IV
P em bentu k a n S tr u k tu s
Organisasi
Anggota
: Ananda Pandu K - 04
Innayah Reizi M A - 13
Nadya Luisa D - 19
Rahma Azzahra A - 22
Salsabila Roopa N - 25
Vina Agustina - 29
Organisasi Formal
Organisasi adalah suatu kelompok yang terdiri dari 2 orang atau lebih dan memiliki tujuan
bersama yang akan dicapai melalui serangkaian kegiatan tertentu. Perusahaan organisasi
yang dibentuk oleh pemilik perusahaan dan manajernya yang bekerja sama untuk
menghasilkan laba melalui penyediaan barang dan jasa kepada konsumen.
Kerangka kerja tersebut dikenal dengan organisasi formal yaitu organisasi resmi yang
diformulasikan dan dibentuk oleh manajemen puncak melalui pengorganisasian fungsi
manajemen.
P r o s e s Pembentukan O r g a n i s a s i
Proses pembentukan organisasi digunakan oleh seorang manajer untuk mengembangkan hubungan relasional
yang produktif antara semua aktivitas yang dikerjakan oleh anggota organisasi dan kewenangan yang ada
dalam organisasi tersebut.
1. M eng k a ji u l a ng ber ba g a i tu ju a n
dan rencana organisasi
Pada umumnya, setelah perusahaan berdiri, beberapa
aktivitasperusahaan akan cenderung bersifat konstan atau tidak
berubah. Perusahaan akan terus mencari keuntungan serta
mempekerjakan karyawan dan sumber daya lainnya. Walaupun
demikian tidak tertutup kemungkinan adanya perubahan cara
pelaksanaan aktivitas-aktivitas perusahaan tersebut sejalan dengan
perubahan keadaan lingkungan di dalam dan luar usaha
P r o s e s Pembentukan O r g a n i s a s i
2. M e n e n t u k a n aktivitas-akt ivitas y a n g d i p e r l u k a n
Manajer perlu berpikir dan menentukan aktivitas apa yang perlu dilaksanakan agar tujuan
perusahaan dapat tercapai melalui proses yang efektif dan efisien. Tahap ini berawal dari
identifikasi tugas-tugas yang sifatnya kontinyu dan berakhir dengan mempertimbangkan beberapa
tugas yang sifatnnya unik pada perusahaan ini. Tugas perekrutan, pelatihan, dan pembayaran gaji
karyawan merupakan beberapa tugas yang sifatnya kontinyu.
Proses Pembentukan Organisasi
3. Mengklasifikasikan dan mengelompokak berbagai aktivitas
dalam
perusahaan
Manajer bertugas mengelompokan aktivitas-aktivitas tersebut dalam satu unit pengelolaan.
Pengelompokan aktivitas-aktivitas tersebut berprinsip pada kesamaan fungsional atau kesamaan aktivitas.
Membangun
Proses yang Mengelompok departemen-
Mengkaji ulang an kegiatan depertemen
di l akukan
setiap kegiatan- yang sama berdasarkan
manajer dalam kegiatan untuk jenisnya ke pengelompokan
pengelompokan menentukan dalam satu kegiatan-kegiatan
aktivitas jenisnya bidang tersebut untuk
: tertentu membentuk
struktur organisasi
Proses Pembentukan Organisasi
3. Mengklasifikasikan dan mengelompokak berbagai aktivitas
dalam perusahaan
Ke ku a s a a n y a n g
K ek ua s aa n r e f e r e n Ke kua s aa n a h l i
b e rs u m b e r d a r i posisi
manajerial
Penerimaan
Penugasan pekerjaan tanggungjawab
Tugas-tugas diidentifikasi Suatu kewajiban untuk
oleh manajer untuk melaksanakan pekerjaan
ditugaskan kepada yang telah ditugaskan
bawahan dengan sebaik-baiknya
Terciptanya
Delegasi wewenang pertanggung jawaban
Manajer mendelegasikan Pertanggung jawaban adalah
wewenang yang dirasa satu bentuk yang menunjukan
perlu untuk menyelesaikan kemampuan untuk bertanggung
pekerjaan yang telah jawab kepaa pihak tertentu
dengan berani menanggung
ditugaskan kepada bawahan kesalahan ataupun menerima
pujian
Pengelolaan S t r u k t u r Organisasi
5. Rentang Kendali ( s p a n 6. S e n t r a l i s a s i v s
of control) desentralisasi
Apabila organisasi-organisasi informal ini dikelola dengan baik dan benar, maka organisasi-
organisasi tersebut justru akan membantu perusahaan dalam mencapai tujuan- tujuan perusahaan,
menyediakan stabilitas dalam perusahaan, mendukung para manajer dalam menjalankan tugas
mereka, serta membantu menyediakan informasi yang perlu seluruh anggota organisasi.
Pertanyaan
Pertanyaan Sesi 1
:
Prinsip kesatuan perintah ini adalah persyaratan bahwa setiap orang dalam suatu organisasi hanya
menerima perintah, bertanggung jawab dan melapor kepada satu orang. Konsep ini bertujuan
untuk meniadakan adanya 2 perintah yang saling bertentangan sehingga berakibat pada kerancuan
tugas yang harus dilaksanakan seorang individu dalam organisasi, yang akan memberikan dampak
negatif terhadap kinerja perusahaan.