Anda di halaman 1dari 7

Fasciitis Plantaris adalah suatu penyakit akibat radang pada jaringan lunak yang terdapat di bawah tulang-tulang kaki

di daerah telapak kaki. Radang ini dapat terjadi akibat adanya iritasi kronis dan dalam jangka waktu lama terhadap jaringan telapak kaki tersebut, biasanya dirasakan pada waktu berdiri.

Fasciitis Plantaris Faktor-faktor yang dapat memicu terjadinya Fasciitis Plantaris adalah sebagai berikut: - Pergerakkan kaki yang cepat dan berlebihan (banyak berjalan, berlari, jalan tergesa-gesa). - Sepatu yang tidak cocok dan tidak nyaman digunakan. - Berat badan yang berlebihan. - Kelainan pada telapak kaki seperti terjadinya perkapuran pada tulang tumit atau telapak kaki yang rata/ flat foot (dimana tidak terdapatnya lekukan pada bagian sebelah dalam telapak kaki). Untuk memastikan adanya perkapuran pada tulang tumit dapat dilakukan foto rontgen pada kaki, akan tampak calcaneus spur. Penatalaksanaan Fasciitis Plantaris adalah: 1. Hilangkan faktor-faktor penyebab: - Jika berat badan berlebih, berusaha melakukan diet yang baik dan seimbang disertai olahraga secara teratur. - Hilangi kebiasaan jalan dengan tergesa-gesa, berjalanlah dengan santai, rileks dan dengan langkah yang seimbang.

- Saat hendak membeli sepatu atau sandal biasakan selalu dicoba terlebih dahulu agar sepatu/ sandal tersebut terasa nyaman dan enak saat dipakai. 2. Pengobatan Non-Invasif - Untuk mengurangi proses radang dan nyeri dapat diberikan diatermi berupa SWD ataupun USD pada telapak kaki tersebut. 3. Sepatu koreksi: - Pemberian Heel Cup pada daerah tumit untuk kasus perkapuran pada tulang tumit. - Pemberian Medial Weidge untuk kasus kaki rata/ flat foot. 4. Nasehat: - Kontras Bath (dengan merendam kaki pada air hangat dan dingin secara bergantian) dapat mengurangi nyeri pada telapak kaki jika dilakukan secara rutin dan teratur. - Biasakan tidak telanjang kaki dan selalu memakai sandal dengan sol/ alas yang lunak atau berbahan karet lembut. - Saat bangun tidur pagi biasakan mengosok-gosokkan kedua telapak kaki sehingga terasa hangat terlebih dahulu baru kemudian menginjakkan kaki ke lantai. - Jika berjalan jauh diusahakan agar beristirahat sejenak, jangan dipaksakan untuk berjalan terus jika kaki sudah letih dan timbul rasa sakit.

Pengobatan dan Pencegahan Nyeri Tumit


31 Wednesday Aug 2011 Posted by Ray Setya in Physical Medicine and Rehabilitation 68 Comments Di masa liburan lebaran ini, fenomena yang mungkin setiap tahun berulang adalah kerepotan akibat pembantu mudik. Banyak pekerjaan rumah yang mungkin tidak terbiasa terpaksa harus dikerjakan sendiri. Peningkatan aktivitas mendadak seperti ini beresiko menimbulkan resiko nyeri pinggang, nyeri lutut ataupun nyeri di kaki terutama di tumit. Mungkin tingginya angka pekerja kantoran yang ditinggal mudik pembantunya berbanding lurus dengan kejadian nyeri tersebut. Nyeri tumit yang paling umum disebabkan oleh plantar fasciitis. Kondisi ini terjadi karena adanya microtrauma berulang pada struktur jaringan ikat penopang lengkungan kaki. Sehingga terjadi iritasi dan inflamasi yang menimbulkan nyeri. Masalah yang timbul akibat nyeri tumit ini adalah pasien berjalan dengan timpang atau hanya menginjakkan bagian depan kaki saja. Bila ini terjadi, titik tumpu berat badan tubuh akan berpindah bukan di tempat

semestinya. Ujung-ujungnya timbul efek domino dimana lutut, panggul dan pungguh bawah beresiko mengalami cedera. Plantar fascia sendiri sebenarnya adalah jaringan ikat di bagian bawah kaki yang berguna sebagai peredam kejut tubuh ketika menopang berat badan dan alat pengungkit yang membantu proses berjalan (windlass mechanism).

