Anda di halaman 1dari 32

OBSTETRI:

LINGKUP
KOMPLIKASI
KEBIDANAN
MAULIA ISNAINI,
S , S T. , M . K E B .
Luas Lingkup Materi
CPMK 1 SUB-CPMK

1. Lingkup komplikasi kehamilan dan


Lingkup Komplikasi Kebidanan penatalaksanaannya
2. Lingkup komplikasi persalinan dan
palaksanaannya.
3. Lingkup komplikasi nifas dan
penatalaksanaannya.
4. Kedaruratan obstetrik dan penatalaksanaannya.

5. Tindakan operatif kebidanan.

6. Gangguan psikologis dalam kebidanan dan


penatalaksanaannya.
Lingkup komplikasi kehamilan dan
penatalaksanaannya
Perdarahan
antepartum
Kelainan (HAP)
Pre eklampsi • Abortus,
HEG lamanya Penyakit lain
dan eklampsi kehamilan
kehamilan ektopik,
kelainan
plasenta,
gemelli, KPD
o Mual dan muntah berlebihan
sehingga pekerjaan sehari-hari
terganggu dan keadaan umum
1 menjadi buruk: trimester 1.

HIPEREME o Hanya 1 dari 1.000 kehamilan.

SIS o Penyebab: belum diketahui pasti


• Primigravida, mola hidatidosa,
GRAVIDAR gemelli, psikologi, dll.
UM (HEG) o Resiko: kematian ibu dan janin
Manifestasi klinis
Tingkat I
• Muntah yang terus meneruslemah, nafsu makan tak ada, berat badan menurun, nyeri epigastrium. Nadi
meningkat kira-kira 100x/menit, tekanan darah sistolik menurun, tanda dedidrasi (+).

Tingkat II
• Pasien tampak lemah dan apatis, berat badan cepat turun, lidah kotor, nadi kecil dan cepat, tekanan darah sistolik
kurang dari 80 mmHg, kadang ikterus, oligouria.

Tingkat III
• Kesadaran menurun sampai koma, muntah berhenti, nadi kecil dan cepat, suhu meningkat dan tekanan darah
semakin turun.
Penatalaksanaan
PENCEGAHAN PENGOBATAN

1. Edukasi bahwa kehamilan proses yg 1. Terapi cairan dan nutrisi parenteral


normal 2. Obat-obatan
2. Cara makan yg baik untuk mengurangi 3. Isolasi
mual
4. Terapi psikologik
5. Penghentian kehamilan
• Pre eklampsia
– Penyakit dengan tanda-tanda
hipertensi, edema, dan proteinuria
2 yang timbul karena kehamilan setelah
usia kehamilan 20 minggu
– Penyebab: belum diketahui pasti
PRE
– Kriteria minimum
EKLAMPSIA/ TD ≥140/90 mm Hg
EKLAMPSIA Proteinuria 300 mg/24 jam atau 1+
dipstick
•Pre eklampsia berat
–TD ≥ 160/110 mgHg
–Proteinuria ≥ 5 g/24 jam atau ≥ +3 dipstick
–Oliguria (<400 ml / 24 jam)
–Trombositopenia
–Sakit kepala hebat persisten atau gangguan penglihatan
–Nyeri epigastrium persisten

•Eklampsia: kejang akibat pre eklampsia


•Impending eclampsia: Tanda- tanda tersebut antara lain nyeri kepala
hebat, gangguan visus, muntah-muntah, nyeri epigastrium dan kenaikan
progresif tekanan darah
Penatalaksanaan
• PER  bedrest, rawat jalan
• PEB  rawat inap di RS, konservatif jika usia kehamilan < 35 minggu
– Oksigen
– Posisi setengah duduk
– Profilaksis kejang  MgSO4
– Antihipertensi
– Observasi
• Eklampsia  terapi PEB + terminasi kehamilan
No UK Berat Istilah
(mg) janin (Gr)
1. ‹ 20 ‹ 500 Abortus
2. 20- ‹ 500- 999 Partus
3 28
3. 28- ‹ 1000-
Immaturus
Partus
37 2499 prematurus
KELAINAN 4. 37- 42 ≥ 2500 Partus maturus
LAMANYA 5. › 42 Partus Post
maturus
KEHAMILA
N No. 1 & 2  Disebut Pre Term
Persalinan preterm
Persalinan pada kehamilan antara 20 – 37 minggu
Penyebab: sering tidak diketahui
 Kehamilan multipel, hidramnion, infeksi,
Diagnosi
 Terdapat kontraksi uterus reguler
 Dilatasi servik > 1 cm
 Pendataran servik > 80%

