Anda di halaman 1dari 16

Theory of Narratology

FOTO/VIDEO

Wawat Rahwati, M. Hum

FAKULTAS BAHASA DAN SASTRA  


PROGRAM STUDI SASTRA JEPANG
Apa itu Naratologi
(Narratology)
?

Sekumpulan teori naratif (theory of narrative), teks


Naratif (narrative text), Citra (image), tontonan
(spectacles), peristiwa (event), artefak budaya (artefacts
of culture) yang menceritakan sebuah cerita.
 Teori naratif: merujuk
Fungsi teori pada studi naratif
naratif sebagai genre
? (Fuldernik, 2009)

Membantu memahami, menganalisis, dan mengevaluasi


naratif. Naratologi memberikan wawasan mengenai
berbagai jenis teks yang dibuat untuk berbagai tujuan

FAKULTAS BAHASA DAN SASTRA


PROGRAM STUDI SASTRA JEPANG
Korpus (data) teks naratif

 Novel
 Short stories
 Fairly tales (dongeng)
 Artikel surat kabar
 Comics
Comics termasuk teks naratif berdasarkan pada konsep teks secara umum
(the concept text boardly).
teks tidak harus selalu berbentuk teks linguistik. Dalam komik, teks bersifat
non linguistik, seperti sistem, yaitu visual image (citra visual) digunakan

FAKULTAS BAHASA DAN SASTRA


PROGRAM STUDI SASTRA JEPANG
Pakar Naratologi

 Vladimir Propp
 Tzevetan Todorov
 Gérard Genette
 Mieke Bal
 Rimmon Kenan
 Monika Fludernik

FAKULTAS BAHASA DAN SASTRA


PROGRAM STUDI SASTRA JEPANG
Definisi teks Naratif

 Sebuah teks dimana sebuah agen atau subjek menyampaikan pada penerima
(pembaca, penonton, atau pendengar) sebuah cerita dalam media seperti bahasa, Text
gambar, perumpamaan (imagery), suara, bangunan, atau gabungan dari semuanya.
 Sebuah cerita adalah isi dari teks itu dan menghasilkan manifestasi khusus, nada Story
suara (inflection) dan warna dari fabula (colouring of fabula). Fabula adalah
serangkaian logis dan secara kronologis yang berkaitan dengan peristiwa (events)
Fabula
yang terjadi atau dialami oleh tokoh (actors).

 Event
transisi dari pernyataan yang satu ke pernyaan lainnya.
 Actors
agen yang menunjukkan aksi. Actor tidak harus manusia, to act (beraksi)
didefinisikan sebagai yang menyebabkan atau mengalami peristiwa.

FAKULTAS BAHASA DAN SASTRA


PROGRAM STUDI SASTRA JEPANG
STRATEGI NARASI

Tiga tataran dalam karya sastra

 Teks naratif : tataran tempat seorang agen menyampaikan cerita baik


berupa bahasa, suara, atau citra
 Cerita (story) : isi dari yang disampaikan oleh agen
 Fabula : peristiwa –peristiwa yang terhubung dalam jalinan kausal

Agen Narasi
 Narator adalah agen yang menarasikan cerita
 Katagorisasi narator
‘akuan’ : narator yang hadir dalam fabula
 ‘diaan’ : narator yang tidak hadir dalam ranah fabula

FAKULTAS BAHASA DAN SASTRA


PROGRAM STUDI SASTRA JEPANG
STRATEGI NARASI

agen yang melakukan narasi

agen yang melakukan


pencermatan

agen yang melakukan aksi

Narratology (Bal, 2017)

FAKULTAS BAHASA DAN SASTRA


PROGRAM STUDI SASTRA JEPANG
NARATOR

Tuturan langsung Tuturan tidak langsung


Saya melihat di sebelah laki-laki Saya berkata: Saya melihat di sebelah Narator selalu “akuan”
yang bersila, bertumpuk beberapa laki-laki yang bersila, bertumpuk meskipun ia tidak hadir
ukiran kayu berbetuk beruang. beberapa ukiran kayu berbetuk beruang. dalam cerita

