Anda di halaman 1dari 18

HUBUNGAN ANTARA RIWAYAT

IBU HAMIL KEK DENGAN


KEJADIAN STUNTING SAAT
BALITA

Disusun oleh:
Restu Wulan Ayuningtias
P07124216005
Latar Belakang

Persentase Stunting di DI
Yogyakarta (27,2%). Prevalensi balita pendek
terbesar adalah Kabupaten
Menurut WHO, prevalensi balita Gunung Kidul (20,60) dan
pendek menjadi masalah terendah Kabupaten Bantul Hasil Riskesdas tahun 2013
kesehatan masyarakat jika (10,41). Dari angka ini terlihat menyatakan bahwa persentase
prevalensinya 20% atau lebih. bahwa prevalensi balita sangat balita (0-59 bulan) dengan
Karenanya persentase balita pendek di DIY lebih tinggi jika BBLR sebesar 10,2%.
pendek di Indonesia masih dibandingkan dengan Riskesdas
tinggi dan merupakan masalah tahun 2013 (8.2%). (Profil
kesehatan yang harus Kesehatan DIY 2017)
ditanggulangi.
(Kemenkes RI, 2010). Angka prevalensi BBLR (%) selama 4 tahun
terakhir adalah sebagai berikut :

No. Kabupaten/ Kota 2014 2015 2016 2017

1. Kulon Progo 7,11 6,95 7,47 6,69

2. Bantul 3,58 3,62 3,66 3,79

3. Gunung Kidul 6,19 7,33 6,68 5,67

4. Sleman 4,85 4,81 4,84 4,65

5. Yogyakarta 5,65 6,45 5,47 5,16

    4,7 5,32 5,20 4,86


RUMUSAN MASALAH
Persentase Stunting di DI Yogyakarta (27,2%). Menurut WHO,
prevalensi balita pendek menjadi masalah kesehatan masyarakat jika
prevalensinya 20% atau lebih. Karenanya persentase balita pendek
di Indonesia masih tinggi dan merupakan masalah kesehatan yang
harus ditanggulangi. Hasil Riskesdas tahun 2013 menyatakan bahwa
persentase balita (0-59 bulan) dengan BBLR sebesar 10,2%. Prevalensi
BBLR di DIY tahun 2015 adalah 5,32%. Maka seberapa kuat hubungan
antara riwayat BBLR dengan kejadian stunting saat balita
Manfaat Penelitian
Ruang lingkup

Materi: memperkaya bukti empiris


Asuhan Kebidanan Manfaat mengenai pengaruh hubungan
dalam lingkup Teoritis antara riwayat BBLR dengan
kesehatan ibu dan anak kejadian stunting saat balita.
khususnya mengenai
BBLR dan tumbuh
kembang anak. memberikan informasi mengenai
Bagi Bidan pengaruh hubungan antara
Pelaksana riwayat BBLR dengan kejadian
Sasaran:
Balita dengan riwayat stunting saat balita
BBLR

menjadi salah satu informasi dan


Bagi Peneliti
referensi untuk melakukan
Selanjutnya
penelitian selanjutnya.
Tinjauan Pustaka
■ BBLR adalah bayi yang lahir dengan berat kurang dari 2500 gram, tanpa memandang usia
gestasi. Berat saat lahir adalah berat bayi yang ditimbang dalam 1 jam setelah lahir (Manuaba et
al.,2 2007; Damanik, 2008)

■ Stunting adalah kegagalan untuk mencapai pertumbuhan yang optimal, diukur berdasarkan
TB/U (tinggi badan menurut umur) (Setiawan, 2010).

■ Berat lahir memilki dampak yang besar terhadap pertumbuhan anak, perkembangan anak dan
tinggi badan pada saat dewasa. Kegagalan pertumbuhan anak terjadi dari konsepsi sampai dua
tahun dan dari tahun ketiga anak seterusnya tumbuh dengan cara yang rata-rata sama. Hal ini
juga diakui bahwa penyebab stunting berawal dari pertumbuhan janin yang tidak memadai dan
ibu yang kurang gizi, dan sekitar setengah dari kegagalan pertumbuhan terjadi didalam rahim,
meskipun proporsi ini mungkin bervariasi diseluruh negara ( Azwar, 2004).
Kerangka Teori
Kerangka Konsep

Variabel Independent Variabel Dependent

BBLR Stunting
HIPOTESIS
Terdapat hubungan antara riwayat BBLR (Berat Bayi Lahir Rendah) dengan
kejadian stunting saat balita
Nama Variabel Definisi oprasional Skala Kode

BBLR Berat badan lahir <2500 gram Nominal 1 = Ya


(variabel bebas) 2 = Tidak

Stunting TB/U berada pada ambang Nominal 1 = Ya


(variabel terikat) batas <-2 SD baku rujukan 2 = Tidak
WHO – NCHS.
Metodologi Penelitian

Jenis dan Desain Jenis penelitian : Analitik Observasional


Penelitian
Desain penelitian: Penelitian case control

Kelompok Kasus : anak stunting (PB/U < -2


SD Z-score).
Sampel Penelitian

Kelompok Kontrol : anak yang normal


berdasarkan indikator PB/U.
Waktu : 2019
Waktu dan Tempat
Tempat : Puskesmas Sewon II

Independen : BBLR.
Variabel Penelitian
Dependen : Kejadian Stunting.

Luar : Asupan makanan, penyakit


infeksi.
Jenis Data ■ Data sekunder : dari daftar anak yang tercatat
di posyandu.

Melihat daftar anak yang Pengambilan data di bagian


tercatat di posyandu registrasi posyandu

Teknik
Pengumpulan Pengambilan sampel sesuai
Data Cek kelengkapan data
kriteria inklusi eksklusi

Memasukkan data ke dalam


tabel pengumpulan data dan
master tabel.
Instrumen ■ Format Pengumpulan Data dan Master
Tabel

1. Tahap Persiapan : penyusunan propsal –


Prosedur Penelitian mendapatkan izin penelitian.
2. Tahap Pelaksanaan : pengumpulan data –
seminar hasil penelitian.

■ Editing : pemeriksaan atas kelengkapan


Manajemen Data data
■ Coding : pengkodean data
■ Transfering : memindahkan data ke dalam
master tabel
■ Analisis
■ Analisis Univariat : Distribusi Frekuensi
Analisi Data ■ Analisis Bivariat : Uji Chi-Square
■ Analisis Multivariat:Uji statistik regresi
logistik

■ Menghormati privasi dan kerahasiaan


subjek penelitian
■ Memperhitungkan manfaat dan kerugian
Etika Penelitian yang ditimbulkan
■ Memberikan hak yang sama dan
memperlakukan subjek secara adil.
■ Kejujuran
■ Legalitas
LAMPIRAN

JURNAL 1 JURNAL 2 JURNAL 3


DAFTAR PUSTAKA
1. Kemenkes RI. Riset kesehatan dasar (RISKESDAS) 2010. 3. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan
Kemenkes RI; 2010
2. Dinkes Kota Yogyakarta. Profi l kesehatan Kota Yogyakarta 6. tahun 2012. Yogyakarta: Dinas Kesehatan Kota
Yogyakarta; 2012.
3. WHO. Child growth standards: length/height-for-age, 10. weight-for-age, weight-for-lenght, weight for height snd
body mass index-for-age: methods and develpoment. Geneva: Departement of Nutrition for Helath and
Development; 2006.
4. Manuaba. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan KB. Jakarta: EGC; 2012
5. Darwin Nasution, Detty Siti Nurdiati, Emy Huriyati. (2014). Jurnal Gizi Klinik Indonesia. Berat badan lahir rendah
(BBLR) dengan kejadian stunting pada anak usia 6-24 bulan. Volume 11, 31-37
6. Atikah Rahayu, Fahrini Yulidasari, Andini Octaviana Putri, Fauzie Rahman. (2014). Riwayat Berat Badan Lahir
dengan Kejadian Stunting pada Anak Usia Bawah Dua Tahun. 67-71. http://dx.doi.org/10.21109/kesmas.v10i2.882.
7. Lidia Fitri. (2018). Jurnal Endurance. Hubungan Bblr Dan Asi Ekslusif Dengan Kejadian Stunting Di Puskesmas
Lima Puluh Pekanbaru. 3(1). 131-137. http://doi.org/10.22216/jen.v3i1.1767
8. Rahayu, L. S., & Sofyaningsih, M. (2011). Pengaruh BBLR (Berat Badan Lahir Rendah) dan Pemberian ASI
Eksklusif terhadap Perubahan Status Stunting pada Balita di Kota dan Kabupaten Tangerang Provinsi Banten.
Peran Kesehatan Masyarakat Dalam Pencapaian MDG’s Di Indonesia, (April 2011), 160–169. Retrieved from http
://journal.unsil.ac.id/jurnal/prosidi ng/9/9leni_19.pdf.pdf
TERIMA KASIH 

Anda mungkin juga menyukai