Anda di halaman 1dari 58

SISTEM DAN PROSEDUR

AKUNTANSI
BAB: 1
PENGERTIAN SISTEM:
1. DILIHAT DARI ELEMENNYA
Sistem adalah kumpulan elemen yg saling
berkaitan dan bekerja sama dalam melakukan
kegiatan untuk mencapai suatu tujuan.
Sistem UNIVERSITAS, terdiri dari FAKULTAS.
2. DILIHAT DARI MASUKAN DAN KELUARANNYA.
Sistem adalah suatu rangkaian yg berfungsi menerima
input, mengolah input dan menghasilkan output.
Contoh: sistem produksi: terdiri dari masukan/INPUT
(bahan baku), kemudian diolah (mis: mesin, tenaga kerja)
dan menghasilkan Output (barang jadi).
3. DILIHAT DARI PROSEDUR/ KEGIATANNYA.
• Sistem adalah rangkaian prosedur/kegiatan yg dibuat
untuk melaksanakan program perusahaan. Mis: sistem
penjualan tunai; terdiri dari prosedur order penjualan,
penerimaan kas, penyerahan barang, pencatatan
penjualan/penerimaan kas.
PERBEDAAN PENGERTIAN SISTEM DAN
PROSEDUR (menurut: MULYADI):
• SISTEM adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat
menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan
pokok perusahaan.
• PROSEDUR adalah suatu urutan kegiatan klerikal.
Biasanya melibatkan beberapa orang dalam satu
departemen atau lebih, yg dibuat untuk menjamin
penanganan secara seragam transaksi perusahaan yg
terjadi berulang-ulang.
• JADI: Sistem terdiri dari jaringan prosedur, sedangkan
Prosedur merupakan urutan kegiatan klerikal (menulis,
menggandakan, menghitung, memberi kode, memilih/
mensortasi, memindah, membandingkan).
Contoh: Sistem Penjualan Tunai, terdiri dari
6 Prosedur Berikut:
1. Prosedur order penjualan
2. Prosedur penerimaan kas
3. Prosedur penyerahan barang
4. Prosedur pencatatan penjualan
5. Prosedur pencatatan penerimaan kas dari
penjualan tunai
6. Prosedur rekonsiliasi bank.
AKUNTANSI:
• Akuntansi adalah proses dari transaksi yg dibuktikan dengan
faktur/dokumen, lalu dari transaksi dibuat jurnal, buku besar,
neraca lajur, kemudian akan menghasilkan informasi dalam
bentuk laporan keuangan yg digunakan pihak-2x tertentu.
• Pihak yg mengunakan laporan keuangan:
1. Manajemen
2. Pemilik perusahaan
3. Investor & pemegang saham
4. Kreditor/ pemberi utang
5. Pemerintah
6. Karyawan
SISTEM AKUNTANSI:
• Adalah organisasi FORMULIR, CATATAN (jurnal,
buku besar, buku pembantu), dan LAPORAN
KEUANGAN yg akan digunakan oleh manajemen
untuk mencapai tujuan perusahaan.
• Terdiri dari input berupa transaksi yg dicatatkan
dalam formulir, kemudian diproses (jurnal, buku
besar dan buku pembantu) dan hasil
akhirnya/output berupa laporan (keuangan &
manajemen).
FORMULIR/DOKUMEN:
• FORMULIR adalah secarik kertas yg memiliki ruang untuk diisi.
• Formulir adalah dokumen yg digunakan untuk mencatat
terjadinya transaksi ekonomi di perusahaan (kertas: hardcopy
atau komputer: softcopy).
• Contoh: faktur penjualan, bukti kas keluar, dll.
• Faktur penjualan: merekam data nama dan alamat pembeli,
jenis, kode dan kuantitas barang yg dijual, harga barang,
nama wiraniaga).
• Faktur penjualan digunakan untuk mendokumentasikan
transaksi penjualan, kemudian dicatat dalam jurnal penjualan
dan buku pembantu piutang.
• Dasar pencatatan ke dalam catatan (jurnal).
Jenis Formulir Dalam Sistem Penjualan:

1. Formulir order penjualan


2. Surat tagihan
3. Kartu piutang
4. Kartu gudang
5. Surat order pengiriman
6. Rekapitulasi harga pokok penjualan
Jenis Formulir Dalam Sistem Retur
Penjualan:
• Memo kredit
• Laporan penerimaan barang
• Kartu piutang
• Kartu persediaan
• Kartu gudang
Jenis Formulir Dalam Sistem Piutang:

• Faktur penjualan
• Kartu piutang
• Bukti kas masuk
• Memo kredit
• Bukti memorial
Jenis formulir dalam sistem penerimaan kas:

• Faktur penjualan tunai


• Pita register kas
• Credit card
• Bukti setor bank
• Rekapitulasi harga pokok penjualan
Jenis formulir dalam sistem pembelian:

• Surat permintaan pembelian


• Surat permintaan penawaran harga
• Faktur order pembelian
• Laporan penerimaan barang
• Surat perubahan order
• Bukti kas keluar
Jenis Formulir Dalam Sistem Retur
Pembelian:
• Memo debit
• Laporan pengiriman barang
• Kartu utang
• Kartu persediaan
• Kartu gudang
Jenis Formulir Dalam Sistem Utang:

• Faktur pembelian
• Kartu utang
• Bukti kas keluar
• Memo debit
Jenis Formulir Dalam Sistem Pengeluaran
Kas:
• Bukti kas keluar
• Cek
• Permintaan cek
• Permintaan pengeluaran kas kecil
• Bukti pengeluaran kas kecil
• Permintaan pengisian kembali kas kecil
Formulir Dalam Sistem Persediaan:

• Kertu perhitungan fisik


• Daftar hadir perhitungan fisik
• Bukti memorial
• Kartu persediaan
• Kartu gudang
Jenis Formulir Dalam Sistem Konversi/
Produksi:
• Surat order produksi
• Daftar kebutuhan bahan baku
• Daftar kegiatan produksi
• Bukti permintaan dan pengeluaran barang dagang
• Bukti pengembalian barang gudang
• Kartu jam kerja
• Laporan produk selesai
• Bukti memorial
• Bukti keluar
Jenis Formulir Dalam Sistem Pengupahan
dan Penggajian:
• Kartu jam kerja
• Daftar hadir karyawan
• Dokumen pendukung perubahan gaji dan
upah
• Rekap daftar gaji dan upah
• Surat pernyataan gaji dan upah
• Surat pernyataan gaji dan upah
• Bukti kas keluar
Jenis formulir Dalam Sistem Aset Tetap:
• Surat permintaan otorisasi investasi
• Surat permintaan reparasi
• Surat permintaan transfer aset tetap
• Surat permintaan penghentian pemakaian aset tetap
• Surat perintah kerja
• Surat order pembelian
• Laporan penerimaan barang
• Faktur dari pemasok
• Bukti kas keluar
• Bukti memorial
• Dokumen Sumber: dokumen yg datanya dipakai
sebagai sumber pencatatan ke dalam catatan akuntansi.
• Dokumen Pendukung: dokumen yg menguatkan data
yg dicantumkan di dalam dokumne sumber.

Transaksi Dokumen sumber Dokumen pendukung


Penjualan tunai Faktur penjualan tunai Pita register kas
Penjualan kredit Faktur penjualan Surat order pengiriman, laporan
pengiriman barang

Retur penjualan Memo kredit Laporan penerimaan barang


Pembelian Bukti kas keluar/faktur Surat order pembelian, laporan
penerimaan barang

Retur pembelian Memo debit Laporan pengiriman barang


Penggajian dan Bukti kas keluar Daftar gaji, rekap daftar gaji
pengupahan
Formulir elektronik:
• Merupakan ruang yg ditayangkan dalam layar
komputer yg digunakan untuk menangkap data
yg akan diolah dalam pengolahan data elektronik.
• Beberapa manfaat yg diberikan:
– Tidak pernah kehabisan formulir
– Tidak pernah ketinggalan jaman
– Ketidakefisienan formulir dapat dihindari.
– Tidak dimungkinkan penggunaan formulir yg salah
– Kecepatan pengisian formulir
– Penangkapan data dilakukan sekali
– Tidak ada data yg mengambang
– Kemudahan dalam pengelolaan formulir
Manfaat Formulir:
1. Menetapkan tanggung jawab timbulnya
transaksi bisnis perusahaan.
2. Merekam data transaksi bisnis.
3. Mengurangi kemungkinan kesalahan dengan
cara menyatakan semua kejadian dalam
bentuk tulisan
4. Menyampaikan informasi pokok dari satu ke
orang lain di dalam organisasi yang sama
atau ke organisasi lain.
Golongan formulir menurut sumbernya:
1. Formulir yg dibuat dan disimpan dalam
perusahaan. Mis: surat permintaan pembelian,
memo, kartu jam kerja, bukti permintaan dan
pengeluaran barang gudang.
2. Formulir yang dibuat dan dikirimkan ke pihak luar
perusahaan. Mis: faktur penjualan, surat order
pembelian, surat permintaan penawaran harga,
surat order penjualan.
3. Formulir yang diterima dari pihak lain perusahaan,
sebagai akibat dari transaksi bisnis. Mis: rekening
koran, faktur pembelian, surat order dari pembeli,
pernyataan piutang yg diterima dari kreditur.
Golongan formulir menurut tujuan
penggunaannya:
1. Formulir yang dibuat untuk memintan
dilakukannya suatu tindakan. Mis: surat
permintaan penawaran harga, memo kredit
dan memo debit, bukti permintaan dan
pengeluaran barang gudang.
2. Formulir yang digunakan untuk mencatat
tindakan yang telah dilaksanakan. Mis:
faktur penjualan, faktur pembelian, kartu jam
kerja, surat muat, pernyataan piutang.
Prinsip Dasar Yang Melandasi Perancangan
Formulir:
• Sedapat mungkin manfaatkan tembusan/copy formulir.
• Hindari duplikasi dalam pengumpulan data
• Buatlah rancangan formulir sesederhana mungkin
• Masukan unsur internal check dalam merancang formulir.
• Cantumkan nama dan alamat perusahaan pada formulir yg akan
digunakan untuk komunikasi dengan pihak luar.
• Beri nomor untuk identifikasi formulir
• Cantumkan nomor urut tercetak
• Rancang formulir tertentu sedemikian rupa sehingga pengisian hanya
membutuhkan tanda √, atau x, atau dengan menjawab ya atau tidak,
untuk menghemat waktu pengisian.
• Susunlah formulir ganda dengan menyisipkan karbon
• Pembagian zona sedemikian rupa sehingga formulir dibagi menurut
blok-blok daerah yg logis yg berisi data yg saling terkait.
Kapan formulir dibutuhkan:
1. Jika suatu kejadian harus dicatat, maka formulir perlu
digunakan.
2. Jika informasi tertentu harus dicatat berulang kali,
penggunaan formulir akan mengurangi waktu penulisan
informasi tersebut.
3. Jika berbagai informasi yg saling berhubungan perlu
disatukan dalam tempat yg sama, untuk memudahkan
pengecekan yg cepat mengenai kelengkapan informasinya,
maka formulir harus digunakan.
4. Jika dibutuhkan untuk menetapkan tanggung jawab
terjadinya transaksi.
JURNAL:
• Merupakan catatan akuntansi pertama yg
digunakan untuk mencatat, mengklasifikasikan
dan meringkas data keuangan.
• Jurnal adalah buku harian untuk mencatat
semua transaksi secara kronologis yang
memuat nama bersama besarannya ke
rekening debit maupun kredit.
• Sumber pencatatan: Formulir.
• Jenis: (1) Jurnal Umum dan (2) Jurnal Khusus.
Pemberian kode akun:
1 = Aset
2 = Kewajiban/ Liabilitas
3 = Ekuitas
4 = Pendapatan
5 = Beban operasional
6 = Pendapatan Lain-lain
7 = Beban Lain-lain
Jurnal umum:
• Jika jenis transaksi perusahaan masih sedikit,
jurnal umum dengan 2 kolom debit kredit sudah
cukup memadai sebagai catatan akuntansi
pertama.
Jurnal Umum Hal:
Tanggal Keterangan No.bukti No.akun Debit Kredit
           
           
KETERANGAN:
• Kolom tanggal: diisi tanggal terjadinya transaksi secara
kronologis (urutan waktu)
• No.bukti transaksi: digunakan untuk mencatat no.formulir
(dokumen sumber) yg dipakai sebagai dasar pencatatan
transaksi.
• Kolom keterangan: diisi dengan nama akun yg harus
didebit dan akun yg harus dikredit akibat terjadinya
transaksi.
• Kolom referensi: diisi nomor kode akun yg didebit dan
dikredit
• Kolom debit/kredit: diisi dengan sejumlah nilai/ angka yg
didebit atau dikredit sesuai dengan transaksi yg terjadi.
Jurnal Khusus:
• Jika ukuran perusahaan bertambah besar dan jenis transaksi
menjadi lebih banyak, jurnal umum menjadi tidak mampu
lagi menampung berbagai transaksi yang timbul, yg
frekuensi terjadinya semakin tinggi, maka diperlukan jurnal
khusus.
• Beberapa alasan diperlukan jurnal khusus:
– Untuk mengumpulkan dan menggolongkan transaksi yg sama yg
frekuensi terjadinya tinggi.
– Mengurangi pekerjaan pembukuan ke dalam buku besar dan
untuk menggolongkan transaksi yg dicatat.
– Memungkinkan pengerjaan pencatatan ke dalam jurnal dilakukan
oleh beberapa orang.
– Menciptakan pengendalian internal.
Jurnal Khusus:
1. Jurnal Penerimaan Kas: mencatat semua
transaksi penerimaan kas.
2. Jurnal Pengeluaran Kas: mencatat semua
transaksi pengeluaran kas.
3. Jurnal Pembelian: mencatat transaksi pembelian
kredit.
4. Jurnal Penjualan: mencatat transaksi penjualan
kredit.
Jurnal Penerimaan Kas:

• Transaksi-2x yg dapat dicatat dalam jurnal


penerimaan kas adalah sbb:
– Penjualan barang dagang secara tunai
– Penerimaan pembayaran piutang
– Penerimaan pinjaman/ utang dari bank berupa
uang tunai
– Penerimaan penambahan modal secara tunai
– Penerimaan pendapatan lain, seperti pendapatan
bunga, pendapatan komisi secara tunai.
• Hal yang perlu dicatat dalam jurnal penerimaan kas adalah sbb:
– Catatlah tanggal penerimaan kas
– Catatlah nama kreditur atau keterangan lainnya
– Beri tanda check (v) yg menandakan bahwa transaksi dalam jurnal
tersebut telah dipindahbukukan ke buku besar pembantu.
– Kolom kas (Dr) diisi dengan nilai kas yg diterima
– Kolom potongan (Dr) penjualan diisi dengan nilai potongan penjualan
yg diberikan
– Kolom piutang dagang (Cr) diisi dengan besarnya piutang dagang yg
diterima pembayarannya
– Kolom penjualan (Cr) diisi dnegan nilai penjualan barang dagang secara
tunai
– Kolom akun diisi dengan nama akun, yg tidak memiliki kolom tersendiri
– Kolom ref, diisi dengan kode akun
– Kolom jumlah diisi dengan nilai transaksi dari akun pada kolom serba-
serbi
Jurnal pengeluaran kas:
Transaksi-2x yg dapat dicatat dalam jurnal
pengeluaran kas adalah sbb:
– Pembelian barang dagang secara tunai
– Pembelian barang lain, seperti perlengkapan,
peralatan secara tunai
– Pembayaran beban-beban
– Pembayaran utang
– Pengambilan uang untuk keperluan pribadi/prive
– Pengeluaran tunai lainnya
Hal yang perlu dicatat dalam jurnal penerimaan kas adalah
sbb:
– Catatlah tanggal pengeluaran kas
– Catatlah nama kreditur atau keterangan lainnya
– Beri tanda check (v) yg menandakan bahwa transaksi dalam
jurnal tersebut telah dipindahbukukan ke buku besar pembantu
– Kolom utang dagang diisi dengan besarnya utang dagang dibayar
– Kolom pembelian diisi dengan nilai pembelian barang dagang
secara tunai.
– Kolom akun diisi dengan nama akun, yg tidak memiliki kolom
tersendiri.
– Kolom ref, diisi dengan kode akun
– Kolom jumlah diisi dengan nilai transaksi dari akun pada kolom
serba-serbi
– Kolom kas diisi dengan nilai kas yg dibayarkan
– Kolom potongan pembelian diisi dengan nilai potongan
pembelian yg diterimakan
Jurnal Pembelian:
Hal-hal yang perlu dicatat dalam jurnal pembelian adalah sbb:
• Catat tanggal transaksi
• Catatlah nama kreditur/ keterangan lainnya
• Beri tanda check (v) yg menandakan bahwa transaksi dalam
jurnal itu telah dipindahbukukan ke buku besar pembantu
• Catatlah syarat pembayaran
• Catatlah jumlah transaksi pembelian barang secara kredit
• Catatlah kode akunnya
• Catatlah jumlah transaksi pembelian barang lain tersebut
• Catatlah jumlah transaksi pembelian barang masing-masing
sebagai utang dagang
Jurnal Penjualan:
Hal yg perlu dicatat dalam jurnal penjualan:
• Catatlah tanggal transaksi
• Catatlah nama debitur atau keterangan lainnya
• Beri tanda check (v) yang menandakan bahwa
transaksi dalam jurnal tersebut telah
dipindahbukukan ke buku besar pembantu
• Catatlah syarat pembayaran
• Catatlah jumlah transaksi sebagai penjualan dan
piutang dagang
BUKU BESAR / GENERAL LEDGER:
• Adalah akun-akun yg dikelompokkan dan berdasarkan akun
yg sudah dikelompokkan tadi dilakukan penjumlahan nilai
uangnya.
• Posting adalah pemindahan dari jurnal ke buku besar
sesuai dengan tanggal transaksi dan dikelompokkan
berdasarkan akun-akun yg sama.
• Terdiri dari akun-akun yg digunakan untuk meringkas data
keuangan yg telah dicatat sebelumnya dalam jurnal.
• Akun-akun dalam buku besar ini disediakan sesuai dengan
unsur-unsur informasi yg akan disajikan dalam laporan
keuangan.
• Tahap-tahap posting adalah:
– Pindahbukukan tanggal transaksi dalam jurnal ke
tanggal akun buku besar
– Kelompokkan sesuai akun
– Jika dalam jurnal akun yg diposting ada di sebelah
debit maka pindahkan ke akun buku besar sebelah
debit dan begitu pula untuk kredit
Bentuk-bentuk buku besar:
1. Bentuk T: adalah bentuk yg paling sederhana, berbentuk
huruf T besar. Sebelah kiri menunjukkan sisi debit, dan
sebelah kanan menunjukkan sisi kredit.
2. Bentuk skontro
Tanggal, keterangan, ref, debit, tanggal, keterangan, ref,
kredit.
3. Bentuk staffel (berkolom saldo tunggal)
Tanggal, keterangan, ref, debit, kredit, saldo, D/K.
4. Bentuk staffel (berkolom saldo rangkap)
Tanggal, keterangan, ref, debit, kredit, saldo debit, saldo
kredit.
Buku Pembantu/ Subsidiary Ledger:
• Jika data keuangan yg digolongkan dalam buku besar diperlukan
rinciannya lebih lanjut, dapat dibentuk buku pembantu.
• Terdiri dari akun-akun pembantu yg merinci data keuangan yg
tercantum dalam akun tertentu di buku besar.
• Contoh: akun Piutang Dagang dalam Neraca, perlu dirinci menurut
nama debitur. Demikian juga akun Utang Dagang perlu merinci
nama kreditur.
• Biasanya terdiri dari:
1. Buku pembantu persediaan
2. Buku pembantu utang
3. Buku pembantu piutang
4. Buku pembantu aset tetap
Buku Pembantu Persediaan
– Untuk mengadakan pengawasan pada persediaan barang
dagang sebaiknya dibuatkan buku besar pembantu
persediaan atau kartu stok.
– Buku besar pembantu merupakan kumpulan dari kartu stok
– Kartu stok adalah kartu/ formulir yg digunakan untuk
mencatat setiap pemasukan atau pengeluaran barang
dagang secara rinci.
– Satu lembar stok digunakan untuk mencatat satu macam
barang.

Tanggal Keterangan Ref Masuk Keluar Saldo

           

           
• Buku Pembantu Piutang:
Berfungsi sebagai tempat mencatat piutang
(tagihan) debitor secara per
individu/perusahaan.
• Buku Pembantu Utang:
Berfungsi sebagai tempat mencatat perubahan
utang pada kreditor secara individu/per
perusahaan.
Buku pembantu utang ini merupakan rincian
dari akun utang dagang dalam buku besar
umum
LAPORAN:
• Hasil akhir dari proses akuntansi: LAPORAN KEUANGAN:
laporan posisi keuangan/ neraca, laporan laba rugi,
laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas, catatan atas
laporan keuangan.
• Laporan lain yang dapat disajikan:
– Laporan harga pokok produksi
– Laporan biaya pemasaran
– Laporan harga pokok penjualan
– Daftar umur piutang
– Daftar utang yang akan dibayar
– Daftar saldo persediaan yg lambat penjualannya
TUJUAN PENGEMBANGAN SISTEM
AKUNTANSI:
1. Untuk menyediakan informasi bagi pengelolaan kegiatan
usaha baru
2. Untuk memperbaiki informasi yang dihasilkan oleh sistem yg
sudah ada, baik mengenai mutu, ketepatan penyajian,
maupun struktur informasinya.
3. Untuk memperbaiki pengendalian akuntansi dan pengecekan
intern, yaitu untuk memperbaiki tingkat keandalan informasi
akuntansi dan untuk menyediakan catatan lengkap mengenai
pertanggungjawaban dan perlindungan kekayaan perusahaan.
4. Mengurangi biaya klerikal dalam penyelenggaraan catatan
akuntansi.
SISTEM AKUNTANSI DALAM PERUSAHAAN
MANUFAKTUR:
1. Sistem akuntansi pokok
2. Sistem akuntansi penjualan kredit
3. Sistem akuntansi piutang
4. Sistem akuntansi retur penjualan
5. Sistem akuntansi pembelian kredit
6. Sistem akuntansi utang
7. Sistem akuntansi retur pembelian
8. Sistem akuntansi penggajian dan pengupahan
9. Sistem akuntansi biaya
10.Sistem akuntansi kas
11.Sistem akuntansi persediaan
12.Sistem akuntansi aset tetap
Sistem Akuntansi Pokok:
• Merupakan organisasi FORMULIR, CATATAN
(JURNAL, B.BESAR DAN PEMBANTU), LAPORAN
(keuangan), yg digunakan manajemen untuk
mencapai tujuan perusahaan.
• Sistem Akuntansi merupakan:
– INPUT: transaksi yg dicatat dalam formulir
– PROSES : jurnal, buku besar, buku pembantu,
neraca lajur
– OUTPUT: laporan keuangan
Sistem Akuntansi Penjualan:
• Sistem akuntansi penjualan adalah kumpulan
kegiatan yang melaksanakan, mencatat,
menjumlahkan, membuat faktur, dan memberikan
informasi penjualan untuk keperluan manajemen,
mulai dari diterimanya order penjualan sampai
mencatat tagihan/piutang.
• Penjualan tunai yaitu penjualan barang dengan
pembayaran kas, atau langsung dibayar begitu
barang diserahkan.
Sistem akuntansi piutang (AR System):
• Dirancang untuk mencatat transaksi terjadinya piutang
(penjualan kredit) dan berkurangnya piutang (retur &
penerimaan kas dari piutang).
• Sistem akuntansi untuk mencatat terjadinya piutang,
terdiri dari jaringan prosedur berikut:
1. Prosedur order penjualan
2. Prosedur persetujuan kredit
3. Prosedur pengiriman barang
4. Prosedur penagihan
5. Prosedur pencatatan bertambahnya piutang
6. Prosedur distribusi penjualan.
SISTEM RETUR PENJUALAN:
• Merupakan Sistem akuntansi untuk mencatat
berkurangnya piutang karena retur:
1. Prosedur penerimaan retur penjualan
2. Prosedur pembuatan memo kredit
3. Prosedur penerimaan barang
4. Prosedur pencatatan retur penjualan
5. Prosedur berkurangnya piutang
6. Prosedur distribusi penjualan
Sistem Akuntansi Utang (AP System):
• Dirancang untuk mencatat transaksi terjadinya utang
(pembelian kredit) dan berkurangnya utang (retur
pembelian dan pelunasan utang).
• Sistem akuntansi untuk mencatat terjadinya utang dari
transaksi pembelian terdiri dari jaringan prosedur:
1. Prosedur permintaan pembelian
2. Prosedur permintaan penawaran harga dan pemilihan pemasok
3. Prosedur order pembelian
4. Prosedur penerimaan barang
5. Prosedur pencatatan bertambahnya utang
6. Prosedur distribusi pembelian
• Sistem akuntansi untuk mencatat
berkurangnya utang karena retur pembelian
terdiri dari jaringan prosedur:
1. Prosedur pembuatan memo debit
2. Prosedur pengiriman barang
3. Prosedur pencatatan berkurangnya utang
4. Prosedur distribusi pembelian
SISTEM AKUNTANSI SISTEM AKUNTANSI BIAYA
PENGGAJIAN /PENGUPAHAN • Dirancang untuk
• Dirancang untuk menangani menangani
transaksi perhitungan gaji pengendalian produksi
dan upah dan dan pengendalian biaya.
pembayarannya.
• Terdiri dari jaringan
• Terdiri dari jaringan
prosedur:
prosedur:
– Prosedur order produksi
– Prosedur pencatatan waktu
hadir dan waktu kerja – Prosedur pengumpulan
– Prosedur pembuatan daftar biaya produksi dan
gaji dan upah nonproduksi
– Prosedur pembayaran gaji dan
upah
– Prosedur distribusi biaya gaji
dan upah
Sistem Akuntansi Kas:
• Dirancang untuk menangani transaksi
penerimaan dan pengeluaran kas.
• Terdiri dari jaringan prosedur berikut:
1. Prosedur penerimaan kas
2. Prosedur pengeluaran kas
3. Prosedur dana kas kecil
Sistem Akuntansi Persediaan:
• Dirancang untuk menangani transaksi yg bersangkutan dengan
mutasi persediaan yg disimpan di gudang.
• Terdiri dari jaringan prosedur:
1. Prosedur pencatatan harga pokok produk jadi
2. Prosedur pencatatan harga pokok produk yg dijual
3. Prosedur pencatatan harga pokok produk yg dikembalikan oleh pembeli
4. Prosedur pencatatan harga pokok persediaan dalam proses
5. Prosedur pencatatan harga pokok persediaan yg dibeli
6. Prosedur pencatatan harga pokok persediaan yg dikembalikan ke
pemasok
7. Prosedur permintaan dan pengeluaran barang gudang
8. Prosedur pencatatan harga pokok persediaan yg dikembalikan ke gudang
9. Prosedur penghitungan fisik persediaan
Sistem Akuntansi Aset Tetap:
• Dirancang untuk menangani transaksi yg
bersangkutan dengan mutasi aset tetap.
• Terdiri dari jaringan prosedur:
1. Prosedur pengadaan aset tetap
2. Prosedur penghentian pemakaian aset tetap
3. Prosedur depresiasi aset tetap
4. Prosedur penempatan aset tetap

Anda mungkin juga menyukai