RASULULLAH
SAW PADA AL
QUR’AN
AM YUSUF
Rasulullah SAW & Al Qur’an
Dari Ibnu Abbas ra, ia berkata: “Adalah Rasulullah orang yang sangat
dermawan. Dan beliau menjadi lebih dermawan lagi di bulan Ramadhan ketika
ia berjumpa dengan Jibril . Malaikat Jibril selalu mendatangai Rasulullah
di setiap malam bulan Ramadhan untuk mengajarkan dan mengulang kaji Al
Qur’an. Dan Rasulullah ketika didatangai Jibril lebih banyak perbuatann
baiknya dari pada angin yang bertiup”. (Riwayat Muttafaq ‘Alaih).
Surat-surat pilihan
Rasulullah SAW memiliki bacaan
khusus dari Al Qur’an (surat-surat
pilihan). Beliau biasa membacanya
dalam moment-moment khusus
(seperti Idul fitri, Idul Adha, Sholat
jum’at) dan juga dalam beberapa
sholat fardhu. Beliau juga memiliki
wirid Al Qur’an (pagi dan sore hari)
dan Ketika menjelang tidur.
Rasulullah SAW berdakwah dengan Al
Qur’an
Al Qur’an menjadi bekal utama Baginda dalam
berdakwah. Apabila beliau menghadapi ujian yang
berat maka beliau akan sholat atau meminta
sahabatnya untuk membacakan Al Qur’an.
Dan dalam dakwahnya, beliau sering menjadikan Al
Qur’an sebagai muatan utama. Beliau sering
membacakan ayat/surat Al Qur’an kepada orang-orang
kafir Quraisy yang banyak menentang dakwah baginda.
BAGAIMANA
KITA
MENCINTAI AL
QUR’AN?
واجبنا نحو القرآن
1. Beriman
kepada Al Qur’an
Bahwa ia adalah kalamullah (firman
Allah SWT) yang tidak ada keraguan
dan kebatilan di dalamnya. Ia adalah
petunjuk bagi orang beriman.
Meyakini bahwa setiap syariatnya
adalah kebenaran mutlak yang harus
diamalkan.
Tidak menolak dan tidak meragukan
sediktpun kebenaran Al Qur’an.
2. Konsisten (istiqomah) untuk membaca Al
Qur’an setiap hari.
Jika kita belum mahir membaca Al Qur’an, maka kewajiban kita untuk
belajar membacanya dengan baik (bertajwid).
Jika kita sudah mahir membaca Al Qur’an, maka usahakan untuk
konsisten membacanya dan mengkhtamkannya minimal 1 bulan sekali.
ِ رسول
َي ُق ْو ُل، اهلل َ ت ُ َس ِم ْع: الَ َ ق، ُض َي اهللُ َع ْنه ِ عن َأبي ُأمامةَ ر
ِ ِ ِ ِ َ ََ
)) ص َحابِه ِ
ْ (( ا ْق َرُؤوا ال ُق ْرآ َن ؛ فَإنَّهُ يَأتي َي ْوَم القيَ َامة َشفيعاً َأل:
رواه مسلم
Dari Abu Umamah ra, ia berkata : Aku mendengar Rasulullah
bersabda : "Bacalah Al Qur'an, kerana sesungguhnya ia akan
datang pada hari Kiamat memberikan syafaat (pertolongan)
kepada para pemiliknya (orang yang dekat dengan Al Qur'an)".
(Riwayat Muslim)
3. Memahami kandungan Al Qur’an (tafsir).
Memahami Al Qur’an adalah cara paling utama agar
kita mengetahui “Pesan” Allah SWT untuk kemudian
kita mengamalkannya. Tanpa memahami Al Qur’an,
sangat sulit seseorang dapat menjadikan Al Qur’an
sebagai pedoman hidup.
Bagaimana memahami Al Qur’an?. Bertahap. Mulai
dengan rajin membaca terjemah, Al Qur’an perkata
hingga mulai membaca dan mempelajari kitab tafsir
yang ringkas.
Namun jelas, untuk bisa memahami Al Qur’an dengan
benar diperlukan seorang pembimbing (guru) yang
kompeten agar kita tidak salah dalam memahaminya.
4. Menghafal Al Qur’an
Hukum menghafal Al Qur’an (seluruhnya) adalah
fardhu kifayah.
Namun jika seseorang tidak menghafal Al Qur’an,
padahal ia mampu secara fisik, waktu, kemampuan
akal, maka ia sungguh kehilangan kemulian yang sangat
besar.
Sangat banyak dalil-dalil yang menyebutkan keutamaan
bagi mereka yang menghafal Al Qur’an. Cukuplah Al
Qur’an akan menjadi penolongnya di akhirat (syafaat)
dan akan mengantarkannya ke derajat paling tinggi di
syurga.
