Anda di halaman 1dari 21

TEORI PRILAKU

PRODUSEN
• Dalam teori ekonomi seorang produsen atau pengusaha harus
memutuskan 2 macam keputusan, yaitu :
1. Berapa output yang harus diproduksi
2. Berapa dan bagaimana kombinasi faktor-faktor produksi yang digunakan
• Untuk menyederhanakan pembahasan secara teoritis, dalam
menentukkan keputusan tersebut digunakan dua asumsi dasar :
1. bahwa produsen atau pengusaha selalu berusaha mencapai keuntungan
yang maksimum,
2. bahwa produsen atau pengusaha beroperasi dalam pasar persaingan
sempurna.
Teori perilaku produsen
• Suatu teori yang menjelaskan tentang bagaimana tingkah
laku/perilaku produsen dalam menghasilkan produk yang mencapai
efesiensi dalam kegiatan produksinya. Produsen berusaha untuk
menghasilakan produksi sebaik mungkin dengan mengatur
penggunaan faktor produksi yang paling efisien.
• Seorang produsen mempunyai satu masalah pokok, yaitu bagaimana
dengan sumber daya yang terbatas mereka mereka dapat mencapai
hasil yang optimal atau keuntungan yang besar. Oleh karena itu laba
adalah suatu ukuran keberhasilan bagi produsen. Seorang produsen
dituntut untuk bisa membandingkan antara pengorbanan yang
dilakukandengan hasil yang didapat
• Perilaku produsen dilakukan semata-mata agar tidak merugikan
produsen namun juga tidak memberatkan konsumen. Dengan
demikian daya konsumsi akan stabil karena antara konsumen maupun
produsen sama-sama saling membutuhkan.
Berikut ini adalah beberapa contoh perilaku
produsen:
• Mencari keuntungan dengan pemakaian modal seminimal mungkin tapi dengan
hasil semaksimal mungkin.
• Mematok biaya produksi berdasarkan tingkat harga barang modal.
• Member potongan harga kepada konsumen yang membeli produk dalam jumlah
banyak.
• Tidak hanya menghasilkan barang atau jasa yang sesuai kebutuhan, tetapi juga
sesuai trend pasar saat ini.
• Memberi diskon besar-besaran untuk produksi yang sudah lama mereka
produksi.
• Produsen juga mengadaptasi isu global atau keadaan sosial yang sedang terkenal
saat itu untuk memasarkan barang atau jasa yang mereka jual.
Perilaku produsen dalam kegiatan perekonomian

• Bagi Masyarakat : Tanggung jawab sosial produsen kepada


masyarakat.
• Bagi Pemerintah: Produsen merupakan partner untuk menjalankan
tugas pemerintah dalam mewujudkan tatanan masyarakat.
Perilaku produsen dalam kegiatan produksi

• Perencanaan: Faktual dan realistis, logis dan rasional, fleksibel,


komitmen,komprehensi.
• Pengorganisasian: Dalam pengorganisasian ini rencana dilakukan
dalam sebuah dengan cara mengkoordinasi.
• Pengarahan: Suatu cara agar produsen bisa melakukan rencana
dengan baik atau rencana bsa terwujud.
• Pengendalian: Proses pengontrolan yang dilakukan oleh produsen.
Kegiatan produksi 
• From Changing activitie, adalah kegiatan mengubah bentuk dari suatu
barang.
• Transportation, adalah kegiatan memindahkan barang dari suatu
tempat ke tempat lainnya.
• Storage, adalah kegiatan menyimpan suatu barang yang akan
digunakan di masa yang akan datang.
• Merchandishing, adalah kegiatan memperdagangkan suatu barang agar
sampai ke tangan konsumen yang membutuhkan.
• Personal service, adalah kegiatan yang dilakukan oleh seseorang yang
orang lain mengakui keberadaannya.
Tujuan Kegiatan Produksi
• Dalam kegiatan produksi ada beberapa tujuan yang akan tercapai yaitu
sebagai berikut :
• Menghasilkan barang untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan konsumen.
• Mendapatkan keuntungan sebanyak mungkin.
• Memaksimalkan sumber daya yang dimiliki.
• Meminimalkan biaya produksi.
• Memaksimalkan hasil produksi.
• Mencari tambahan modal
• Memenuhi kebutuhan rumah tangga keluarga maupun rumah tangga produksi
• Untuk mengganti barang yang rusak atau barang yang habis
• Untuk memenuhi kebutuhan sesuai dengan perkembangan zaman dan teknologi
• Untuk memenuhi pasar internasional
• Untuk mendapatkan keuntungan
• Untuk meningkatkan kemakmuran
Fungsi Produksi

• Dalam teori ekonomi, setiap proses produksi mempunyai landasan


teknis yang disebut fungsi produksi. Fungsi produksi adalah suatu
fungsi atau persamaan yang menunjukkan hubungan fisik atau teknis
antara jumlah faktor-faktor produksi yang dipergunakan dengan
jumlah produk yang dihasilkan per satuan waktu, tanpa
memperhatikan harga-harga, baik harga faktor-faktor produksi
maupun harga produk.
• Secara matematis fungsi produksi tersebut dapat dinyatakan:
• Y = f (X1, X2, X3, ……….., Xn) ; dimana Y = tingkat produksi (output)
yang dihasilkan dan X1, X2, X3, ……, Xn adalah berbagai faktor
produksi (input) yang digunakan.
• Fungsi ini masih bersifat umum, hanya bisa menjelaskan bahwa
produk yang dihasilkan tergantung dari faktor-faktor produksi yang
dipergunakan, tetapi belum bisa memberikan penjelasan kuantitatif
mengenai hubungan antara produk dan faktor-faktor produksi
tersebut.
• Untuk dapat memberikan penjelasan kuantitatif, fungsi produksi
tersebut harus dinyatakan dalam bentuknya yang spesifik, seperti
misalnya:
• a) Y = a + bX ( fungsi linier)
• b) Y = a + bX – cX2 ( fungsi kuadratis)
• c) Y = aX1bX2cX3d ( fungsi Cobb-Douglas), dan lain-lain.
• Dalam teori ekonomi, sifat fungsi produksi diasumsikan tunduk pada
suatu hukum yang disebut : The Law of Diminishing Returns (Hukum
Kenaikan Hasil Berkurang). Hukum ini menyatakan bahwa apabila
penggunaan satu macam input ditambah sedang input-input yang
lain tetap maka tambahan output yang dihasilkan dari setiap
tambahan satu unit input yang ditambahkan tadi mula-mula naik,
tetapi kemudian seterusnya menurun jika input tersebut terus
ditambahkan.
Hubungan produk dan faktor produksi yang digambarkan di atas
mempunyai lima sifat yang perlu diperhatikan, yaitu :

1. Mula-mula terdapat kenaikan hasil bertambah ( garis OB), di mana produk marginal
semakin besar; produk rata-rata naik tetapi di bawah produk marginal.
2. Pada titik balik (inflection point) B terjadi perubahan dari kenaikan hasil bertambah
menjadi kenaikan hasil berkurang, di mana produk marginal mencapai maksimum( titik
B‟); produk rata-rata masih terus naik.
3. Setelah titik B, terdapat kenaikan hasil berkurang (garis BM), di mana produk marginal
menurun; produk rata-rata masih naik sebentar kemudian mencapai maksimum pada titik
C‟ , di mana pada titik ini produk rata-rata sama dengan produk marginal. Setelah titik C‟
produk rata-rata menurun tetapi berada di atas produk marginal.
4. Pada titik M tercapai tingkat produksi maksimum, di mana produk marginal sama dengan
nol; produk rata-rata menurun tetapi tetap positif.
5. Sesudah titik M, mengalami kenaikan hasil negatif, di mana produk marginal juga negatif ;
produk rata-rata tetap positif.
• Dari sifat-sifat tersebut dapat disimpulkan bahwa tahapan produksi
seperti yang dinyatakan dalam The Law of Diminishing Returns dapat
dibagi ke dalam tiga tahap, yaitu :
• (1) produksi total dengan increasing returns,
• (2) produksi total dengan decreasing returns, dan
• (3) produksi total yang semakin menurun
Elastisitas Produksi dan Daerah-Daerah
produksi
• Elastisitas produksi adalah rasio perubahan relatif jumlah output yang
dihasilkan dengan perubahan relatif jumlah input yang dipergunakan.
Atau dapat ditulis :

• Misalnya, perubahan output yang dihasilkan akibat perubahan jumlah


input sebesar 10% adalah 20%, maka elastisitas produksinya adalah 2
(dua).
• Dari persamaan matematis tersebut, nampak adanya hubungan
antara elastisitas produksi dengan produk marginal dan produk rata-
rata,sebagai berikut:
• 1) Jika tingkat produksi di mana PM > PR maka EP > 1
• 2) Jika tingkat produksi di mana PM = PR maka EP = 1
• 3) Jika tingkat produksi di mana PM = 0 maka EP = 0
• 4) Jika tingkat produksi di mana PM negatif maka EP juga negatif.
• Berdasarkan nilai elastisitas produksi ini, proses produksi dapat dibagi
ke dalam tiga daerah produksi, yaitu :
• (a) Daerah dengan EP > 1 sampai EP = 1. Daerah ini dinamakan daerah
tidak rasional (irrational stage of production) dan ditandai sebagai
Daerah I dari produksi. Pada daerah ini belum akan tercapai
keuntungan maksimum, sehingga keuntungan masih dapat diperbesar
dengan penambahan input.
• (b) Daerah dengan EP = 1 sampai EP = 0. Daerah ini dinamakan daerah
rasional ( rational stage of production) dan ditandai sebagai Daerah II
dari produksi. Pada daerah ini akan dicapai keuntungan maksimum.
• (c) Daerah dengan EP = 0 sampai EP

Anda mungkin juga menyukai