Anda di halaman 1dari 19

MOBILISASI

SISTEM
SUMBER
KESEJAHTER
AAN SOSIAL
PENGERTIAN SUMBER
Segala sesuatu yang bernilai dan
bermanfaat, baik yang tersedia
maupun yang masih tersimpan, yang
dapat dimobilisir/digali dan
didayagunakan sebagai alat atau
instrumen dalam sosial suport,
sehingga berfungsi untuk memenuhi
kebutuhan atau memecahkan
masalah dalam meningkatkan
PENGERTIAN
SISTEM SUMBER
KESEJAHTERAAN SOSIAL

Serangkaian kegiatan yang saling


berhubungan dalam mendayagunakan
sumber-sumber baik berupa daya, dana,
barang, jasa, peluang, informasi atau jalur
akses yang dikuasai dan dapat digunakan
secara syah untuk keperluan pelayanan
kesejahteraan sosial.
Segala sesuatu yang dapat
didayagunakan untuk kelancaran
dan keberhasilan pelaksanaan
usaha kesejahteraan sosial, baik
dalam perencanaan program
pembangunan kesejahteraan sosial,
pelayanan kesejahteraan sosial,
maupun pengembangan
kesejahteraan sosial.
KLASIFIKASI SISTEM SUMBER
KESEJAHTERAAN SOSIAL

Max Siporin :
1. Internal and external resources
2. Official/formal and
unofficial/informal resources
3. Human and nonhuman resources
4. Social or community resources
1. Sumber internal
Adalah segala sesuatu yang ada pada diri pemerlu pelayanan
(seorang klien atau kolektivitas) yang dapat digunakan sebagai
kekuatan atau alat dalam proses pelayanan atau pemberdayaan
dalam meningkatkan kesejahteraan. Wujudnya dapat berupa :
intelegensi, imajinasi, kreativitas, motivasi, sensitivitas,
semangat, kekuatan fisik, stamina, kemampuan, ilmu
pengetahuan, dsb.
2. Sumber eksternal
Adalah segala sesuatu yang ada di luar diri pemerlu pelayanan
(seorang klien atau koletivitas) yang dapat digunakan sebagai
kekuatan atau alat dalam proses pelayanan atau pemberdayaan
dalam meningkatkan kesejahteraan. Wujudnya dapat berupa :
harta kekayaan, pekerjaan, penghasilan, saudara, pengaruh
teman, jaminan sosial, lembaga pelayanan umum atau lembaga
pelayanan sosial, program bantuan sosial, program
pemberdayaan, kebijakan, dsb.
3. Official resources (Sumber formal)
Adalah sumber sosial atau masyarakat dalam bentuk
organisasi atau orang-orang yang mewakili suatu
kelembagaan, seperti pekerja sosial profesional, petugas dari
suatu badan penasihat keluarga, atau pusat penitipan anak,
yang semuanya bertugas menyediakan dan memberikan
pelayanan-pelayanan kesejahteraan sosial.

4. Unoffecial resources (Sumber informal)


Adalah sumber-sumber dalam bentuk dukungan atau
sokongan sosial sebagai bagian dari sistem pertolongan
alamiah atau tradisional, seperti keluarga besar, kerabat,
rukun tetangga, teman kerja, dsb, yang sering menyediakan
bantuan dalam bentuk materi dan moril, dikala seseorang
mengalami krisis, baik berupa sakit, bencana, maupun
kematian.
5. Human resources (Sumber manusia)
Adalah segala sesuatu yang ada pada diri manusia
baik fisik, mental, maupun relasi sosialnya yang
dapat dijadikan sebagai kekuatan atau alat dalam
proses pelayanan sosial atau pemberdayaan
dalammeningkatkan kesejahteraan sosial.

6. Nonhuman resources (Sumber nonmanusia)


Adalah segala sesuatu kekuatan yang bukan
berasal dari manusia, baik dalam bentuk sumber
daya alam, sumber kemasyarakatan, maupun sumber
materiil atau benda/barang.
Social or Community resources (Sumber sosial atau
kemasyarakatan)
Adalah segala sesuatu yang ada dalam masyarakat baik berupa
suatu kelembagaan formal maupun informal yang dapat digunakan
sebagai kekuatan atau alat dalam proses pelayanan/pemberdayaan
dalam meningkatkan kesejahteraan pemerlu. Kelembagaan formal
dapat digunakan apabila pemerlu telah memenuhi persyaratan
dari sumber tersebut. Contoh : lembaga pelayanan sosial, lembaga
pelayanan umum, lembaga ekonomi, badan usaha, lembaga
kerakyatan, dsb. Kelembagaan informal yaitu dukungan sosial dalam
sistem pertolongan, seperti yang berasal dari keluarga besar, rukun
tetangga/kampung, baik dalam bentuk dukungan moril maupun
materil, seperti makanan, pakaian, tempat tinggal, atau bantuan selama
krisis akibat bencana, kematian atau kemalangan.
Pincus dan Minahan
1. Sumber Informal yaitu sumber yang bisa diperoleh karena
adanya hubungan informal (emosional) dengan orang-
orang terdekat seperti : keluarga, teman, tetangga, maupun
orang-orang yang bersedia membantu (dukungan emosional,
nasehat, informasi dan pelayanan konkrit lainnya).
2. Sumber Formal yaitu sumber yang bisa diperoleh karena
menjadi keanggotaan di dalam suatu organisasi formal yang
memberikan bantuan atau pelayanan langsung kepada
anggotanya. Seperti : koperasi, serikat pekerja/buruh, dsb.
3. Sumber Kemasyarakatan yaitu sumber yang bisa
diperoleh dari lembaga yang didirikan oleh pemerintah
atau swasta yang memberikan pelayanan kepada semua
orang (masyarakat umum). Seperti : sekolah, puskesmas,
kepolisian, dsb.
MOBILISASI SISTEM SUMBER
>>>> Pengerahan atau
penggunaan/Pendayagunaan Sumber
Kesejahteraan Sosial secara tepat dan terpadu
<<<<<

Mobilisasi sistem sumber dilaksanakan secara


terencana dan berkelanjutan dalam jangka
panjang diharapkan dapat meningkatkan
semangat kebersamaan, kegotongroyongan,
kekeluargaan, dan kesetiakawanan sosial yang
sangat diperlukan untuk mencegah, nmeredam,
dan menanggulangi masalah sosial.
PRINSIP MOBILISASI SUMBER
TRI BIN
A
1. Bina Manusia, yaitu membina dengan
memberdayakan apa yang dimiliki pemerlu atau
sasaran baik keadaan fisiknya, mentalnya, maupun
lingkungan sosialnya.

2. Bina Usaha, yaitu membina manusia/pemerlu


dengan mengembangkan kegiatan-kegiatan baik
dalam bentuk pendidikan maupun pelatihan yang
mampu menciptakan lapangan pekerjaan/usaha yang
layak sesuai dengan kondisi dan mendapatkan
penghasilan yang layak

3. Bina Lingkungan, yaitu mengembangkan


kondisi lingkungan hidup dan lingkungan sosial untuk
mendukung proses pelaksanaan dan hasil-hasil dari
bina manusia dan bina usaha.
LANGKAH-LANGKAH
MOBILISASI SISTEM SUMBER
1. Pengkajian Sistem Sumber Kesejahteraan Sosial.
Pengkajian dilakukan secara ilmiah dan empirik lapangan, berdasarkan
kajian kebutuhan/masalah pemerlu. Kajian tersebut meliputi penganalisaan
terhadap :
a. Masalah/kebutuhan pemerlu
b. Model penanganan/pemberdayaan
c. Ragam/jenis sumber
d. Besaran sumber
e. Keberadaan sumber
f. Pengelola/pemilik sumber
g. Mekanisme akses sumber
h. Legalitas formal penggunaan sumber
i. Manajemen pengelolaan sumber
j. Kontinuitas dan pengembangan sumber
k. Kesulitan dan kemudahan sumber
2. Penentuan Sumber Kesejahteraan Sosial
a. Jenis sumber yang dibutuhkan dari hasil kajian
kebutuhan pemerlu.
b. Besaran sumber yang dibutuhkan
c. Karakteristik pihak-pihak yang menguasai sumber
d. Persyaratan untuk memperoleh sumber.
e. Cara-cara/pendekatan/metode untuk menemukan
sumber
f. Tenaga, sarana, dan dana untuk menemukan sumber
g. Menghimpun, menghitung, dan menyimpan sumber
yang diperoleh.
3. Penggunaan Sumber Kesejahteraan Sosial
a. Didasarkan pada kebutuhan sesungguhnya pemerlu dari hasil
kajian kebutuhan.
b. Pada tahap awal, sumber yang digunakan ditujukan untuk
menyelamatkan dan memulihkan atau memberdayakan
kondisi pemerlu, selanjutnya untuk meningkatkan
kemampuan pemerlu agar menggunakan dan
mengembangkan sendiri sumber tersebut.
c. Penggunaan sumber bagi pemerlu diupayakan tidak
menimbulkan kesenjangan dan kecemburuan sosial berbagai
pihak di lingkungannya, termasuk antara pemerlu yang sudah
dan belum menerima sumber.
d. Menghindarkan ketergantungan pemerlu terhadap sumber
yang telah diterimanya.
e. Kalau memungkinkan, pemerlu dapat menggulirkan sumber
bagi pemerlu lainnya yang membutuhkan.
4. Monitoring dan Evaluasi Sumber Kesejahteraan Sosial.
a. Pengawasan terhadap penggunaan sumber dalam proses sehingga dapat
terkendali.
b. Evaluasi terhadap hasil monitoring, sehingga dapat ternilai penggunaannya.
5. Pelestarian Sumber Kesejahteraan Sosial.
c. Semua penyedia sumber harus tetap dipertahankan sehingga dapat
didayagunakan secara berkelanjutan.
d. Untuk itu kontak dengan penyedia sumber harus tetap terjalin secara berkala
melalui pengiriman laporan penggunaan dan pemanfaatan sumber yang telah
diberikan.
e. Memberikan informasi tentang perkembangan kegiatan sosial yang
dilaksanakan, menyampaikan kopi artikel yang berkaitan dengan pengabdian
sosial penyedia sumber
f. Mengundang penyedia sumber pada acara-acara tertentu seperti hari jadi
organisasi, hari kemerdekaan, dsb.
g. Meminta kesediaannya kembali untuk berpartisipasi sebagai penyedia
sumber dalam kegiatan lainnya.
6. Pertanggungjawaban Sumber Kesejahteraan Sosial
a. Secara moral dan sosial, sumber yang diperoleh, khususnya
dari warga masyaraakat harus dipertanggungjawabkan
dengan sebaik-baiknya. Dengan demikian penyedia sumber
dapat menghayati makna dan menfaat bantuan yang
diberikannya.
b. Mengirimkan laporan tertulis tentang penggunaan
bantuan/sumber, secara langsung kepada pihak
penyedia/pemberi
c. Mengundang penyedia sumber dalam suatu pertemuan
pertanggungjawaban bantuan/sumber
d. Menggunakan media massa, kalau jumlah bantuannya besar
dan penyedianya tersebar di wilayah yang luas.
e. Memotivasi penyedia sumber untuk mengadakan kunjungan
lapangan dan mengamati sendiri hasil-hasil pemanfaatan
sumbernya.
TERIMA
KASIH 
1. Cara menentukan banyaknya sistem sumber ? (Widy)
2. Contoh Langkah-Langkah Mobilisasi Sistem Sumber ? (Putri Rizktika)
3. Perbedaan sumber internal dengan sistem manusia ? ( Anisa )
4. Faktor Penghambat Mobilisasi sistem sumber ? ( Pinta )

Anda mungkin juga menyukai