ِ إن الَّ ِذي لَْيس في جوفِ ِه َشيء ِمن ال ُقر
آن َّ (( : ال رسول اهلل
َ َ ق: ال
َ َ ق، عباس رضي اهلل عنهما ٍ عن ابن
ْ َ ٌْ َْ َ
)) (( حديث حسن صحيح: وقال، ب )) رواه الترمذي ِ َكالب ْي
ِ ت ال َخ ِر َ
Dari Ibnu Abbas ra, ia berkata : Rasulullah bersabda : " Sesungguhnya seseorang
yang dalam dadanya tidak ada sedikit pun Al Qur'an, maka ia bagaikan rumah
yang rosak". (Riwayat Tirmidzi, dan ia berkata : Hadits Hasan Shahih)
ِ ب الْ ُقر ِ ِال ل ِ عن عبد
َ ا ْق َرْأ َو ْارتَ ِق َوَرتِّ ْل َك َما ُك ْن: آن
ت ْ ِ صاح َ ُ (( ُي َق: قَ َال النبي
ِّ عن،اهلل بن عمرو بن العاص رضي اهلل عنهما
ِ ك ِع ْن َد
. )) (( حديث حسن صحيح: وقال، آخ ِر آية َت ْق َرُؤ َها )) رواه َأبُو داود والترمذي َّ َ ف، الد ْنيَا
َ َإن َم ْن ِزلَت ُّ ُت َرتِّ ُل في
Dari Abdullah bin Amr bin Ash ra, dari Nabi ia bersabda : " Akan di katakan
kepada Shohibul Qur'an (orang yang banyak berinteraksi dengan Al Qur'an) :
Bacalah, naiklah dan bacalah dengan tartil sebagaimana engkau membacanya
semasa di dunia, sesungguhnya tempatmu (di surga) berada di akhir ayat yang
engkau baca". (Riwayat Abu Daud dan Tirmidzi. Imam Tirmidzi berkata : hadits
hasan shahih)
5. Mentadabburi (menghayati) Al Qur’an
Apa perbedaan memahami Al Qur’an dan mentadabburinya?
Memahami Al Qur’an banyak dilakukan oleh akal/pikiran dan sering
disebut dengan TAFSIR. Yaitu memahami: tafsir al qur’an bil qur’an, tafsir
al qur’an bil hadits, tafsir al qur’an berdasarkan pendapat para sahabat
dan sebagainya.
Sementara Tadabbur adalah proses lanjutan dari tafsir dan banyak
dilakukan oleh hati, yaitu upaya untuk meresapi, menghayati dan
menjadikan Al Qur’an seolah-olah diturunkan kepada kita. Apabila
seseorang menangis Ketika membaca atau dibacakan Al Qur’an, maka
itu adalah buah dari tadabbur.
ِ َك ُمبَ َار ٌك لِيَ َّد َّبروا آيَاتِِه َولِيَتَ َذ َّكر ُأولُو اَأْللْب
اب َ ي
ْ ل
َ ِإ اه
ُ ْن
َ لز ن
ْ
َ ٌَأ ابَِك
ت
َ ُ
"Inilah Kitab yang Kami turunkan kepadamu dengan keberkatan,
untuk mereka perhatikan ayat-ayatnya, dan agar orang yang
berakal mengambil iktibar " (Saad 38: 29)
6. Berusaha
mengamalkan Al Qur’an
Tujuan diturunkan Al Qur’an adalah untuk
dijadikan sebagai mihajul hayat (pedoman
hidup). Dan ini baru bisa terealisasi apabila Al
Qur’an bukan sekedar dibaca, namun berupaya
untuk diamalkan, baik dalam skala pribadi,
keluarga, bermasyarakat dan bernegara.
ࣖ لََق ْد اَْن َزلْنَٓا اِلَْي ُك ْم كِتٰبًا فِ ْي ِه ِذ ْك ُرُك ْ ۗم اَفَاَل َت ْع ِقلُ ْو َن
Sungguh, telah Kami turunkan kepadamu
sebuah Kitab (Al-Qur'an) yang di dalamnya
terdapat peringatan bagimu. Maka apakah
kamu tidak mengerti? (QS. Al Anbiya, ayat 10)
7. Mengajarkan
Al Qur’an
Bagi kita yang sudah memiliki kemampuan Al Qur’an (baik
membaca atau memahami), maka ada kewajiban untuk
mengajarkannya Kembali kepada kaum Muslimin. Sebagaimana
kita mendapatkan ilmu Al Qur’an atas wasilah jasa para ulama.
Juga agar kita meraih kemulian yang sempurna dengan Al
Qur’an:
: ال رسول اهلل
َ َ ق: ال
َ َ ق، - رضي اهلل عنه- عن عثمان بن عفان
. (( َخ ْي ُرُك ْم َم ْن َت َعلَّ َم الْ ُق ْرآ َن َو َعلَّ َمهُ )) رواه البخاري
Dari Utsman bin Affan ra, ia berkata : Bersabda Rasulullah :
“Sebaik-baik kamu adalah yang mempelajari Al Qur'an dan
mengajarkannya". (Riwayat Bukhari)