Anda di halaman 1dari 11

kelompok 5

-Dede Hikmatiyari R
-Deulis Agustina
-Tenti Budiarti

“Preformulasi Hidrokortison”
PREFORMULASI

– Bentuk Sediaan
– Salep Hidrokortison
– Salep adalah sediaan setengah padat ditujukan untuk pemakaian topical pada
kulit atau selaput lendir. Dasar salep yang digunakan sebagai pembawa dibagi
dalam empat kelompok yaitu dasar salep senyawa hidrokarbon, dasar salep
serap, dasar salep yang dapat dicuci dengan air dan dasar salep larut dalam air.
Salep obat menggunakan salah satu dasar salep tersebut.
– (Farmakope Indonesia Edisi Kempat 1995:Depkes RI)
Tinjauan Farmakologi Zat Aktif
Indikasi :Menekan reaksi radang pada kulit yang bukan disebabkan
infeksi; alergi kulit seperti dermatitis atopic/kontak, neurodermatitis.
Terapi peradangan pada kulit (dermatitis kontak, liken planus putiriasis
rosasen, reaksi fototoksik, terapi jangka panjang psoriasis)
 
Peringatan :Gunakan dengan perhatian pada pasien Hipotirodisme, campak
cacar air, dan infeksi lain, hepes simpleks ocular, osteoporosis, tukak peptic,
kehamilan,vaksin cacar dan imunisasi lainnya.
Dapat terjadi penghambatan pertumbuhan yang tak dapat pulih kembali
oleh sebab itu tidak boleh diberikan jangka panjang.
 
Kontraindikasi :Gangguan dermatologis : gangguan penyembuhan luka, kulit
menjadi tipis dan rapuh
Efek Samping :Pemberian hidrokortison topical menyebabkan vasokontriksi
Penyimpanan :Disimpan pada suhu kurang dari 40°C , lebih baik pada suhu 15-
30°C atau kurang
Kemasan :Tablet, salep, krim,serbuk untuk injeksi
Formula Umum
R/ Zat Aktif (Hidrokortison)
Basis
Zat tambahan

Salep Hidrokortison Tiap 10 g mengandung :


R/ Hidrokortisonum 100 mg
Adeps Lanae 1 g
Vaselinum album hingga 10 g
Click icon
Rumus Molekul to add picture
: C21H30O5
Berat Molekul : 362,46
Pemerian : Serbuk hablur ; putih atau Analisa Preformulasi Zat Aktif
Dan Eksipien
hampir putih ; tidak berbau
Zat Aktif
Titik Lebur : 215oC HIDROKORTISON
Kelarutan : sangat sukar larut dalam air
dan dalam eter P ; agak
sukar larut dalam etanol (95%) P dan dalam
aseton P ; sukar larut dalam
kloroform P
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup
kedap, terlindung dari cahaya. Gambar struktur
Penandaan : Jika sedian dijadikan sediaan
salep etiket yang
diberikan berwarna biru dengan keterangan
hanya dipakai untuk pemakaian luar.
Khasiat :Adrenoglukokortikoidum/anti
imflamasi
( Farmakope Indonesia Edisi 3 Hal. 290)
Zat tambahan

a. Adeps Lanae (HOPE, hal. 379)


– Sinonim : Lemak Bulu Domba
– Pemerian : zat seperti lemak, liat, lekat, kuning muda atau kuning pucat, agak tembus cahaya, bau
lemah dan khas.
– Fungsi : agen pengemulsi, basis salep
– Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air, agak sukar larut dalam etanol (95%) P ; mudah larut dalam
kloroform P dan dalam eter P
– Konsentrasi :-
– pH :-
– Stabilitas : Secara bertahap dapat mengalami autoksidasi selama penyimpanan. Untuk
menghambat proses ini dimasukannya hydroxytoluent diperbolehkan sebagai antioksidan
– Inkompitibilitas : lanolin dapat mengandung prooksidan yang dapat mempengaruhi stabilitas.
Zat tambahan

b. Vaselin Album (HOPE, hal. 483)


– Sinonim : Vaselin Putih
– Pemerian : Massa lunak, lengket, bening, putih ; sifat ini tetap setelah zat dileburkan dan
dibiarkan hingga dingin tanpa diaduk
– Fungsi : Bahan pengemulsi, basis salep
– Kelarutan :Praktis tidak larut dalam air dan dalam etanol (95%) P;larut dalam kloroform P, dalam eter
minyak tanah P.
– Konsentrasi : >100
– pH : -
– Stabilitas : Bahan yang secara inheren stabil karena sifat tidak reaktif komponen hidrokarbonnya. Kebanyakan
problems stabilitas terjadi karena adanya sejumlah kecil ketidaktertiban.
– Inkompitibilitas : Vaselin album adalah bahan inert dengan beberapa yang tidak kompatible
Zat tambahan

c. Propyl paraben (HOPE, hal. 597)


– Sinonim : Nipasol
– Pemerian : Serbuk hablur putih / Kristal , tidak berbau dan tidak berasa
– Fungsi : Antimicrobial preservative
– Kelarutan : Larut dalam 130 bagian air, dalam 0,6 bagian etanol (95%) P, dalam 8 bagian gliserol P dan dalam
minyak atsiri, mudah larut dalam kloroform P dan dalam eter P
– Konsentrasi : 0,01 – 0,6
– pH : 4-8
– Stabilitas : Larutan propil paraben berair pada pH 3-6 dapat disterilissasi dengan autoklaf tanpa
dekomposisi. Pada pH 3-6 larutan berair stabil hingga sekitar 4 tahun pada suhu kamar.
– Inkompatibilitas : Aktivitas antimikroba propylparaben berkurang secara signifikan dengan adanya surfaktan
non ionic.
Pendekatan Formulasi

Alasan dibuatnya sediaan tersebut


Karena bahan aktif yang digunakan praktis tidak larut dalam air. Sehingga dibuat dalam sedian topikal dan
menggunakan basis hidrokarbon. Dasar salep hidrokarbon ini dikenal sebagai dasar salep berlemak, bebas air. Selain
itu dapat digunakan sebagai emulien dan sifatnya sukar dicuci, tidak mengering dan tidak tampak berubah dalam
waktu lama.
Dosis
Oleskan 2-4 kali sehari pada area kulit yang dituju.
Kekuatan sediaan
Tiap 10 gram mengandung hidrokortison 100 mg
Kesimpulan Dosis
Oleskan 2-4 kali sehari pada area kulit yang dituju
Alasan pemilihan zat tambahan
Vaselin album & Adeps lanae ditambahkan karena salep ini dimaksudkan untuk memperpanjang kontak dengan kulit
dan bertindak sebagai pembalut / penutup, sehingga dibutuhkan basis salep yang memiliki daya oklusif yang besar.
Propyl paraben ditambhakan karena dapat menghambat pertumbuhan bakteri (pengawet)
• Kesimpulan Formula
Formula pembanding
Tiap 10 g mengandung :
R/ Hidrokortisonum 100 mg
Adeps Lanae 1 g
Vaselinum album hingga 10 g
 
Formula Pengembangan
Berdasarkan analisa preformulasi dan data formula pembanding diatas maka kesimpulan formula yang akan kami buat adalah sebagai
berikut

•Formula Akhir
– Tiap 20 g mengandung
– R/ Hidrokortison Tiap 20 g mengandung
200 mg
R/ Hidrokortison 200 mg
– Propylparaben
0.6 % Propylparaben 0.6 %

– Adeps Lanae Adeps Lanae 2 g


2 g
– Vaselin album hingga 20 g
Vaselin album hingga
20 g
 
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai