Anda di halaman 1dari 15

Supremasi Kristus Dalam

Kebudayaan
KOLOSE 1:16
Latar Belakang
Apa Itu Supremasi?
KBBI memberikan arti supremasi sebagai kekuasaan tertinggi, keutamaan
dan yang paling unggul
Apa itu Kebudayaan? (tokoh kebudayaan nasional & internasional)
1) Seluruh hasil karya, rasa dan cipta dari masyarakat. (Tokoh Kebudayaan
Nasional: S.Seomarjan).
2) Kompleksitas yang mencakup pada kepercayaan, kesenian, hukum,
moral, adat istiadat, dan setiap kemampuan manusia yang menjadi
bagian dalam suatu kelompok. (Tokoh Kebudayaan Internasional: E.B.
Taylor)
Latar Belakang
Jadi Supremasi Kristus dalam kebudayaan berarti:
Yesus Kristus adalah yang paling utama,
tertinggi kuasanya,
kemuliaannya,
otoritasnya,
dan juga kepentingannya dalam kebudayaan atau semua hal yang
berhubungan dengan kehidupan manusia.
Latar Belakang
Konteks Surat Kolose
Surat Kolose merupakan Surat urgensial Paulus yang ditulisnya saat di penjara
(pemenjaraan pertama di Kaisarea Maritimia hingga pemenjaraan kedua di Roma
menjelang akhir perjalanan misi ketiga tahun 56-57M) kepada jemaat di Kolose.
Surat ini bersifat urgensi karena jemaat kolose telah disusupi oleh guru-guru
palsu. (bahaya sudah berada ditengah-tengah jemaat).
Pokok pengajaran GP “penyerahan kepada Kristus & ketaatan kepada ajaran para
Rasul tidak memadai untuk keselamatan penuh”. Mereka mencampurkan filsafat
& tradisi kedalam ajaran (Kol.2:8) dan meminta penyembahan berhala kepada
malaikat sebagai pengantara selain Kristus (2:18). Jemaat Kolose dituntut wajib
untuk melaksanakan tradisi agama Yahudi (2:16;21-23). Para GP menyatakan diri
telah menerima pewahyuan melalui vision (2:18).
Latar Belakang
Konteks Pasal
• Paulus melalui tulisannya ingin membuktikan kepalsuan ajaran guru-guru
palsu tersebut dengan menunjukan bahwa “Kristus bukan saja Juru selamat
kita, tetapi juga Kepala Gereja, Tuhan semesta alam atas segala ciptaan di
dunia dan di sorga. Kita tidak membutuhkan pengantara yang lain! Kristus
adalah pengantara yang sempurna tak bisa ditandingi oleh kuasa apapun dan
tidak akan pernah mungkin dibandingkan dengan siapapun, termasuk
malaikat sekalipun karena mereka pun diciptakan untuk memuliakan-Nya!”
• Jemaat Kolose hanya memerlukan Yesus Kristus dan Dialah satu-satu-Nya
yang harus segera mereka cari dalam setiap langkah hidup mereka.
POINT KHOTBAH

• Mengapa Kristus harus menjadi yang terutama


dalam kebudayaan?

• Bagaimana Supremasi Kristus dalam


Kebudayaan?
Mengapa Kristus harus menjadi yang
terutama dalam kebudayaan?
• Ultimate reason: ….karena di dalam Dialah (Yesus Kristus) telah diciptakan segala
sesuatu (baik kebudayaan bahkan hal-hal yang tidak bisa dijangkau dengan
kebudayaan)…..apa artinya?
1. Kristus adalah dasar dan tujuan segala penciptaan. Semua yang ada di Bumi
dan dan juga di Sorga diciptakan untuk kemuliaan-Nya.
2. kata “telah diciptakan” dalam teks asli Ektisthe berasal dari kata dasar Ktizo
yang berarti Allah menciptakan, membentuk, mengukir dan membuat. kata
Krizo merupakan unique word yang dalam Alkitab hanya dikenakan untuk Allah
atau tidak bisa untuk manusia. Kristus adalah Tuhan yang menciptakan.
Mengapa Kristus harus menjadi yang
terutama dalam kebudayaan?
Dulu Jemaat Kolose ingin mengenal Kristus namun sebelum mengenal mereka
sempat terhalang oleh karena guru-guru palsu. Sekarang, orang-orang gereja
jaman postmodern begitu menyukai Kristus sebagai Juru Selamat yang mereka
ketahui telah mati di kayu salib untuk menyelamatkan hidup mereka dari maut.
Namun tidak menyadari dan bahkan begitu tega mengingkari KeTuhanan Kristus
dalam hidup mereka karena “tidak memiliki kerinduan” untuk melihat panggilan
Kristus dan belajar mengenal-Nya sebagai Tuhan yang mengatur hidup mereka.
Pertanyaannya bagi kita: masih adakah diantara kita yang belum mengenal
Kristus sebagai Tuhan yang menciptakan segala sesuatu? Atau sudahkah kita
tersadar dan rindu untuk memenuhi panggilan untuk belajar mengenal Kristus
tidak hanya sebagai Juru Selamat tetapi juga sebagai Tuhan yang menciptakan
segala sesuatu dan pada-Nya kita tunduk disepanjang hidup kita?
Mengapa Kristus harus menjadi yang
terutama dalam kebudayaan?
Sesuai konteks Paulus ingin menyatakan kepada jemaat di Kolose bahwa
Kristus bukan Saja Juru Selamat atau Sang Pengantara, karena sebelum
pengurbanannya di kayu salib yang terjadi secara kronologis, Ia telah ada dan
menciptakan segala sesuatu sebagai Allah Tritunggal.
(Paulus mempertegas hal ini sebab dalam keterbatasan jemaat bahkan
kebodohan pemikiran manusia ia mungkin Juru Selamat namun belum tentu Ia
juga adalah Tuhan yang menciptakan).Guru Palsu mencoba meyakinkan jemaat
Kolose bahwa Kristus memang pengantara namun ia saja tidak cukup (sebab Ia
hanya manusia yang dipilih Allah untuk menjadi pengantara, sehingga mereka
membutuhkan “mahluk yang benar-benar ilahi” yang dekat dengan Allah yaitu
malaikat).
Bagaimana Supremasi Kristus dalam
Kebudayaan?
Ilustrasi: Abraham Kuyper
Abraham Kuyper lahir pada 29 Oktober 1837, merupakan anak dari pendeta Dutch
Reformed Church (belanda). Menulis 2000 karya renungan teologis, 80 tulisan kritik
kepada gereja dan pemerintah dan menulis banyak buku teologi yang berpengaruh
hingga saat ini. Namun, dalam studi doktornya theologinya di Universitas Laiden Ia
mengkritik ajaran salah 1 reformator kita John Calvin dan begitu membenci ajaran
kedaulatan Allah karena “seolah tidak manusiawi” dan terkesan “Kejam.
Bagaimana Supremasi Kristus dalam
Kebudayaan?
Ilustrasi: Abraham Kuyper
Namun suatu peristiwa membuatnya bertobat Ketika bertemu seorang perempuan
gereja Puritan (Gereja perdana Amerika Serikat yang mendirikan Harvard universitas
no.1 dunia, UI 2021 740 skrg ke 838 dunia) yang mengajarkannya tentang Allah yang
berdaulat. Setelah bertobat Kuyper mendapatkan konvesi dan pemikiran baru bahwa
Kekristenan tidak boleh hanya berbicara di gereja tetapi juga harus berbicara ke
semua bidang didunia.
Sesudah itu tahun 1886 ia melawan gereja ortodoks milik pemerintah belanda yang
disusupi paham liberalism “mengganti baptisan nama Allah trirunggal dengan iman,
pengharapan dan kasih”. Beberapa tahun sesudahnya memimpin universitas theology
di Belanda, mendirikan surat kabar untuk mengkritisi pemerintah “yang dictator” dan
akhirnya pada tahun 1901 Kuyper diangkat sebagai perdana mentri Belanda.
Bagaimana Supremasi Kristus dalam
Kebudayaan?
Ilustrasi: Abraham Kuyper
Saat menjadi perdana mentri ia banyak diserang oleh rival politik dalam pemerintah karena
berupaya mengubah system pemerintahan mutlak dengan konsep sphere sovereignity
dimana kekuasaan tidak berada secara mutlak pada individu (hentikan colonialism dan
penjajahan). Semasa hidupnya selain menjadi salah 1 pemimpin negaar belanda yang
melawan pemimpin yang lain dalam kediktaktoran Kuyper juga terus membangun
pendidikan di belanda untuk mengubah cara berpikir belanda dari lini terbwah hingga lini
terbawa demi mewujudkan belanda yang baru dibawah kedaulatan Allah.
Allah memakai Kuyper mendobrak dinding dictator belanda yang berdiri teguh selama
berabad abad dan perlahan “melembutkan” belanda, dalam invasi belanda Kuyper jualah
yang menjadi alat Kristus dalam mempersiapkan pelayan bahkan menggunakan
otoritasnya menyisipkan misionaris ke negara jajahan (termasuk Indonesia).
Kesimpulan
Bapak Ibu yang terkasih, melalui Kebenaran ini kita diajarkan untuk:
1. Menyadari bahwa Kristus bukan saja sebagai Juru Selamat melainkan juga
sebagai Tuhan atas semua ciptaan.
2. Mengerti bahwa Kristus adalah Tuhan atas kebudayaan, sehingga melalui
kebudayaan kita harus memuliakan Dia. (bukan sebaliknya)
3. Semakin tunduk merendahkan diri dihadapan-Nya dan taat untuk belajar
mengenal Kristus sebagai yang paling utama dalam hidup kita. (tidak belajar =
tidak tunduk pada supremasi-Nya).
4. Melihat bahwa Allah mencintai keragaman budaya, sehingga kita harus berpikir
universal mencintai dan bermisi melayani semua suku bangsa (tidak sukuis,
bahkan keluargais).
Bagaimana Supremasi Kristus dalam
Kebudayaan?
5. Mengajarkan cara berpikir Kristus (Alkitab, Injil, theologia) kepada semua orang
sebagai warisan kebudayaan spiritual yang akan mempersiapkan mereka untuk
mengenal Dia dan siap menjadi alat Kristus dalam setiap kebudayaan yang ada.
LAUS DEO !

SOLI DEO GLORIA !

“Yesus berkata: Diberkatilah


orang-orang yang
mendengarkan firman Allah
dan menaatinya” (Luk 11:28)

Anda mungkin juga menyukai