Anda di halaman 1dari 42

ASUHAN NIFAS dan KB

Midwifery up date
Ikatan Bidan
Indonesia
Asuhan Nifas

Asuhan Masa Nifas adalah


pelayanan kesehatan yang
diberikan bagi ibu dan bayi baru
lahir dalam kurun waktu 6 jam
sampai 42 hari setelah
melahirkan, yang dilaksanakan
secara terintegrasi dan
komprehensif.
JADWAL KUNJUNGAN
NIFAS

▶ Kunjungan I : 6 - 48 jam setelah persalinan


▶ Kunjungan II : 3 - 7 hari setelah persalinan
▶ Kunjungan III : 8 - 28 hari setelah persalinan
▶ Kunjungan IV : 29 - 42 hari setelah persalinan
Ruang lingkup pelayanan masa nifas
▶ Pemeriksaan tanda-tanda vital
▶ Pemeriksaan tinggi fundus uteri
▶ Pemeriksaan lokhia dan perdarahan
▶ Pemeriksaan jalan lahir
▶ Pemeriksaan Payudara dan anjuran pemberian
ASI Ekslusif
▶ Pemberian kapsul vitamin A
▶ Penanganan risiko tinggi dan komplikasi pada
masa nifas
▶ Pelayanan Konseling dan Kontrasepsi
pascapersalinan
Pelayanan Nifas pada masa Pandemi covid-19
Zona kuning (Risiko
Jenis Pelayanan Zona Hijau (tidak Rendah), Orange (Risiko
terdampak/tidak ada kasus sedang), Merah (Risiko
tinggi)

Kunjungan 1: Kunjungan nifas 1 bersamaan dengan kunjungan


6 jam - 2 hari setelah neonatal 1 dilakukan di fasyankes
persalinan

Kunjungan 2 : Pada kunjungan nifas 2,3 Pada kunjungan nifas 2,3


3 - 7 hari setelah dan 4 bersamaan dengan dan 4 bersamaan dengan
persalinan kunjungan neonatal 2 dan 3 kunjungan neonatal 2
dilakukan kunjungan dan 3 dilakukan melalui
rumah oleh nakes didahului media komunikasi/secara
dengan janji temu dan daring, baik untuk
Kunjungan 3 : menerapkan protkes. pemantauan maupun
8 - 28 hr setelah Apabila diperlukan dapat edukasi. Apabila
persalinan dilakukan kunjungan ke sangatdiperlukan dapat
Fasyankes dengan didahului dilakukan kunjungan
janji temu/teleregistrasi rumah oleh nakes
didahului oleh janji temu
Kunjungan 4 : dan menerapkan protkes
29 - 42 hr setelah baik nakes maupun ibu
persalinan dan keluarga
Pelayanan Kontrasepsi
KONSELING

Dalam Pelayanan Kontrasepsi, Konseling


memegang peranan yang paling penting.
Dengan melakukan konseling yang baik :
 Klien dapat memilih metode kontrasepsi yang
sesuai dengan kebutuhan reproduksinya
 Klien puas terhadap pilihannya sehingga dapat
mengurangi keluhan atau penyesalan
 Memberdayakan klien untuk menentukan metode dan
lama penggunaan alat kontrasepsi
 Klien memahami semua manfaat yang akan diperoleh
dan siap untuk mengantisipasi berbagai efek samping
yang mungkin akan terjadi
 Membangun rasa saling percaya
PRINSIP KONSELING MENGGUNAKAN ALAT BANTU

▶ Klien yang membuat keputusan


▶ Provider membantu klien
menimbang dan membuat
keputusan yang paling tepat bagi
klien
▶ Sejauh memungkinkan keinginan
klien dihargai / dihormati
▶ Provider menanggapi
pernyataan, pertanyaan ataupun
kebutuhan klien
▶ Provider harus mendengar apa
yang dikatakan klien untuk
mengetahui apa yang harus ia
lakukan selanjutnya
KONSELING MENGGUNAKAN STRATEGI
KONSELING BERIMBANG KB
Ada 4 alat bantu (visual memory aids)
yang di gunakanuntuk membantu
konseling SKB KB:
Diagram bantu,
Kartu konseling,
Brosur macam-macam kontrasepsi
Roda klop

Tiga tahap Strategi Konseling


Berimbang:
1. Tahap Sebelum Pemilihan
2. Tahap Pemilihan
TAHAP
SEBELUM
PEMILIHAN
TAHAP
PEMILIHAN
TAHAP SETELAH
PEMILIHAN
4 K Proses Pengambilan Keputusan
▶ KONDISI masalah yang dihadapi
▶ Daftar KEMUNGKINAN pilihan atau alternatif
keputusan
▶ Timbang KONSEKUENSI dari setiap pilihan
yang ada
▶ Buat KEPUTUSAN dan tinjau kembali apakah
keputusan itu sudah merupakan pilihan terbaik.
PENAPISAN KEHAMILAN
 Untuk melakukan penapisan kehamilan, ajukan 6 pertanyaan berikut :
 Apakah klien pantang sanggama sejak haid terakhir ?
 Apakah klien baru melahirkan bayi kurang dari 4 minggu ?
 Apakah klien mempunyai bayi berumur kurang dari 6 bulan dan
menyusui secara ekslusif serta belum mendapat haid ?
 Apakah klien masih dalam 7 hari pertama siklus haid ?
 Apakah klien mengalami keguguran dalam 7 hari terakhir ?
 Apakah klien sedang menggunakan kontrasepsi secara tepat dan
konsisten ?

Jika klien menjawab “TIDAK” pada SEMUA pertanyaan,


maka kemungkinan kehamilan tidak dapat disingkirkan

Jika klien menjawab “YA” pada MINIMAL salah satu pertanyaan,


maka kemungkinan kehamilan dapat disingkirkan, klien dapat
menggunakan metode kontrasepsi
Tingkat Efektifitas Metode
Kontrasepsi
Nilai 0 – 1: Sangat Efektif 2 – 9: Efektif > 9: Kurang
Kehamilan per 100 perempuan dalam
Efektif
12 bulan pertama pemakaian
Efektifitas Metode
Kontrasep Digunakan Digunakan secara
si secara biasa tepat dan
konsisten

Sangat Efektif Implan 0,05 0,05


Vasektomi 0,15 0,01
Suntikan Kombinasi 2 0,05
Suntikan Progestin 3 0,3
Tubektomi 0,5 0,5
AKDR T Cu 380 A 0,8 0,3
Sangat efektif bila Metode Laktasi 2 0,9
dipakai secara Amenore Pil 8 0,3
tepat dan Kontrasepsi Kombinasi 8 0,5
konsisten
Pil Progestin (non-
laktasi)
Efektif bila dipakai Kondom Pria 15 2
secara tepat dan Sanggama Terputus 27 4
konsisten Diafragma + Spermasida 16 6
KB Alamiah 26 4
Kondom Perempuan 21 5
PENGGUNAAN KONTRASEPSI YANG RASIONAL

FASE FASE FASE


MENUNDA KEHAMILAN MENJARANGKAN TIDAK INGIN HAMIL LAGI
KEHAMILAN

3 – 5 TH

• IUD
• Steril
• pil • suntikan
• IUD
• IUD • minipil
• Implan
• sederhana • pil
• suntikan
• Implan • implant
• pil
• suntikan • sederhana
• sederhana

20 35

URUTAN PEMILIHAN KONTRASEPSI YANG RASIONAL


Klasifikasi Persyaratan Medis (WHO)

▶ 1 : Tidak ada pembatasan


apapun dalam penggunaan
kontrasepsi

▶ 2 : Manfaat lebih besar dari risiko

▶ 3 : Risiko lebih besar dari manfaat

▶ 4 : Tidak ada manfaat kecuali risiko


Kontrasepsi Hormon KOMBINASI (KHK)
Pil (KPK) dan suntik (KSK)

KHK tidak dapat digunakan pada klien dengan :


▶ TD > 140/90
▶ Sedang menggunakan obat-obat anti konvulsi, obat
TBC
▶ Migren dengan aura
▶ Usia > 35 th dan merokok > 15 batang per hari
▶ Penderita penyakit kardiovaskuler
▶ Tromboemboli vena
▶ Penyakit Hepar.
Interaksi obat ( Pil )

▶ Obat2an: rifampisin, barbiturat, fenitoin,


griseofulfin dan karbamazepin dapat mengurangi
efek kontrasepsi pil sehingga angka kegagalan
lebih tinggi.
▶ Antibiotika seperti ampisilin dan doksisiklin, dapat
mengurangi flora bakteri usus yang berperan
dalam daur ulang etinilestradiol sehingga terjadi
penurunan konsentrasi hormon.
▶ Beberapa jenis jamu juga dapat mengurangi efek
kontrasepsi pil.
Waktu Penggunaan KSK

▶ Dalam 7 hari awal siklus menstruasi: KSK pertama


dapat diberikan. Tidak diperlukan perlindungan
kontrasepsi tambahan.
▶ Lebih dari 7 hari awal siklus menstruasi : KSK
pertama dapat diberikan jika cukup yakin bahwa
wanita tersebut tidak hamil. Klien tidak boleh
berhubungan seksual dalam 7 hari setelah
pemberian KSK, atau harus menggunakan
kontrasepsi tambahan.
KSK ULANGAN
▶ KSK ulangan harus diberikan setiap empat minggu.
▶ KSK ulangan dapat diberikan 7 hari lebih awal tetapi
dapat mengganggu pola perdarahan.
▶ KSK ulangan dapat diberikan hingga 7 hari terlambat
tanpa memerlukan perlindungan kontrasepsi tambahan.
▶ Jika pengguna tersebut terlambat lebih dari 7 hari untuk
suntikan ulangan, klien dapat diberikan suntikan jika cukup
yakin bahwa dia tidak hamil. Klien tidak boleh melakukan
hubungan seksual dalam 7 hari setelah pemberian KSK,
atau harus menggunakan perlindungan kontrasepsi
tambahan. Jika diperlukan, penggunaan kontrasepsi
darurat dapat dipertimbangkan.
Keadaan yang perlu mendapatkan perhatian

▶ Nyeri dada hebat atau nafas ▶ Kemungkinan ada bekuan darah


pendek. di paru atau serangan jantung

▶ Sakit kepala hebat, atau ▶ Kemungkinan terjadi stroke,


gangguan penglihatan. hipertensi atau migren

▶ Nyeri tungkai hebat. ▶ Kemungkinan terjadi sumbatan


pembuluh darah pada tungkai

▶ Tidak terjadi perdarahan atau


spotting selama 7 hari sebelum ▶ Pastikan kemungkinan terjadi
suntikan berikutnya, kehamilan.
KONTRASEPSI HORMON PROGESTIN (KHP)
Pil (KPP), Suntik (KSP) dan Implant

23
EFEK SAMPING DARI KSP
EFEK SAMPING PENANGANAN
▶ Amenore ▶ Jelaskan bahwa hal tsb
normal terjadi pada sebagian
besar pengguna

▶ Perdarahan Ireguler ▶ Gunakan ibuprofen 3 x 800 mg


selama 5 hari atau KPK 1
siklus
▶ Kenaikan Berat
badan ▶ Lakukan pola diet atau
rujuk ke ahli gizi
▶ Sefalgia
▶ Berikan salah satu : aspirin, ibu
profen, paracetamol
Waktu pemberian KSP (ulangan)
▶ Suntikan ulangan DMPA harus diberikan setiap
tiga bulan.
▶ Suntikan ulangan DMPA dapat diberikan hingga 2
minggu lebih awal dan dapat diberikan hingga 4
minggu terlambat tanpa memerlukanperlindungan
kontrasepsi tambahan.
▶ Jika klien terlambat lebih dari 4 minggu untuk
mengulang suntikan DMPA, dapat diberikan jika yakin
klien tidak hamil dan tidak boleh berhubungan
seksual atau dapat menggunakan perlindungan
kontrasepsi tambahan dalam 7 hari kedepan atau
pertimbangkan untuk penggunaan kontrasepsi
darurat, jika perlu.
KETERBATASAN
▶ Gangguan haid. Siklus haid memendek
atau memanjang, perdarahan banyak
atau sedikit, spotting atau tidak haid
sama sekali
▶ BB meningkat
▶ Terlambatnya kesuburan
▶ Pada penggunaan jangka panjang
terjadi perubahan lipid serum,
menurunkan densitas tulang, vagina
kering, menurunkan libido, gangguan
emosi, sakit kepala, nervositas dan
jerawat
IMPLANT

▶ Implan 2 batang

▶ Implan 1 batang
Waktu pemasangan Implan
▶ jika diberikan dalam waktu 7 hari siklus haid.Tidak
diperlukan kontrasepsi tambahan
▶ Jika diberikan setelah hari ke 7 siklus haid, klien tidak
boleh melakukan hubungan seksual selama 7 hari atau
menggunakan kontrasepsi tambahan selama 7 hari
▶ Bila klien tidak mendapat haid, Implan dapat diberikan
setiap saat, asal dapat dipastikan klien tidak hamil. Klien
tidak boleh melakukan hubungan seksual untuk 7 hari
lamanya atau menggunakan metode kontrasepsi yang lain
selama 7 hari
Klasifikasi penggunaan Implan
menurut WHO :
▶ Tekanan Darah 140 – 159 / 90 klasifikasi 1
▶ Tekanan darah > 160 /100 klasifikasi 2
▶ Penyakit Hepar ( Tumor hati ) klasifikasi 3
▶ Kanker Payudara klasifikasi 4
Keuntungan Kontrasepsi Implant
 Sangat efektif (0.05–1 kehamilan per 100 wanita
dalam tahun pertama pemakaian)
 Segera bekerja efektif (< 24 jam)
 Metode jangka panjang (perlindungan sehingga 3
tahun)
 Pemeriksaan panggul tidak diperlukan sebelum
pemakaian
 Tidak mengganggu proses sanggama
 Tidak berpengaruh pada produksi ASI
 Dapat dipasang segera pada klien post partum

30
Penanganan efek samping atau
masalah yang ditemukan
Masalah
▶ Jelaskan bahwa hal tersebut normal
Penanganan terjadi pada sebagian besar pengguna
▶ Amenore ▶ Bila tidak ada tanda infeksi, dan
▶ Ekspulsi kapsul yang lain masih baik, pasang 1
kapsul ditempat insersi berbeda. Bila
ada tanda2 infeksi, cabut kapsul,
pasang kapsul baru ditempat berbeda.
▶ Infeksi pada daerah ▶ Tanpa nanah, bersihkan dengan sabun
insersi antiseptik dan berikan antibiotika
yang sesuai selama 7 hari. Implan
jangan dilepas
▶ Jelaskan bahwa hal tersebut normal.
Kaji ulang diet. Jika klien tidak dapat
▶ Berat badan bertambah menerima hal tersebut, ganti dengan
metode lain
ALAT KONTRASEPSI DALAM RAHIM
(AKDR)
Copper-releasing: Progestin-releasing:
 Copper T 380A  Progestasert
 Nova T  Mirena
(LNG-20)
 Multiload 375

32
Keuntungan Kontraseptif
 Efektivitasnya tinggi: 0,6-0,81 kehamilan per 100 wanita dalam tahun
pertama penggunaan (Tembaga T 380A)
 Segera efektif dan efek sampingnya sedikit
 Metode jangka-panjang (perlindungan sampai 10 tahun jika
menggunakan Tembaga T 380A)
 Tidak mengganggu proses sanggama
 Kesuburan cepat pulih setelah AKDR dilepas
 Tidak mengganggu produksi ASI
 Dapat dipasang segera setelah melahirkan atau keguguran
 Bila tak ada masalah setelah kunjungan ulang awal, tidak perlu
kembali ke klinik jika tak ada masalah
 Dapat dipakai sampai menopause ( 6 bln )
 Bisa sebagai kontrasepsi Darurat
 Tidak berinteraksi dengan obat-obatan 33
INFORMASI PENTING DALAM KONSELING

Perlu penjelasan tambahan bagi wanita dengan:


 Stenosis Servikalis
 Anemia (hemoglobin < 9 g/dl atau hematokrit < 27)
 Nyeri haid
 Infeksi ringan pada vagina (kandidiasis atau bakterial
vaginosis) tanpa servisitis
 Gejala penyakit katup jantung katup

34
WAKTU PEMASANGAN
AKDR
 Setiap saat selama 12 hari pertama menstruasi atau
dalam siklus berjalan bila diyakini klien tidak hamil
 Pascapersalinan (segera setelah melahirkan, sampai
48 jam pertama atau setelah 4 sampai 6 minggu
atau setelah 6 bulan menggunakan MLA)
 Pascakeguguran (segera atau selama 7 hari
pertama) selama tidak ada komplikasi
infeksi/radang panggul

35
Efek samping dan penatalaksanaan
Efek samping Penatalaksanaan
▶ PERDARAHAN ▶ Lakukan evaluasi penyebab-penyebab
perdarahan. Jika tak ditemukan penyebab
lainnya, beri non steroidal anti-inflamatori
(NSAID) seperti ibuprofen) selama 5-7 hari
▶ KRAM / NYERI ▶ Cari penyebab nyeri dan beri penanganan
yang sesuai. Jika tidak ditemukan
penyebab-penyebab lainnya berikan
asetaminofen atau ibuprofen setiap hari
pada beberapa hari pertama menstruasi.

▶ KELUHAN BENANG ▶ Gunting benang sehingga tidak menonjol


keluar dari mulut rahim. Buat dalam
catatan klien bahwa benang telah dipotong
rata setinggi permukaan serviks (penting
untuk teknik melepas AKDR nantinya).
KONTRASEPSI KONDISI KHUSUS

▶ KONTRASEPSI PASCA
PERSALINAN

▶ KONTRASEPSI PASCA
KEGUGURAN

▶ KONTRASEPSI DARURAT
KONTRASEPSI PASCA
PERSALINAN
JENIS
KONTRASEPSI O 48 jam 4 mgg 6 mgg 6 bulan 12 bulan

AKDR
Implan
Tubektomi
Pil Progestin
Hormon Kombinasi

Suntik progestin

MAL
KONTRASEPSI PASCA
KEGUGURAN
▶ Semua jenis kontrasepsi dapat segera
diberikan dalam 7 hari pertama pasca
keguguran.
▶ AKDR dapat dipasang segera setelah
keguguran trimester kedua apabila tidak
terdapat kasus infeksi.
▶ Kontrasepsi pasca keguguran trimester 1
sama dengan interval
▶ Kntrasepsi keguguran trimester 2 sama
dengan pasca persalinan.
Formulasi dan dosis Pil Kontrasepsi Darurat :
Jumlah tablet yang
Tipe Kontrasepsi Pil Formulasi diminum
Pertama kali 12 jam
kemudian

Pil khusus kondar berisi progestin 1.5 mg LNG 1 0


0.75 mg LNG 2 0
Pil Kombinasi 0.05 mg EE + 0.25 mg LNG 2 2

0.05 mg EE + 0.25 mg LNG 2 2

0.05 mg EE + 0.5 mg 2 2
norgestrel
03 mg EE + 0.15 mg LNG 4 4

0.03 mg EE + 0.125 mg LNG 4 4

0.02 mg EE + 0.1 mg LNG 5 5

Pil khusus kondar berisi Ulipristal 30 mg ulipristal acetat 1 0


PELAYANAN KONTRASEPSI SELAMA MASA
PANDEMI
▶ Akseptor K B sebaiknya tidak mendatangi langsung petugas
kesehatan
▶ Akseptor yang ingin mendatangi petugas kesehatan harus
membuat janji temu terlebih dulu dengan petugas kesehatan
menggunakan mekanisme teleregistrasi
▶ Klien dan keluarga harus menerapkan protokol Kesehatan
pada saat a kan mendatangi tenaga Kesehatan un tuk
mendapatkan pelayanan
▶ Petugas kesehatan yang memberikan pelayanan kontrasepsi
harus menggunakan APD yang sesuai standar, sesuai dengan
jenis layanan yang diberikan.
▶ Pilihan utama adalah metode kontrasepsi jangka panjang
yang reversible.
▶ Pelayanan kontrasepsi selama situasi pandemi haru s
tetap menjaga kualitas dan memenuhi standard operating
procedure (SOP) yang s ud a h ditentukan.

Anda mungkin juga menyukai