-Dede Hikmatiyari R
-Deulis Agustina
-Tenti Budiarti
“Preformulasi Hidrokortison”
PREFORMULASI
– Bentuk Sediaan
– Salep Hidrokortison
– Salep adalah sediaan setengah padat ditujukan untuk pemakaian topical pada
kulit atau selaput lendir. Dasar salep yang digunakan sebagai pembawa dibagi
dalam empat kelompok yaitu dasar salep senyawa hidrokarbon, dasar salep
serap, dasar salep yang dapat dicuci dengan air dan dasar salep larut dalam air.
Salep obat menggunakan salah satu dasar salep tersebut.
– (Farmakope Indonesia Edisi Kempat 1995:Depkes RI)
Tinjauan Farmakologi Zat Aktif
Indikasi :Menekan reaksi radang pada kulit yang bukan disebabkan
infeksi; alergi kulit seperti dermatitis atopic/kontak, neurodermatitis.
Terapi peradangan pada kulit (dermatitis kontak, liken planus putiriasis
rosasen, reaksi fototoksik, terapi jangka panjang psoriasis)
Peringatan :Gunakan dengan perhatian pada pasien Hipotirodisme, campak
cacar air, dan infeksi lain, hepes simpleks ocular, osteoporosis, tukak peptic,
kehamilan,vaksin cacar dan imunisasi lainnya.
Dapat terjadi penghambatan pertumbuhan yang tak dapat pulih kembali
oleh sebab itu tidak boleh diberikan jangka panjang.
Kontraindikasi :Gangguan dermatologis : gangguan penyembuhan luka, kulit
menjadi tipis dan rapuh
Efek Samping :Pemberian hidrokortison topical menyebabkan vasokontriksi
Penyimpanan :Disimpan pada suhu kurang dari 40°C , lebih baik pada suhu 15-
30°C atau kurang
Kemasan :Tablet, salep, krim,serbuk untuk injeksi
Formula Umum
R/ Zat Aktif (Hidrokortison)
Basis
Zat tambahan
•Formula Akhir
– Tiap 20 g mengandung
– R/ Hidrokortison Tiap 20 g mengandung
200 mg
R/ Hidrokortison 200 mg
– Propylparaben
0.6 % Propylparaben 0.6 %