Anda di halaman 1dari 20

Starting Motor Induksi

Hasan SUrya

TRAINING, CONSULTING & ENGINEERING SERVICES


• Weiten by :Hasan Surya

Konstruksi Mesin Induksi


• Secara Umummesin induksi terdiri
dari rotor, stator dan badan penutup.
• Stator adalah bagian yang tetap yang
digunakan untuk menempatkan
jangkar, kumparan
• Rotor adalah bagian yang berputar
yang terdiri dari batang-batang
konduktor
• Penutup berfungsi sebagai rumah
stator dan digunakan untuk
menempatkan terminal-terminal serta
name-plate
• Weiten by :Hasan Surya

Model Motor Induksi


r1 x1 r2 s.x 2
I1 I2'
Im + +
s.E I2
E1
2

( n s - n).p  n s - n  n s .p 
f2 = 120
 
n

120

 s  

= s.f
• Weiten by :Hasan Surya

Prinsip Operasi Motor Induksi


• Rugi-rugi pada stator juga
dapat dinyatakan dalam
rangkaian ekivalen, yaitu
I1 I2 ' r1+r2' x 1+x 2'
dengan menempatkan ri paralel
dengan xm. Dan karena rugi-
xm ri r 2'(1/s - 1)
rugi stator tidak dipengaruhi
oleh perubahan arus rotor,
maka penggambarannya dapat
diletakkan di depan
• Weiten by :Hasan Surya

Karakteristik Motor Induksi


s.E1
I2’ =
r2,  j.sx
,
2
T max
3.(sE 2 ,
1) .(
r2/s)
PG
PG = T=
,2
r2 (sx 2)
2
 s
Torka start

Slip
1 0
kecepatan
Braking Motoring Generating
mode mode mode
• Weiten by :Hasan Surya

Name Plate
• Rating dari motor ditunjukkan pada name plate yang terdapat pada bodi motor.
• Name Plate dari sebuah motor menyediakan informasi penting yang dibutuhkan
untuk memilih dan menggunakannya.
PENDAHULUAN
• Pada saat starting, slip motor sama dengan
satu, sehingga resistansi rotor menjadi
r1 x 1 +x 2 ' r2'
sangat rendah, dengan mengacu pada Is
gambar 6, nilai tahanan rotor dapat dilihat
sebesar

1
r2, (  1) s 1  0
s
• Dengan nilai tersebut, tahanan rotor menjadi hubung singkat,
oleh karena itu pada saat starting motor akan dialiri arus
yang sangat besar, dapat mencapai 5 atau 6 kali arus beban
penuh.
• Arus yang sangat besar ini dapat menimbulkan goncangan
tegangan yang dapat mengganggu sistem jaringan distribusi.
• Writen by : Hasan Surya, Ir. MT.
Metode Starting
• Untuk mencegah agar arus starting tidak terlalu
besar maka pada saat starting dilakukan
pengasutan.
• Ada beberapa metode pengasutan yang diijinkan
sesuai dengan tabel dibawah ini.
Torka Motor
r1 x 1 +x 2 ' r2'
Is
3 2 ,
Ts  .I s .r2
s

Arus Beban Penuh :Ifl  I’2fl

3 2 ,
TorkaBeban Penuh : T fl  .I fl .r2 / s f l
Bila slip pada beban penuh s
antara (2 – 8) %, perbandingan
torka starting dan torka beban
penuh adalah 2
Ts  I s 
   .s f l
Tf l  I fl 
• Writen by : Hasan Surya, Ir. MT.
Simulasi
 Motor kondisi 1 (beban 30%)

Motor kondisi 2 (beban 80 %)


Simulasi

• Writen by : Hasan Surya, Ir. MT.


Simulasi
Pemilihan Metode Starting Motor
(Direct On Line)
1. Direct Starting (Direct On Line).
• Bila motor rotor sangkar arus start Is = Isc = V/Zsc.
Misalnya :Isc = 5.Ifl dan sfl = 0,04, maka
• Ts/Tfl = (5)2 x 0,04 =1.
• Ini berarti bahwa ketika arus start besarnya 5 kali arus
beban penuh, torka starting masih sama dengan torka
beban penuh. Dengan arus start yang demikian besar,
motor akan berakselerasi dan mencapai kecepatan normal
dengan cepat.

• Writen by : Hasan Surya, Ir. MT.


Pemilihan Metode Starting Motor
• Starting dengan Impedansi Stator.
• Dengan menghubungkan resistor atau induktor pada
rangkaian stator, akan mengurangi tegangan stator xV dari
tegangan nominal V. dengan demikian arus start mula-
mula adalah Is = x Isc., sehingga
• Ts/Tfl = x2(Is/Isc)2.sfl
• Dengan demikian, bila arus start direduksi sebesar x kali
maka torka start akan turun sebesar kuadrat x.
Pemilihan Metode Starting Motor
(Autotransformator)
• Untuk mereduksi tegangan
starting dilakukan dengan
menghubungkan autotrafo tiga fasa I s(line) = x 2.I sc
Stator
dalam hubungan bintang seperti xV
I s(motor) = x.I
gambar disamping V sc Rotor

• Arus yang ditarik dari suplai sama


dengan Is (line) = x(xIsc) = x2.Isc.
• Torka starting berkurang sebesar
kuadrat x.

• Writen by : Hasan Surya, Ir. MT.


Pemilihan Metode Starting Motor
(Autotransformator)
• Tipikalnya auto Transformator
memiliki tap 50, 65 dan 80 %
Pemilihan Metode Starting Motor
(Autotransformator)
• Sequence of Operations
• Kontak1S menutup, auto trafo terhubung Bintang
• Kontak 2S menutup, Tegangan pada motor direduksi pada tap
yang dipilih (65% in example) dan motor berakselerasi
• Beberapa saat kemudian kontak 1S membuka, Titik bintang
lepas dan motor terhubung seri dengan autotrafo
• Kontak R motor terhubung langsung ke suply.
• Kontak 2S membuka, autotrafo lepas dari suply
• Kelebihan starting dengan autotransformator adalah
startingnya lebih halus dan akselerasi yang tinggi dapat
diperoleh sampai mencapai tegangan nominal.

• Writen by : Hasan Surya, Ir. MT.


Pemilihan Metode Starting Motor
(Y/D)
• Starting Star/Delta
– Starting Star-Delta adalah
metode starting dua tingkat I s(star) I s(delta)

dari motor induksi.


V/ 3 Z sc
V
Z sc

– pada saat starting motor


dihubungkan star
– Motor akan beroperasi pada
rating nominal dengan
hubungan delta,
– Diagram skematik hubungan
star-Delta ditunjukkan pada
gamba

• Writen by : Hasan Surya, Ir. MT.


Pemilihan Metode Starting Motor
• Dengan starting Delta :
– Arus starting/fasa Isc = V/Zsc
– Arus starting – line, Is = 3.Isc.
• Dengan starting Star :
– Arus starting – line, Is = V/3.Zsc.= 1/3(Isc).
– Is(star)/Is(delta) = 1/3.
• Dengan demikian Ts/Tfl = 1/3(Isc/Ifl)2.sfl.
Metode Starting Motor Induksi rotor
Lilit
• Pada motor induksi rotor lilit,
disisipkan suatu tahanan luar pada
rangkaian slipring.
• Saat motor mulai berputar dan Is x 2' r 2'
kecepatannya naik, resistansi ini
secara bertahap dikurangi. s=1
V r ext
• Arus starting dibatasi hingga arus
beban nominal motor.
• Akibat dari penambahan reistansi
pada rangkaian rotor akan menggeser
karakteristik torka-kecepatan dari
motor, sehingga titik dimana torka
maksimum terjadi juga akan
menggeser.
• Writen by : Hasan Surya, Ir. MT.

Anda mungkin juga menyukai