Anda di halaman 1dari 12

Wednesday, 08 February 2012 14:35

Waspadai nyeri tumit


Ragam
WASPADA ONLINE








(klikdokter.com)
Apakah anda pernah mengalami nyeri di tumit pada saat baru bangun tidur di pagi hari? Pada
umumnya, nyeri tumit disebabkan oleh peradangan dari plantar fascia suatu jaringan
disepanjang bagian bawah kaki yang menghubungkan tulang tumit dengan ibu jari kaki kita.
Keadaan ini disebut plantar fasciitis yang sebagian besar diderita oleh kaum wanita karena
kesalahan dalam memilih alas kaki.
Plantar fasciitis menyebabkan nyeri seperti ditusuk atau rasa terbakar yang biasanya bertambah
buruk pada pagi hari karena fascia mengencang (berkontraksi) sepanjang malam.

Segera setelah kita berjalan-jalan beberapa saat, nyeri yang disebabkan oleh plantar fasciitis ini
biasanya berkurang, tetapi mungkin akan terasa nyeri kembali setelah berdiri beberapa lama atau
setelah bangun dari posisi duduk.

Dokter spesialis RS RS Royal Progress, Dr. Suryo Wibiwo, MKK, SpOk dalam tulisannya
menyebutkan bahwa pada kebanyakan kasus, nyeri dari plantar fasciitis ini akan menghilang
dengan sendirinya tanpa pembedahan atau pengobatan invasif lainnya. Dan Anda dapat
mengambil beberapa langkah untuk mencegah terjadinya lagi plantar fasciitis.

Dalam keadaan normal, plantar fascia kita bekerja seperti sebuah serabut-serabut penyerap
kejutan (shock-absorbing bowstring), menyangga lengkung dalam kaki kita. Tetapi, jika
tegangan pada serabut-serabut tersebut terlalu besar, maka dapat terjadi beberapa robekan kecil
di serabut-serabut tersebut. Bila ini terjadi berulang-ulang maka fascia akan menjadi teriritasi
atau meradang.

Selain itu, pada wanita, salah memilih alas kaki juga bisa menyebabkan peradangan tersebut.
Adalah sandal gladiator yang disebut-sebut sebagai penyebab utama kaum perempuan
mengalami plantar fasciitis.

Seperti dikutip dari Time of India, Pakar kesehatan dari lembaga Chiropodist, podiatritis, Ucap
Lorraine Jones menyebutkan bahwa sandal gladiator memang trendi, namun memakai sandal
tersebut memiliki dampak buruk bagi kaki.

"Sandal gladiator adalah sandal yang paling buruk diantara sandal yang lainnya. Mengenakan
samndal tersebut dapat menegangkan urat Achilles yang terdapat pada belakang kaki, otot dan
betis. Rasa sakit akan terasa setelah dua minggu menggunakannya," jelas Lorraine Jones.

Plantar Fasciitis menyebabkan rasa sakit yang biasanya terjadi saat menjejakkan kaki pertama
kali pagi hari. Rasa sakit kembali muncul ketika berdiri terlalu lama atau beranjak dari tempat
duduk.

Plantar Fasciitis ini terutama terjadi pada pelari, orang -orang yang kelebihan berat badan, wanita
hamil dan orang-orang yang gemar memakai sepatu yang tidak menggunakan hak, atau yang
sering disebut flat shoes/gladiator.

"Mengabaikan plantar fasciitis dapat menyebabkan keadaan menahun yang mengganggu
aktivitas rutin anda. Anda juga dapat mengalami masalah-masalah di kaki, lutut, paha atau
punggung oleh karena plantar fasciitis akan mengubah cara anda berjalan," pungkas Dr Suryo.

Nah, berikut trik yang dapat dilakukan agar rasa nyeri tidak datang berkepanjangan:

1. Menjaga berat badan sehat ideal. Ini akan meminimalkan stress pada plantar fascia anda.

2. Memilih sepatu yang ergonomis. Hindari sepatu dengan tumit yang terlalu rendah. Belilah
sepatu dengan tumit rendah sampai sedang, mempunyai dukungan lengkung kaki yang baik dan
dapat menyerap kejutan/hentakan dengan baik. Jangan bertelanjang kaki, terutama pada
permukaan yang keras.

3, Jangan menggunakan sepatu atletik yang sudah rusak. Gantilah sepatu atletik lama anda bila
sudah tidak pas lagi dengan kaki Anda. Jika Anda seorang pelari, belilah sepatu baru stelah
digunakan kurang lebih 400 miles.

4. Mulailah aktivitas olahraga secara perlahan. Pemanasan ssebelum memulai aktivitas atletik
atau olahraga apapun, dan mulailah suatu program latihan baru secara perlahan-lahan.

5. Lakukan peregangan pada saat bangun tidur. Sebelum anda turun dari tempat tidur di pagi
hari, regangkan otot-otot betis, lengkung kaki dan tendon Achilles dengan cara menyentuh ujung
kaki anda dan secara perlahan-lahan melipat kaki Anda.

Ini dapat menolong untuk membalikkan kekencangan dari plantar fascia yang terjadi sepanjang
malam.
(dat17/inilah)


Penyebab
Dalam keadaan normal, plantar fascia kita bekerja seperti sebuah serabut-serabut penyerap kejutan
(shock-absorbing bowstring), menyangga lengkung dalam kaki kita. Tetapi, jika tegangan pada serabut-
serabut tersebut terlalu besar, maka dapat terjadi beberapa robekan kecil di serabut-serabut tersebut.
Bila ini terjadi berulang-ulang maka fascia akan menjadi teriritasi atau meradang. Penyebab plantar
fasciitis dapat diakibatkan:
Aktivitas fisik yang berlebihan. Plantar fasciitis umum dijumpai pada pelari-pelari jarak jauh. Jogging,
berjalan atau naik tangga juga dapat menyebabkan stress yang terlalu banyak pada tulang tumit kita dan
jaringan lunak yang terikat di sana.
Arthritis. Beberapa tipe arthritis dapat menyebabkan peradangan pada tendon dari telapak kaki, yang
dapat menyebabkan plantar fasciitis.
Diabetes. Meskipun tidak diketahui mekanismenya, akan tetapi plantar fasciitis terjadi lebih sering
pada orang dengan diabetes.
Mekanik kaki yang abnormal. Lengkung telapak kaki yang datar atau terlalu melengkung atau pola
berjalan yang abnormal dapat mengakibatkan distribusi berat badan kita tidak seimbang diterima oleh
kedua kaki, dan menyebabkan stress tambahan paa plantar fascia.
Sepatu yang tidak cocok. Sepatu yang solnya tipis, longgal atau tidak ada dukungan untuk lengkung kaki
atau tidak ada kemampuan untuk menyerap hentakan tidak melindungi kaki kita. Jika anda secara
teratur memakai sepatu dengan tumit tinggi maka tendon Achilles yakni tendon yang melekat pada
tumit kita dapat berkontraksi/tegang dan memendek, menyebabkan strain pada jaringan di sekitar
tumit.
Faktor-faktor Risiko
Risiko anda mendapatkan plantar fasciitis meningkat jika anda:
Aktif dalam olahraga. Aktifitas yang menempatkan sejumlah stress pada tulang tumit anda dan
jaringan yang melekat di sekitar tumit adalah yang paling sering menyebabkan plantar fasciitis. Ini
antara lain berlari, dansa balet, dan aerobik.
Kaki datar atau mempunyai lengkung tinggi. Orang-orang dengan kaki datar mempunyai penyerapan
kejutan yang kurang, yang mana hal ini meningkatkan peregangan dan tegangan pada plantar fascia.
Orang-orang dengan lengkung kaki yang tinggi mempunyai jaringan plantar yang lebih ketat, yang juga
menyebabkan penyerapan kejutan yang kurang.
Usia paro baya atau lebih tua. Nyeri tumit cenderung lebih umum dijumpai oleh karena penuaan
menyebabkan lengkung kaki mulai mendatar, menimbulkan stress pada plantar fascia.
Berat badan berlebih. Berjalan-jalan dengan berat badan yang berlebihan dapat menyebabkan
kerusakan jaringan lemak di bawah tulang tumit dan menyebabkan nyeri tumit. Orang-orang yang naik
berat badannya dengan cepat dapat menderita plantar fasciitis, tetapi tidak selalu.
Kehamilan. Berat badan yang bertambah dan pembengkakan yang dialami pada saat hamil dapat
menyebabkan ligamen (jaringan pengikat) pada tubuh termasuk di kaki untuk mengendur. Ini dapat
menyebabkan permasalahan mekanikal dan peradangan.
Pekerjaan. Orang-orang dengan pekerjaan-pekerjaan yang memerlukan banyak berjalan atau berdiri
pada permukaan yang keras, termasuk pekerja pabrik, guru, dan pelayan restoran, dapat merusak
plantar fascia mereka.
Mengenakan sepatu dengan support lengkung kaki yang kurang atau alas sepatu yang kaku.