Pendapat umum di masyarakat tentang nyeri tumit adalah tulang tumbuh atau bone spur atau heel spur. Pendapat ini tidak bisa dikatakan benar. Setiap 1 dari 10 orang normal memiliki bone spur, tetapi hanya 1 dari 20 orang dengan nyeri tumit memiliki bone spur. Dari fakta ini penyembuhan plantar fasciitis bisa dilakukan tanpa mengobati atau membuang bone spur.

Plantar fasciitis lebih sering terkena pada wanita usia produktif; pada orang-orang yang banyak pekerjaannya berhubungan dengan berdiriberjalan; peningkatan berat badan atau obesitas; peningkatan aktivitas sesaat; olahraga yang banyak lari dan lompat; berjalan atau berlari di atas permukaan tanah yang tidak rata; otot betis yang ketat; kaki rata atau sebaliknya kaki dengan lengkungan (arch support) yang tinggi.

Bentuk kaki yang tidak normal, adanya nyeri di tempat lain atau penurunan berat badan dan nafsu makan disertai nyeri di malam hari memerlukan evaluasi dokter lebih lanjut. Pasien sering kali datang dengan keluhan nyeri di tumit sesudah beberapa langkah pertama setelah bangun pagi atau setelah tidak beraktivitas lama, nyeri kemudian hilang beberapa saat bila dipaksa berjalan terus dan kemudian nyeri akan timbul lagi setelah berjalan lebih jauh. Nyeri timbul bukan pada saat beraktivitas melainkan timbul sesudahnya. Yang bisa dilakukan bila Anda mengalami nyeri tumit seperti ini adalah:

Istirahat atau kurangi aktivitas berdiri-berjalan. Pemberian es di tumit yang nyeri; Anda bisa menggulirkan minuman kaleng dingin di atas kaki dengan tujuan mengurangi nyeri sekaligus peregangan kaki.

Obat penghilang nyeri yang dijual bebas. Penggunaan di atas 2 minggu memerlukan pengawasan dokter. Gunakan alas kaki walaupun di rumah tetapi hindari penggunaan sandal jepit Heel pad (insole) bantalan khusus di tumit yang dijual bebas. Pastikan alas kaki Anda beralas empuk dan jarak antara sol depan dan belakang tidak lebih dari 3cm saja.

Bila sudah tidak begitu nyeri sebaiknya dilakukan peregangan pada otot betis dan fascia (cara lihat gambar). Lakukan masing-masing 20 kali sehari 2 kali dengan setiap peregangan selama 20 detik. Anda bisa melakukan peregangan dimana saja dan kapan saja. Makin sering makin baik.

Peregangan otot betis. Kedua tangan bersandar di tembok dan usahakan lutut tetap lurus dan tumit menyentuh lantai seutuhnya.

Peregangan otot betis. Menggunakan media tangga. Anda juga bisa menggunakan handuk untuk membantu peregangan.

Plantar fascia stretching. Dorong jari-jari kaki ke arah atas menggunakan tangan.

Toe curls. Tekuk jari-jari kaki di ujung buku tebal atau tangga ke arah bawah kemudian luruskan kembali, ulangi selama 2 menit dan lakukan 2 kali sehari. Bila Anda pergi ke dokter, akan dilakukan pemeriksaan fleksibilitas otot betis, lingkup gerak sendi pergelangan kaki, memastikan bukan penyakit reumatik dan keretakan tulang tumit. Mungkin dokter juga akan menganjurkan pemeriksaan rontgen dan mungkin juga USG bahkan MRI walaupun jarang. Pengobatan dokter akan disesuaikan dengan kondisi pasien. Penggunaan night splint, injeksi steroid atau rich platelet, penggunaan taping dan ESWT (extra corporeal shock wave therapy). Bila dalam 12 bulan pengobatan konservatif tidak memberikan perbaikan, dokter mungkin menganjurkan dilakukannya pembedahan. Cegah nyeri tumit dengan rutin melakukan peregangan betis dan kaki. Semoga membantu. Referensi:
1. http://www.uptodate.com/contents/plantar-fasciitis-and-other-causes-of-heel-and-