Kehamilan postterm:
Kehamilan yang melewati 294 hari atau 42 minggu
Penyebab:
 Tidak adanya his
Penatalaksanaan
PRETERM POSTTERM

 Prinsip : Bila mungkin, hindari persalinan  Induksi


sebelum kehamilan 34 minggu
 Metode yang digunakan untuk
menghentikan persalinan preterm adalah:
1. Tirah baring
2. Hidrasi dan sedasi
3. Tokolisis
4. Pematangan paru
Perdarahan jalan lahir setelah kehamilan 28
minggu
Penyebab

4  Plasenta previa
 Plasenta yang letaknya abnormal yaitu pada
segmen bawah uterus sehingga menutupi
PERDARAH sebagian atau seluruh jalan lahir
 Solusio plasenta
AN  Terlepasnya sebagian atau seluruh plasenta
ANTEPARTU pada implantasi normal sebelum janin lahir
 Sebab lainnya
M (HAP)
Diagnosis
PLASENTA PREVIA SOLUSIO PLASENTA

◦ Darah merah segar Solusio plasenta


◦ Tanpa nyeri ◦ Darah kehitaman sedikit
◦ Tanpa nyeri s/d nyeri hebat :
◦ Inspekulo: darah dari OUE
tergantung derajat
◦ PDMO ◦ Uterus tegang
◦ USG ◦ USG
◦ Lab ◦ Lab
KEHAMILAN EKTOPIK
Merupakan implantasi dan pertumbuhan hasil konsepsi di luar endometrium kavum uteri
Penyebab
◦ Faktor Tuba
◦ Faktor abnormalitas dari zigot
◦ Faktor ovarium
◦ Faktor hormonal
◦ Faktor lain
◦ 50% idiopatik
Pemeriksaan Pemeriksaan
Anamnesis :
fisik: penunjang
• Nyeri abdomen • Perdarahan • Laboratorium,
• Amenore tanda syok USG,
• Perdarahan • Cavum kuldosintesis,
pervaginam Douglasi dll
menonjol
• Nyeri Goyang
Portio
• Tanda akut
abdomen
Penatalaksanaan

Rujuk!
◦ Kemoterapi
◦ Tindakan operatif
KETUBAN PECAH DINI (KPD)
Pecahnya membran khorio-amniotik sebelum onset persalinan – PROM
Penyebab: belum jelas
◦ Infeksi, kehamilan ganda, kelainan selaput ketuban, kelainan serviks, dll

Diagnosis
◦ Keluar air-air
◦ Inspekulo
◦ USG
Penatalaksanaan
 Penatalaksanaan ketuban pecah dini tergantung pada
umur kehamilan dan tanda infeksi intrauterin
 Pada umumnya lebih baik untuk membawa semua pasien
dengan KPD ke RS dan melahirkan bayi yang berumur >
37 minggu dalam 24 jam dari pecahnya ketuban untuk
memperkecil resiko infeksi intrauterin
Lingkup komplikasi persalinan
dan penatalaksanaannya
No. Items Keterangan
1. Malpresentasi & Malposisi Presentasi D, M.
Presentasi majemuk
Presentasi Bokong
2. Distosia Bahu.
3. Persalinan dengan distensi uterus Mioma uteri,Kista Ovarium.
Hidamnion , Gemelli, makrosomia.

4. Persalinan dengan parut uterus Post SC/ Miomektomi

5. Fetal Distress Gawat janin


6. Prolaps tali pusat Tali pusat menumbung
Patologi kala III dan kala IV
Gangguan pada Kala III dan IV :

1. Perdarahan post partum.

2. Retensio Plasenta.

3. Inversio uteri.
Lingkup komplikasi nifas dan
penatalaksanaannya
No Items Keterangan
1. Demam Post - Metritis, Infeksi luka operasi.
Partum  Peritonitis,Cellulitis parametrium
 Abses Pelvis.
 Infeksi Perineum, vagina & serviks
2. Perdarahan masa - Perdarahan nifas sekunder.
nifas - Sub involusi.
3. Kelainan Bendungan ASI,Mastitis, Galaktokele, kelainan puting
Payudara saat payudara, Kelainan puting payudara
nifas
4. Kelainan lain pada - Tombosis, embolisme
masa nifas - Nekrosis Pars Anterior Gland Hipofise
Kedaruratan obstetrik dan
penatalaksanaannya
No. Kedaruratan Obstetrik Keterangan
1. Perdarahan Keh. Trimestr.III Perdarahan Antepartum
2. Eklampsia Kejang
3. Partus lama/ macet
4. Retensio plasenta.
5. PPP primer.
Perdarahan/ infeksi
6. PPP sekunder
7. Sepsis puerperalis.
8. Asphyksia neonatorum Cyanosis/ kematian
No. Kedaruratan Obstetrik Keterangan
9. Syok Obstetri. Patologi persalinan

10. Distosia bahu.

11. Prolaps tali pusat.

12. Cephalo Pelvic Disproportion (CPD)

13. Persalinan macet.

14. Ruptura uteri

15. Komplikasi kala. III


Tindakan Operatif Kebidanan
No Tindakan Keterangan
.
1. Usaha menghentikan kehamilan Abortus provokatus medisinalis
Induksi partus
2. Usaha melahirkan pervagi anak hidup Ekstraksi vakum
Ekstraksi forseps
Persalinan sumgsang
Versi ekkstraksi
Usaha melahirkan pervag anak mati Embriotomi
3. Tindakan pembedahan per abdominam Seksio sesarea, Histerektomi, Histerotomi, dan
Laparatomi.
4. Membuka serviks uterus dengan paksa (Accouchement force)
(tidak dikerjakan lagi)
5. Tindakan pada persalinan kala.III Manual plasenta, reposisi pada inversio uteri, dan episiotomi.
Gangguan psikologis dalam
kebidanan dan penatalaksanaannya
 Tiga kategori: pascapartum ‘blues’ atau kesedihan pasca partum, depresi pasca partum non psikosis
dan psikosis pasca partum.

 Penurunan estradiol yang drastis  penurunan serotonin  kejadian depresi

 Fungsi neurotransmitter yang terganggu, hiperaktifitas hipotalamus-kelenjar-adrenal  blues


pascapartum
Komplikasi dapat dicegah dan
ditangani bila :
1. ibu segera mencari pertolongan ke tenaga kesehatan;

2. tenaga kesehatan melakukan prosedur penanganan yang sesuai, antara lain penggunaan partograf
untuk memantau perkembangan persalinan, dan pelaksanaan manajemen aktif kala III
(MAK III) untuk mencegah perdarahan pasca-salin;

3. tenaga kesehatan mampu melakukan identifikasi dini komplikasi;

4. apabila komplikasi terjadi, tenaga kesehatan dapat memberikan pertolongan pertama dan
melakukan tindakan stabilisasi pasien sebelum melakukan rujukan;

5. proses rujukan efektif;

6. pelayanan di RS yang cepat dan tepat guna


Upaya yang sudah dilakukan:
1. Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K)
 kepedulian dan peran keluarga dan masyarakat dala m melakukan upaya deteksi dini, menghindari risiko
kesehatan pada ibu hamil, serta menyediakan akses dan pelayanan kegawatdaruratan obstetri dan neonatal
dasar di tingkat Puskesmas (PONED) dan pelayanan kegawatdaruratan obstetri dan neonatal komprehensif
di Rumah Sakit (PONEK).
 Bagian dari konsep DESA SIAGA

2. Audit Maternal Perinatal


◦ Upaya dalam penilaian pelaksanaan serta peningkatan mutu pelayanan kesehatan ibu dan bayi baru
lahir.
◦ Keg: pembahasan kasus kematian ibu atau bayi baru lahir sejak di level masyarakat sampai di level fasilitas
pelayanan kesehatan.
◦ kendala yang timbul dalam upaya penyelamatan ibu pada saat terjadi kegawatdaruratan maternal dan bayi baru lahir

Anda mungkin juga menyukai