Kegiatan-penyiapan,pencarian,penyuntingan, & penulisan,
dan penyampaian informasi tertentu kepada masyarakat,
melalui media tertentu.
• Pers kekuatan sosial yang menjalankan kontrol
secara bebas dan bertanggung jawab kepada
(masyarakat dan kekuatan2 sosial lainnya)
• the fourth estate setelah 3 lembaga kekuasaan
berputar dalam proses pemerintahan: eksekutif,
legislatif, dan yudikatif.
• Pers dari fungsinya mampu memengaruhi massa
dengan daya persuasinya yang kuat dan pengaruh
yang besar kepada Masyarakat
(to influence)
PERS SEBAGAI PEMBENTUK OPINI PUBLIK
Pemimpin Umum
Pemimpin Redaksi
Wapimred
Redaktur
Koordinator Liputan
Reporter
Editor
Kolumnis
Fotografer (Photo Journalist)
Cameraman (VJ = Video Journalist)
Unsur-Unsur Berita
5W + 1H :
(1) What -Apa yang terjadi dalam suatu peristiwa?
(2) Who -Siapa yang terlibat didalamnya?
(3) Where -Di mana terjadinya peristiwa itu?
(4) When -Kapan terjadinya?
(5) Why - Mengapa peristiwa itu terjadi?
(6) How - Bagaimana terjadinya?
MEDIA
Ratings Transmission
Publics Satellite
Opinions Transponder
AUDIENCE
IDEALISME vs BISNIS
IDEALISM
DEMOCRACY
CONSTITUTION
RELIGION
PROFESSIONALISM
MORAL VALUES
NATIONAL NORM
Broa
dca
st Law
Code of Ethic
n
BUSINESS Pub
lic
Opi
nio
PROFIT
MARKET DRIVEN
RATINGS
COMPETITIONS
USES & GRATIFICATIONS
JURNALISTIK MEDIA ELEKTRONIK
5W + 1H :
(1) What -Apa yang terjadi dalam suatu peristiwa?
(2) Who -Siapa yang terlibat didalamnya?
(3) Where -Di mana terjadinya peristiwa itu?
(4) When -Kapan terjadinya?
(5) Why - Mengapa peristiwa itu terjadi?
(6) How - Bagaimana terjadinya?
• Fokus peliputan:
• Reportase tempat (lokasi)
• Reportase Peristiwa
• Reportase situasi
• Cara peliputan:
• Reportase biasa
• Repotase mendalam (depth reporting)
• Reportase selidik (investigative reporting)
Penggolongan Terduga
Pendapat
Tak terduga
• ttg peristiwa yg dialami
• ttg peristiwa yang disaksikan Bencana
• ttg suatu yang dikerjakan Musibah
• ttg suatu hal Kejahatan
• ttg dirinya
Wawancara
Wawancara?
Menjaga suasana
Bersikap wajar
Memelihara situasi (jangan terjebak dalam situasi perdebatan
dengan orang yang sedang kita wawancarai)
Tangkas dalam menarik kesimpulan
Menjaga pokok persoalan
Kritis (untuk mendapatkan informasi terinci dan selengkap-
lengkapnya)
Sopan santun
MENEMBUS SUMBER
• . Cari nama, alamat, nomor telepon sumber berita di mana saja.
Coba kontak dulu via telepon. Yakinkan pentingnya wawancara ini,
jelaskan bahwa wartawan bekerja dengan deadline. Bicaralah secara
baik-baik, jelaskan wawancara mengenai apa.
Terlebih dulu pikirkan apa yang menjadi masalah
pokok dalam wawancara ini.
Selain itu, angle atau “sudut pandang”-nya yang khas,
apa? Misalnya wawancara dengan Oma Irama, bisa
banyak hal yang kita tanyakan. Tapi “sudut padang”
atau angle yang sudah kita sepakati dalam Rapat
Perencaan, tentang apa? Tentang keluarganya, karirnya
sebagai musisi, atau tentang seni dan dakwah?
• Tuliskan sekitar 7 sampai 10 pertanyaan pokok yang ada kaitannya
dengan angle persoalan yang hendak kita persoalkan
Ketika kita memulai wawancara, sebaiknya jangan
pertanyaan pokok yang pertama kali kita lontarkan.
Tapi “basa-basi” dulu mengenai beberapa hal yang
ringan-ringan. Bisa masalah pribadi, bisa masalah-
masalah yang sedang jadi pembicaraan umum. Tapi
usahakan masih ada kaitannya dengan pertanyaan
pokok. Tujuannya supaya suasana menjadi cair (tidak
terkesan resmi).
Jangan malu menanyakan hal-hal yang kurang jelas.
Baik menyangkut materi persoalan, maupun
menyangkut nama dan ejaan sebuah istilah dalam
bahasa asing (Inggris, Belanda, Prancis, Jerman, Arab).
Kalau sumber berita menyebut nama orang asing,
catat namanya dengan benar dan apa keahliannya.
Begitu pula kalau ia menyebut nama atau judul
sebuah buku, catat dengan baik pengarangnya, tahun
terbitnya, penerbitnya, dan seterusnya
Jangan sekali-kali “hanyut” oleh omongan sumber berita
yang ngelantur.
Kitalah pemandunya, BUKAN DIA. Kalau dia mulai
melenceng dari pokok persoalan, jangan segan-segan
memotongnya, tapi tentu saja dengan sopan.
Kalau ada keterangan yang kurang jelas, tanyakan
kembali. Kalau Anda ragu dan tidak sependapat,
debatlah (dengan sopan), sampai jelas betul
persoalannya.