Anda di halaman 1dari 66

PENGGUNAAN EJAAN,

KALIMAT, DAN PARAGRAF


DALAM KARYA TULIS

MATERI WORKSHOP LITERASI


GURU BERPRESTASI

Suhardi
suhardiuny@yahoo.com
0815 791 8974
Ejaan Bahasa Indonesia
1. Pemakaian Huruf
– Huruf Kapital
– Huruf Miring
2. Penulisan Kata
– Gabungan Kata
– Kata Depan
– Partikel
– Angka dan Lambang Bilangan
3. Pemakaian Tanda Baca
– Tanda Titik
– Tanda Koma dan Titik Koma
4. Penulisan Unsur Serapan
1. Pemakaian Huruf Kapital

Kelompok Data 1
1. Sandiaga Uno adalah seorang wakil gubernur.
2. Sandiaga Uno terpilih menjadi wakil gubernur
DKI Jakarta.
3. Tokoh itu mencalonkan diri sebagai Presiden.
4. Presiden Jokowi akan segera berangkat ke Bali.
5. Saya belajar bahasa Indonesia di Universitas.
6. Saya belajar bahasa Indonesia di Universitas
Indonesia.
Kaidah:
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama
unsur nama jabatan dan pangkat yang diikuti
nama orang atau yang dipakai sebagai pengganti
nama orang tertentu, nama instansi, atau nama
tempat;

Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf


pertama unsur nama jabatan dan pangkat yang
tidak diikuti nama orang, nama instansi, atau
nama tempat.
Kelompok Data 2

1. Mahasiswa pencinta alam itu berhasil


mendaki gunung Semeru.
2. Bulan depan mereka akan menjajal
puncak gunung lain yang ada di pulau
Jawa.
3. garam inggris, kacang Bogor, gula jawa
4. Kantor kami terletak di jalan Kebayoran
Baru.
• gunung Agung -- Gunung Agung
• kabupaten Bekasi -- Kabupaten Bekasi
• provinsi Banten -- Provinsi Banten
• jalan Pejambon – Jalan Pejambon
• jeruk Bali – jeruk bali
• warung Tegal – warung tegal
• garam Inggris – garam inggris
• pisang Ambon – pisang ambon
Kaidah:
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama
nama geografi;

Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama


istilah geografi yang tidak menjadi unsur nama
diri;

Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama


nama geografi yang digunakan sebagai nama
jenis.
2) Pemakaian Huruf Miring
1. Huruf miring dipakai untuk menuliskan nama
buku, majalah, surat kabar yang dikutip
dalam tulisan;

Contoh:
• Ayat-Ayat Cinta karya Habiburrahman El
Shirazy diterbitkan pertama kali pada
tahun 2004.
• Suwito. 1983. Pengantar Awal
Sosiolinguistik, Teori dan Problema.
Surakarta: Kenari Offset.
2. Huruf miring dipakai untuk menuliskan nama
ilmiah atau ungkapan asing, kecuali yang
telah disesuaikan ejaannya.

Contoh:
• Nama ilmiah gajah pygmy borneo
adalah Elephas maximus.
• Mereka men-download aplikasi terbaru.
3) Penulisan Gabungan Kata
1. Gabungan kata (kata majemuk) ditulis terpisah.
Dengan awalan atau akhiran, penulisannya dipisah.
Dengan awalan dan akhiran, penulisannya digabung.

Contoh:
tanda tangan > tanda tangani
> bertanda tangan
> menandatangani
> penandatanganan
tanggung jawab > bertanggung jawab
> penanggung jawab
> pertanggungjawaban
2. Gabungan kata yang sudah dianggap satu kata.
Contoh:
beasiswa, sukarela, daripada, matahari, kacamata
3. Jika salah satu unsur gabungan kata hanya dipakai
dalam kombinasi, gabungan kata itu ditulis
serangkai.
Contoh:
antarkota pascaperang
mahasiswa nirkabel
subbab multifungsi
semipermanen tunagrahita
4. Jika unsur terikat itu diikuti oleh kata yang huruf
awalnya kapital, di antara kedua unsur itu diberi
tanda hubung.
Contoh:
non-Islam KTP-nya
4) Penulisan Kata Depan
Kata depan di, ke, dan dari ditulis terpisah dari kata yang
mengikutinya.

Contoh:
Dia bekerja di kantor.
Dia berangkat ke kantor.
Dia pulang dari kantor.
Bandingkan dengan:
Dia sudah keluar dari ruangan itu.
Koran bekas itu dijual ke tukang loak.
5 ) Penulisan Partikel
1. Partikel per yang bermakna ‘tiap-tiap’, ‘demi’, dan ‘mulai’ ditulis terpisah dari
bagian kata yang mendahului atau mengikutinya.

Contoh:
Harga BBM naik per 1 Mei.
Mereka masuk ke bus satu per satu.
Bandingkan dengan:
satu perempat

2. Partikel pun yang sudah padu ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya.

Contoh: walaupun, biarpun, maupun, sekalipun


Bandingkan dengan:
Satu kali pun dia belum pernah datang terlambat.
6) Penulisan Angka dan Lambang Bilangan
1. Kata bilangan tingkat
Perang Dunia II
Perang Dunia kedua
Perang Dunia ke-2
2. Kata bilangan dengan akhiran –an
tahun 1990-an
uang 5000-an
3. Lambang bilangan yang berhubungan dengan
ukuran, satuan waktu, nilai uang, atau yang dipakai
untuk menandai nomor jalan, rumah, dan ruangan
yang bukan dokumen resmi.
5 cm Rp25.000,00
21 kg Jalan Pramuka No. 11
7) Penulisan Tanda Titik

Salah Benar
Andien Suherman, SE Andien Suherman, S.E.
Drs. Sukarno, SS, M.Pd Drs. Sukarno, S.S., M.Pd.
Prof. Dr. Gufran Ali Ibrahim MS. Prof. Dr. Gufran Ali Ibrahim, M.S.
Drs. Dadang S, M.Sc. Dra. Dadang S., M.Sc.
dr. Winarno Alaudin, Sp.PD. dr. Winarno Alaudin, Sp.P.D.
Sdr Joko Sugiarto, M.M., M.Sc. Sdr. Joko Sugiarto, M.M., M.Sc.
KH. Ahmad Dahlan, S.Ag. K.H. Ahmad Dahlan, S.Ag.
RA Kartini R.A. Kartini
Kaidah:

Singkatan nama orang, gelar, sapaan, jabatan,


atau pangkat diikuti dengan tanda titik pada
setiap unsur singkatan itu.
Salah Benar

dengan alamat  d/a dengan alamat  d.a.


untuk beliau  u/b untuk beliau  u.b.
untuk perhatian  u/p untuk perhatian  u.p.
atas nama  a/n atas nama  a.n.
sampai dengan  s/d sampai dengan  s.d.
dan sebagainya  dsb dan sebagainya  dsb.
dan seterusnya  dst dan seterusnya  dst.
dan lain-lain  dll dan lain-lain  dll.
dan kawan-kawan  d.k.k. dan kawan-kawan  dkk.
yang terhormat  yth yang terhormat  yth.
tertanda  t.t.d. tertanda  ttd.
halaman  hal halaman  hlm.
pelaksana tugas  plt pelaksana tugas  plt.
pelaksana harian  plh pelaksana harian  plh.
Kaidah:

Singkatan yang terdiri atas tiga huruf atau


lebih diikuti dengan tanda titik.

Singkatan yang terdiri atas dua huruf yang


lazim dipakai dalam surat-menyurat masing-
masing diikuti oleh tanda titik.
Salah Benar

Rp. 30.000,- Rp30.000,00


$ 5.000,- $5.000,00

800 kg. 800 kilogram


800 kg
80 cm. 80 sentimeter
80 cm
80 lt. 80 liter
80 l
H2O H2O
CO2 CO2
Cu. Cu
Na. Na
Kaidah:

Lambang kimia, singkatan satuan ukuran,


takaran, timbangan, dan mata uang tidak
diikuti tanda titik.
b) Tanda Koma dan Titik Koma
Contoh 1:
Syarat-syarat untuk dapat melamar menjadi pegawai
negeri sipil adalah sebagai berikut.

1. Pelamar adalah warga negara Indonesia.


2. Pelamar harus berusia antara 18 tahun dan 40 tahun.
3. Pelamar tidak pernah dihukum.
4. Yang bersangkutan harus berkelakuan baik.
5. Yang bersangkutan harus berbadan sehat.
Titik Dua Digunakan
Contoh 2:

Syarat-syarat untuk dapat melamar menjadi pegawai


negeri sipil adalah sebagai berikut:

1. berwarga negara Indonesia;


2. berusia antara 18 tahun dan 40 tahun;
3. tidak pernah dihukum;
4. berkelakuan baik; dan
5. berbadan sehat.
Contoh 3:

Faktor-faktor yang menaikkan produksi ikan adalah


a. benih ikannya yang baik,
b. air kolam yang tidak kotor, dan
c. pakan ikan yang harus bermutu tinggi.
Contoh 4:

Kegunaan kelapa banyak sekali, yaitu


a. daging buah kelapa dapat dibuat minyak goreng;
b. sabut kelapa dapat dibuat tali, sikat, keset, dan
permadani kasar;
c. tempurung kelapa dapat dijadikan kayu bakar atau
gayung;dan
d. pohon kelapa dapat dijadikan rumah atau
jembatan.
4. Penulisan Unsur Serapan

Sumber pengembangan kosakata bahasa Indonesia:

Kosakata Kosakata Kosakata


Bahasa Bahasa Bahasa
Indonesia Daerah Asing
Penulisan Unsur Serapan
Berdasarkan taraf integritasnya, unsur
serapan dalam bahasa Indonesia
dikelompokkan menjadi dua yaitu

1. secara adopsi (tanpa penyesuaian)


2. secara adaptasi (dengan penyesuaian)
Cara Penyerapan

1. Penyesuaian ejaan dan lafal


Contoh:
camera  kamera biology  biologi
microphone  mikrofon product  produk
2. Penyesuaian ejaan tanpa penyesuaian lafal
Contoh:
file  fail science  sains
Cara Penyerapan

3. Tanpa penyesuaian ejaan, tetapi dengan penyesuaian


lafal
Contoh:
bias  bias laser  laser
bus  bus genius  genius
gender  gender merger  merger
4. Tanpa penyesuaian ejaan dan lafal
Contoh:
internet  internet golf  golf
ad hoc  ad hoc status quo  status quo
Pilihan Kata (Diksi)

Ketepatan Kata
(Aspek Logika Kata)

Kesesuaian Kata
(Aspek Sosial Kata)
1. Ketepatan Kata

Kata Konkret dan Kata Abstrak

Kata Umum dan Kata Khusus

Kata Populer dan Kata Kajian


a) Kata Konkret dan Kata Abstrak
• Kata konkret:
kata yang mempunyai referen berupa
objek

• Kata abstrak:
kata yang tidak bisa ditujuk objeknya atau
tidak mengacu pada satu objek
b) Kata Umum dan Kata Khusus
• Kata umum biasanya berupa kata umum,
tetap; kata umum tidak selalu abstrak
• Kata konkret lebih khusus daripada kata
abstrak
keadaan kesehatan abstrak/umum/luas/
kurang jelas

penyakit
konkret/khusus/sempit/jelas
c) Kata Populer dan Kata Kajian
• Kata populer:
kata yang dipergunakan pada berbagai kesempatan dalam komunikasi
sehari-hari

• Kata kajian:
kata yang dipergunakan pada berbagai kelompok profesi tertentu

Contoh:
penduduk > populasi
hasil > produk
untung/laba > profit
2. Kesesuaian Kata

Jargon, Kata Percakapan, dan


Slang

Nilai-Nilai Sosial

Ragam Baku dan Nonbaku


a) Jargon, Kata Percakapan, dan Slang

• Jargon:
Kata teknis yang dipergunakan secara terbatas dalam
bidang ilmu dan profesi tertentu

• Slang:
kata takbaku yang dibentuk secara khas sebagai
cetusan keinginan akan sesuatu yang baru; bersifat
sementara
b) Nilai-Nilai Sosial
Nilai-nilai sosial dalam penggunaan kata
berkaitan dengan nilai-nilai yang berlaku dalam
masyarakat.

Contoh:
istri - bini
wafat - mati
Saudara- kamu
c) Kata Baku dan Nonbaku
Ragam baku:
ragam yang dilembagakan; ragam resmi yang dijadikan rujukan norma
penggunaan bahasa

Ragam nonbaku:
ragam yang tidak dilembagakan; ragam yang ditandai dengan adanya
penyimpangan dari norma bahasa baku

Contoh:
tidak - enggak
berkata - ngomong
beri - kasi
membuat - bikin
TENTUKAN KATA YANG BAKU.
Tidak Baku Baku
kwitansi kuitansi
frekwensi frekuensi
kwalitas; kwantitas kualitas; kuantitas
kwarter kuarter
faximile > fax. faksimile > faks.
inofatif inovatif
propinsi provinsi
sistim sistem
kordinasi koordinasi
legalisir legalisasi
standard; standarisasi standar; standardisasi
Tidak Baku Baku
aktifitas; kreatifitas aktivitas; aktif; kreativitas; kreatif

selebriti selebritas
teoritis teoretis
apotik apotek; apoteker
atlit atlet; atletik
praktek praktik; praktikum
prosentase persen; persentase
karir karier
hirarki hierarki
otentik; otopsi; otodidak autentik; autopsi; autodidak
automatis otomatis
KALIMAT EFEKTIF

a) Definisi Kalimat Efektif


b) Ciri Kalimat Efektif
a) Definisi Kalimat Efektif
Kalimat yang sesuai dengan kaidah kebahasaan
sehingga mudah dipahami oleh pembaca atau
pendengarnya.
Ciri Kalimat Efektif

Kesepadanan dan Kesatuan

Kesejajaran Bentuk dan Makna

Penekanan dalam Kalimat

Kehematan dalam Kalimat

Kevariasian dalam Kalimat


1. Kesepadanan dan Kesatuan
• Kesepadanan:
adanya keseimbangan antara pikiran (gagasan) dan
struktur bahasa yang dipakai
• Kesatuan:
adanya kesatuan gagasan yang kompak dan
kepaduan pikiran yang baik
• Syarat kesepadanan:
kalimat mempunyai subjek dan predikat yang jelas
Contoh 1:
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa telah
terjadi penyimpangan penggunaan anggaran.

Dari Hasil penelitian menunjukkan bahwa telah


terjadi penyimpangan penggunaan anggaran.

Dari hasil penelitian menunjukkan ditunjukkan bahwa


telah terjadi penyimpangan penggunaan anggaran.
Contoh 2:
Penyusunan laporan itu saya dibantu oleh para
pembimbing.

Dalam penyusunan laporan itu saya dibantu


oleh para pembimbing.
2. Kesejajaran Bentuk dan Makna
• Penggunaan bentuk-bentuk bahasa yang sama
atau konstruksi bahasa yang dipakai dalam
susunan serial
• Kesejajaran (paralelisme) akan membantu
memberi kejelasan kalimat secara keseluruhan
Contoh 1:
Panaskan minyak goreng dalam wajan, kemudian
menumis bumbu yang telah dihaluskan.

Panaskan minyak goreng dalam wajan, kemudian


tumis bumbu yang telah dihaluskan.
Contoh 2:
Langkah I : Menghitung barang
Langkah II : Pengumpulan bukti transaksi
Langkah III : Membuat perkiraan
Langkah IV : Pembuatan jurnal umum
Langkah V : Memasukkan data ke buku
besar dari jurnal umum
Langkah VI  : Membuat neraca saldo
Langkah VII  : Melakukan penyesuaian
dst.
Perbaikan 1:
Langkah I : Menghitung barang
Langkah II : Pengumpulan Mengumpulkan bukti
transaksi
Langkah III : Membuat perkiraan
Langkah IV : Pembuatan Membuat jurnal umum
Langkah V : Memasukkan data ke buku besar dari
jurnal umum
Langkah VI  : Membuat neraca saldo
Langkah VII  : Penyesuaian Menyesuaikan jurnal
dst.
Perbaikan 2:
Langkah I : Penghitungan Menghitung barang
Langkah II : Pengumpulan bukti transaksi
Langkah III : Pembuatan Membuat perkiraan
Langkah IV : Pembuatan jurnal umum
Langkah V : Pemasukan Memasukkan data ke buku
besar dari jurnal umum
Langkah VI  : Pembuatan Membuat neraca saldo
Langkah VII  : Penyesuaian jurnal
dst.
3. Penekanan dalam Kalimat
Setiap kalimat memiliki sebuah gagasan (ide)
pokok. Inti pikiran ini biasanya ingin ditekankan
atau ditonjolkan oleh penulis atau pembicara.
Jenis-Jenis Penekanan

Penekanan dengan Repetisi


• Jika atasan sudah mengatakan tidak tetap tidak.

Penekanan dengan Partikel


• Dalam berdemokrasi, apa pun harus transparan
kepada rakyat.

Penekanan dengan pertentangan


• Dia sebetulnya pandai tetapi malas kuliah.
4. Kehematan dalam Kalimat
Kehematan dalam kalimat mengacu kepada
penggunaan kata-kata secara efisien, tidak
berlebihan, dan memiliki fungsi yang jelas.
Contoh 1:
Para pegawai bekerja dengan produktif karena
mereka harus memenuhi target.

Para pegawai bekerja dengan produktif karena


mereka harus memenuhi target.
Contoh 2:
Karena ia tidak diajak, ia tidak ikut belajar
bersama belajar di rumahku.

Karena ia tidak diajak, ia tidak ikut belajar


bersama belajar di rumahku.
5. Kevariasian dalam Struktur Kalimat

Kevariasian diperoleh jika kalimat yang satu


dibandingkan dengan kalimat yang lain.
Kemungkinan Variasi Kalimat
1. Cara memulai:
a) Subjek pada awal kalimat
b) Predikat pada awal kalimat
c) Kata modal pada awal kalimat
d) Frasa pada awal kalimat
2. Panjang – pendek kalimat
3. Jenis kalimat
4. Kalimat aktif dan pasif
5. Kalimat langsung dan tidak langsung
Paragraf
1. Pengertian Paragraf
2. Kegunaan Paragraf
3. Jenis Paragraf
4. Syarat Pembentukan Paragraf
5. Pengembangan Paragraf
1. Pengertian Paragraf
• Paragraf merupakan inti penuangan buah
pikiran dalam sebuah karangan.
• Dalam paragraf terkandung satu unit buah
pikiran yang didukung oleh semua kalimat
dalam paragraf tersebut
2. Kegunaan Paragraf
• Menandai pembukaan topik baru atau
pengembangan lebih lanjut topik sebelumnya
(yang baru)
• Menambah hal-hal yang penting atau untuk
merinci apa yang sudah diutarakan dalam
paragraf sebelumnya atau paragraf terdahulu
3. Jenis Paragraf

• Sebagai pengantar untuk sampai ke masalah yang akan diuraikan


Paragraf • Menjelaskan tentang tujuan dari penulisan itu dan menarik perhatian
Pembuka pembaca

Paragraf • Berisi inti persoalan yang akan dikemukakan


Penghubun • Secara kuantitatif, paragraf inilah yang paling panjang
g

• Mengakhiri sebuah karangan berisi kesimpulan dari paragraf


Paragraf penghubung
Penutup • Berupa penegasan mengenai hal-hal yang dianggap penting dalam
paragraf penghubung
4. Syarat Pembukan Paragraf

Kesatuan
• Mempunyai kesatuan jika kalimat-kalimat dalam paragraf itu
tidak terlepas dari topiknya atau selalu relevan dengan topik

Kepaduan/koherensi
• Dititikberatkan pada hubungan antara kalimat dengan
kalimat

Kelengkapan
• Berisi kalimat-kalimat penjelas yang cukup untuk menunjang
kejelasan kalimat topik atau kalimat utama
5. Pengembangan Paragraf
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam
pengembangan paragraf, yaitu
a) susunlah kalimat topik dengan baik dan layak;
b) tempatkanlah kalimat topik dalam posisi
menyolok dan jelas dalam sebuah paragraf;
c) dukunglah kalimat tersebut dengan detail-detail
atau perincian yang tepat; dan
d) gunakan kata-kata transisi, frasa, dan alat lain di
dalam dan di antara paragraf.
Teknik Pengembangan Paragraf
1. Secara alamiah
2. Klimaks dan antiklimaks
3. Umum-khusus
4. Khusus-umum
Daftar Pustaka
Chaer, A. 2007. Linguistik Umum. Jakarta: Rineka Cipta.
 
Pusat Bahasa. 2008. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
 
Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. 2016. Pedoman Umum Ejaan
Bahasa Indonesia. Jakarta: Badan Bahasa.
 
Akhadiah, S., M. Arsyad, & S. Ridwan. 2008. Kemampuan Menulis Bahasa
Indonesia. Jakarta: Airlangga.
 
Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. 2016. Kamus Besar Bahasa
Indonesia. Jakarta: Badan Bahasa.
 
https://kbbi.kemdikbud.go.id
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai