Anda di halaman 1dari 40

DAMPAK KABUT ASAP

Penyakit Berbasis Lingkungan


Puskesmas Teluk Dalam
Kabut asap yang terjadi telah membuat kerugian
ekonomi, kebakaran dan menyimpan bahaya
kesehatan yang besar bagi masyarakat.
Seringnya Terpapar konsentrasi tinggi asap yang
mengandung komponen berbahaya bisa
menimbulkan berbagai gangguan pernapasan.
komponen asap bisa terdiri dari uap hasil
pembakaran, partikel dari bahan-bahan yang
terbakar, sampai komponen kuman.
Banyak sedikitnya komponen yang terhirup
tergantung pada jarak dan durasi kabut asap.
 Selain mencemari udara ,secara tidak
langsung, polutan asap juga akan mencemari
air dan makanan. Jika air dan makanan itu
dikonsumsi masyarakat, akan menimbulkan
gangguan saluran cerna seperti diare. Asap
juga mampu menimbulkan stres pada
manusia dan menurunkan daya tahan tubuh.
Jalan A.Yani
Bandara Syamsudin Noor
Waspada
Penyakit di Musim
Kemarau
Saat musim kemarau yang panas seperti
sekarang ini, daya tahan tubuh cenderung
menurun. Selain itu, udara kering, sumber air
berkurang, banyak lalat dan debu membuat
orang mudah terserang beberapa penyakit.
Penyebab kabut asap
 Kebakaran lahan gambut
 Musim kemarau yang berkepanjangan
 Pergerakan angin
 Penambahan titik api baru
 Penanganan yang belum optimal
Dampak akibat gangguan asap bagi
kesehatan kita
 Kabut asap dapat menyebabkan iritasi pada
mata, hidung, dan tenggorokan, serta
menyebabkan reaksi alergi, peradangan dan
mungkin juga infeksi.
 Kabut asap dapat memperburuk penyakit

asma dan penyakit paru kronis lain, seperti


bronkitis kronik, PPOK dan sebagainya.
 Kemampuan kerja paru menjadi berkurang

dan menyebabkan seseorang mudah lelah


dan mengalami kesulitan bernapas.
KELOMPOK RENTAN
 Orang dengan penyakit kronik terutama
jantung dan paru
 Anak-anak
 Lansia

Karena daya tahan tubuhnya rendah


Laporan ISPA th 2015
BULAN 0 - <1 th 1-4 th ≥ 5 th Jumlah
Januari 43 105 130 278
Februari 34 73 122 229
Maret 41 131 127 299
April 20 87 92 199
Mei 24 73 88 185
Juni 82 82 69 179
Juli 18 46 53 117
Agustus 21 54 64 139

JUMLAH 229 651 745 1625


Laporan Pneumonia th 2015
BULAN 0 - <1 th 1-4 th ≥ 5 th Jumlah
Januari 4 14 - 18
Februari 4 6 - 10
Maret 1 16 - 17
April 4 6 - 10
Mei 2 10 - 12
Juni 4 10 - 15
Juli 5 10 - 11
Agustus 4 7 - 11

JUMLAH 28 79 - 107
Laporan Diare th 2015
BULAN 0 - <1 th 1-4 th ≥ 5 th Jumlah
Januari 3 14 15 32
Februari 5 10 14 29
Maret 1 16 10 27
April 0 12 17 29
Mei 1 12 7 20
Juni 3 10 7 20
Juli 2 11 13 26
Agustus 8 10 19 37

JUMLAH 23 95 102 220


Infeksi Saluran Nafas Atas (ISPA)
Udara yang panas akan membuat
orang cenderung berkeringat.
Selain itu, saat kemarau lingkungan

cenderung tidak sehat, debu dan asap


yang akan merangsang terjadinya
iritasi saluran pernafasan atas dan
berlanjut menjadi infeksi saluran
pernafasan atas (ISPA).
Keterbatasan asupan air juga menurun. Jika
minum dibatasi maka akan merangsang
terjadinya iritasi saluran pernafasan atas.
Selain itu udara yang panas membuat orang
cenderung mengonsumsi air dingin atau es.
Kondisi inipun akan merangsang iritasi yang
terjadi pada saluran pernafasan atas dan
menyebabkan terjadinya infeksi saluran
pernafasan.
 Kemampuan dalam mengatasi infkesi paru dan
saluran pernapasan menjadi berkurang, sehingga
menyebabkan lebih mudah terjadi infeksi.
 Berbagai penyakit kronik juga dapat memburuk.
 Bahan polutan pada asap kebakaran hutan dapat

menjadi sumber polutan  di sarana air bersih dan


makanan yang tidak terlindungi.
 Infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) jadi lebih

mudah terjadi, terutama karena ketidak


seimbangan daya tahan tubuh (host), pola
bakteri/virus penyebab penyakit (agent) serta
buruknya lingkungan (environment).
 
Gejala & Tanda Umum
 Demam
 Sakit kepala
 Nyeri tenggorokan
 Hidung buntu, pilek
 Batuk
 Suhu tubuh
 Nafas cepat & dalam
meningkat
 Retraksi intercostal
 Gambaran paru

abnormal
 Pemeriksaan darah

abnormal
PNEUMONIA
Tatalaksana
 Agar kita terhindar dari infeksi saluran nafas
atas. Upaya pencegahan menghindari
terpapar dengan udara langsung, tetap
mempertahankan banyak minum dan tentu
tidak minum air es sehingga saluran
pernafasan atas tidak kering dan tidak
teriritasi.
Diare

Air bersih yang terbatas membuat lingkungan


menjadi relatif lebih kotor dan masyarakat
membatasi penggunaan air bersih. Kondisi
lingkungan yang kotor ini akan membuat lalat
menjadi lebih banyak, sehingga membuat
makanan dan minuman menjadi mudah tercemar.
Apabila kondisi ini terjadi maka angka kejadian
diare akan meningkat.

Krisis air bersih waspada peningkatan kasus diare


Bila mengalami diare, maka yang harus dicegah
adalah kekurangan cairan dan elektrolit.
Kekurangan cairan dan elektrolit jika tidak
terdeteksi dan tidak tertangani dengan baik
akan menyebabkan komplikasi yang lanjut
seperti gangguan fungsi ginjal atau kematian
Cairan yang mengandung elektrolit seperti oralit
sebaiknya segera harus diberikan dan
disesuaikan dengan jumlah atau banyaknya
feses cair yang dikeluarkan. Jika kondisi
dehidrasi cukup berat atau pasien tidak bisa
mengonsumsi minuman akibat mual dan
muntahnya, maka pasien perlu perawatan di
rumah sakit.
Bagaimana mengatasi diare?
Prinsip pengobatan diare adalah :
Mengganti cairan yang keluar. Oleh karena itu
berikan :
a. Larutan oralit/larutan gula garam, atau
b. Cairan dari bahan makanan, seperti sup, air
tajin dan minuman yoghurt (susu asam), atau
c. Air putih masak,
d. Bila anak berusia kurang dari 6 bulan dan
masih diberi ASI, teruskan pemberian ASI.
Sebagai tambahan diberikan larutan oralit
atau air putih masak.
Cara membuat larutan gula garam (LGG)
- Gula 1 sendok teh penuh
- Garam ¼ sendok teh
- Air masak 1 gelas (atau air teh 1 gelas)
- Campuran bahan-bahan tersebut diaduk sampai

larut benar

Cara membuat larutan oralit


- Bubuk oralit 1 bungkus dilarutkan ke
dalam 1 gelas air masak (atau 1 gelas air
teh)
- Aduk sampai semua bubuk larut
- Baca petunjuk lebih lanjut pada bungkus
oralit
Sakit Mata
Udara yang kering dan tidak sehat, debu dan asap yang
beterbangan juga membuat orang lebih mudah
mengalami sakit mata di musim kemarau. Menggunakan
kacamata bisa menjadi salah satu cara pencegahan sakit
mata.

Pengobatan yang diberikan tergantung dari penyebab


infeksinya, perawatan yang diberikan biasanya meliputi
kompres, obat tetes mata, salep atau antibiotik. Hal
yang membuat sakit mata lama untuk sembuh karena
adanya infeksi kedua yang biasanya disebabkan oleh
kuman atau bakteri.
Tatalaksana
 Menggunakan kacamata, help dengan kaca
penutup
 Memberikan obat tetes mata bila diperlukan
 Jangan dikucek terlalu keras
Penyakit Kulit
 Penyakit kulit akibat air yang bersih yang
terbatas. Penyakit kulit antara lain gatal-
gatal, bisul bahkan borok. Cara
menghadapinya yaitu dengan menggunakan
dan mengkonsumsi air bersih untuk kegiatan
sehari-hari.
Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan
Lingkungan (P2PL) Kemenkes menyatakan ada delapan
hal yang bisa dilakukan. Yakni:

1. Sedapat mungkin Hindari atau kurangi aktivitas di


luar rumah/gedung. Terutama bagi mereka yang
menderita penyakit jantung dan gangguan pernafasan.
2. Jika terpaksa pergi ke luar rumah/gedung maka
sebaiknya menggunakan masker.
3. Minum air putih lebih banyak dan lebih sering
4. Bagi yang telah mempunyai gangguan paru dan
jantung sebelumnya, mintalah nasihat kepada dokter
untuk perlindungan tambahan sesuai kondisi. Segera
berobat bila mengalami kesulitan bernapas atau
gangguan kesehatan lain.
5. Selalu lakukan perilaku hidup bersih sehat
(PHBS). Seperti makan bergizi, jangan
merokok, istirahat yang cukup dan lain-lain.
6. Upayakan agar polusi di luar tidak masuk ke
dalam rumah/sekolah/kantor dan ruang
tertutup lainnya
7. Penampungan air minum dan makanan
harus terlindung baik.
8. Buah-buahan dicuci sebelum dikonsumsi.
Bahan makanan dan minuman yang dimasak
perlu di masak dengan baik.
7 Langkah Cuci tangan pakai sabun
Program TB
Bulan Suspek BTA +
Januari 15 1
Februari 15 0
Maret 13 1
April 12 2
Mei 15 3
Juni 33 0
Juli 40 7
Agustus 30 4
Jumlah 173 18
Target
 Cakupan 2015 penemuan BTA + 38 org
 Pencapaian Jan – Agt 18 org
 Prosentase 47%
Tindak lanjut
 Penyuluhan Tb
 Pemeriksaan kontak serumah penderita Tb
 Penjaringan Tb di puskesmas
 Pelacakan kasus di masyarakat (Kenali tanda

tanda Tb)
Gejala Tb paru
 Batuk berdahak atau berdarah 2 – 3 mg
 Penurunan berat badan
 Tidak nafsu makan
 Demam ringan – sedang
 Keringat di malam hari
 Kelelahan
 Kontak dengan penderita Tb
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai