Anda di halaman 1dari 50

KOMUNIKASI

PENYULUHAN
AGAMA
KOMUNIKASI
PENYULUHAN
AGAMA
STANDAR KOMEPETENSI

Setelah mengikuti pembelajaran ini


diharapkan peserta diklat teknis substantif
kompetensi penyuluh agama non PNS
dapat memahami dan menerapkan
komunikasi penyuluhan agama.
KOMUNIKASI
PENYULUHAN
AGAMA
KOMEPETENSI DASAR

Setelah mengikuti pembelajaran ini diharapkan


peserta diklat teknis substantif peningkatan
kompetensi penyuluh agama non PNS dapat
mempraktekkan komunikasi penyuluhan
agama.
KOMUNIKASI
PENYULUHAN
AGAMA
KOMUNIKASI PENYULUHAN AGAMA

Proses untuk menyampaikan pesan-pesan penyuluhan agama


dan pembangunan oleh seorang penyuluh kepada orang lain
untuk memberi tahu atau merubah sikap, pendapat atau
prilaku baik secara verbal maupun tidak langsung memalui
bahasa agama (media)
KOMUNIKASI
PENYULUHAN
UNSUR-UNSUR
AGAMA
KOMUNIKASI PENYULUHAN MEDIA
PESAN
KOMUNIKATOR
LINGKUNGAN

KOMUNIKAN
UMPAN BALIK
PENGARUH
KOMUNIKASI
PENYULUHAN
AGAMA
KOMUNIKATOR (PENYULUH) MASSA

BANYAK ORANG
SATU ORANG
KOMUNIKASI
PENYULUHAN
AGAMA
PESAN (MATERI PENYULUHAN)
PENYAJIA
BENTUK MAKNA
N
CARA
VERBAL DENOTATIF
PENYAJIAN

NON STRUKTUR
KONOTATIF
BERBAL PENYAJIAN
KOMUNIKASI
PENYULUHAN
AGAMA
SALURAN (MEDIA)
TATAP
MEDIA
MUKA
forum, diskusi, rapat, Media
ceramah Elektronik, cetak, online

simposium, konferensi Non Media


pers, seminar. Manusia, benda
KOMUNIKASI
PENYULUHAN
AGAMA
KOMUNIKAN
MASSA
SATU ORANG

BANYAK ORANG
KOMUNIKASI
PENYULUHAN
AGAMA
UMPAN BALIK
RELEVANSITAS
ASAL KECEPATAN PENERIMAAN Neutral
Zero

EKSTERNAL IMMEDIATED POSITIVE

INTERNAL DELAYED NEGATIVE


KOMUNIKASI
PENYULUHAN
AGAMA
TIPE KOMUNIKASI

INTRAPERSONAL INTERPERSONAL

PUBLIK MASS
KOMUNIKASI
PENYULUHAN
AGAMA
KOMUNIKASI INTERPERSONAL

KELOMPOK
DIADIK
KECIL
KOMUNIKASI
PENYULUHAN
AGAMA
KOMUNIKASI
PUBLIK
Pesan
Jumlah khalayak
disampaikan
relatif besar
secara tatap muka

Pesan sering tidak


Penyampaian
disampaikan
pesan kontinyu
spontan
KOMUNIKASI
PENYULUHAN
AGAMA

Komunikator tidak
Sumber dan
bisa mengidentifikasi
penerima pesan bisa
satu persatu
dibedakan
khalayaknya

Interaksi sumber-
penerima sangat
terbatas
KOMUNIKASI
PENYULUHAN
AGAMA
KOMUNIKASI MASSA

Komunikator Komunikan
melembaga heterogen
Komunikasi
Persan
berlangsung
KOMUNIKASI
PENYULUHAN
AGAMA
Pesan
Mengandalkan
disebarkan
peratan teknis
secara serentak

Komunikasi
dikontrol
gatekeeper
KOMUNIKASI
PENYULUHAN
AGAMA
MEDIA KOMUNIKASI MASSA

MAJALAH TABLOID

SURAT
RADIO
KABAR
KOMUNIKASI
PENYULUHAN
AGAMA
TUJUAN
KOMUNIKASI
Menemuk Berhubun
an gan

Meyakinka
n
KOMUNIKASI
PENYULUHAN
AGAMA
Membentu Mempersu
k citra diri asi

Bermain
KOMUNIKASI
PENYULUHAN
AGAMA
KOMUNIKA
SI VERBAL

BAHASA
KOMUNIKASI
PENYULUHAN
I
N
TE

M
A
K
N
A
R
P
R
ET
A
SI
M
E
N
C
I
P
T
A
K
A
N
AGAMA K
O
M
U
N
I
K
A
SI

A
T
U
R
A
N

Y
A
N
G

D
A
D
A
L
A
H

IP
A
D
U

PRINSIP KOMUNIKAS
VERBAL

PE

NE

K
A
N
A
N
M
E
M
E
N
G
A
R
U
HI

M
A
K
N
A
KOMUNIKASI
PENYULUHAN
AGAMA
KOMUNIKASI
NON VERBAL

FUNGSI
KOMUNIKASI
PENYULUHAN
CIRI AGAMA
PESAN NON PESAN NON
VERBAL BERSIFAT VERBAL ITU
KOMUNIKATIF KONTEKSTUAL

PESAN NON PESAN


VERBAL ITU NONVERBAL ITU
SEBUAH PAKET DAPAT DIPERCAYA
KOMUNIKASI
PENYULUHAN
AGAMA
JENIS

SENTUHA
KINESIK
N

PARABAHA PENAMPIL
KOMUNIKASI
PENYULUHAN
AGAMA
PROKSEMI KRONEMI
K K

KEHENING
WARNA
AN
KOMUNIKASI
PENYULUHAN
AGAMA
MODEL KOMUNIKASI

LINEAR SIRKULER

SPIRAL
KOMUNIKASI
PENYULUHAN
AGAMA
KEBERHASILAN KOMUNIKASI PENYULUHAN

PSIKOLOGI
SEMANTIK
S

TEKNIS MEDIA
KOMUNIKASI
PENYULUHAN
AGAMA

LINGKUNG
WAKTU
AN

CITRA
KOMUNIKASI
PENYULUHAN
KOMPONEN KOMPONEN AGAMA Pesan yg di kom –kan
Beraturan/ tidak beraturan
KOMUNIKASI Pengirim
sender/encoder
Saluran Kom
apa, siapa,bentuk apa, media, akibat TV,,Telepon,E-mail, HP, Morse

Umpan balik Unsur-Unsur Situasi Kom

Positip/Negatip Komunikasi alamiah, rekayasa,


formal/ informal
Komunikan Gangguan Kom
Titik akhir tujuan pesan 1. Pengacau Indera : suara keras /
lembut,bau,udara panas
2. Faktor Pribadi : prasangka,
lamunan
KOMUNIKASI
PENYULUHAN
AGAMA
Komunikator
1.Mengenal diri sendiri
Konsep Johari window : Open Area,blind area,,hidden
area, unknown area (Josept luft dan harringto ingham)
2.Mengirim pesan dengan jelas
3. Memilih channel/media
4. Meminta kejelasan berita
KOMUNIKASI
PENYULUHAN
AGAMA

Komunikan :
1. Berkonsentrasi pada pesan
2.Memberikan umpan balik
KOMUNIKASI
PENYULUHAN
AGAMA
Strategi Menerima Informasi
Komunikan :
1. Berkonsentrasi pada pesan
2. Memberikan umpan balik
KOMUNIKASI
PENYULUHAN
AGAMA
Informasi
• Menurut UU RI No 14 tahun 2008 ttg Keterbukaan
Informasi Publik .Informasi didefenisikan sebagai
keterangan,pernyataan ,gagasan,dan tanda tanda yang
mengandung nilai,makna dan pesan baik data,fakta
maupun penjelasan yang dapat dilihat,di dengar dan
dibaca yang disajikan dalam berbagai kemasan dan
format sesuai dengan perkembangan tekhnologi
Informasi dan komunikasi secara elektronik ataupun
elektronik.
KOMUNIKASI
PENYULUHAN
AGAMA
Media (alat untuk menyampaikan
informasi kepada pihak lain)
• Saluran komunikasi
telepon,televisi,fax,photocopy,Email
sandi morse,Semaphore,sms dsb.
Berita dapat dibagi tiga ;
1.Berita yang bersifat audible,dapat di dengar langsung atau tidak langsung
2.Berita yang bersifat visual
3.Berita yang bersifat audio visual
KOMUNIKASI
PENYULUHAN
AGAMA
Media (WASILAH) Komunikasi
Kitabah (komunikasi lisan) al-Isra/17;53
Dengan strategi :
QOUL BALIGA (an-Nisa/4:63)
QOUL KARIMA(al-Isra/17;23)
QOUL MAYSURA(al-Isra/17:28)
QOUL MA’RUFA (al-Baqarah/2:235,an Nisa:5,al-ahzab /32)
QOUL LAYYINAN(Taha/20:44)
QOUL SADIDA (an nisa/4:9,al-Ahzab/33:70)
QOUL TSAQILA(al-Muzammil/73;5)
KOMUNIKASI
PENYULUHAN
AGAMA
• KOMUNIKASI TULISAN
Al-Qalam/68:1
KOMUNIKASI
PENYULUHAN
AGAMA

