melepaskan gas ini dimanfaatkan dalam pembuatan cake sehingga kerangka cake menjadi mengembang. Penggunaan baking powder yang berlebih akan membentuk rasa pahit pada cake. Penggunaan baking powder yang tepat adalah 1-2 % dari berat tepung terigu yang digunakan. Baking powder sama dengan soda kue atau baking soda hanya memiliki kemampuan yang berbeda. Kemampuan baking powder setengah dari soda kue sehingga penggunaanya harus setengahnya juga