Anda di halaman 1dari 55

GAWAT DARURAT PADA NEONATUS

KEGAWATAN DARURATAN
BAYI BARU LAHIR
• 1. Pendahuluan
Tanda bahaya
• 2. Masalah suhu
• 3. Masalah pernafasan
• 4. Kemungkinan infeksi
• 5. Kejang
• 6. Masalah pemberian ASI
 Bayi lahir harus beradaptasi dari intra ke
ekstra uterin
 Pemeriksaan tanda & gejala utama pada

bayi
 Bisa merupakan masalah sendiri

atau bagian dari suatu penyakit


(WHO,
2014)
 Pulang dari Fasilitas minimal 24jam
 Petugas kesehatan :

manajemen laktasi,
perawatan bayi baru lahir,
tanda bahaya,
jadwal kunjungan neonatus (KN) 1, 2, 3

(WHO, 2014)
Mengapa penting?

Mengenali neonatus yang berisiko



Deteksi dini kegawatan

Pertolongan cepat
Menghindari kerusakan lebih lanjut
Tumbuh kembang tidak terganggu
RESUSITASI
NEONATUS
Mengapa belajar resusitasi ?
Asfiksia lahir : penyebab 19 % dari 5 juta kematian
neonatus pertahun di seluruh dunia.

 10 % BBL perlu bantuan nafas


 1 % perlu resusitasi lengkap

ABC Resusitasi :
A (Airway ) : Jalan Nafas  posisikan & bersihkan

B ( Breathing ) : Pernafasan  merangsang nafas

C ( Circulation ) : Sirkulasi  nilai frekuensi jantung


& warna kulit
selalu
Menilai reaksi bayi saat lahir

Hangatkan, posisi benar, bersihkan jalan nafas,


rangsang nafas dgn keringkan, kp beri O2
jarang
Beri ventilasi efektif
( balon-sungkup ; intubasi )

Kompresi dada

Diagram kadang

Prosedur – Obat

Jumlah Bayi
Kesulitan selama masa transisi
Tanda klinis

 Sianosis krn kurang O2 dalam darah


Bradikardia krn kurang O2 pd otot jantung & otak
Hipotensi krn kurang O2 pd otot jantung, kehilangan
darah, kurang aliran darah balik plasenta
Depresi nafas krn kurang O2 pd otak
Tonus otot buruk krn kurang O2 pd otak & otot

Dpt juga tjd pd infeksi, hipoglikemia &


pengaruh obat saat persalinan
Diagram ALUR RESUSITASI
Lahir

 Bersih dr mekonium ?
 Bernafas / menangis ?
 Tonus otot baik ? PEMERIKSAAN
 Warna kulit kemerahan ?
 Cukup bulan ?

30 Tidak
detik
 Beri kehangatan
 Posisikan, bersihkan jalan nafas
 A
Keringkan, rangsang, posisikan
 Beri oksigen bila perlu

Evaluasi pernafasan,
frekuensi jantung & PENILAIAN
warna kulit
Diagram ALUR RESUSITASI
Evaluasi pernafasan,
frekuensi jantung & PENILAIAN
warna kulit
30
Apnu atau FJ < 100
detik

Berikan VTP B

FJ < 60 FJ > 60 PENILAIAN

30
detik  Berikan VTP
 Lakukan Kompresi Dada C

FJ < 60 PENILAIAN

Berikan Efinefrin D
Bgmn dgn nilai APGAR ?

Nilai APGAR tidak digunakan utk menentukan kapan bayi


perlu resusitasi.

Tiga tanda utama bgmn & kapan resusitasi :


 pernapasan
 frekuensi jantung
 warna kulit
Bgmn SETELAH Resusitasi ?
Lahir

 Bersih dr mekonium ? Perawatan Rutin :


 Bernafas / menangis ? Ya  Beri kehangatan
 Tonus otot baik ?  Bersihkan jalan nafas
 Warna kulit kemerahan ?  Mengeringkan
 Cukup bulan ?

