• Teologi Hitam adalah teologi yang dikembangkan oleh para teolog
berkulit hitam dari gereja-gereja Kristen Protestan di Amerika Serikat. James Hal Cone adalah teolog kulit hitam yang memperkenalkan teologi hitam pertama kali.Para teolog hitam mencoba membaca Alkitab dengan memakai perspektif lain adalah menekankan pada pembebasan orang-orang negro (orang berkulit hitam) dari diskriminasi orang-orang berkulit putih.Menurut mereka, orang kulit hitam telah banyak mengalami pengalaman pahit yang seharusnya diamati dalam babak berteologi. Pada masa itu, yang mendominasi segi teologi adalah teolog-teolog berkulit putih Teologi Black • Teologi “pembebasan kulit hitam” adalah turunan dari teologi pembebasan yang lahir di Amerika Selatan, yang kebanyakan bersifat humanistik, karena berusaha untuk mengaitkan pengajaran Kristen pada nasib orang miskin. Teologi pembebasan kulit hitam umumnya berfokus pada orang Afrika dan secara khusus pada orang Afrika- Amerika, agar dibebaskan dari segala macam perbudakan dan ketidakadilan, yang nyata terlihat ataupun yang hanya dapat dirasakan, baik dalam bidang sosial, politik, ekonomi, ataupun agama. • Tujuan dari teologi pembebasan kulit hitam ini adalah untuk “membuat Kekristenan menjadi nyata bagi kaum kulit hitam.” Kesalahan utama dalam teologi pembebasan kulit hitam ini justru terkait fokus dari teologi itu sendiri. Teologi pembebasan kulit hitam berusaha membawa Kekristenan pada usaha pembebasan dari masalah ketidakadilan sosial di dunia ini dan saat ini, bukannya untuk kehidupan setelah kematian • Teologi hitam meyakini Yesus sebagai sahabat setia bagi semua manusia yang mengalami penindasan, penderitaan dan penghinaan tanpa memandang ras atau bangsa. Yesus dalam pandangan mereka datang untuk mengangkat dan meneguhkan martabat serta identitas orang hitam sebagai orang hitam. James Hal Cone dalam bukunya A Black Theology of Liberation yang ditulis tahun 1970, menyatakan bahwa Allah telah menggabungkan diri-Nya dalam perjuangan orang- orang berkulit hitam. Dengan demikian, Yesus dapat dikatakan sebagai Mesias Kulit Hitam (Black Messiah). Pemikiran • James Cone menyinggung soal realitas Allah.Ia menyatakan bahwa Allah tidaklah dimiliki oleh manusia, tetapi Allah yang memiliki manusia. Allah bukan milik orang kulit putih tetapi Allah milik semua orang. Dikatakan juga bahwa Injil itu adalah Injil yang membebaskan, Injil itu adalah pesan Tuhan, untuk mengetahui Injil itu tidak hanya melalui pengetahuan saja, tetapi harus juga melalui iman, sehingga Injil berisi soal pesan pembebasan yang dilakukan Tuhan di dunia. Kepemilikan Allah pada orang kulit putih, hal yang tidak benar, berdampak kepada perlakukan sosial yang ada di tengah masyarakat. Contoh yang sangat jelas adalah superioritas orang kulit putih Tentang kristus dan karyaNya • Allah menyatakan dirinya sebagai manusia melalui Yesus Kristus. Kaum kulit hitam memandang Kristus sebagai bagian dari mereka sebagaimana Perjanjian Baru mengemukakan ketidakadilan yang dialami Kristus. Dia ada bersama orang-orang yang terbuang, para pengemis dan pengembara. Dia hanya sedikit bergaul dengan orang- orang kaya yang merampok orang miskin. Sebagaimana Kristus mengalami saat memikul kayu salib, dianiaya dan disesah, demikian juga orang kulit hitam memandang Kristus sebagai bagian dari penderitaan dan penindasan yang mereka alami. Sekaligus mereka melihat ke depan pada saat kemenangan dan kemuliaan Tuhan menjadi milik mereka juga. • Cone menggambarkan Yesus sebagai orang kulit hitam. Orang kulit hitam yang digantung layaknya Yesus yang disalib.[6] Ia dihina dan dianggap kotor, ia dipertontonkan di tengah publik dan direndahkan. Itulah Yesus dan orang kulit hitam yang sama-sama menderita. • Salib Yesus adalah perubahan radikal oleh Allah dari keadaan manusia, ketika yang terpilih untuk menggantikan Israel sebagai Hamba yang Menderita dan dengan demikian mengungkapkan kesediaan Allah untuk menderita, agar umat manusia dibebaskan secara sempurna. Maka bagi Cone,hukuman gantung ini harus direflesikan sebagai penyaliban Yesus supaya tidak terjadi kesalahan sama bahwa Yesus disalibkan untuk semua orang, Allah hadir untuk semua orang. Pendapat saya • Saya setujuh terhadap teologi pembebasan ini khususnya pada teologi hitam (black). Teologi ini di ada berdasarkan kondisi kaum orang hitam yang di dikriminasi oleh kaum kulit putih. Teologi ini mereka brusaha memahami Alkitab bersadasarkan keadaan mereka tetapi sama sekali bertetangan dengan apa yang dikatatan Alkitab.