Boiler Sawit Atmindo
Boiler Sawit Atmindo
By:
1
A. Umum
Instruksi-instruksi pengoperasian berikut ini adalah suatu pembelajaran yang perlu
diperhatikan dalam mengoperasikan boiler.
Buku ini belum lengkap hanya berupa tindakan-tindakan pencegahan, instruksi-
instruksi pengoperasian yang diperlukan atas instalasi boiler tersebut saja. Akan tetapi,
boiler harus dioperasikan oleh operator yang dilatih secara khusus.
Instruksi-instruksi ini bukanlah sebagai penganti latihan yang diperlukan secara
mutlak atas personil pengoperasian.Lebih dari itu, kami menunjuk pada peraturan-
.peraturan, instansi-instansi lokal, yang mana harus pula dipatuhi.
Jika ada kegagalan-kegagalan yang timbul pada boiler harus diberitahukan kepada
kepala regu jaga dan sekaligus kepada manager pabrik, disamping itu kegagalan yang
timbul pada boiler harus pula dicatat kedalam buku laporan.
1. Petugas pada boiler bertanggung jawab akan pengoperasiannya, mengawasi dan
memelihara instalasi boiler maupun mengadakan catatan harian mengenai
pengoperasiaannya.
2. Petugas boiler harus dapat mendemonstrasikan pengetahuannya yang diperlukan
untuk pengoperasian boiler.
3. Petugas boiler tidak boleh mengizinkan/memperkenankan orang-orang yang tidak
berkepentingan memasuki areal boiler.
4. Petugas boiler hanya dapat meninggalkan boiler dalam keadaan beroperasi, setelah
diadakan serah terima sebagai mana mestinya.
5. Instalasi boiler harus bersih. Barang-barang yang tidak diperlukan untuk
pengoperasian, pengawasan dan pemeliharaan boiler tidak harus disimpan dalam
areal boiler.
6. Alat-alat keselamatan dan jalan untuk keadaan darurat harus cukup penerangan.
B. Penjelasan Boiler.
Boiler adalah suatu bejana tertutup yang dipanaskan dengan tujuan untuk merubah
air menjadi air panas atau uap (hot water atau steam). Boiler ini adalah Boiler yang
dilengkapi dengan ruang pembakaran dan "Penyebar bahan bakar". Bahan Bakar yang
digunakan adalah sisa-sisa proses pengolahan kelapa sawit.Boiler ini terdiri dari drum
atas, drum bawah, header, pipa-pipa dinding boiler, pipa-pipa pembangkit uap.
B1. Pengapian
1. Melalui tiga "Pemasuk bahan bakar" atau fuel screw feeder, bahan bakar
disebarkan pada permukaan ruang pembakaran, dimana bahan bakar itu terbakar
2. Pembakaran sempurna dihasilkan bila terjadi keseimbangan antara panas (heat),
jumlah oksigen (O2), dan bahan bakar (fuel).
3. Pembakaran berlangsung didalam ruang dapur, dan pembakaran sudah harus
berakhir sebelum aliran gas panas memasuki lintasan pass-II
4. Dalam lintasan pass-II terdapat pipa-pipa pembangkit uap dimana permukaannya
dipanasi oleh gas panas.
5. Gas panas yang melintasi pass-II, akan menyerahkan panas pada permukaan pipa-
pipa yang terdapat pada pass-III.
6. selanjutnya kandungan abu yang terbawa oleh gas panas akan dipisahkan pada
"Dust collector", yang mana gas bersih melintas melalui IDF kemudian diteruskan
ke cerobong asap.
2
B2. Abu
Abu sisa pembakaran dapat dikeluarkan melalui :
Penampung abu yang terletak dibawah himpunan pipa-pipa pembangkit uap (ash
hopper). Dibuang pada saat sebelum boiler dioperasikan
3
Guna memelihara agar permukaan pipa-pipa pemanas senantiasa bersih, boiler
dilengkapi dengan 5 soot blower.
Boiler ini dapat diperiksa dari semua sisi melalui pintu inspeksi yang terdapat
pada aliran gas panas.
B3. Air
Dari tangki air umpan boiler / deaerator, air umpan dipompakan melalui "boiler
feed pump" kedalam boiler melalui saluran pipa. Kemudian air yang masuk kedalam
drum, melalui nozel-nozel yang terdapat didalam drum atas.
4
B5. Udara
Udara untuk pembakaran dimasukkan melalui 3 sistim, yaitu :
a. Udara pembawa/distribusi bahan bakar.
c. Udara sekunder melalui nozel-nozel pada dinding belakang dan depan dari ruang
dapur.
Kebutuhan udara untuk pembakaran dapat diatur oleh suatu tingkap pengatur aliran
udara atau "damper" yang terdapat pada saluran udara total. Penambahan udara sekunder,
dan udara pembawa bahan bakar adalah dalam jumlah tetap.
Dengan melalui fan, aliran udara sekunder dengan tekanan mencapai ±30 mbar
masuk melalui saluran udara yang dilengkapi dengan suatu tingkap pengatur (damper)
yang ditempatkan sebelum nozel, udara sekunder masuk kedalam ruang dapur dengan
kecepatan tinggi menimbulkan pergolakan sehingga terjadi pengadukan bahan bakar.
5
B6. Pengaturan Permukaan Air
Alat “Pengatur tinggi permukaan air” atau Water Level Controler sangat penting
untuk tujuan keamanan pada boiler. Level minimum dari permukaan air harus
dihindarkan, hal ini penting untuk mencegah terjadinya pemanasan lebih dari "permukaan
yang dipanaskan" atau heating surface dari boiler.
Pada saat pemukaan air mencapai posisi terendah (Level minimum), secara
otomatis semua peralatan pengapian terhenti.
6
B9. Kontrol Air Umpan
Guna mengatur tinggi permukaan air boiler, suatu valve control (modulating control
valve) yang digerakkan secara mekanis ditempatkan pada pipa pemasukan air boiler
untuk mengatur tinggi air di boiler.
7
B13. Temperature Indicator
Boiler dilengkapi dengan 4 pcs temperature indicator yang terpasang pada:
a) 1 pcs pada sat outlet.
b) 1 pcs pada flue gas after boiler.
c) 1 pcs pada Before modulating control valve.
d) 1 pcs pada after dust collector
8
D. PENGOPERASIAN BOILER
1. Pastikan ketersediaan power pada panel boiler
380 V
3. Tekan tombol AVR dan tombol pada UPS sampai lampu hijau menyala
Tombol on/off
Apabila alarm berbunyi tekan tombol RESET untuk menghentikan bunyi alarm.
Tombol Reset
9
4. Posisikan MCB controllers pada posisi ON
5. Tekan tombol Start Air Compressor dan pastikan sudah ada pressure 5 kg/cm²
Tombol On/Off
7. Posisikan slector switch kearah manual untuk membuka sliding Gate bahan bakar
10
8. Setelah bahan bakar mencukupi stop Carrier air fan dan Fuel screw feeder serta
posisikan sliding gate pada posisi “ 0 ” , selanjutnya lakukan pemanasan awal,
start pengapian dengan solar/minyak tanpa ada blower yang dioperasikan.
9. Boiler full operation, setelah api menyala hal yang dilakukan :
1. Tutup pintu ruang dapur
11
PV display
Data display
Symbol display
Navigation indicator
Display
Parameter
Tombol on/off
12
5. Setelah blower berputar buka damper IDF secara perlahan melalui
controller ( furnace Draft control ) sambil melihat penunjukkan nilai amper
motor dan bukaan damper ± 40 %, penunjukan pada pressure indicator
After Dust Collector mencapai ± -8 s/d -18 mbar dan penunjukkan
pressure indicator Furnace mencapai ± -2 s/d -2.5 mbar.
PV display
Navigation indicator
Display
Parameter
13
7. Tekan tombol Start Total Air Fan.
Tombol on/off
14
11. Tekan tombol start Carrier Air Fan dan tombol start Fuel Screw Feeder
15
Alarm Controller
Proses Value (Nilai Proses)
Tampilan Posisi MV
(O=Open; C=Close)
Tombol
Merubah
Tombol Pengubah Halaman
Posisi MV
Tombol Mempercepat
Perubahan Posisi MV
16
5. Tekan tombol Start Boiler Feed Pump no.1 atau no.2 ( salah satu ).
17
10. Buka continuous blowdown valve .
Continuous blowdown
Valve continuous
Note : Pada saat penaikan tekanan kalau kondisi air pada level indicator (gelas
penduga dan YS1700) tinggi maka lakukan pengurangan air dengan
membuka valve lower drum drain /drum bawah disertai dengan rapid active
blowdown valve dan jangan lupa untuk menutup kembali apabila kondisi air
sudah normal.
18
7. Perhatikan penumpukan abu di penampungan .
8. Perhatikan penumpukan bahan bakar di furnace/ruang dapur
9. Perhatikan panel listrik (amper meter dan mimic diagram)
10. Perhatikan semua alat ukur yang bergerak/bekerja
11. Pengisian jurnal operational boiler
Blowdown vessel
15. Posisikan water level indikator ±90 % ( Mode Manual )
16. Pastikan modulating valve dalam keadaan tertutup.
17. Tekan tombol stop boiler feed pump.
18. Tekan tombol stop Double damper
19. Tekan tombol stop air compressor
20. kosongkan angin di tabung dengan membuka valve di bawah tabung kemudian
tutup kembali.
19
Valve dibawah tabung
21. Tekan tombol on/off pada UPS dan AVR untuk mematikan
22. Posisikan breaker ke posisi OFF.
H. PEMBERHENTIAN DARURAT
1. Akibat mati listrik lama
1. Tutup Main Steam Valve.
2. Tutup valve continous blowdown apabila dalam keadaan terbuka.
3. Tutup supply bahan bakar.
4. Jangan dibuka drain dan venting.
5. Tunggu sampai listrik hidup lagi.
6. Apabila listrik sudah menyala, perhatikan level air pada gelas penduga dan
YS1700, yang mana kalau mengalami penurunan lakukan pengisian air
sampai level normal dan boiler siap untuk di operasikan kembali.
2. Akibat level air turun terus menerus
1. Matikan suply bahan bakar
2. Tutup Main Steam Valve
3. Matikan setiap Fan
4. Periksa valve blow-down pada lower drum dan kedua unit header apakah
ada yang terbuka
5. Periksa temperature air umpan (temperatur air diatas 105°c akan terjadi
vacum pada Feed Water Pump)
6. Periksa air pada feed water tank
7. Apabila telah didapat sebab-sebabnya dan perhatikan level air pada gelas
penduga dan YS1700, yang mana kalau mengalami penurunan lakukan
pengisian air sampai level normal dan boiler siap untuk di operasikan
kembali.
3. Akibat kekurangan air pada boiler
Apabila air didalam water level indicator kosong sehingga tidak diketahui
sampai dimana titik terendah air didalam boiler, sedang boiler full operation hal
hal yang harus dilakukan :
1. Tutup suply bahan bakar.
2. Menutup main steam valve dan semua kerangan/valve supply uap.
3. Keluarkan sisa pembakaran dari furnace/ruang dapur.
4. Tutup semua damper.
5. Tutup valve suplay air ke boiler
6. Biarkan boiler dingin secara alami.
Note : Jangan pernah untuk memasukkan/memompa air keboiler sebelum boiler
dingin atau nol pressure dan tercapai suhu ruangan.
Hal ini dilakukan untuk menghindari terjadinya kerusakkan pada upper
drum dan pipa-pipa diboiler yang disebabkan oleh perbedaan temperature
antara temperature air umpan yang masuk dengan temperature yang ada
dalam boiler.
20
I. Waktu mengalami kegagalan
Dalam menemui kegagalan,tugas yang terpenting dari pada personil pengoperasi
adalah memastikan penyelamatan instalasi dan menghindari kerusakan –
kerusakan.Dalam hal kegagalan/problem suatu sistem, saluran uap/main steam valve ke
Turbin harus segera ditutup, dan perhatikan suhu serta tekanan uap.
Jika kegagalan terjadi antara lain :
a. Jika adanya kegagalan oleh karena alasan-alasan lain, seperti pipa retak atau pipa
bocor, maka tindakan-tindakan berikut harus diambil :
- Tutup supply bahan bakar.
- Matikan semua fan.
- Lakukan sirkulasi air.
- Turunkan tekanan boiler hingga 0 bar.
- Keluarkan sisa pembakaran dari furnace/ruang dapur.
- Lakukan pemeriksaan dimana terjadi kebocoran pipa.
b. Jika adanya kegagalan oleh karena feed water control (modulating valve)
mengalami gangguan hubungan dapat diputuskan, pengisian air selanjutnya
melalui control valve manual (by-pass) yang dilakukan secara manual.
by-pass valve
J. BOILER SAFETY
1. Safety valve
21
Safety valve
Pada upper drum dipasang water level limitter yang berfungsi sebagai
pengaman bilamana level pada posisi low low level yaitu 30% di water level
indikator maka secara otomatis semua fan akan stop, ditandai dengan lampu
menyala berwarna merah pada mimic diagram dan alarm berbunyi
mobray
Pada pipa sesudah deaerator atau sebelum boiler feed pump dipasang flow
switch yang berfungsi sebagai pengaman bilamana air didalam pipa sesudah
deaerator tidak terisi air maka boiler feed pump secara otomatis mati atau tidak
dapat dioperasikan , ditandai dengan lampu EMPTY menyala pada boiler mimic
diagram.
22
3. IDF Limit Switch
Pada damper IDF dipasang limit switch yang berfungsi sebagai pengaman
bilamana damper IDF tidak dalam keadaan tertutup/close maka Induced Draft
Fan tidak akan bisa start.
23