Tidak

 Beri kehangatan
 Posisikan, bersihkan jalan nafas
 Keringkan, rangsang, posisikan
 Beri oksigen bila perlu

Evaluasi pernafasan,
frekuensi jantung &
warna kulit
Bgmn SETELAH Resusitasi ?
Evaluasi pernafasan, Bernapas Perawatan Suportif
frekuensi jantung &  Alat pemancar panas
warna kulit FJ>100  Resiko memburuk
Kemerahan  Evaluasi berkala
Apnu atau FJ < 100

Berikan VTP
Bernapas Perawatan Lanjut
 Resiko berulang
FJ < 60 FJ > 60  Resiko komplikasi
FJ>100
Kemerahan  Rawat intensif
 Berikan VTP
 Lakukan Kompresi Dada

FJ < 60

Berikan Efinefrin
Langkah A
 Beri kehangatan
 Posisikan, bersihkan jalan nafas
 Keringkan, rangsang, posisikan
 Beri oksigen bila perlu

Beri Kehangatan
Langkah A

Posisikan

Bersihkan Jalan Nafas


Langkah A

Keringkan
Langkah A
Beri Rangsangan

Yang Berbahaya :
 Menepuk punggung
 Menekan rongga dada
 Menekankan paha ke perut
 Mendilatasi sfingter ani
 Kompres dingin / panas
 Menggoyang tubuh
Langkah A

Perlu Oksigen ?

Aliran paling sedikit 5 liter / menit.


Bila perlu waktu lama, sebaiknya dihangatkan & dilembabkan.

Hentikan scr bertahap bila warna kulit sdh kemerahan sampai


bisa bertahan tetap kemerahan dengan udara ruangan.
Penilaian
Evaluasi pernafasan,
frekuensi jantung &
warna kulit

Pernapasan  Gerakan dada naik turun terlihat


 Frekuensi napas
 Dalam & teraturnya pernapasan

Frek. Jantung  Minimal 100 x / menit


 Cara : Hitung dalam 6 detik, kalikan 10
 Pulsasi tali pusat / auskultasi stetoskop
Penilaian
Warna Kulit Seharusnya kemerahan,
Tidak ada sianosis sentral
Langkah B
Berikan VTP

Alat

Sungkup Wajah dg
Balon Tidak Bantalan
Mengembang Sendiri

Balon Mengembang Sendiri


Langkah B
Sungkup tepat
menutup hidung,
mulut & ujung
dagu.
Bukan mata.

Dada Terangkat,
Bukan Volume !

Posisi sungkup
Tepat pada wajah Posisi  lihat gerakan dada
Langkah B
Berapa sering memompa ?

40 – 60 kali / menit
Langkah B
Bila dada tidak terangkat :

1. Lekatan tidak adekuat  Perbaiki posisi sungkup di wajah

2, Jalan napas tersumbat ® Reposisi kepala


® Periksa sekret, hisap bila ada
® Lakukan ventilasi dgn mulut
sedikit terbuka / pasang
Mayo
3. Tidak cukup tekanan ® Naikkan tekanan
® Intubasi endotrakeal

VTP dihentikan bila ada 3 tanda perbaikan :

1. Frekuensi jantung meningkat


2. Perbaikan warna kulit
3. Muncul napas spontan
Langkah C
 Berikan VTP
 Lakukan Kompresi Dada

Kompresi Dada  Menekan jantung ke arah tulang


belakang
 Meningkatkan tekanan intratorakal
 Memperbaiki sirkulasi darah ke
seluruh organ vital tubuh

Perlu 2 penolong
Langkah C
Bgmn menempatkan (jari) tangan di dada ?

Daerah yg Ditekan

Ibu Jari 

Dua Jari 
Langkah C
Cara Memberikan Tekanan

Teknik
Ibu Jari

Teknik
Dua Jari
Langkah C
 Tekan 1/3 diameter ant-
post dada

 Jari menempel saat


melepas tekanan
Langkah C
Bgmn Kompresi yg Selaras dgn Ventilasi ?