Yukiko melihat laki-laki yang Saya berkata: Yukiko melihat laki-laki


bersila, bertumpuk beberapa ukiran yang bersila, bertumpuk beberapa ukiran
Narator yang tidak hadir
kayu berbetuk beruang kayu berbetuk beruang
dalam penceritaac disebut
external narator (CN)

Tingkatan narasi
Narator yang hadir dalam
Seorang narator hadir di dalam fabula dan di luar fabula penceritaan disebut
Character bound narator (CN)
Extradiegetic; di luar Diegetic; dalam Hypodiegetic; narasi
fabula fabula/di luar narasi dalam narasi

FAKULTAS BAHASA DAN SASTRA


PROGRAM STUDI SASTRA JEPANG
LEVEL NARASI

Tingkatan narasi

Seorang narator hadir di dalam fabula dan di luar fabula

Extradiegetic; di luar Diegetic; dalam Hypodiegetic; narasi


fabula fabula/dunia narasi dalam narasi

Seorang narator memiliki posisi lebih tinggi dari level narasi yang disampaikan
Pada level diegetic Pada level hypodiegetic narator
narator yang bertugas yang bertugas menyampaikan adalah
Apa yang terjadi dengan menarasikan diegetic narrator/intradiegetic
Yuko aku tidak tahu. Tapi extradiegetic narrator narrator
tadi Satoru bilang
“Semalam aku telepon Extradiegetic Intradiegetic narrator; agen yang
Yuko, ibunya sakit”. Aku narrator;dapat merupakan berada di ranah fabula yang
kaget, mengapa Yuko tidak narator ekternal maupun mengambil alih tugas narator utama
mengabarkan ini pada ku internal untuk menyampaikan kisah

FAKULTAS BAHASA DAN SASTRA


PROGRAM STUDI SASTRA JEPANG
Level Narasi

 Di dalam teks, narasi disampaikan tidak hanya melalui tuturan narator


saja, namun sering kali informasi dituturkan oleh tokoh-tokoh yang hadir
di dalam teks. Kondisi ini dikatakan sebagai bentuk “Narasi berlapis
 Tokoh-tokoh yang hadir (tokoh minor) berfungsi sebagai media suara
yang tidak tersampaikan oleh narator utama.
 Di dalam teks narator utama sering memindahkan tugasnya sebagai
pencerita kepada tokoh-tokoh lain untuk menambah informasi kepada
pembaca.
 Tokoh-tokoh tersebut diberi kesempatkan menarasikan cerita melalui
tuturan langsung, dan selanjutnya tugas bercerita dikembalikan lagi
kepada narator utama.

FAKULTAS BAHASA DAN SASTRA


PROGRAM STUDI SASTRA JEPANG
Bagaimana strategi penarasian pada teks di bawah ?

 Sang pemandu wisata memulai ceritanya mengenai legenda danau Akan. “terdapatlah
kisah pilu dari sepasang kekasih bernama Shitona, seorang gadis cantik berumur 16
tahun yang mencitai seorang pemuda bernama Manipe ..... (Takeda, 21)
 Penyakit di barak itu adalah TBC. Jika aku lihat ada seseorang yang mengeluh dadanya
sakit, dan ketika orang itu tidak ada, aku akan dengar mereka berbisik-bisik “Wah,
orang itu TBC juga, sepertinya dia tak akan lama lagi sayonara”. Mendengar mereka
berkata seperti itu, aku merasa ketakutan. Pada saat itu jika ada orang yang terkena
TBC, itu sama dengan sebuah kabar mengenai hukuman mati (Kayano, 93)
 Ayahku lulus tahun 35 Meiji dari sekolah Nibutani yang berdiri pada tahun 25 Meiji
sebagai angkatan ke-4. Pada masa itu, pendidikan gaya Jepang sedang populer. Di
sekolah bahasa Jepang diajarkan dengan serius. Jadi di sekolah ayah menggunakan
bahasa Jepang (Kayano, 78)

FAKULTAS BAHASA DAN SASTRA


PROGRAM STUDI SASTRA JEPANG
Fokalisasi

 Agen yang bertugas menjadi pengamat. Pembaca mengetahui tokoh-


tokoh dalam cerita melalui agen yang menjadi pengamat.
 Agen tersebut melihat tokoh-tokoh dari sudut pandang tertentu, sehingga
pembaca merasakan ketegangan, kesedihan, dan kebahagiaan yang
dirasakan oleh tokoh tersebut.
 Agen yang bertugas sebagai subjek yang mengamati adalah fokalisator,
sedangkan objek yang diamati adalah objek fokalisasi.
 Fokalisasi adalah keterkaitan antara visi pengamat dan objek yang
diamati (Bal, 2017).
 Jika fokalisator adalah tokoh, maka pengamatan yang dilakukannya
adalah bagian dari cerita.

FAKULTAS BAHASA DAN SASTRA


PROGRAM STUDI SASTRA JEPANG
Cermati teks di bawah dan carilah:
Objek fokalisasi
Fokalisator di dalam teks

 Rumah- rumah di desa itu terhampar di bagian berlawanan, tanah yang menurun ke
danau terbelah oleh jalanan. Karena tertutup rumput di antara rumah-rumah itu dari
sini tentu tidak kelihatan. Rumah Yamanaka di sana di dekatnya dua atau 3 rumah
tumbuh bunga beraneka warna merah, putih, dan ungu. Dibandingkan dengan bunga2
yang tumbuh, rumah 2nya suasananya terkesan tua dan dingin.

 Yukiko mengamati sosok lelaki tua itu. kulit wajah yang terbakar sinar matahari dengan
kumis hitamnya, dengan bulu-bulu di bawah hidung dan dagunya tampangnya terlihat
menakutkan, namun menampakkan senyumannya yang polos. Ia duduk di tengah
ruangan dan tangannya dengan cekatan sibuk membuat inau dari kayu yang akan
digunakan untuk ritual.

FAKULTAS BAHASA DAN SASTRA


PROGRAM STUDI SASTRA JEPANG
story (cerita) : aspects

 Aspects mengacu pada perbedaan bentuk struktur cerita, teks, dan fabula.
 Teks sebagai produk yang digunakan untuk media/sarana cerita.
 Fabula sebagai produk dari imajinasi, cerita dapat dipandang sebagai
hasil dari orientasi, titik fokus.
 Analisis teks ini bagaimana cerita diterima oleh pembaca.
 Proses menganalisis teks salah satunya dapat dilakukan dengan
melakukan sequential ordering (pencarian sekuen).
 Apa itu sekuen: hubungan yang dilihat anatara peristiwa dalam cerita dan
sekuen secara kronlogis di dalam fabula.

FAKULTAS BAHASA DAN SASTRA


PROGRAM STUDI SASTRA JEPANG
Contoh analisi Sekuen

 John rang the neighbour’s doorbell. He had so irresistibly felt the need to
stand eye to eye with a human being that he had not been able to remaind
behind the sewing machine.
Peristiwa dalam cerita
 John membunyikan bel pintu tetangganya. Ia benar-bener tidak tahan dan
merasa perlu bertemu dengan manusia, sehingga ia pun merasa gak bisa
terus berada di belakan mesin jahit.

Peristiwa dari sekuen seharusnya adalah:


1. First John must have felt the desire to go and see someone.
Sekuen dalam fabula
2. Then he acted accordingly and went to ring a friend’s doorbell

FAKULTAS BAHASA DAN SASTRA


PROGRAM STUDI SASTRA JEPANG
analisis story (cerita)

FAKULTAS BAHASA DAN SASTRA


PROGRAM STUDI SASTRA JEPANG

Anda mungkin juga menyukai