Kapan harus ke dokter
Jika anda mengalami nyeri lutut, anda dapat mencoba beberapa cara pengobatan sendiri, seperti
melakukan peregangan dan mengubah aktivitas anda. Jika tidak ada banyak kemajuan setelah beberapa
minggu, kunjungi dokter keluarga anda.
Carilah pertolongan lebih cepat jika nyeri yang anda alami memburuk meskipun sudah melakukan
peregangan dan mengubah aktivitas anda. Jika anda juga mempunyai diabetes atau keadaan lain yang
mnyebabkan peredaran darah yang buruk, anda harus ke dokter untuk dilakukan penilaian dini
perubahan-perubahan yang terjadi di kaki anda.


Tes dan diagnosis
Dokter akan menanyakan mengenai keluhan yang anda derita dan mencari titik-titik nyeri/kaku di kaki
anda. Ini dapat membantu untuk menyingkirkan penyebab-penyebab lain nyeri lutut, seperti tendinitis,
arthritis, iritasi saraf atau adanya suatu kista. Dokter mungkin juga menyuruh anda melakukan
pemeriksaan Rontgen atau MRI untuk menyakinkan bahwa anda tidak mengalami fraktur tekanan.
Kadang-kadang, hasil rontgen menunjukkan adanya tonjolan tulang baru (spur) dari tulang tumit. Pada
masa lampau, tonjolan tulang sering kali dituding sebagai penyebab nyeri lutut dan dibuang dengan
pembedahan, tetapi sekarang diketahui bahwa tonjolan tulang tidak menyebabkan nyeri. Pembedahan
untuk membuang spur sangat jarang dilakukan.

Komplikasi
Mengabaikan plantar fasciitis dapat menyebabkan keadaan menahun yang mengganggu aktivitas rutin
anda. Anda juga dapat mengalami masalah-masalah di kaki, lutut, paha atau punggung oleh karena
plantar fasciitis akan mengubah cara anda berjalan.
Pencegahan
Anda dapat melakukan beberapa langkah sederhana untuk mencegah nyeri yang lebih lanjut:
Menjaga berat badan sehat ideal. Ini akan meminimalkan stress pada plantar fascia anda.
Memilih sepatu yang ergonomis. Hindari sepatu dengan tumit yang terlalu rendah. Belilah sepatu
dengan tumit rendah sampai sedang, mempunyai dukungan lengkung kaki yang baik dan dapat
menyerap kejutan/hentakan dengan baik. Jangan bertelanjang kaki, terutama pada permukaan yang
keras.
Jangan menggunakan sepatu atletik yang sudah rusak. Gantilah sepatu atletik lama anda bila sudah
tidak pas lagi dengan kaki anda. Jika anda seorang pelari, belilah sepatu baru stelah digunakan kurang
lebih 400 miles.
Mulailah aktivitas olahraga secara perlahan. Pemanasan ssebelum memulai aktivitas atletik atau
olahraga apapun, dan mulailah suatu program latihan baru secara perlahan-lahan.
Lakukan peregangan pada saat bangun tidur. Sebelum anda turun dari tempat tidur di pagi hari,
regangkan otot-otot betis, lengkung kaki dan tendon Achilles dengan cara menyentuh ujung kaki anda
dan secara perlahan-lahan melipat kaki anda. Ini dapat menolong untuk membalikkan kekencangan dari
plantar fascia yang terjadi sepanjang malam.

