Anda di halaman 1dari 10

DESAIN SKEMATIK SISTEM

SMART HOME PADA HUNIAN


MASYARAKAT PEDESAAN DI
NUSA TENGGARA TIMUR

Kelompok 1:
Maria M. P. Kambaniru
Tuto Gokok
Adela Gradian Landang
Sovia Clarita So’o Wea

JURUSAN
ARSITEKTUR
UNIVERSITAS NUSA
1
CENDANA
PENDAHULUAN

Sejak dahulu, masyarakat Nusa Tenggara Timur khususnya masyarakat yang


berada di desa Santian, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), belum
memiliki distribusi aliran listrik PLN serta jaringan internet yang sangat
minim. Sehingga daerah ini dapat dikatakan sebagai salah satu daerah yang
belum dapat menerima penerapan sistem smart home. Akan tetapi, daerah ini
memiliki potensi alam dan pendukung lainnya yang dapat dimanfaatkan
dalam menerapkan sistem smart home. Sistem smart home ini dibutuhkan
oleh masyarakat desa untuk mengontrol keadaan rumah. Hal ini dikarenakan
masyarakat tersebut memiliki kebiasaan berkebun dari pagi hari hingga sore
hari dan meninggalkan rumah tanpa penghuni.

2
Metode Penelitian
(METODE PENELITIAN
KUALITATIF)

DOKUMENTASI
Dilakukan dengan membuat
WAWANCARA visualisasi (denah & 3D) dari rumah
Dilakukan dilakukan terhadap yang menerapkan smart home.
masyarakat daerah Santian,
TTS untuk mendapatkan STUDI LITERATUR
informasi tentang kebiasaan
masyarakat dan sumber daya. Dilakukan dengan mencari informasi
dari buku, artikel, serta sumber
digital sebagai informasi pendukung.
Hasil &
Pembahasan
Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) sebagai Sumber Energi
Listrik Smart Home

:
PLT ENERGI SURYA ENERGI
S SURYA PROSES LISTRIK
PHOTOVOLTAI
KOMPONEN UTAMAC
PLTS
PANEL INVER
SURYA TER

PLTS

CHARGE
BATTERY
CONTRO
/ ACCU
LLER

SISTEM OFF GRID


Contoh Pemanfaatan PLTS pada Rumah dengan
Sistem Smart Home
Nama alat Jumlah Daya Waktu Total daya listrik
listrik penggunaan
(jam)

Lampu 9 8 watt 8 Jam 576 watt

Setrika 1 300 watt 0,5 Jam 150 watt

Televisi 1 80 watt 4 Jam 320 watt

Rice cooker 1 600 watt  0,5 Jam 300 Watt

Total 1.346 watt

Daya Panel Surya =Total Daya : Waktu


Optimal
= 1.346 Watt : 5 jam
= 269,2 Watt Peak (WP)
Panel Surya Yang Digunakan Berdaya 100 WP

Jumlah Panel Surya = 269,2 : 100 WP


= 2,692 Pcs-----(dibulatkan mejadi
3)
Skema Cara Kerja Pembangkit Listrik Tenaga Surya
pada Smart Home

Charge
Panel Surya Inverter
DC Controller DC
AC
DC
Batteray

Perangkat
Handphone Modul GSM Arduino UNO Relay
Elektronik

KETERANGAN :
DC = Direct Current (Arus Searah)
AC = Alternating Current (Arus
Bolak - Balik)
Sensor Gerak – Sensor PIR (Passive Infrared
Receiver)
Sensor Gerak adalah sensor untuk menedeteksi adanya pergerakan
yang mencurigakan disekitar rumah dengan jarak tertentu. Sensor ini
di pasang pada bagian pintu dan jendela rumah dengan settingan
khusus yaitu dibuat untuk mendeteksi pergerakan mencurigakan
seperti perampokan atau pencurian pada rumah. Sensor memberi
sinyal pada pemilik rumah melalui sistem SMS gateway ketika
semua orang rumah sedang beraktivitas diluar rumah seperti pergi
berkebun atau bertani dan settingan juga dibuat untuk berjaga-
berjaga pada malam hari.

Sensor Kebakaran – Sensor LDR (Light


Dependent Resistor)
Sensor Kebakaran merupakan sensor yang bertujuan untuk
mendeteksi adanya perubahan suhu yang meningkat akibat
munculnnya titik kebakaran dan adanya kepulan asap yang berasal
dari rumah. Sensor ini diletakkan pada beberapa titik dalam rumah.
Sensor kebakaran akan mendeteksi dan memberi sinyal kepada
pemilik rumah jika keadaan tersebut terjadi melalui SMS Gateway.
Jadi, jika pemilik rumah sedang beraktivitas diluar rumah seperti
berkebun dan bertani maka, rumah dalam mode waspada kebakaran.

Sensor Pencahayaan – Sensor MQ2


Sensor pencahayaan merupakan sensor yang bertujuan sebagai
sensor yang mengatur sistem pencahayaan buatan pada
bangunan.sensor tersebut diletakan pada setiap ruang dalam
bangunan dan sebagai pengontrol lampu pada ruangan tersebut.
Sehingga memudahkan pemilik rumah yang lupa mematikan atau
menyalakan lampu ketika mereka beraktivitas diluar rumah.

PENGGUNAAN SENSOR PADA SMART HOME


Kesimpulan
Berdasarkan pembahan, maka dapat disimpulkan bahwa smart home berbasis SMS dapat menjadi
salah satu solusi bagi masyarakat pedesaan yang memiliki kebiasaan pergi berkebun dari pagi
hingga sore hari serta belum memiliki distribusi jaringan listrik PLN dan minimnya jaringan
internet untuk menerapkan sistem smart home tersebut. Dengan adanya solusi ini, maka diharapkan
penerapan smart home dapat dimanfaatkan bagi masyarakat luas.

9
THANK YOU

10

Anda mungkin juga menyukai