1 menit : 30 Ventilasi & 90 Kompresi Dada

1 SIKLUS ( 3 kompresi 1 ventilasi ) = 2 DETIK


Langkah C
Kapan Kompresi Dada Dihentikan ?

Bila frekuensi jantung lebih dari 60 x / menit,


ventilasi tekanan positif tetap dilanjutkan.
Kapan VTP Dihentikan ?

Bila frekuensi jantung lebih dari 100 x / menit & ada napas spontan

Bila Dgn Kompresi Dada Tidak Ada Perbaikan ?

 Apa gerakan dada adekuat ? ( perlukah intubasi ?)


 Apa Oksigen 100% telah diberikan ?
 Apa kedalaman penekanan sdh 1/3 diameter dada ?
 Apa kompresi & ventilasi sdh terkoordinasi baik ?
Langkah D
Epinefrin

Larutan yg Dianjurkan
1 : 10.000

Jalur yg Dianjurkan
Endotrakeal atau Intravena

Dosis yg Dianjurkan
0,1 – 0,3 ml / kg larutan 1 :
10.000
Persiapan yg Dianjurkan
Larutan 1 : 10.000 dlm semprit 1 cc

Kecepatan Pemberian yg Dianjurkan


Secara Cepat, Secepat Mungkin
Langkah D
Dosis Epinefrin dapat diulang 3 – 5 menit.
Bila tidak ada perbaikan, pertimbangkan kemungkinan hipovolemi.
Bila hipovolemi berlanjut, sebabkan asidosis metabolik.

 Beri Cairan, Pasang Akses Intravena

Kateter Umbilikal
MASALAH SUHU

TANDA BAHAYA MANAJEMEN SEGERA

a,. HIPOTERMIA • Termoregulasi


Ringan :36-36,4° C • Lingkungan suhu
Sedang :32-35,9° C tubuh normal 36,5-
Berat : <32°C <37,5°

• Karena suhu
b. HIPERTERMIA
lingkungan yang
≥ 37,5°C
tinggi
• Infeksi
Cara menghangatkan bayi di Pelayanan Dasar
CARA PETUNJUK PENGGUNAAN

Kontak kulit - Untuk semua bayi


- Apabila cara lain tidak mungkin dilakukan

KMC/ Perawatan Bayi - BB < 2500 g,


Lekat - Tidak sakit berat .

Pemancar panas - Untuk bayi sakit / BB ≥ 1500 g


- Untuk pemeriksaan bayi, tindakan, atau hipotermi

Lampu penghangat - Bila tidak tersedia pemancar panas , Jarak 60 cm dari bayi

Inkubator - BB < 1500 g


- bayi sakit berat

Boks penghangat - Bila tidak tersedia inkubator,

Penghangat - Untuk merawat bayi dengan berat < 2500 g


Ruanganan - Tidak untuk bayi sakit berat
Suhu kamar untuk bayi dengan pakaian

BB Suhu ruangan
1500 – 2000 g 28 – 30oC
> 2000 g 26 – 28oC

Catatan: jangan digunakan untuk bayi < 1500 g


TATA LAKSANA UMUM HIPOTERMI,
suhu tubuh < 36,5 C
• Ganti pakaian basah atau dingin dengan yg
hangat dan kering, memakai topi dan
selimut hangat
• Bila ada ‘ibu’ , kontak kulit ke kulit
• Raba ujung jari kaki setiap 15-30 menit.
Periksa suhu 1 jam kemudian
• Anjurkan menyusu lebih sering. Kp beri ASI
perah
• Amati tanda bahaya

Hipotermi sedang < 36 C


Cek kadar glukosa darah
TATA LAKSANA HIPOTERMI
RUJUK, jika:

 Hipotermi berat ( < 32 ◦C)


 Setelah dihangatkan 1 jam suhu tidak naik
atau meningkat tetapi menetap 12 jam
hipotermia sedang < 36 C
 Tidak dapat minum
 Kejang
 Mengantuk/letargis
 Bagian tubuh bayi yang mengeras/
sklerema

 Tanda bahaya lainnya


MASALAH PERNAFASAN
TANDA BAHAYA MANAJEMEN SEGERA

• Tidak bernapas • Resusitasi neonatus


• Megap-megap • Buka jalan nafas
• Frekuensi napas • Jika perlu isap lendir
<30 /mnt • VTP ( ventilasi tekanan
≥60 /mnt positip)

. Score Downes • Oksigen > 5 l/mnt


MANAJEMEN UMUM
 Pasang jalur intravena , infus Dekstrosa 5 %
◦ Pantau selalu tanda vital
◦ Jaga patensi jalan napas
◦ Berikan Oksigen ( 2-3 liter/menit dengan kateter
nasal )
 Jika bayi mengalami tidak bernafas/megap2 :
◦ Lakukan tindakan resusitasi sesuai tahap yang diperlukan
◦ Lakukan penilaian lanjut
 Segera periksa kadar glukosa darah
(bila fasilitas tersedia)
 Amati kejang dan masalah lain
 Pemberian nutrisi adekuat
MANAJEMEN SPESIFIK

RINGAN SEDANG
 Manajemen umum
 O2 2-3 liter/menit
 Amati pernapasan
bayi setiap 2 jam dengan kateter
selama 6 jam nasal
berikutnya  Tidak diberikan
 Identifikasi sepsis
minum.
 Coba minum
 Identifikasi sepsis,
- diamati
- pipa lambung
bila tidak respon,
 Membaik--kurangi O2 rujuk
KEMUNGKINAN INFEKSI
TANDA BAHAYA MANAJEMEN SEGERA

•Didapatkan 4 gejala dari • Resusitasi neonatus


6 kelompok (masing2 1): • Buka jalan nafas
1. Keadaan umum • Jika perlu isap lendir
2. Pernafasan • VTP ( ventilasi tekanan
3. Gastrointestinal positip)
4. Susunan syaraf pusat -balon & sungkup
5. Hematologi
6. Kardiovaskuler • Oksigen > 5 l/mnt
INFEKSI NEONATAL
DIAGNOSIS 1. Gejala umum
Gejala tidak khas 2. Saluran
---------- Klinis pencernaan
sepsis 3. Saluran
Terdapatnya > satu pernapasan
pada 4 kelompok 4. Sistem
berikut kardiovaskuler
5. Susunan syaraf
pusat
6. Hematologi
INFEKSI
 Gejala umum: letargi, lemah
 Saluran pencernaan: kembung, muntah,diare,
residu lambung 
 Saluran pernapasan: distres napas
( takipnea, apnea, megap-megap dll)
 Sistem kardiovaskuler: pucat, syok,takikardi
 Susunan syaraf pusat: kejang, mudah
terangsang
 Hematologi : lekosit  / , trombositopeni,
KALSIFIKASI PENYAKIT BERAT /INFEKSI BAKTERI

GEJALA/TANDA KLASIFIKA TINDAKAN


SI
Jaga kadar gula
Tidak bisa minum atau darah
muntah atau Manajemen kejang
Gerakan hanya dengan Manajemen
rangsangan atau hipotermi
Penyakit Manajemen distres
Nafas cepat (>60/min)
sangat nafas
atau Beri antibiotik intra
berat
Grunting atau atau muskuler imisial
sekali dosis
Hipothermia ( < 35.5 C) infeksi Jaga suhu tubuh
atau bakteri selama
Pusar kemerahan berat transportasi
meluas sampai dinding
perut RUJUK SEGERA
TATA LAKSANA
 Antibiotika
 Lini pertama:

Ampisilin
Gentamisin
 ------ Lini kedua, ketiga

Sefalosporin
Pembagian ikterus menurut metode Kremer ( PONED, 2007)

Derajat Daerah Ikterus Perkiraan


Ikterus kadar
bilirubin

I Daerah Kepala dan leher 5,0 mg %

II Sampai badan atas 9,0 mg%

III Sampai badan bawah hingga 11,4 mg%


tungkai

IV Sampai daerah lengan, kaki 12, 4 mg %


bawah, lutut.

V Sampai daerah telapak tangan 16,0 mg%


dan kaki
Diagnosis banding ikterus
Temuan
Anamnesis Pemeriksaan P. Penunjang Diagnosis

Saat lahir - hari ke 2 Sangat Ikterus Hb < 13 g/dl, Ikterus hemolitilk


Riwayat ikterus Sangat pucat Ht < 39%
Riwayat penyakit keluarga

Saat lahir - hari ke 2/> Sangat Ikterus Lekositosis, Ikterus diduga


Infeksi maternal Tanda infeksi lekopeni, infeksi/ sepsis
(malas minum, trombositopenia
<aktif, lemah, suhu
abnormal)
Timbul pada hari 1 Ikterus Ikterus akibat obat
Riwayat ibu pengguna
obat
Diagnosis banding ikterus
Temuan
Anamnesis Pemeriksaan P.Penunjang Diagnosis
Ikterus hebat hari ke 2 Sangat ikterus Ensefalopati
Ensefalopati hari ke 3 - 7 Kejang bilirubin
Ikterus hebat yang tidak Postur abnormal,
atau terlambat diobati letargi
Ikterus menetap setelah Ikterus berlangsung Urin gelap, Ikterus
usia 2 minggu > 2 mg bayi ckp bl feses pucat. berkepanjangan
3 minggu bayi < bl
hari ke 2 /> lebih. Bayi tampak sehat Ikterus pada bayi
BBLR prematur
Hari ketiga bayi cukup bulan, Ikterus fisiologis
berat lahir lebih
2500 gram, tampak
sehat
Manajemen ikterus
 Ikterus fisiologis  Rumah sakit:
rawat jalan  Umur kehamilan, umur

 ASI dini & ekslusif BBL, bayi sehat/ risiko?


 Usahakan minum sesuai
> sering
 Bayi dapat cukup kondisi
 Sesuaikan laboratorium
sinar mata hari pagi.
& tindakan
 Kelola faktor risiko
 Fototerapi

 Tranfusi tukar
RUJUK
 Ikterus timbul dalam  Manajemen sesuai

24 jam pertama. penyebab & masalah


 Ikterus kremer > III
TANDA MANAJEMEN SEGERA
BAHAYA
1. Hentikan perdarahan yang tampak,
Contoh:
PERDARAHAN
a. Perdarahan tali pusat,
 jepit/ikat ulang tali pusat
b. Perdarahan dari tempat
sirkumsisi
tekan perdarahan-kompres steril
2. Vit K1/Phytomenadione 1mg im/iv
3. Ambil contoh darah ukur Hb,
pem gol darah & reaksi silang
4.  Manajemen umum perdarahan
Ekahaksari 2017
TANDA MANAJEMEN SEGERA
BAHAYA

• SYOK Perdarahan sebagai penyebab sjok:


-Infus NaCl/RL 10ml/kgbb dalam 10 menit,
Jk tanda sjok berlanjut ulang sekali sesudah

20 mnt  Lanjutkan rumatan : glukosa 10%


Segera tranfusi gol drh O, Rh (-)
- Oksigen konsentrasi tinggi
- Hangatkan bayi
Penyebab sjok bukan perdarahan:
- kecepatan infus s/d 20ml/kgbb -1jamI
 rumatan
Ekahaksari 2017
TANDA MANAJEMEN SEGERA
BAHAYA
- Jaga saluran napas tetap bersih
& terbuka
KESADARAN
- Oksigen
TURUN
-Pasang jalur intravena,
 cairan rumatan
- Manajemen lanjut tidak sadar

Ekahaksari 2017
Transport
rujukan
TINDAKAN PRA RUJUKAN
Sugar
Temperature
Airway
Blood Pressure
Laboratory work
Etika & emosi

Anda mungkin juga menyukai