Anda di halaman 1dari 19

LATAR BELAKANG

Penggunaan akan energi listrik terus


meningkat dari waktu ke waktu.

Daerah-daerah terpencil tidak memiliki


jaringan distribusi listrik yang disediakan
oleh PLN.

Penggunaan energi listrik terbarukan.


PERANCANGAN PEMBANGKIT LISTRIK
TENAGA HYBRID SKALA MIKRO
MENGGUNAKAN TURBIN ANGIN DAN
PANEL SURYA

JULISTIO ANGGO TRIZKI CAHYO


G1D009047

Pembimbing Utama : Anizar Indriani, S.T., M.T.


Pembimbing Pendamping : Ika Novia Anggraini, S.T., M.Eng.
RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana rancangan sistem pembangkit
listrik tenaga hybrid?
2. Bagaimana membuat sistem pensaklaran
pembangkit listrik tenaga hybrid?
3. Bagaimana tegangan yang dihasilkan oleh
pembangkit listrik tenaga hybrid?
TUJUAN
1. Merancang dan membuat pembangkit
listrik tenaga hybrid.
2. Merancang dan membuat sistem
pensaklaran pembangkit listrik tenaga
hybrid agar lebih maksimal dalam
aplikasinya.
3. Mendapatkan tegangan yang dihasilkan
oleh pembangkit listrik tenaga hybrid.
BATASAN MASALAH
1. Pada penelitian ini membahas perancangan,
sistem pensaklaran, serta mendapatkan
tegangan yang dihasilkan oleh pembangkit
listrik tenaga hybrid.
2. Pada penelitian ini tidak membahas secara
rinci mengenai panel surya, turbin angin,
generator, dan charging control.
PERANCANGAN SISTEM PEMBANGKIT
LISTRIK TENAGA HYBRID

Gambar 1 Rangkaian sistem pembangkit listrik tenaga hybrid.


DIAGRAM BLOK SISTEM PEMBANGKIT
LISTRIK TENAGA HYBRID

Gambar 2 Diagram blok sistem pembangkit listrik tenaga hybrid.


PENGUJIAN PEMBANGKIT LISTRIK
TENAGA SURYA

Gambar 3 Panel surya dengan


kapasitas 100 Wp.

Gambar 4 Grafik tegangan


keluaran panel surya
selama 24 jam.
PENGUJIAN PEMBANGKIT LISTRIK
TENAGA BAYU

Gambar 5 Sensor kecepatan


angin (anemometer).

Gambar 6 Grafik
kecepatan angin selama
24 jam.
PENGUJIAN PEMBANGKIT LISTRIK
TENAGA BAYU
Tachometer

Gambar 7 Sensor kecepatan putar


turbin angin (tachometer).

Gambar 8 Grafik
kecepatan putar turbin
angin selama 24 jam.
PENGUJIAN PEMBANGKIT LISTRIK
TENAGA BAYU

Gambar 9 Turbin angin dengan 3 bilah.

Gambar 10 Grafik
tegangan keluaran
generator selama 24
jam.
TEGANGAN DAN ARUS

Tabel 1 Tegangan dan arus pada turbin angin dan panel surya.
No. Vw (V) Iw (A) Vs (V) Is (A)
1. 12.1 1.3 12.6 2.8
2. 12.8 1.1 12.5 2.9
3. 11.1 1.8 12.5 2.8
4. 11.9 1.5 12.7 2.6
5. 11.9 1.6 12.6 2.8
6. 12.2 1.3 12.7 2.5
7. 12.3 1.3 12.5 2.6
8. 12.7 1.2 12.8 2.3
9. 12.4 1.3 12.7 2.4
10. 12.5 1.2 12.7 2.3
Rata-rata 12.2 1.4 12.6 2.6
PERHITUNGAN LAMA PENGISIAN BATERAI
PENGUJIAN SISTEM PENSAKLARAN
Arduino Mega R3 2560
Power Supply dan Modul Data Logger Relay

Sensor Tegangan Beban Lampu


dan Sensor Arus

Gambar 11 Sistem kontrol pembangkit listrik tenaga hybrid.


PENGUJIAN SISTEM PENSAKLARAN

Tabel 2 Hasil pengujian sistem pensaklaran.


Kecepatan Angin Putaran Turbin Tegangan
Relay
(m/s) Angin (RPM) Generator (V)

1 10 0.1 TERHUBUNG
2 50 5.7 TERHUBUNG
3 80 6.5 TERHUBUNG
4 160 13.6 TERHUBUNG
5 240 20.1 TERPUTUS
6 260 22.0 TERPUTUS
7 290 24.7 TERPUTUS
8 290 24.7 TERPUTUS
9 290 24.7 TERPUTUS
KESIMPULAN
1. Pembangkit listrik tenaga hybrid dirancang dengan menggunakan dua
sistem pembangkit listrik, yaitu pembangkit listrik tenaga bayu dan
pembangkit listrik tenaga surya. Pembangkit listrik tenaga bayu
menggunakan turbin angin 3 bilah dengan diameter bilah 2 m (r = 1 m)
dan generator dengan daya maksimal 800 Watt. Turbin angin diletakkan
di atas gedung Laboratorium Teknik Universitas Bengkulu dengan
ketinggian 17.6 m dari permukaan tanah.
2. Sistem pensaklaran pembangkit listrik tenaga hybrid menggunakan relay
digunakan sebagai penghubung dan pemutus sumber pembangkit tenaga
listrik terhadap sistem charging. Ketika tegangan yang dihasilkan oleh
panel surya di bawah 9 V dan tegangan dari generator pada turbin angin
lebih dari 18 V, maka secara otomatis relay memutus generator terhadap
sistem charging. Hal ini bertujuan untuk menghindari kerusakan yang
diakibatkan oleh tegangan lebih (over voltage) yang diberikan oleh
generator ketika kecepatan angin yang memutar turbin angin lebih dari 8
m/s.
KESIMPULAN
3. Pembangkit listrik tenaga hybrid kombinasi antara pembangkit listrik
tenaga surya dan pembangkit listrik tenaga bayu dirancang dengan sistem
tegangan 12 V. Tegangan keluaran panel surya stabil pada tegangan 19.3
V sampai dengan 19.5 V selama 10 jam. Sedangkan pembangkit listrik
tenaga bayu mulai produktif menghasilkan tegangan pada siang hari
selama 7 jam, dengan tegangan keluaran rata-rata 12 V.
Saran
1. Hendaknya pembangkit listrik tenaga
hybrid menggunakan charging control agar
dapat memaksimalkan proses pengisian
baterai.
2. Hendaknya pembangkit listrik tenaga
hybrid diberikan beban agar dapat melihat
karakteristik dari pembangkit listrik tenaga
hybrid.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai