Anda di halaman 1dari 8

Epidemiologi dan Klasifikasi

COVID-19
EPIDEMIOLOGI
• 31 Desember 2019 : laporan kasus pneumonia dengan unknown
etiology di kota Wuhan, Provinsi Hubei, Cina.
• 7 Januari 2020, Cina mengidentifikasi pneumonia sebagai coronavirus
tipe baru (novel corona virus, 2019-nCoV)
• 12 Februari 2020, WHO mengganti nama penyakit ini menjadi
Coronavirus Disease 2019 (COVID-19)
• 30 Januari 2020, WHO menyatakan COVID-19 sebagai Public Health
Emergency of International Concern (PHEIC).
• Indonesia melaporkan kasus pertama COVID-19 nya pada 2 Maret
2020.
EPIDEMIOLO
GI
Kasus COVID-19
tersebar di 34 provinsi
di Indonesia. Provinsi
DKI Jakarta, Jawa
Timur, dan Jawa Barat
memiliki kasus
terbanyak di
Indonesia.
EPIDEMIOLO
GI
Mayoritas pasien kasus COVID-19 berada pad
kelompok umur 31-45 tahun dan pria lebih banyak
terinfeksi COVID-19 dibandingkan dengan wanita
EPIDEMIOLO
GI di Indonesia adalah batuk, riwayat
Gejala yang umum dialami oleh pasien COVID-19
demam, demam saat ini, dan sesak nafas. Kebanyakan pasien mengalami keluhan
pada sistem pernafasan.
EPIDEMIOLO
3 penyakit yang paling sering ditemukanGI
menjadi komorbid pada pasien COVID-19 di
Indonesia adalah hipertensi, DM, dan penyakit kardiovaskular lainnya (sejumlah penyakit
jantung, termasuk serangan jantung, stroke, gagal jantung, dll kec. hipertensi)
KLASIFIKASI
• Tanpa gejala : merupakan kondisi paling ringan, pasien tidak ditemukan gejala
• Ringan : dengan gejala tanpa ada bukti pneumonia virus atau tanpa hipoksia. Gejal ayang
muncul seperti demam, batuk, fatigue, anoreksia, napas pendek, myalgia. Gejala tidak spesifik
lainnya seperti sakit tenggorokan, kongesti hidung, sakit kepala, dll.
• Sedang/Moderat : ada tanda klinis pneumonia, tetapi tidak adatanda pneumonia berat
termasuk SpO2 ≥ 93% dengan udara ruangan.
• Pneumonia berat : pasien dengan tanda klinis pneumonia ditambah 1 dari : RR > 30x/menit,
distress pernapasan berat, atau SpO2 < 93% pada udara ruangan
• Kritis :
• Acute Respiratory Distress Syndrome (ARDS) : onset bisa baru atau adanya perburukan gejala respirasi
dalam 1 minggu setelah diketahui kondisi klinis. Derajat ringan beratnya ARDS berdasarkan kondisi
hipoksemia.
• Sepsis : kondisi respons disregulasi tubuh terhadap suspek infeksi atau infeksi yang terbukti disertai
dengan disfungsi organ.
• Syok Septik : hipotensi persisten setelah resusitasi volum adekuat sehingga diperlukan vasopressor untuk
mempertahankan MAP ≥ 65mmHg dan serum laktat > 2mmol/L.

Anda mungkin juga menyukai