Anda di halaman 1dari 11

Iman Kristen dan Kebudayaan

(Sikap Orang Kristen Terhadap


Kebudayaan)

Jumat, 08 Mei 2020


Pengertian kebudayaan
menurut KBBI
kebudayaan:
1) hasil kegiatan dan penciptaan batin (akal
budi) manusia seperti kepercayaan,
kesenian, dan adat istiadat;
2) keseluruhan pengetahuan manusia sebagai
makhluk sosial yang digunakan untuk
memahami lingkungan serta
pengalamannya dan yang menjadi pedoman
tingkah lakunya; (Antropologi)
Koentjaraningrat:
Kebudayaan adalah keseluruhan sistem
gagasan, tindakan, dan hasil karya manusia
dalam rangka kehidupan masyarakat yang
dijadikan milik diri manusia dengan belajar.  
Selo Soemardjan dan Soeleman Soemardi:
Kebudayaan berarti semua hasil karya, rasa,
dan cipta masyarakat. 
Rangkuman
Kebudayaan adalah segala sesuatu yang
dihasilkan manusia dari tingkat yang paling
sederhana sampai dengan yang paling modern
meliputi segala kegiatan manusia dan hasilnya
(Kej. 1:26-28).
Kebudayaan meliputi pembuatan perkakas dan
cara penggunaannya, bahasa dan adat istiadat,
agama, penetapan nilai-nilai, ilmu pengetahuan,
aneka kesenian.
Secara etimologi
Kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu dari
kata Budhayah yang merupakan bentuk jamak dari kata
budhi, yang berarti akal. Jadi, kebudayaan dapat
diartikan sebagai hal-hal yang bersangkutan dengan
akal. (Koentjaraningrat)
kata culture (bahasa Inggris) berasal dari kata Latin
colere yang berarti mengolah, mengerjakan, khususnya
mengolah tanah atau bertani. Pengertian ini terus
berkembang dimana kata culture diartikan sebagai
upaya serta tindakan manusia untuk mengolah tanah
dan mengubah alam.
Model hubungan iman kristen dengan
kebudayaan (H.Richard Niebuhr)
a. Kristus/iman kristen/gereja bertentangan
dengan kebudayaan (Christ against Culture).
Dalam sikap ini orang kristen menentang
kebudayaan, gereja tidak mau tahu terhadap
kebudayaan, sebab kebudayaan dianggap
hanya membawa pengaruh negatif bagi
kekristenan dan gereja.
Sikap: Antagonistis atau oposisi
b. Kristus dari kebudayaan (Christ of Culture).
Sikap ini berkeyakinan bahwa Kristuslah yang
memiliki kebudayaan. Oleh karena itu orang beriman
harus berusaha menyesuaikan diri (toleran) dengan
kebudayaan.
Sikap: Akomodasi atau persetujuan
c. Kristus di atas kebudayaan (Christ above Culture).
Kristus dipandang sebagai yang
menggenapi/menyempurnakan kebudayaan. Namun
Ia berbeda sama sekali dengan kebudayaan. Karena
itu orang kristen, gereja menguasai kebudayaan.
Sikap: Dominasi atau sintesis
d. Kristus dan kebudayaan dalam paradoks
(Christ and Culture in paradox).
Sikap ini berkeyakinan bahwa orang kristen,
gereja hidup dalam dua “dunia” yang berbeda
secara asasi tetapi tidak dapat dipisahkan.
Pada satu pihak orang kristen, gereja hidup
dalam Kerajaan Allah, namun pada pihak lain
ia hidup dalam “kebudayaan” masyarakat di
mana dia ada.
Sikap: Dualisme atau pengutuban
e. Kristus pembaharu kebudayaan (Christ
transforming Culture).
nilai-nilai kristiani bertransformasi dengan
kebudayaan, sehingga kebudayaan dapat lebih
mensejahterakan manusia.
Sikap: Pengudusan atau pertobatan
Yang penting kita lakukan:
a. Memiliki wawasan dan pengetahuan yang luas
tentang kebudayaan
b. Memiliki sikap netral, tidak ada unsur
kepentingan tertentu, untuk dapat menilai
secara objektif
c. Memiliki landasan iman yang kokoh untuk
menilai dengan benar sesuai iman kristen
d. Tanggap terhadap perkembangan kebudayaan,
dan IPTEK
Sikap orang percaya
• Menghargai kebudayaan
• Bersikap kritis
• Memperbaiki kesalahan
(Kej. 6:5-8; Kej. 1:1; 2Taw. 2:6-10; Mat. 5:13-
15; Yoh. 1:14; Roma 12:2; 1Kor. 10:23)

Anda mungkin juga menyukai