Anda di halaman 1dari 12

LETAK LINTANG

Disusun oleh :
Apriyani Ayu Pertiwi

1
Pengertian
• Letak lintang adalah suatu keadaan dimana
janin melintang di dalam uterus dengan kepala
pada sisi yang satu sedangkan bokong pada
sisi yang lain. Pada umumnya bokong berada
sedikit lebih tinggi daripada kepala janin,
sedangkan bahu berada pada pintu atas
panggul. Punggung janin dapat berada di
depan (dorsoanterior), di belakang
(dorsoposterior) atau di bawah (dorsoinferior).
2
Etiologi
• Dinding abdomen teregang secara berlebihan
disebabkan oleh kehamilan multivaritas pada ibu hamil
dengan paritas 4 atau lebih terjadi insiden hampir
sepuluh kali lipat dibanding ibu hamil nulipara.
• Janin prematur, pada janin prematur letak janin belum
menetap, perputaran janin sehingga menyebabkan
letak memanjang.
• Placenta previa atau tumor pada jalan lahir.
• Abnormalitas uterus
• Panggul sempit
3
Diagnosis
• Mudah ditegakkan bahkan dengan Bila pada bagian depan perut
pemeriksaan inspeksi saja. Abdomen
ibu teraba suatu dataran keras
biasanya melebar kearah samping dan
pundus uteri melebar di atas umbilikus yang melintang maka berarti
• Pemeriksaan abdomen dengan palpasi punggung anterior. Bila pada
perasat leopold mendapatkan hasil : bagian perut ibu teraba bagian
1. Leopold I pundus uteri tidak – bagian yang tidak
ditemukan bagian janin beraturan atau bagian kecil
2. Leopold II teraba balotemen kepala janin berarti punggung posterior
pada salah satu fosa iliaka dan bokong
pada fosa iliaka yang lain. • Pada pemeriksaan dalam teraba
• 3. Leopold III dan IV tidak ditemukan bagian yang bergerigi yaitu
bagian janin, kecuali pada saat tulang rusuk pada dada janin
persalinan berlangsung dengan baik diatas pintu atas panggul pada
dapat teraba bahu didalam rongga
panggul. awal persalinan.

4
MEKANISME PERSALINAN PADA LETAK LINTANG
• Pada permulaan persalinan dalam letak • Ini pun disebabkan karena biasanya
lintang, pintu atas panggung tidak ketuban sudah pecah dan karena
tertutup oleh bagian bawah anak seperti tak ada lagi air ketuban, maka
pada letak memanjang. Oleh karena itu
dinding uterus lebih menekan anak
seringkali ketuban sudah lebih dulu
pecah sebelum pembukaan lengkap atau di dalam rahim. Dengan demikian
hampir lengkap. Setelah ketuban pecah, bagian anak yang lebih rendah akan
maka tidak ada lagi tekanan pada bagian masuk lebih dulu ke dalam pintu
bawah, sehingga persalinan berlangsung atas panggul, yaitu bahu anak.
lebih lama. • Tandanya pembukaan itu sudah
• His berperan dalam meluaskan lengkap adalah lingkaran
pembukaan, selain itu dengan kontraksi
pembukaan itu mudah dilalui oleh
yang semakin kuat, maka anak makin
terdorong ke bawah. Akibatnya tubuh kepalan tangan pemeriksa,
anak menjadi membengkok sedikit, sedangkan pada pembukaan yang
terutama pada bagian yang mudah belum lengkap, kepalan tangan
membengkok, yaitu di daerah tulang pemeriksa sukar untuk memasuki
leher. lingkaran tersebut.

5
• pada letak lintang setelah
pembukaan lengkap,
karena his dan tenaga
• Bila keadaan kasep ini
mengejan, badan anak
tidak dapat dikeluarkan dari dibiarkan saja, makan
rongga rahim, akan tetapi dapat terjadi ruptur
sebagian besar masih di uteri yang sangat
dalam uterus, meskipun berbahaya pada bagi
tubuh anak menjadi ibu.
semakin membengkok. Jika
ini terjadi terus menerus,
maka akan terjadi suatu
letak lintang kasep, dimana
tubuh anak tidak dapat lagi
didorong ke atas.

6
PERSALINAN PERVAGINAM PADA LETAK LINTANG

• Pada letak lintang anak


dapat dilahirkan secara
pervaginam, ini dapat
terjadi pada anak yang
kecil (preterm), atau
pada anak yang telah
mati.

7
a. Evolutio Spontanea
• Karena tenaga his dan tenaga
mengejan, maka bahu anak
turun dan masuk ke dalam
rongga panggul, sedangkan
kepala tertekan dan tinggal di
atas. Pada suatu waktu, bahu
itu lahir di bawah simfisis,
dan sekarang dengan bahu
itu sebagai hipomoklion,
lahirlah berturut turut bagian
atas badan, yaitu samping
dada diikuti oleh perut,
bokong , kaki dan kepala.
Cara ini disebut cara
DOUGLAS.

8
• Ada keadaan dimana bahu
dan kepala anak tertekan
dan tinggal di atas pintu
atas panggul. Yang
tertekuk adalah punggung
dan pinggang. Dengan
demikian maka pada
suatu ketika bokong sama
tingginya dengan bahu
dan selanjutnya lahir lebih
dahulu bokong, dan kaki,
dilanjutkan dengan badan
dan kepala. Cara ini
disebut cara DENMAN

9
b. Conduplicatio Corpore
Hal ini berlaku terutama
pada panggul luar dan anak
yang kecil, yaitu kepala anak
tidak tertahan di atas,
sehingga kepala dan perut
sama-sama turun ke dalam
rongga panggul dan dengan
keadaan terlipat lahirlah
kepala dan perut,
dilanjutkan dengan bokong
dan kaki.

10
Penatalaksanaan
a. Saat Hamil b. Saat Persalinan
Pada pemeriksaan antenatal • Pada letak lintang belum kasep,
ditemukan letak lintang, sebaiknya ketuban masih ada, dan
diusahakan menjadi presentasi pembukaan kurang dari 4 cm,
kepala, yaitu pada usia kehamilan dicoba versi luar. Jika pembukaan
34-36 minggu dapat dianjurkan
lebih dari 4 cm pada primigravida
untuk dilakukan knee chest
dengan janin hidup dilakukan
position sampai usia kehamilan 36
minggu. Jika lebih dari 36 minggu
sectio caesaria, jika janin mati,
dilakukan versi luar, kalau gagal tunggu pembukaan lengkap,
dapat dilakukan knee chest kemudian dilakukan embriotomi.
position sampai persalinan. Pada multigravida dengan janin
Untuk mencegah janin memutar hidup dan riwayat obstetri baik
kembali, ibu dianjurkan dilakukan versi ekstraksi, jika
menggunakan korset dan riwayat obsterti jelek dilakukan
dilakukan pemeriksaan antenatal SC. Pada letak lintang kasep janin
ulangan untuk menilai letak janin. hidup dilakukan SC, jika janin mati
dilakukan embriotomi. 11
• Pada primigravida, jika versi c. Pada primigravida versi
luar tidak berhasil sebaiknya ekstraksi sulit dilakukan.
segera dilakukan seksio sesaria.
• Apabila ketuban pecah
Sikap ini berdasarkan
pertimbangan-pertimbangan sebelum pembukaan
sebagai berikut: lengkap dan terdapat
a. Bahu tidak dapat melakukan prolapsus funikuli, harus
dilatasi pada serviks dengan segera dilakukan seksio
baik, sehingga pada sesaria. Jika ketuban pecah,
primigravida kala I menjadi tetapi tidak ada prolapsus
lama dan pembukaan serviks funikuli, maka bergantung
sukar menjadi lengkap. tekanan dapat ditunggu
b. Karena tidak ada bagian sampai pembukaan lengkap
besar janin yang menahan kemudian dilakukan versi
tekanan intra-uterin pada
ekstraksi atau mengakhiri
waktu his, maka lebih sering
terjadi ketuban pecah sebelum
persalinan dengan seksio
pembukaan serviks sempurna sesaria.
dan dapat mengakibatkan
12
terjadinya prolapsus funikuli.

Anda mungkin juga menyukai