Anda di halaman 1dari 12

Diskusi Topik

Primary Care Management of


Plantar Fasciitis
Melvin TJ, Tankersley ZJ, Qazi ZN, Jasko JJ, Odono R, Shuler FD. Primary care management of plantar
fasciitis. West Virginia Medical Journal. 2015;111(6):28-33.

Pembimbing
Dr. dr. Achmad Zaki, M. Epid, Sp. OT FICS
Oleh
Ariyona Insani
Rasya Salma Irawan
Plantar Fasciitis (PF)
● Penyebab tersering nyeri tumit
● Terjadi pada 10% populasi
● Overuse injury tersering yang dapat dikaitkan
dengan nyeri tumit
● Terjadi akibat mikrotrauma repetitif fascia plantaris
● Banyak dijumpai di faskes primer karena 80% dari
seluruh nyeri tumit dan 10% dari seluruh running
related injury adalah PF
● Nyeri mengganggu aktivitas keseharian

Microtears pada fascia plantaris paling sering terjadi di


calcaneal-fascial interface
→ kombinasi degenerasi dan inflamasi jaringan sekitar
→ nyeri tumit signifikan
Faktor risiko
● Perempuan
● Atlet
● Individu dengan obesitas (BMI >30 kgm2)
● Usia 40-60 tahun (peak incidence)
● Individu dengan pes planus (flat foot) dan pes cavus (high arch)
● Dorsofleksi ankle yang berkurang
● Pronasi eksesif (berat beban tubuh berada pada tepi bagian dalam telapak kaki)
selama berjalan atau berlarian.
Diagnosis

Anamnesis Pemeriksaan Fisik


● Riwayat post-static dyskinesia (akut < 3 ● Nyeri hebat pada palpasi daerah plantar
bulan) medial dari tumit (calcaneal-fascial
● Eksaserbasi nyeri saat bejalan bertelanjang interface)
kaki, dengan jari kaki, atau naik tangga. ● Tightness pada tendon achilles
● Nyeri persisten atau memburuk sepanjang ● Dorsofleksi ankle berkurang
hari (subakut-kronik > 6 bulan)
Tatalaksana
● Self-limiting, resolusi
6-12 bulan
● Rekomendasi: dimulai
dengan terapi
konservatif
Tatalaksana Konservatif

Istirahat Peregangan Ice


● Hindari berjalan dengan ● Calf stretch ● 5-15 menit setelah
telanjang kaki pada ● Achilles tendon latihan peregangan
permukaan yang keras
stretch
● Hindari berlari ● Plantar fascia stretch
● Hindari berdiri/berjalan
terlalu lama
Tatalaksana Konservatif
Tatalaksana Konservatif

NSAID Heel Cups/ insert Orthotics


Diberikan selama 2-6 Mengurangi impact di Mulai terapi dengan
minggu calcaneus, namun kurang orthotic yang tersedia di
signifikan pasaran dan dapat diubah
menjadi custom apabila
keluhan tidak membaik

Taping Night Splint


Support untuk mencegah Memposisikan
penarikan berlebihan dari pergelangan kaki dalam
fascia plantar di bagian dorsofleksi
insersion pada calcaneus
Tatalaksana Injeksi, Pembedahan, dan
Shockwave

Injeksi Extracorporeal
Injeksi
Platelet Rich Shock Wave
Kortikosteroid
Baik untuk efek jangka pendek.
Plasma
Memodulasi sintesis Therapy
Dapat menyebabkan atrofi pada fat kolagen, menurunkan Meningkatkan
pad dan kalsifikasi di fascia inflamasi, dan angiogenesis untuk
plantar. Sebaiknya tidak > 4x/ meningkatkan perbaikan regenerasi jaringan.
tahun jaringan.
Tatalaksana Injeksi, Pembedahan, dan
Shockwave

Radiofrequency Pembedahan
Microtenotomy Menjadi pilihan bagi pasien yang
Menggunakan energi radio frekuensi tidak merespon terhadap terapi
untuk meningkatkan aliran darah dan konservatif setelah 6-12 bulan.
memfasilitasi penyembuhan Pembedahan dilakukan dengan
pembebasan dari fascia plantar dan
pemanjangan dari kelompok otot
posterior.
Kesimpulan
-Plantar Fasciitis merupakan salah satu penyebab nyeri tumit
paling sering.

-Populasi risiko tinggi yaitu individu dengan pekerjaan yang


membutuhkan berdiri dalam waktu lama (pelayan, guru,
perawat, pekerja pabrik).

-Kondisi ini biasanya bersifat self-limiting dan sekitar 90%


kejadian dapat ditatalaksana dengan terapi konservatif seperti
taping, stretching, dan orthotics sesuai treatment ladder.

-Literatur ini menyarankan untuk mengkombinasikan


beberapa modalitas terapi.
THANK
S!
CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo,
including icons by Flaticon, and infographics & images by
Freepik

Please keep this slide for attribution

Anda mungkin juga menyukai