Anda di halaman 1dari 12

BUDAYA

Nama Kelompok : Bunga S Hutagalung (2193132028)


Michael Sri Untario Zega (2193332001)
Ribka GabrielLa Sinaga (2193332003)

PENDIDIKAN AGAMA
KRISTEN PROTESTAN
PEMBAHASAN BUDAYA

Tujuan
Kebudayaan Dosa &
kebudayaan
Pemberontakan
menurut
pandangan orang
Kristen

BUDAYA YANG HARUS DIKEMBANGKAN PADA MASA


MODERN
PENDAHULUAN

Di dalam budaya banyak asumsi yang kurang bisa dipertanggung


jawabkan antara pengertian iman Kristen dan kebudayaan; baik itu dari
pihak orang yang non-Kristen maupun orang Kristen.
Muncul anggapan bahwa itu adalah bentuk berhala dan ditunggangi
oleh kuasa-kuasa kegelapan yang ada dalam konsep kepercayaan
lamanya. Ada kelompok yang lainnya, mengajarkan bahwa kebudayaan
apapun bisa dipergunakan sebagai titik kontak dan pijakan untuk masuk
serta membangun kekristenan, tidak perlu dibuang dan bisa terus
dikenakan, sekalipun ritual kekristenan. Ini memunculkan suatu bentuk
sinkritisme yang begitu kental, karena berdiri di balik dalih untuk
melestarikan kebudayaan lokal.
Definisi “budaya” pada umumnya dipahami sebagai definisi yang kompleks.
Budaya atau kebudayaan dapat dianggap sebagai suatu istilah yang
Pengertian definisinya mengikuti si penggunanya meskipun merujuk pada realitas yang
Budaya objektif juga. Artinya, dapat saja seseorang berpendapat tentang “budaya”
atau “kebudayaan”, tetapi yang lain boleh keberatan dengan rumusan yang
digunakannya; karena menyangkut penghayatan atas budaya tersebut oleh
yang bersangkutan. Keragaman definisi budaya atau kebudayaan ini dapat
dibandingkan dengan upaya yang pernah dilakukan oleh A. L. Kroeber dan
Clyde Kluchohn dengan menyelidiki 160 buah definisi.

Menurut ilmu sosiologi, kebudayaan merupakan keseluruhan kecakapan


Defenisi (adat, akhlak, kesenian, ilmu, dan lain-lain) yang dimiliki oleh manusia
Budaya sebagai subjek dalam masyarakatnya. Dalam sorotan ilmu sejarah,
kebudayaan merupakan tradisi yang diturunkan dari generasi ke generasi
berikutnya. Ada keberlanjutan pada kebudayaan. Filsafat memahami
budaya secara normatif. Sedangkan antropologi budaya memandang aspek
tingkah laku manusia sebagai makhluk sosial. Psikologi memperhatikan
budaya pada proses penyesuaian, belajar serta pembentukan kebiasaan
manusia sebagai subjek yang hidup di tengah lingkungannya. Sedangkan
ilmu bangsa-bangsa mengatakan bahwa kebudayaan merupakan bangunan
ideologi yang mencerminkan pertentangan antar kelas.
            Kebudayaan menurut Alkitab dapat dilihat dari beberapa
aspeknya, yaitu: (1) Allah memberikan manusia ‘tugas kebudayaan’
karena pada dasarnya ‘manusia memiliki gambar seorang pencipta’
Kebudayaan dari (Kej.1:26-27) dan manusia diberi TUGAS agar ‘menaklukkan dan
sudut pandang memerintah bumi’ (Kej.1:28). Jadi, manusia menerima suatu mandat dari
Alkitab Allah dan mandat itu adalah MANDAT kebudayaan. Lebih jelas lagi
disebutkan bahwa: “Tuhan Allah mengambil manusia itu dan
menempatkannya dalam taman Eden untuk mengusahakan dan
memelihara taman itu.” (Kej.2:15); (2) Sesuai Mazmur 150 kita dapat
melihat bahwa TUJUAN kebudayaan yang utama adalah untuk
‘memuliakan dan mengasihi Allah, dan agar kebudayaan itu digunakan
untuk melayani dan mengasihi sesama manusia seperti diri sendiri.

Bila Alkitab berbicara begitu positif mengenai kebudayaan, mengapa


kebudayaan menjadi suatu yang dipersoalkan? Apa yang
menyebabkannya? Penyimpangan kebudayaan terjadi misalnya dalam
peristiwa ‘Menara Babel’ dimana tujuan kebudayaan menyimpang
diarahkan untuk penyembahan berhala dan kebanggaan diri/kelompok
(Kej.11). Tema dosa yang merusak tujuan kebudayaan adalah
‘ingin  menjadi seperti Allah’ (Kej.3:5) dan ‘mencari nama’ (Kej.11:4). Jadi
dosa telah menyimpangkan kebudayaan sehingga berpotensi  bukan saja
untuk tidak memuliakan penciptanya, sebaliknya malah digunakan untuk
alat meninggikan diri dan menantang Allah.
3 Tujuan Kebudayaan Menurut Pandangan Kristen Dalam
Memuliakan Tuhan

1. Kebudayaan untuk memuliakan TUHAN


Tujuan kebudayaan menurut pandangan Kristen yang pertama adalah guna memuliakan Allah atas
kuasa dan kasihnya kepada kita manusia yang berdosa. Allah ketika menciptakan manusia untuk
pertama kalinya tidak hanya memberikan suatu hal yang sangat special yang membedakan manusia
dengan mahluk ciptaannya yang lain yakni gambar dan rupa yang sama dengan Allah, namun Ia juga
memberikan hayat dan akal budi kepadanya.
Tuhan ingin agar manusia dapat seturut bertindak untuk menyenangkan Allah. Ketika manusia jatuh
ke dalam dosa pun Allah tidak langsung meninggalkan mereka di dunia untuk tersiksa, diberikannya
kemampuan bercocok tanam agar mereka dapat mempertahankan hidup dan beranak cucu.

2. Kebudayaan membantu pelayanan Gereja


Kebudayaan yang ada di kehidupan manusia sehari-hari juga di pakai oleh Tuhan untuk membantu
pelayanan gereja nya, Tuhan ingin segala kemajuan yang ada seperti transportasi dan media
elektronik yang ada kini dapat mempermudah dan mempersingkat waktu untuk memberitakan injil
bahkan hal ini yakni Injil keselamatan telah mampu diberitakan hingga kepelosok-pelosok dunia.
Tugas pelayanan yang dilakukan kaum beriman berdasarkan firman Tuhan tidak hanya berhenti
hingga orang-orang dunia mengetahui janji keselamatan yang Tuhan berikan karena Tuhan telah
melalui penyaliban Yesus untuk menebus manusia dari dosa namun juga membuat mereka yang
mendengarnya menjadi percaya, di baptis dan bersama-sama hidup untuk seturut dengan keinginan
Allah semua agar namaNya dimuliakan oleh kita manusia.
3 Tujuan Kebudayaan Menurut Pandangan Kristen Dalam
Memuliakan Tuhan

3. Kebudayaan saling mengasihi sesama Manusia


Tujuan kebudayaan menurut pandangan Kristen selanjutnya adalah untuk mengasihi
sesama manusia. Seperti ada tertulis bahwa Tuhan Yesus juga ingin kita sebagai
manusia untuk mengasihi sesama kita manusia seperti kita mengasihi diri sendiri tanpa
memandang kesalahan apa yang telah diperbuatnya. (Mat 19:19, Matius 22:39-40,
Imamat 19:18, Markus 12:31-34) Sebagai manusia yang tidak sempurna akibat dosa
perkara ini bukanlah suatu perkara yang mudah baik itu untuk di lakukan yakni dengan
menghindari kebudayaan yang tidak sesuai dengan firman Tuhan dan karakter Kristus atau
menjadi bijak dalam melihat kembali mana yang seharusnya tetap dipertahankan.
Dalam menanggapi hal kebudayaan ada beberapa respon manusia
dalam mengenai hal ini.
Pertama, Respon eksternal (lahiriah) manusia terhadap Wahyu Umum
DOSA Allah, yakni timbulnya tindakan budaya dan aktivitasnya.
&
Kedua, Respon Internal (batiniah) manusia terhadap Wahyu Umum
PEMBERONT Allah, yakni timbulnya aktivitas agama. Dengan demikian suatu agama
AKAN dan/atau kebudayaan yang dikatakan atau dikategorikan „Agung‟
adalah mereka yang memberikan respon kepada Allah atas karya-Nya
bagi alam semesta ini. Wahyu Umum Allah itu sendiri memiliki
beberapa fungsi, yaitu:

Pertama, melalui Anugerah Umum itu Allah menahan kejahatan


manusia selama di dunia ini dari kerusakan yang semakin parah. Hal itu
sebab diberikan nilai-nilai kebaikan secara internal atas orang orang
yang bukan Kristen sekalipun.

Kedua, melalui Anugerah Umum Allah ini menunjukkan Keadilan Allah


atas seluruh umat manusia, buktinya yaitu dengan memberikan
hujan/panas kepada orang yang baik/jahat.

Ketiga, melalui Anugerah UmumAllah memberikan pengetahuan dan


keahlian kepada orang-orang yang tidak percaya agar Mampu
melakukan kebaikan bagi komunitasnya. Dan setiap manusia itu
berespon atas Wahyu Umum Allah ini.
Adapun kejatuhan manusia di dalam kebudayaan

• Pertama : bagaimana maju, tinggi, hebat, atau agungnya suatu kebudayaan, tidak akan
pernah mampu atau bisa menye- lesaikan masalah manusia yang paling krusial yaitu sumber
dan arah manusia itu sendiri.

• Kedua, bagaimana maju, tinggi, hebat, atau agungnya suatu kebudayaan, tidak akan pernah
mampu/bisa menjadi standart kebenaran yang mutlak. Masing-masing memililik serta
membangun dasar kebenarannya sendiri-sendiri, dan saling bertentangan antara satu kebu-
dayaan dengan kebudayaan yang lainnya; bahkan dari jaman ke jaman

• Ketiga, bagaimana maju, tinggi, hebat, atau agungnya suatu kebudayaan, tidak akan pernah
mampu atau bisa menolong manusia untuk menemukan posisi yang paling tepat di alam
semesta ini – sehingga manusia bisa menemukan makna hidup yang sesungguhnya.
Maka melalui pengertian-pengertian di atas ini bisa melihat bagaimana kebudayaan manusia itu
tidak mampu membawa manusia pada kondisi yang lebih baik, sebab ada suatu fakta kejatuhan
yang manusia tidak bisa menemukan jalan keluarnya.
Banyak orang ingin sukses tapi tidak santun. Ada orang pintar karena
tidak santun maka sulit diterima keberadaannya. Ada pemimpin karena
pribadinya tidak santun maka kepemimpinannya juga sulit diterima
BUDAYA YANG kehadirannya. Dalam hal hubungannya dengan iman Kristen aktifitas
HARUS berkirir yang kritis itu dan dalam upaya untuk berkarya.
DIKEMBANGKAN
PADA MASA Dalam kerangka itulah lah tiap orang Kristen harus kritis dan berkarya.
MODERN Misalnya, Firman Tuhan berkata, “Sebab itu, janganlah kamu bodoh,
tetapi usahakanlah supaya kamu mengerti kehendak Tuhan” (Efesus
5:17). Tetapi juga kita dituntut untuk berkarya. Firman Tuhan
berkata:  “Apa pun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap
hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia” (Kol.3:23).

Ke dua nats di atas ini, tujuannya agar agar hari-hari hidup setiap umat
dapat bermakna dan bernilai. Tegasnya, menjadi orang yang paling
sukses. Kesuksesan yang akan kita capai tidak bergantung pada bukan
berapa banyak uang yang kita kumpulkan, atau berapa besar karya-karya
yang akan kita capai. Kesuksesan juga bukan terletak pada berapa banyak
pekerjaan yang kita lakukan, atau berapa tingginya posisi yang kita miliki.
Kesuksesan kita diukur dari seberapa jauh
kita mengerti dan melakukan kehendak Tuhan. Kritis berpikir dan santun
berkarya tujuannya agar kita mengerti dan melakukan kehendak
Tuhan.        
 
Seperti yang kita ketahui, perkembangan budaya di negara Indonesia salalunaik turun. Pada
awalnya, negara Indonesia sangat banyak mempunyai peninggalan budaya dari nenek moyang,
hal seperti itulah yang harus dibanggakan oleh penduduk negaraIndonesia itusendiri, tetapi
pada zaman sekarang ini budaya Indonesia agak menurun dari sosialisasi penduduk kini telah
banyak yang melupakan apa itu budaya Indonesia karena banyaknya timbul kebudayaan baru
yang mempengaruhi kebudayaan asli dari nenek moyang. Semakin majunya arus globalisasi rasa
cinta terhadap budaya semakin berkurang, dan ini sangat berdampak tidak baik bagi masyarakat
asli Indonesia.

Dengan adanya kemajuan teknologi, seperti adanya BBM, WattsApp, Line, Facebook, Twetter,
dan lain lain yang merupakan perkembangan zaman Indonesia yang semakin modern, sehingga
melupakan kebudayaan yang di bawa sejak dulu kala. Pada kebudayaan teknologi yang semakin
canggih dapat menimbulkan dampak positif dan dampak negati. Diantaranya dari dampak positif
tersebut yaitu mahasiswa dengan mudah dalam mengerjakan tugas, mencari informasi, dan
bersosialisasi dengan orang lain dengan mudah.

Sedangkan dari dampak negatifnya yaitu dengan adanya kemajuan teknologi tersebut terkadang
mahasiswa salah mempergunakan dan tidak dapat memanfaatkan waktu dengan baik, misalnya
buka facebook saat pelajaran, sehingga dapat mengganggu waktu dalam belajarnya. Hal inilah
yang dapat merugikan warga Indonesia, karena semakin canggihnya alat komunikasi maka
semakin tinggi pula dampak negatif yang diperolehnya. Sehingga Indonesia merasa terugikan,
karena kita di anggap sebagai pemudah penerus bangsa. Oleh karena itu manfaatkanlah waktu
dan teknologi modern dengan baik dan benar.
Terima Kasih
God Bless Us
Efesus 1:13

Anda mungkin juga menyukai