Anda di halaman 1dari 21

DIAGNOSIS

DAN
TATALAKSANA MALARIA
PADA KEHAMILAN

Dr. I Ktut Martayasa, Sp.OG(K)Obsginsos


SMF Obstetri dan Ginekologi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Mimika
Tahun 2022
Pendahuluan

Malaria Di Kabupaten Mimika Tahun 2004-2006 :

• Insiden Malaria pada Populasi Umum : 504 / 1.000 pertahun


• Sekitar 150 pasien/bulan dirawat oleh karena Malaria
• Terdapat resistensi Plasmodium Falciparum dan Vivax terhadap
berbagai obat anti malaria yang ada saat itu
• Kegagalan terapi dengan Kloroquin & Sulfadoksin-perimetamin
mencapai 60% (Litbang Depkes 2004)

• Rata-rata 10-25 Ibu Hamil/bulan dirawat oleh karena Malaria


Pendahuluan
Malaria Pada Ibu Hamil Di Kabupaten Mimika Tahun 2004-2006 :
• Prevalensi Parasitemia Pada Ibu Hamil :
Populasi Jumlah Parasit. pF
Kasus Abortus 114 17,5% 70% • Kematian Maternal
Ibu Hamil dirawat 331 72,8% 83% (Per 10.000 kelahiran) :
Ibu Melahirkan 2.570 16,8% 61,3%
Ibu Melahirkan
• Faktor Risiko Komplikasi Maternal-Perinatal dengan malaria 694

Primi Gravida OR 1,3 Semua Populasi


119
Ibu Melahirkan
Etnis Papua OR 2,3
Febris Saat Masuk Rumah Sakit OR 10,8
Riwayat Malaria selama hamil OR 2,6
Pendahuluan
Malaria Pada Ibu Hamil Di Kabupaten Mimika Tahun 2006-2011 :
• Tercatat : 7.744 Bumil di Rawat,
• Ibu Hamil dengan Malaria : 1.797 atau 23,20%
• Komponen Komplikasi Maternal Perinatal yang ditemukan :
(Sebanyak 61 Bumil di eksklusi, terkonfirmasi HIV+)

Komplikasi Maternal/Perinatal n Malaria Tidak


Anemia Berat (Hb < 7 gr%) 1.736 320 (18,4) 1.416 (81,6)
Kelahiran Prematur 1.736 157 (9,0) 1.579 (91,0)
Abortus 1.736 106 (6,1) 1.630 (93,9)
Kematian Janin/KJDR 1.736 31(1,8) 1.705 (98,2)
Kematian Maternal 1.736 5 (0,3) 1.731 (99,7)
Total 1.736 556 (32,0) 1180 (68,0)
Pendahuluan • Faktor Risiko Komplikasi M
Faktor Risiko Komplikasi Maternal Perinatal Malaria Pada Ibu Hamil
Di Kabupaten Mimika Tahun 2006-2011 :
Faktor Risiko OR
Trimester 2 1,44
Penduduk Asli 1,69
Malaria Falsifarum 1,52
Malaria Malariae 2,48
Febril Illness 1,31
Severitas 20,05
Masalah Malaria Pada Kehamilan (1)
• Malaria dan Kehamilan adalah kondisi saling memberatkan
• Ibu Hamil lebih mudah terinfeksi malaria oleh karena adanya penekanan sistim
immunitas dan hilangnya immunitas yang didapat terhadap malaria
• Gejala klinis cenderung tidak khas karena perubahan hormon, imun & hematologis
• Perubahan fisiologis kehamilan dan patologis akibat infeksi malaria, memiliki
efek sinergis terhadap terjadinya penyulit, sering menyebabkan masalah yang
dilematis bagi dokter yang merawat
• Infeksi Plasmodium Falsifarum pada Ibu Hamil, :
o Primigravida Non-imun dapat terkena dampak infeksi malaria yang berat
o Dapat memburuk dengan cepat
o Parasitemia cenderung 10x lebih tinggi
o Komplikasi malaria falsiparum lebih sering terjadi pada kehamilan
o Risiko kematian meningkat (13%) vs populasi non-hamil (6,5%).
Masalah Malaria Pada Kehamilan (2)
• Pemilihan pengobatan lebih sulit
o Ada anti antimalaria yang kontra indikasi pada kehamilan
o Efek samping yang lebih berat.
o Terapi menjadi sulit, terutama dalam kasus-kasus infeksi Falsiparum berat.

• Masalah Lain :
o Manajemen komplikasi malaria menjadi lebih sulit karena perubahan fisiologis
selama kehamilan.
o Perhatian lebih terutama pada manajemen cairan, kontrol suhu, dll
o Pertimbangan dan keputusan yang kompleks untuk terminasi kehamilan
o Risiko pertumbuhan janin terhambat, persalinan premature dan kematian janin
Efek Malaria pada Kehamilan
Sifat Kehamilan :
• Retan terhadap infeksi
• Tingkat keparahan lebih Akibat pada Janin :
tinggi • Abortus
• Lahir mati
Malaria Pada Wanita Hamil : • BBLR, PJT, Kelahiran Prematur
• Seringkali asimptomatis
sampai kejadian sakit akut /
kematian Efek jangka Panjang pada bayi :
• Kronis --> Anemia berat
• Kematian Neonatal and Post
Efek Berat dipengaruhi oleh : neonatal
• Anemia pada bayi
• Tingkat Endemisitas malaria
• Gangguan pertumbuhan bayi
• Usia ibu
• Kehamilan/Paritas • Gangguan perkembangan
• Status HIV neuro-cognitive
8
1. Anemia Penambahan sel
Tidak Hamil
Sel
Hamil Hamil Tidak Hamil

Volume Penambahan
darah merah Sel volume cairan
Darah Volume cairan
sebanyak 30% darah tubuh sebanyak
Cairan tubuh
selama 50% selama
Tubuh
kehamilan kehamilan

Peningkatan yang tidak seimbang menyebabkan terjadinya anemia relatif

Malaria dapat menyebabkan atau


memperburuk anemia Ibu Hamil, karena :
a) Terjadi Hemolisis eritrosit yang
mengandung parasite ataupun yang
tidak terinfeksi.
b) Ada Peningkatan kebutuhan Hb/sel
Eritrosit dalam kehamilan.
c) Hemolisis berat dapat memperburuk
kekurangan folat.
2. Penyumbatan Kapiler (1)
Pada infeksi Malaria, dapat terjadi :
 Rosette, yaitu menempelnya sekumpulan sel darah merah yang terinfeksi
plasmodium
 Endothelial Cytoadherence, sel darah merah menempel pada dinding vaskuler
 Endothelial Activation, menyebabkan perubahan permiabilitas dinding vaskuler
 Penurunan fungsi plasenta : Skuestrasi, Inflamasi dan Perubahan Histologis

Menyebabkan masalah pada


target organ yang kaya
pembuluh darah kapiler :
• Otak
• Plasenta
• Paru-paru
2. Penyumbatan Kapiler (2)
• Pada otak, penyumbatan kapiler,
mengakibatkan hipoksia, odem
cerebri, dengan akibat terjadi
kejang, penurunan kesadaran, dsb
• Komplikasi kehamilan berupa
preeklamsia akan mengakibatkan
bertambah beratnya kondisi ini
• Pada Plasenta penyumbatan
kapiler, menimbulkan penurunan
aliran darah pada plasenta,
akibatnya suplai oksigen ke janin
berkurang. Hal ini menyebabkan
terjadinya abortus, PJT, kematian
janin, Partus Prematurus, dsb
Diagnosis Malaria Pada Kehamilan
• Secara Prinsip Tidak ada perbedaan diagnosis malaria pada Ibu Hamil
atau Tidak Hamil
• Anamnesis dan Pemeriksaan Fisik : • Pemeriksaan Penunjang :
o Keluhan Umum o Kesejahteraan Janin :
o Keluhan Obstetrik  USG
o Pemeriksaan Fisik Umum  CTG
o Pemeriksaan Fisik Obstetrik : o Laboratorium :
 Status Persalinan  Darah Lengkap
 Kondisi Janin  Kimia Darah
 Komplikasi Kehamilan  Lainnya sesuai gejala
Diagosis Pasti Malaria :
Pemeriksaan Mikroskopik Apusan Darah Tepi dengan pengecetan Giemsa
Kriteria Malaria Berat Pada Kehamilan
• Secara Prinsip Tidak ada perbedaan Kriteria Malaria Berat antara Ibu
Hamil atau Tidak Hamil
• Yang harus menjadi perhatian adalah adanya adanya komplikasi pada
kehamilan dan/atau janin :
Komplikasi kehamilan : Komplikasi pada janin :
• Anemia • Kematian mudigah
• Abortus • Pertumbuhan Terhambat
• Partus Prematur • Berat badan lahir rendah
• Ketuban Pecah Dini • Fetal Distress
• Infeksi Sekunder • Kematian Janin
• Partus Lama
• Perdarahan Paska Salin
Pengendalian Malaria dalam Kehamilan
WHO Menetapkan 3 Strategi pengendalian malaria
dalam kehamilan :
1) Diagnosis dini dan pengobatan segera, termasuk
penanganan komplikasi
2) Penggunaan kelambu berinsektisida-Insecticide Treated
Nets (ITN)
3) Intermittent Preventive Treatment (IPT) dengan SP (Afrika)
Catatan :
Resistensi parasit malaria terhadap Sulfadoxine-pyrimethamine (SP) di Indonesia adalah tinggi,
sehingga IPT dengan SP tidak dapat diterapkan.
Manajemen Klinis Malaria dalam Kehamilan

Diagnosis Dini

Terapi Malaria Tanpa Komplikasi

Terapi & Manajemen Komplikasi Malaria

Manajemen Persalinan
Manajemen Klinis Malaria dalam Kehamilan
Pemberian OAM Pada Malaria Tanpa Komplikasi

• Harus dilakukan segera


• Pilihan Utama :
Dihydroartemisinin-Piperaquine (DHP)
o Malaria tanpa komplikasi (P. falciparum, P. vivax, P. ovale, P. malariae)
pada ibu hamil trimester 1-3
o Dihydroartemisinin-piperakuin-DHP (kemasan : DHA 40 mg and PPQ 320
mg) selama 3 hari, sesuai berat badan
o Ibu hamil tidak diberikan primakuin

• Selain OAM, juga diberikan obat-obat suportif sesuai indikasi


Manajemen Klinis Malaria dalam Kehamilan
Pemberian OAM Pada Malaria Tanpa Komplikasi
• Indonesia merekomendasikan penggunaan DHP pada trimester 1 :
o Malaria pada trimester pertama yang tidak diobati secara adekuat dapat
menyebabkan abortus
o Analisis data retrospektif (termasuk di Timika, Indonesia), ACT (termasuk DHP) tidak
meningkatkan risiko abortus dan lahir mati, jika dibandingkan dengan kina tablet.
o Kina tablet selama 7 hari mengalami masalah dengan ketaatan minum obat dan efek
samping yang mengganggu.
o WHO 2021 :
Manajemen Klinis Malaria dalam Kehamilan
Terapi & Manajemen Komplikasi Malaria

• Terapi OAM Pada Malaria Berat Untuk Semua trimester kehamilan:


o Artesunate intravena sesuai berat badan (sama seperti pasien dewasa)
o Dilanjutkan dengan DHP oral selama 3 hari

• Penanganan Komplikasi :
o Kebutuhan perawatan intensive
o Bila disertai sepsis, berikan Antibiotik adekuat
o Transfusi darah
o Hemodialisa
o Terapi suportif, dll
Manajemen Klinis Malaria dalam Kehamilan
Manajemen Persalinan

• Terminasi kehamilan berdasarkan indikasi obstetri


• Pertimbangkan :
o Kondisi Kesehatan / kesejahteraan Ibu dan Janin
o Umur Kehamilan
o Ada tidaknya komplikasi obstetrik yang menyertai
o Persetujuan pasien dan atau keluarga pasien
• Cara Persalinan : tergantung Indikasi – Syarat – Kontra Indikasi
• Persalinan Spontan :
o Pemantauan ketat ibu dan janin
o Pertimbangkan percepat kala II
o Team Resusitasi Bayi
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai