Anda di halaman 1dari 20

BAB VIII DAN IX UU 17 TAHUN

2003

PERTANGGUNGJAWA
B A N P E L AK S A NA A N
A PB N
DAN APBD SERTA
KELOMPOK 1:

SA NK S I
Ainul Bahri 22/501875/PEK/28810
Alya Lutfitasari 22/500831/PEK/28656
Ribka Kussoy 22/500695/PEK/28633
Pertanggungjawab
an Pelaksanaan
APBN
Presiden menyampaikan RUU
pertanggungjawaban APBN kepada DPR
berupa LK yang telah diperiksa BPK
paling lambat 6 bulan setelah TA
berakhir
LK setidaknya meliputi LRA, Neraca, LAK, dan CaLK
dilampiri LK perusahaan negara dan badan lainnya
Pertanggungjawaban
Pelaksanaan BUMD
Gubernur/Bupati/Walikota
menyampaikan Raperda
Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD
kepada DPRD berupa LK yg telah
diperiksa BPK selambatnya 6 bulan
setelah TA berakhir
LK setidaknya meliputi LRA, Neraca, LAK, dan CaLK
dilampiri LK perusahaan daerah
Disusun dan disajikan

Bentuk, APBN sesuai SAP yg disusun


komite standar
isi dan independen, ditetapkan
standar dg PP, setelah terlebih
LK dahulu mendapat
APBD pertimbangan BPK
Pe
Pemeriksaan pengelolaan dan
m er i
pertanggungjawaban
ksa
keuangan negara diatur
an
dalam UU Nomor 15 Tahun
2004
Ringkasan UU No. 15 Tahun
2004Lingkup Pemeriksaan
• Pemeriksaan atas pengelolaan dan tanggung Pelaksanaan Pemeriksaan
jawab keuangan negara dilakukan oleh BPK • Pemeriksa berhak :
atau akuntan publik. o meminta dokumen yang berkaitan dengan pelaksanaan
• Pemeriksaan terdiri atas : pemeriksaaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan
 pemeriksaaan keuangan (memuat opini), negara,
o mengakses semua data yang dipandang perlu dalam pelaksanaan
 pemeriksaan kinerja (memuat temuan,
tugas pemeriksaannya,
kesimpulan, dan rekomendasi), dan o melakukan penyegelan tempat penyimpanan uang, barang, dan
 pemeriksaan dengan tujuan tertentu dokumen pengelolaan keuangan negara
(memuat kesimpulan) o meminta keterangan kepada sesorang melalui pemanggilan
o memotret merekam dan/atau mengambil sampel sebagai alat
bantu pemeriksaan.

• Pemeriksa dalam hal ini adalah BPK melakukan pengujian dan penilaian atas pelaksanaan sistem
pengendalian intern pemerintah dan melaksanakan pemeriksaaan investigatif guna mengungkap
adanya indikasi kerugian/ unsur pidana yang dapat dilanjutkan dengan pelaporan kepada instansi
yang berwenang
Lanjutan UU No. 15 Tahun
2004
Hasil Pemeriksaan dan Tindak Lanjut
(terbuka untuk umum kecuali memuat rahasia negara)

LHP dengan
tujuan tertentu

LHP Kinerja
LK
2 bulan DPR & DPD/
Pemerintah BPK LHP Keuangan
DPRD
Pusat/ Daerah
Presiden/gubernur
bupati/walikota
Jawaban / penjelasan tindak lanjut atas - Meminta penjelasan mengenai
rekomendasi LHP wajib disampaikan
oleh pejabat kepada BPK selambat- tindaklanjut LHP
lambatnya 60 hari setelah LHP - Meminta pemeriksaan lanjutan
diiterima pejabat, jika tidak dapat
dikenai sanksi administrative sesuai
ketentuan UU
Lanjutan UU No. 15 Tahun
2004
Pengenaan Ganti Rugi Negara
Ketentuan Pidana
BPK menerbitkan surat keputusan pembebanan
penggantian kerugian negara/daerah kepada
bendahara atas kekurangan kas/ barang yang terjadi Setiap orang yang dengan sengaja : Setiap pemeriksa yang dengan
apabila dalam waktu 14 hari bendahara tidak sengaja :
mengajukan keberatan  tidak menjalankan kewajiban menyerahkan  mempergunakan dokumen yang
dokumen dan/atau menolak memberikan diperoleh dalam pelaksanaan tugas
Menteri/pimpinan keterangan yang diperlukan, pidana penjara 1
lembaga/gubernur/bupati/walikota/direksi pemeriksaan, pidana 3 tahun
tahun 6 bulan dan/atau denda paling banyak
dan/atau denda paling banyak
perusahaan negara dan badan-badan lain yang Rp500.000.000,00
Rp1.000.000.000,00
mengelola keuangan negara melaporkan  mencegah, menghalangi, dan/atau menggagalkan
pelaksanaan pemeriksaan, pidana penjara 1 tahun  menyalahgunakan kewenangannya
penyelesaian kerugian negara/daerah kepada BPK sehubungan dengan kedudukan
6 bulan dan/atau denda paling banyak
selambat-lambatnya 60 (enam puluh) hari setelah Rp500.000.000,00 dan/atau tugas pemeriksaan, pidana
diketahui terjadinya kerugian negara/daerah  menolak pemanggilan yang dilakukan oleh BPK penjara sekurang-kurangnya 1 (satu)
dimaksud tanpa menyampaikan alasan penolakan tahun dan paling lama 5 (lima)
secara tertulis, pidana penjara 1 tahun 6 bulan tahun dan/atau denda paling banyak
dan/atau denda paling banyak Rp500.000.000,00 Rp1.000.000.000,00
 memalsukan atau membuat palsu dokumen  tidak melaporkan temuan
yang diserahkan, pidana penjara 3 tahun dan/atau
pemeriksaan yang mengandung
denda paling banyak Rp1.000.000.000,00
unsur pidana yang diperolehnya,
 tidak memenuhi kewajiban untuk
pidana penjara 1 tahun 6 bulan
menindaklanjuti rekomendasi yang disampaikan
dalam laporan hasil pemeriksaan, pidana dan/atau denda paling banyak
penjara 1 tahun 6 bulan dan/atau denda paling Rp500.000.000,00
banyak Rp500.000.000,00
KETENTUAN PIDANA, SANKSI
ADMINISTRATIF DAN GANTI
RUGI
Menteri/Pimpinan
lembaga/Gubernur/Bupati/Walikota yang
terbukti melakukan penyimpangan kebijakan
yang telah ditetapkan dalam UU APBN/Perda
APBD diancam dengan pidana penjara dan
denda sesuai dengan ketentuan undang-undang
lanjutan...
Pimpinan Unit Organisasi Kementerian
Negara/Lembaga/Satker Perangkat Daerah yang
terbukti melakukan penyimpangan kegiatan
anggaran yang telah ditetapkan dalam UU
APBN/Perda APBD diancam dengan pidana
penjara dan denda sesuai dengan ketentuan UU
lanjutan...

Presiden memberi sanksi administratif


sesuai dengan ketentuan UU kepada
pegawai negeri serta pihak-pihak lain
yang tidak memenuhi kewajibannya
lanjutan...
Setiap pejabat negara dan pegawai
negeri bukan bendahara yang
melanggar hukum atau melalaikan
kewajibannya baik langsung atau
tidak langsung yang merugikan
keuangan negara diwajibkan
mengganti kerugian dimaksud
lanjutan...
Setiap orang yang diberi tugas
menerima, menyimpan, membayar,
dan/atau menyerahkan uang atau surat
berharga atau barang-barang negara
adalah bendahara yang wajib
menyampaikan laporan
pertanggungjawaban kepada BPK
lanjutan...
Setiap bendahara bertanggung jawab
secara pribadi atas kerugian keuangan
negara yang berada dalam
pengurusannya
Ketentuan mengenai penyelesaian
kerugian negara diatur di dalam UU
Nomor 1 Tahun 2004
UU No. 1 Tahun 2004 (Pasal
53)fungsional atas pengelolaan uang yang menjadi tanggung jawabnya kepada Kuasa
(1) Bendahara Penerimaan/Bendahara Pengeluaran bertanggung jawab secara

Bendahara Umum Negara/Bendahara Umum Daerah.


(2) Kuasa Bendahara Umum Negara bertanggung jawab kepada Menteri Keuangan
selaku Bendahara Umum Negara dari segi hak dan ketaatan kepada peraturan atas
pelaksanaan penerimaan dan pengeluaran yang dilakukannya.
(3) Bendahara Umum Negara bertanggung jawab kepada Presiden dari segi hak dan
ketaatan kepada peraturan atas pelaksanaan penerimaan dan pengeluaran yang
dilakukannya.
(4) Bendahara Umum Daerah bertanggung jawab kepada gubernur/bupati/walikota
dari segi hak dan ketaatan kepada peraturan atas pelaksanaan penerimaan dan
pengeluaran yang dilakukannya.
UU No. 1 Tahun 2004 (Pasal
54)
(1) Pengguna Anggaran bertanggung jawab secara formal dan material
kepada Presiden/Gubernur/Bupati/ Walikota atas pelaksanaan
kebijakan anggaran yang berada dalam penguasaannya.
(2) Kuasa Pengguna Anggaran bertanggung jawab secara formal dan
material kepada Pengguna Anggaran atas pelaksanaan kegiatan
yang berada dalam penguasaannya.
UU No. 1 Tahun 2004 (Pasal
55)
 Menteri Keuangan selaku pengelola fiskal menyusun Laporan Keuangan
Pemerintah Pusat untuk disampaikan kepada Presiden dalam rangka memenuhi
pertanggungjawaban pelaksanaan APBN, disampaikan Presiden kepada BPK
paling lambat 3 bulan setelah tahun anggaran berakhir
 Menteri/pimpinan lembaga selaku Pengguna Anggaran/Barang menyusun dan
menyampaikan aporan keuangan yang meliputi LRA, Neraca dan CaLK
dilampiri laporan keuangan BLU pada K/L masing-masing, disampaikan
kepada Menteri Keuangan maks. 2 bulan setelah tahun anggaran berakhir
 Menteri Keuangan selaku Bendahara Umum Negara menyusun Laporan Arus Kas
Pemerintah Pusat
 Menteri Keuangan selaku wakil Pemerintah Pusat dalam kepemilikan kekayaan
negara yang dipisahkan menyusun ikhtisar laporan keuangan perusahaan negara.
 Ketentuan lebih lanjut diatur dengan peraturan pemerintah (PP No. 8 Tahun 2006)
UU No. 1 Tahun 2004 (Pasal
 Kepala Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah selaku Pejabat Pengelola Keuangan
56)
Daerah menyusun laporan keuangan Pemda untuk disampaikan kepada
gubernur/bupati/walikota dalam rangka memenuhi pertanggungjawaban pelaksanaan
APBD, disampaikan gubernur/bupati/walikota kepada BPK paling lambat 3 bulan
setelah tahun anggaran berakhir.
 Kepala satuan SKPD selaku Pengguna Anggaran/Barang menyusun dan menyampaikan
laporan keuangan yang meliputi LRA, Neraca dan CaLK, disampaikan ke kepala satuan
kerja pengelola keuangan daerah maks. 2 bulan setelah tahun anggaran berakhir
 Kepala Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah selaku Bendahara Umum Daerah
menyusun Laporan Arus Kas Pemerintah Daerah
 Gubernur/bupati/walikota selaku wakil pemerintah daerah dalam kepemilikan kekayaan
daerah yang dipisahkan menyusun ikhtisar laporan keuangan perusahaan daerah
UU No. 1 Tahun 2004 (Pasal
58)
(1) Dalam rangka meningkatkan kinerja, transparansi, dan akuntabilitas
pengelolaan keuangan negara, Presiden selaku Kepala Pemerintahan
mengatur dan menyelenggarakan sistem pengendalian intern di
lingkungan pemerintahan secara menyeluruh.
(2) Sistem pengendalian intern sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
ditetapkan dengan peraturan pemerintah (PP 60 Tahun 2008)
Thank You!

Anda mungkin juga menyukai