Siapa Mengata Dgn Kepada Dgn


saluran siapa effek
kan Apa yg mana
bgmna

Kom - Isi Medium Kom-


Pernya kan Effek
tor
taan
Formula Lasswell
KOMUNIKASI
PENYULUHAN
AGAMALATIHAN KOMUNIKASI SATU ARAH

2 3

7 1 5

4
KOMUNIKASI
PENYULUHAN
AGAMA
Proses dan Syarat Terjadinya Komunikasi
Penyluhan Agama

Soemardjo (1999) mengemukakan terkait dengan


proses komunikasi memusat dalam kegiatan
penyuluhan tersebut, dapat ditarik pokok-pokok
pemahaman sebagai berikut:
KOMUNIKASI
PENYULUHAN
AGAMA

1. Proses komunikasi di dalam penyuluhan, harus


merupakan proses komunikasi timbal-balik,
dan bukannya komunikasi searah yang sering
dilakukan di dalam proses penerangan yang
dilakukan melalui media-masa.
KOMUNIKASI
PENYULUHAN
AGAMA

2.
Kedudukan penyuluh agama adalah sejajar
dengan kliennya dan stakeholder yang
lain. Artinya, setiap penyuluh agama harus
menghargai dan mau mendengarkan
respon yang diberian oleh masyarakat
yang menjadi kliennya, dalam proses
belajar bersama.
KOMUNIKASI
PENYULUHAN
AGAMA
Respon yang diberikan oleh klien, tidak harus

3. sesuai dengan yang diharapkan oleh penyuluhnya.


Yang penting, selama komunikasi harus terjadi
interaksi yang saling menghargai pendapat pihak
yang lainnya, sebagai masuk-an yang perlu
dipikirkan sebagai rangsangan terjadinya proses
belajar. Dengan demikian, semua pihak benar-
benar mengalami proses belajar bersama.
KOMUNIKASI
PENYULUHAN
AGAMA
Sebelum masuk dalam proses transfer pesan penyuluhan agama kepada
kelompok sasaran, di dalam pikiran penyuluh agama terjadi semacam rangsangan
atau stimulus. Rangsangan itu dapat terjadi karena faktor diluar dirinya (kondisi
masyarakat atau kelompok sasaran), atau karena adanya faktor dari dalam dirinya
(menyampaikan pesan dari dirinya sediri) yaitu hasil olahan pikirannya sendiri
yang ada di benaknya.
KOMUNIKASI
PENYULUHAN
AGAMA

Pesannya atau dakwah/ceramah akan terlebih


dahulu mengemasnya dalam bentuk yang dianggap
sesuai dan dapat diterima serta dimengerti oleh para
komunikan/kelompok sasaran.
KOMUNIKASI
PENYULUHAN
AGAMA
Encoding secara harfiah berarti memasukkan dalam kode
atau proses identifikasi. Dengan encoding itu penyuluh
agama dapat menggambarkan dengan tepat sebuah tindak
komunikasi dengan mengemukakan pertanyaan sebagai
berikut :

a. Who (siapa )
b. Says what (mengatakan apa)
c. In which channel (dengan saluran yang mana)
d. With what effect (dengan efek seperti apa)
KOMUNIKASI
PENYULUHAN
AGAMA
Kemudian pandangan lainnya dikemukakan oleh Onong Uchjana
Effendi (1996:59) terjadinya komunikasi penyuluhan agama secara
efektiv jika penyuluh agama memiliki syarat sebagai berikut:

a. Mempunyai kredibilitas yang tinggi bagi


sasarannya (QS.Al-Imran:110)
KOMUNIKASI
PENYULUHAN
AGAMA
c. Kemampuan berkomunikasi yang baik (QS.An-Nahl: 125)

(Al- Hadis)
KOMUNIKASI
PENYULUHAN
AGAMA
. Mempunyai pengetahuan yang luas
. Sikap atau keteladanan
. Memiliki daya tarik, dalam arti memiliki kemampuan
untuk melakukan perubahan sikp, pengetahuan pada diri
komunikan. (Al- Qur’an An-Nisa (4: 63)
KOMUNIKASI
PENYULUHAN
AGAMA

Praktek Komunikasi
Penyuluhan Agama
KOMUNIKASI
PENYULUHAN
AGAMA

SEKIAN
&
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai