Anda di halaman 1dari 14

PROPOSAL PENELITIAN

PENGARUH HYDRAULIC RETENTION TIME


TERHADAP PRODUKSI BIOGAS DARI LIMBAH KOTORAN SAPI MENGGUNAKAN
DIGESTER FIXED DOME TIPE KONTINYU

Disusun Oleh:
Wahyudi Rahman
(D1121171008)

Dosen Pembimbing: Dosen Penguji:


1. Wivina Diah Ivontianti, S.Si., M.Eng. 1. Eva P.O Sitanggang, S.T., M.Eng.
2. Rinjani Ratih Rakasiwi, S.T., M.T. 2. M. Khalid Syafrianto, S.Si., M.Eng.

JURUSAN TEKNIK KIMIA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
2021
 LATAR BELAKANG
P er min t aan REE d i Du n ia
Nd dan Tb termasuk logam kritis Konsentrasi LTJ PT. ANTAM Tayan
80
Permanent Potensi Neodimium: Jenis Konsentrasi
70 magnet • Neomagnet Logam (ppm)
60 Metal alloys • Baterai
Tb 11,6
Volume (Kton)

50 Catalysts
rechargeable
• Katalis industri
40 Elektronics
perminyakan Nd 5,08
30 Phosphors
Potensi Terbium: Sumber: Damayanti, dkk., 2016
Glass addi- • Magnet
20
tives Pemanfaatan red mud:
• Televisi dan
10
2016 2017 2018 2019 2020 Ceramics monitor
- Semen
Metode alternatif menggunakan - Bata geopolymer
Tahun • Generator dan
baterai mobil
kitosan sebagai adsorben - Konstruksi jalan
Sumber: Rasheed, 2021

Jenis Kandungan Kandungan cangkang


Organisme kitin udang putih

Crustaceae 40% Protein 34,69%


Serangga 18,4% Mineral 18,02%
Molusca 6,1% Kitosan memiliki gugus amina dan hidroksil yang mampu mengikat ion logam
Kitin 31,75% Volume ekspor udang tanah jarang
Fungi 20,1% pada tahun 2019
Sumber: Suptijah, dkk., Faktor yang mempengaruhi adsorpsi neodimium dan terbium
sebanyak 207.328.067
Sumber: Knoor, et al., 1984 2011 adalah pH dan derajat deasetilasi kitosan
ton
This Work
Kandungan kitin dari cangkang udang dapat diubah Preparasi kitosan dari cangkang udang putih dan pengaplikasiannya sebagai
menjadi kitosan sebagai adsorben absorben logam Neodimium dan Terbium pada red mud dengan metode
adsorpsi batch
 PERUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana metode yang tepat dalam mengolah cangkang udang putih (Litopenaeus vannamei) menjadi kitosan
dengan derajat deasetilasi yang tinggi untuk digunakan sebagai adsorben logam tanah jarang dalam red mud?
2. Bagaimana pengaruh pH terhadap daya adsorpsi kitosan cangkang udang putih (Litopenaeus vannamei)
terhadap logam Nd dan Tb pada red mud?
3. Bagaimana efektifitas kitosan dengan derajat deasetilasi tinggi mampu mengadsorpsi logam Nd dan Tb pada
red mud?

 TUJUAN PENELITIAN
1. Menganalisis metode yang tepat dalam mengolah cangkang udang putih (Litopenaeus vannamei) menjadi
kitosan dengan derajat deasetilasi yang tinggi,
2. Menganalisis pengaruh pH terhadap tingginya daya adsorpsi kitosan cangkang udang putih (Litopenaeus
vannamei) dengan logam Nd dan Tb pada limbah red mud,
3. Menganalisis kemampuan adsorpsi kitosan yang memiliki derajat deasetilasi tinggi dalam mengadsorpsi logam
tanah jarang pada limbah red mud.
 MANFAAT PENELITIAN
1. Memberikan metode alternatif dalam mengadsorpsi logam tanah jarang yang terkandung pada limbah red mud
yang berpotensi besar dalam merusak lingkungan,
2. Manfaat bagi industri adalah memberikan metode baru dalam menanggulangi limbah red mud yang selama ini
hanya ditangani secara konvensional,
3. Manfaatnya bagi lingkungan adalah mengurangi limbah cangkang udang putih yang sangat melimpah
keberadaannya.
 TINJAUAN PUSTAKA KITOSAN dan ENRICHMENT
Penulis Tahun Sumber Metode Hasil
Fadli, dkk. 2017 Cangkang udang - Deproteinasi: NaOH 3,5% perbandingan 1:10 (b/v) 2 jam, suhu 65oC DD = 86,1%
ebi - Demineralisasi: HCl 1 N perbandingan 1:15 (b/v) 1 jam, suhu 30oC Kadar air = 1,2%
- Deasetilasi: NaOH 50% perbandingan 1:25 (b/v) 3 jam, suhu 120oC Kadar abu = 1,9%

Antonino, et 2017 Cangkang udang - Demineralisasi: HCl 1 M perbandingan 1:10 (b/v) 3 jam, suhu 80 oC Derajat deasetilasi
al. vannamei - Deproteinasi: NaOH 1 M perbandingan 1:10 (b/v) 3 jam, suhu 80oC diatas 90%
(Litopenaeus - Dekolorisasi: etanol selama 10 menit
vannamei) - Deasetilasi: NaOH 12,5 M perbandingan 1:15 (b/v) 4-6 jam, suhu 115oC

Roosen dan 2014 Kitosan-EDTA • Kitosan-EDTA dan DTPA ditambahkan 50 mg ke dalam 15 mL Pemisahan
Koen dan Kitosan- larutan yang mengandung logam optimal Nd, Pr
EGTA • Variasi adsorpsi pada pH 1,2,3,4,5,6 dan 7 dan Dy pada pH 2
• Variasi waktu kontak 1,2,3,4 dan 5 jam dan waktu kontak
• Pemisahan dengan HNO3 kecepatan aliran 20 mL/menit 3 jam

Feng, et al. 2021 Kitosan-EDTA • Adsorpsi dengan variasi pH 4,5,6 dan 7 Kondisi optimal
dengan Zeolite • Variasi waktu kontak larutan dengan adsorben selama 1-48 jam pH 6 dan waktu
Imidazole • Dosis adsorben 1,5 mg/L kontak 24 jam
Framework-8
 DASAR TEORI
Mekanisme Kitin menjadi Kitosan
1. Demineralisasi : Penghilangan mineral CaCO3 dan Ca(PO4)2
2. Deproteinasi : Penghilangan protein pada kitin
3. Deasetilasi : Pemutusan gugus asetil menjadi gugus amina dan hidroksil

Mekanisme Deasetilasi Kitin Menjadi Kitosan Sumber: Knoor, 2004


 DASAR TEORI

Mekanisme adsorpsi logam Nd(III) dan Tb(III) oleh kitosan

Sumber: Mahmoud, M. E., 2021


 HIPOTESIS PENELITIAN
1. Kandungan kitin yang tinggi pada cangkang udang putih (Litopenaeus vannamei) sebesar 15-30%
memiliki potensi besar untuk dimanfaatkan sebagai sumber pembuatan kitosan,
2. Reaksi protonasi gugus amina pada kitosan dipengaruhi oleh pH sehingga seharusnya terdapat pH
optimum kitosan dalam mengadsorpsi logam tanah jarang,
3. Kitosan dengan derajat deasetilasi tinggi menunjukan banyaknya gugus amina dan hidroksil dalam rantai
kitosan yang mampu mengikat ion logam Fe, Cr, Pb, Zn, Ni, Cu, Cd, Al dan beberapa ion logam tanah
jarang seperti Cerium, Gadolinium dan Scandium sehingga kitosan ini juga mampu mengikat ion logam
Neodimium dan Terbium.
 METODOLOGI
Alat Bahan Keterangan:
Rangkaian alat
Blender Hotplate Cangkang udang
Erlenmeyer buchner Corong buchner Red mud
1. Wadah minyak

Oven Labu leher 2 Methyl Orange 2. Labu leher 2


Neraca analitik Kertas saring Aquades 3. Termometer
pH meter Pipet ukur HCl 4. Hot plate
Digital shaker Termometer NaOH 5. Kondensor
Kondensor Gelas beaker HNO3 6. Statif
Erlenmeyer Mortar
Statif Ayakan
 METODOLOGI PENELITIAN
Preparasi Sampel
Dibersihkan dari sisa-sisa daging
yang terdapat pada kepala
maupun ekor udang

Dicuci hingga bersih dan dijemur


di bawah sinar matahari

Dihaluskan dengan blender

Diayak dengan ukuran 63 µm

Serbuk cangkang
udang
 METODOLOGI PENELITIAN
Isolasi Kitin
Serbuk cangkang udang • Ditambahkan larutan HCl 1 M dengan perbandingan 1:10
(b/v)
• Diaduk dan dipanaskan pada suhu 80oC dengan kecepatan
200 rpm selama 3 jam
Demineralisasi • Didinginkan pada suhu kamar dan disaring endapan yang
diproleh
• Dicuci dengan aquades hingga pH netral
• Dikeringkan dalam oven pada suhu 110oC selama 6 jam
Cangkang udang
bebas mineral • Ditambahkan larutan NaOH 1 M dengan perbandingan 1:10
(b/v)
• Diaduk dan dipanaskan pada suhu 80oC dengan kecepatan
Deproteinasi 200 rpm selama 3 jam
• Didinginkan pada suhu kamar dan disaring endapan yang
diproleh
• Dicuci dengan aquades hingga pH netral
Kitin • Dikeringkan dalam oven pada suhu 110oC selama 6 jam
 METODOLOGI PENELITIAN
Kitin Menjadi Kitosan
Kitin

• Ditambahkan larutan NaOH 47% dengan perbandingan 1:10 (b/v)


• Diaduk dan dipanaskan menggunakan magnetic stirrer pada suhu
80oC dengan kecepatan 200 rpm selama 3 jam
Deasetilasi • Didinginkan pada suhu kamar dan disaring endapan yang diproleh
• Dicuci dengan aquades hingga pH netral
• Dikeringkan dalam oven pada suhu 110oC selama 6 jam

Kitosan yang dihasilkan dilakukan


Kitosan analisis dengan metode titrasi dan
instrumentasi FTIR
 METODOLOGI PENELITIAN
Enrichment Logam Nd dan Tb
Red mud • Dihaluskan dan diayak untuk mendapatkan ukuran 45 µm
• Ditambahkan larutan HNO3 2 M dengan perbandingan 1:50 (b/v)
Pelindian • Diagitasi konstan selama 24 jam pada kecepatan 300 rpm, suhu
(Leachates) 25oC
• Disaring sampel yang ada dengan kertas saring untuk
memperoleh filtrat

Larutan Sampel • Leachates dipipet sebanyak 20 mL dan ditambahkan larutan 1 M


HCl atau 1 M NaOH ke erlenmeyer untuk mendapatkan variasi
pH 1,3,5,7 dan 9
• Ditambahkan kitosan sebanyak 0,05 gram ke dalam masing-
Adsorpsi logam
masing erlenmeyer
Nd dan Tb
• Dilakukan adsorpsi batch dengan digital shaker pada kecepatan
300 rpm selama 4 jam
• Partikel dipisahkan dari larutan dengan kertas saring ukuran pori
0,45 μm

Dianalisis menggunakan ICP-MS untuk


Hasil enrichment mengetahui konsentrasi logam
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai