09 - Starting Motor Induksi
09 - Starting Motor Induksi
Hasan SUrya
( n s - n).p n s - n n s .p
f2 = 120
n
120
s
= s.f
• Weiten by :Hasan Surya
Slip
1 0
kecepatan
Braking Motoring Generating
mode mode mode
• Weiten by :Hasan Surya
Name Plate
• Rating dari motor ditunjukkan pada name plate yang terdapat pada bodi motor.
• Name Plate dari sebuah motor menyediakan informasi penting yang dibutuhkan
untuk memilih dan menggunakannya.
PENDAHULUAN
• Pada saat starting, slip motor sama dengan
satu, sehingga resistansi rotor menjadi
r1 x 1 +x 2 ' r2'
sangat rendah, dengan mengacu pada Is
gambar 6, nilai tahanan rotor dapat dilihat
sebesar
1
r2, ( 1) s 1 0
s
• Dengan nilai tersebut, tahanan rotor menjadi hubung singkat,
oleh karena itu pada saat starting motor akan dialiri arus
yang sangat besar, dapat mencapai 5 atau 6 kali arus beban
penuh.
• Arus yang sangat besar ini dapat menimbulkan goncangan
tegangan yang dapat mengganggu sistem jaringan distribusi.
• Writen by : Hasan Surya, Ir. MT.
Metode Starting
• Untuk mencegah agar arus starting tidak terlalu
besar maka pada saat starting dilakukan
pengasutan.
• Ada beberapa metode pengasutan yang diijinkan
sesuai dengan tabel dibawah ini.
Torka Motor
r1 x 1 +x 2 ' r2'
Is
3 2 ,
Ts .I s .r2
s
3 2 ,
TorkaBeban Penuh : T fl .I fl .r2 / s f l
Bila slip pada beban penuh s
antara (2 – 8) %, perbandingan
torka starting dan torka beban
penuh adalah 2
Ts I s
.s f l
Tf l I fl
• Writen by : Hasan Surya, Ir. MT.
Simulasi
Motor kondisi 1 (beban 30%)