Anda di halaman 1dari 19

Proposal Karya Tulis Ilmiah

“ Asuhan Keperawatan dengan Defisit Nutrisi pada Bayi


Akibat BBLR di Ruang Perinatologi RSUD dr.Soekardjo
Kota Tasikmalaya “

NUR ANJAS JUHARA


NIM. P2.06.20.1.16.061
BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang
Bayi BBLR adalah bayi yang lahir dengan berat badan kurang dari 2.500 gram tanpa
memandang masa kehamilan (Proeverawati dkk, 2010).
Bayi BBLR dapat berakibat jangka panjang terhadap tumbuh kembang dimasa yang
akan datang dan juga risiko tinggi terkenanya penyakit. Peningkatan berat yang
adekuat akan sangat membantu pertumbuhan dan perkembangan secara normal
dimasa depan (Putra, 2012 dalam Amalia, 2016).
Prevelensi BBLR secara statistik menunjukan 90% terdapat dinegara berkembang
(Indonesia) dan angka kematiannya 35 kali lebih tinggi dibanding pada bayi dengan
berat badan lahir lebih dari 2.500 gram (Pantiawati, 2010)
Lanjutan…
Lanjutan..... Di RSUD dr. Soekardjo Kota Tasikmalaya tahun 2017 menurut hasil dari Rekam
medis kesehatan tentang penyakit BBLR jumlah pasien sebanyak 679 dengan
angka kematian 18 bayi.
Sumber : (Rekam medis RSUD dr. Soekardjo, 2017).

“Asuhan keperawatan yang berkualitas pada bayi dengan BBLR sangan


menentukan tingkat mortalitas dan morbiditas bayi pada periode kehidupan
pertamanya”
Rumusan Masalah
“Bagaimana Asuhan keperawatan pada BBLR dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi
di ruang perinatologi RSUD dr. Soeakardjo kota Tasikmalaya ?”

Tujuan Umum
Dapat melalakukan asuhan keperawatan secara langsung dan komprehensif pada
bayi dengan kasus BBLR

Tujuan Khusus
Dapat melakukan pengkajian, menentukan dan memprioritaskan masalah, membuat
intervensi keperawatan, melakukan implementasi keperawatan dan evaluasi
keperawatan pada bayi dengan kasus BBLR.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Bio Medis

 DEFINISI PENYAKIT
Bayi BBLR adalah bayi lahir dengan berat badan kurang dari 2.500 gram tanpa
memandang masa kehamilan. BBLR dibagi menjadi dua golongan, bayi dengan berat
badan lahir sangat rendah (BBLSR) dengan berat badan 1.000-1.500 gram dan berat
badan lahir amat rendah (BBLASR) dengan berat badan kurang dari atau sama dengan
1.000 gram. (proverawati dkk, 2010)

 PATOFISIOLOGI
BBLR bisa terjadi dari 3 faktor pencetus yaitu faktor ibu, janin dan lingkungan yang mana
dapat terjadi BBLR dan segala komplikasi pada bayi kemungkinan besar mengalami
gangguan tubuh, seperti kulit tipis dan lemak subcutan kurang, imaturitas sistem
pernafasan, refleks menelan dan menghisap belum sempurna dan hal hal yang lainnya
Lanjutan…

 Etiologi
Penyebab terbanyak terjadinya BBLR adalah kelainan prematur. Faktor plasenta seperti
penyakit vaskuler, kehamilan kembar, serta faktor janin juga merupakan penyebab
terjadinya BBLR (Pantiawati, 2010).
BBLR dapat disebabkan oleh beberapa faktor yaitu :
 Faktor Ibu
• Penyakit : toksemia gravidarum, perdarahan ante partum, trauma fisik dan psikologis,
nefritis akut dan diabetes melitus
• Usia : usia kurang dari 16 tahun, usia lebih dari 35 tahun dan multigravida yang jarak
kelahirannya terlalu dekat
• Sosial : golongan sosial ekonomi rendah dan perkawinan yang tidak sah
• Sebab lain : ibu perokok, peminum alkohol dan pengguna narkotik
 Tanda dan Gejala
• Kulit tipis dan mengkilap
• Tulang rawan telinga sangat lunak
• Lanugo masih banyak ditemukan terutama pada punggung
• Jaringan payudara belum terlihat, puting masih berupa titik
• Pada bayi perempuan labia mayora belum menutupi labia monira
• Pada bayi laki laki, skrotum belum banyak lipatan testis kadang belum turun
• Kadang disertai dengan pernafasan tidak teratur
• Aktivitas dan tangisannya lemah
• Reflek menghisap dan menelah tidak efektif
(Proverawati, 2010)
 Penatalaksanaan
• Diatetik : Pemberian nutrisi yang adekuat melalui tahapan pemberian asi sedikit demi
sedikit, pemberian asi diberikan melalui sendok atau pipet dan pemberian asi melalui
sonde fooding
• Medikamentosa : pemberian vit k
• Suportif : 1. mempertahankan suhu tubuh
2. memotong tali pusat dan perawat tali pusat
3. membersihkan badan bayi dengan baby oil
4. memberikan obat mata
5. membungkus bayi dengan kain hangat
6. pengkajian keadaan keadaan kesehatan dengan BBLR
7. ukur suhu tubuh dengan berkala
8. pantau kecukupan nutrisi, cairan dan elektrolit
9. jaga patensi jalan nafas
• Pemantauan : 1. bila diperlukan terapi untuk penyulit tetap berikan
2. pantau berat badan bayi secara periodik
3. pantau tumbuh kembang
B. Konsep masalah tumbuh kembang

1. Definisi tumbuh kembang


 Pertumbuhan adalah pertambahan jumlah dan besar sel diseluruh bagian tubuh
(Saputra, 2014)
 Perkembangan adalah bertambahnya kemampuan atau fungsi semua sistem
organ tubuh akibat bertambhnya kematangan fungsi sistem organ tubuh (Saputra,
2014)
2. Tahap Tumbuh Kembang Anak usia bayi / neonatal
 Masa Neonatal (0-28 hari)
• Adaptasi : penyesuaian denyut jantung, pergerakan bayi, pengeluaran meconium,
dan defekasi
• Perkembangan motorik kasar : terdapat tanda gerakan seimbang pada tubuh dan
mulai mengangkat kepala
• perkembangan motorik halus : mampu mengikuti garis tengah jika ada orang yang
memberikan respon terhadap gerakan jari dan tanganya
• Perkembangan bahasa : mampu menangis dan bereaksi terhadap suara
• Perkembangan adaptasi sosial : dapat tersenyum dan mulai menatap seseorang
untuk mengenalinya.
3. Konsep Asuhan Keperawatan
 Pengkajian
1. Biodata
2. Keluhan utama
3. Riwayat kesehatan
4. Riwayat Kesehatan Sekarang
5. Riwayat kesehatan dahulu
6. Riwayat kesehatan keluarga
7. Genogram
8. Riwayat kehamilan dan kelahiran
9. Riwayat imunisasi
10. Riwayat sosial
11. Activity daily living
 Pemeriksaan fisik
 Keadaan umum
 Tanda-Tanda Vital
 Antropometri
 Pemeriksaan fisik head to toe
Pemeriksaan Laboratorium dan  Terapi
Diagnostik
1. Nacl
1. Pemeriksaan labolatorium
2. CT Scan
3. Skull Ray
4. EEG(Electroencephalogram)
5. Lumbal Pungsi
6. Lumbal Pungsi
Diagnosa Keperawatan

 Ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan penumpukan


cairan rongga paru.
 Ketidakefektifan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
prematuritas, ketidakmampuan mengabsorpsi nutrisi
 Hipotermia berhubungan dengan penurunan laju metabolisme
Perencanaan
hiperlink

Implementasi
evaluasi
 BAB III METODE KARYA TULIS ILMIAH.
1. Desain Karya Tulis Ilmiah
Karya tulis ini dibuat dengan metode deskritif analitik dalam bentuk laporan kasus
untuk mengeksplorasi masalah asuhan keperawatan pada BBLR dengan defisit
nutrisi
2. Subyek Karya Tulis Ilmiah
Subjek karya tulis ilmiah ini adalah individu dengan defisit nutrisi pada BBLR , yang
akan dilakukan asuhan keperawatan secara rinci dan mendalam.
3. Batasan Istilah
4. Lokasi dan Waktu
5. Prosedur Karya Tulis Ilmiah
6. Teknik Pengumpulan Data
 Wawancara
 Observasi dan pemeriksaan fisik
7. Instrumen Pengumpulan Data
8. Keabsahan Data
9. Analisa data
Terimakasih
wassalamualaikum... 

Anda mungkin juga menyukai