Gaya hidup dan pertolongan di rumah

Dengan mengikuti tip di bawah ini, anda mungkin dapat melenyapkan nyeri tumit tanpa pengobatan
lebih lanjut.
Kompres es/dingin. Kompres es batu yang dibungkus dengan kain di daerah nyeri selama 15 sampai 20
menit, tiga atau 4 kali sehari atau setelah aktivitas. Atau anda bisa coba urut es. Bekukan sebotol air dan
urutkan di atas daerah yang nyeri sekitar 5 sampai tujuh menit. Urut es teratur dapat menolong untuk
mengurangi nyeri dan peradangan.
Istirahatkan kaki anda. Istirahatkan kaki anda untuk beberapa hari pada saat nyeri parah.
Kurangi jarak lari anda.
Lakukan olah raga yang tanpa atau rendah hentakan. Gantilah dengan berenang atau bersepeda bila
selama ini anda melakukan olahraga berjalan, lari atau jogging. Anda dapat kembali ke aktivitas rutin
anda bila nyeri tumit secara perlahan-lahan membaik atau lenyap.
Gunakan sepatu yang ergonomis.
Lakukan peregangan lengkung kaki anda.










Jakarta - Rasa nyeri pada tumit merupakan keluhan umum bagi para ahli bedah ortopedi dan podiatrist
(ahli dalam gangguan kaki, pergelangan kaki, lutut, dan pinggul). Istilah umum nyeri tumit adalah plantar
fasciitis and heel spurs. Nyeri tersebut menyebabkan Anda tidak nyaman beraktivitas. Simak
pemahaman tentang gangguan kesehatan ini menurut Dr. Shekhar Agarwal, Kepala Bedah di Delhi
Institute of Trauma & Orthopedics di Sant Parmanand Hospital, yang dapat membantu Anda mengatasi
rasa sakit pada tumit, dilansir dari Health Me Up.

1. Pahami Nyeri Tumit yang Menyerang Anda
Rasa pegal pada tumit kerap kali membuat Anda lemas karena seluruh tubuh ditopang oleh kaki ketika
berjalan. Umumnya, nyeri tumit disebabkan oleh peradangan di sepanjang bagian bawah kaki yang
menghubungkan tulang tumit dengan ibu jari kaki.

Plantar fasciitis menyebabkan nyeri seperti ditusuk atau rasa terbakar pada pagi hari karena fascia
berkontraksi sepanjang malam. Namun, setelah berjalan beberapa saat, nyeri cenderung berkurang.
Akan tetapi, ada kemungkinan tumit terasa sakit kembali setelah berdiri atau duduk berjam-jam. Nyeri
ini dialami oleh semua umur, terutama yang mempunyai masalah diabetes.

2. Kenapa Bisa Terjadi?
Kaki memiliki 26 tulang dan tulang tumit (calcaneus) yang terbesar. Fungsi tumit untuk menopang berat
badan ketika berjalan atau berlari. Makanya, tidak heran jika tumit rentan terhadap rasa nyeri. Maka
dari itu, jangan melakukan aktivitas fisik berlebihan, memakai sepatu yang nyaman, dan mengurangi
makanan manis agar tidak terkena diabetes.

3. Penyebab Nyeri Tumit
Nyeri tumit biasanya dirasakan di salah satu kaki yang disebabkan oleh achilles tendonitis atau
retrocalcaneal bursitis. Achilles tendonitis adalah suatu kondisi kronis jangka panjang yang berhubungan
dengan kerusakan pada tendon achilles (otot yang terhubung dengan tulang tumit). Sedangkan
retrocalcaneal bursitis adalah keadaan di mana belakang tulang tumit membengkak yang menyebabkan
nyeri terutama saat berjalan dan berlari.

4. Bagaimana Nyeri Tumit pada Anak?
Nyeri tumit pada anak-anak disebabkan oleh kerusakan kartilago (tulang rawan) atau yang biasa disebut
penyakit Sever. Tulang tumit (kalkaneus) tumbuh menjadi dua bagian. Kedua bagian tersebut
dihubungkan oleh tulang rawan sampai tulang mengeras seluruhnya (pada usia antara 8-16 tahun).
Kadang aktivitas yang berat atau ketegangan berlebihan bisa menyebabkan retaknya kartilago. Tulang
rawan yang patah bisa memerlukan waktu beberapa bulan untuk sembuh. Untuk mengatasinya, pasang
bantalan tumit di dalam sepatu supaya membantu mengurangi tekanan pada tulang tumit.

5. Cara Mengobati
Pembedahan jarang dilakukan untuk mengatasi nyeri tumit. Perawatan umumnya dengan stretching di
tumit, es batu yang dibungkus kain lalu ditempelkan ke daerah nyeri, sisipan sepatu dan berbagai terapi,
seperti terapi gelombang kejut, panas, es, ultrasonik serta anti-inflamasi.

Jika berbagai perawatan tidak berhasil, infiltrasi steroid lokal (suntikan steroid perilesional
glukokortikoid yang meredakan nyeri selama beberapa minggu atau bulan) bisa menjadi alternatif.
Penyembuhan plantar fasciitis membutuhkan waktu yang lama dan terkadang kambuh kembali. Nyeri
tumit yang kronis harus segera konsultasi ke dokter ortopedi.






















Pengobatan dan Pencegahan Nyeri Tumit
31 Wednesday Aug 2011
Posted by Ray Setya in Physical Medicine and Rehabilitation
23 Comments
Di masa liburan lebaran ini, fenomena yang mungkin setiap tahun berulang adalah kerepotan
akibat pembantu mudik. Banyak pekerjaan rumah yang mungkin tidak terbiasa terpaksa harus
dikerjakan sendiri. Peningkatan aktivitas mendadak seperti ini beresiko menimbulkan resiko
nyeri pinggang, nyeri lutut ataupun nyeri di kaki terutama di tumit. Mungkin tingginya angka
pekerja kantoran yang ditinggal mudik pembantunya berbanding lurus dengan kejadian nyeri
tersebut.
Nyeri tumit yang paling umum disebabkan oleh plantar fasciitis. Kondisi ini terjadi karena
adanya microtrauma berulang pada struktur jaringan ikat penopang lengkungan kaki. Sehingga
terjadi iritasi dan inflamasi yang menimbulkan nyeri. Masalah yang timbul akibat nyeri tumit ini
adalah pasien berjalan dengan timpang atau hanya menginjakkan bagian depan kaki saja. Bila ini
terjadi, titik tumpu berat badan tubuh akan berpindah bukan di tempat semestinya. Ujung-
ujungnya timbul efek domino dimana lutut, panggul dan pungguh bawah beresiko mengalami
cedera.
Plantar fascia sendiri sebenarnya adalah jaringan ikat di bagian bawah kaki yang berguna sebagai
peredam kejut tubuh ketika menopang berat badan dan alat pengungkit yang membantu proses
berjalan (windlass mechanism).

Pendapat umum di masyarakat tentang nyeri tumit adalah tulang tumbuh atau bone spur atau heel
spur. Pendapat ini tidak bisa dikatakan benar. Setiap 1 dari 10 orang normal memiliki bone spur,
tetapi hanya 1 dari 20 orang dengan nyeri tumit memiliki bone spur. Dari fakta ini penyembuhan
plantar fasciitis bisa dilakukan tanpa mengobati atau membuang bone spur.
Plantar fasciitis lebih sering terkena pada wanita usia
produktif; pada orang-orang yang banyak pekerjaannya berhubungan dengan berdiri-berjalan;
peningkatan berat badan atau obesitas; peningkatan aktivitas sesaat; olahraga yang banyak lari
dan lompat; berjalan atau berlari di atas permukaan tanah yang tidak rata; otot betis yang ketat;
kaki rata atau sebaliknya kaki dengan lengkungan (arch support) yang tinggi.
Bentuk kaki yang tidak normal, adanya nyeri di tempat lain atau penurunan berat badan dan
nafsu makan disertai nyeri di malam hari memerlukan evaluasi dokter lebih lanjut.
Pasien sering kali datang dengan keluhan nyeri di tumit sesudah beberapa langkah pertama
setelah bangun pagi atau setelah tidak beraktivitas lama, nyeri kemudian hilang beberapa saat
bila dipaksa berjalan terus dan kemudian nyeri akan timbul lagi setelah berjalan lebih jauh. Nyeri
timbul bukan pada saat beraktivitas melainkan timbul sesudahnya.
Yang bisa dilakukan bila Anda mengalami nyeri tumit seperti ini adalah:
Istirahat atau kurangi aktivitas berdiri-berjalan.
Pemberian es di tumit yang nyeri; Anda bisa menggulirkan minuman kaleng dingin di
atas kaki dengan tujuan mengurangi nyeri sekaligus peregangan kaki.

Obat penghilang nyeri yang dijual bebas. Penggunaan di atas 2 minggu memerlukan
pengawasan dokter.
Gunakan alas kaki walaupun di rumah tetapi hindari penggunaan sandal jepit
Heel pad (insole) bantalan khusus di tumit yang dijual bebas.
Pastikan alas kaki Anda beralas empuk dan jarak antara sol depan dan belakang tidak
lebih dari 3cm saja.
Bila sudah tidak begitu nyeri sebaiknya dilakukan peregangan pada otot betis dan fascia (cara
lihat gambar). Lakukan masing-masing 20 kali sehari 2 kali dengan setiap peregangan selama 20
detik. Anda bisa melakukan peregangan dimana saja dan kapan saja. Makin sering makin baik.

Peregangan otot betis. Kedua tangan bersandar di tembok dan usahakan lutut tetap lurus dan
tumit menyentuh lantai seutuhnya.

Peregangan otot betis. Menggunakan media tangga. Anda juga bisa menggunakan handuk untuk
membantu peregangan.

Plantar fascia stretching. Dorong jari-jari kaki ke arah atas menggunakan tangan.

Toe curls. Tekuk jari-jari kaki di ujung buku tebal atau tangga ke arah bawah kemudian luruskan
kembali, ulangi selama 2 menit dan lakukan 2 kali sehari.
Bila Anda pergi ke dokter, akan dilakukan pemeriksaan fleksibilitas otot betis, lingkup gerak
sendi pergelangan kaki, memastikan bukan penyakit reumatik dan keretakan tulang tumit.
Mungkin dokter juga akan menganjurkan pemeriksaan rontgen dan mungkin juga USG bahkan
MRI walaupun jarang.
Pengobatan dokter akan disesuaikan dengan kondisi pasien. Penggunaan night splint, injeksi
steroid atau rich platelet, penggunaan taping dan ESWT (extra corporeal shock wave therapy).
Bila dalam 12 bulan pengobatan konservatif tidak memberikan perbaikan, dokter mungkin
menganjurkan dilakukannya pembedahan.

Anda mungkin juga menyukai