sole-pain?source=search_result&selectedTitle=1~15#H3
2. http://emedicine.medscape.com/article/827468 3. http://orthoinfo.aaos.org/topic.cfm?topic=a00149 4. http://emedicine.medscape.com/article/86143

Nyeri tumit atau fasciitis plantaris adalah sindroma nyeri tumit berhubungan dengan peradangan atau iritasi pada fascia plantaris. Fascia plantaris adalah bentuk ligament (jaringan yang menghubungakan dua tulang) di bawah kaki yang membentuk lengkungan (arkus). Berorigo pada tulang calcaneous (tulang tumit), dan berinsersio pada caput metatarsale I-V jari kaki dan membentuk lengkungan. Yang paling umum terjadi, cidera overuse yang berkenaan dengan arkus menyebabkan terjadinya peradangan fascia plantaris dengan kerobekan kecil pada daerah yang melekat pada tulang tumit. Cidera overuse dapat disebabkan oleh lamanya posisi berdiri, perubahan pada tingkat aktivitas (misalnya, karena terlalu bersemangat dalam menjalankan

program latihan), peningkatan berat badan, lemahnya penyangga pada sepatu, dan cidera kaki. Ketegangan tendon Achilles (jaringan yang menghubungkan otot betis dengan tulang tumit) turut memberikan tekanan pada fascia plantaris dan ini sering dihubungkan dengan nyeri tumit. Secara khas, gejala-gejala permulaaan munculnya nyeri terjadi pada tumit bagian bawah selama beberapa langkah pertama pada waktu pagi atau setelah duduk pada waktu yang lama. Pada berkembangan gejala selanjutnya, nyeri dapat muncul pada setiap langkah dan terusmenerus. Pada kebanyakan masyarakat, fasciitis plantaris dapat hilang secara spontan atau dengan istirahat. Bagaimanapun, penyembuhannya membutuhkan waktu yang lama. Pada studi penelitian waktu penyembuhan rata-rata sampai 8 bulan. Terapi

Program stretching pada fascianya, memakai sepatu penyangga, menghindari untuk bertelanjang kaki. Sering, NSAIDs (seperti aspirin atau ibuprofen) bisa membantu. Menggunakan penyangga arkus over-the-counter atau custom-fitted dapat mengurangi beberapa tekanan pada arkus dan memberikan fascia plantaris dapat sembuh dengan cepat. Pengangkat tumit atau bantalan tumit juga dapat diberikan. Pemakaian splint/bandage diwaktu malam atau pembalut fiberglass. Pembalutan dilakukan pada posisi 90 derajat dari tungkai (seperti ketika berdiri), yang mencegahnya dari gerakan plantar fleksi. Terapi ini diaplikasikan ketika anda istirahat atau tidur, dapat memperbaiki gejala pada kebanyakan orang. Bahkan ketika semua terapi nonoperasi telah gagal. Biayanya, pembalutan dilakukan selama tiga minggu. Injeksi steroid ke tumit bisa mengurangi gejala kira-kira sepertiga dari para penderita. Bagaimanapun, terapi ini tidak tepat untuk setiap orang dan tidak boleh secara berulang-ulang. Injeksi yang terus-menerus dapat menyebabkan resiko kelemahan dan rupture pada fascia plantaris. Modalitas fisioterapi seperti ultrasound, iontophoresis dan phonophoresis dapat membantu setengah dari penderita yang diterapi. Ultrasound high-impulse teknologi baru menjanjikan kepada penderita yang tidak mendapatkan yang lebih baik dari tipetipe terapi nonoperasi yang lain; alat ini akan lebih digunakan untuk masa mendatang.

Anda mungkin juga menyukai