Anda di halaman 1dari 5

Learning Disability

Perspektif Medis – Learning Disorder


Diagnostic and Statistical Manual for Mental Disorders
According to DSM-5, the diagnosis of a specific learning disorder includes the following symptoms:

Persistent difficulties in reading, writing, arithmetic, or mathematical reasoning skills during formal years of
schooling. Symptoms may include inaccurate or slow and effortful reading, poor written expression that lacks
clarity, difficulties remembering number facts, or inaccurate mathematical reasoning.

Current academic skills must be well below the average range of scores in culturally and linguistically appropriate
tests of reading, writing, or mathematics. Accordingly, a person who is dyslexic must read with great effort and
not in the same manner as those who are typical readers.

Learning difficulties begin during the school-age years.

The individual's difficulties must not be better explained by developmental, neurological, sensory (vision or
hearing), or motor disorders and must significantly interfere with academic achievement, occupational
performance, or activities of daily living (APA, 2013).
IDEA – Perspektif Pendidikan (Learning
Disability)
• anak dengan kesulitan belajar khusus adalah, anak-anak yang mengalami hambatan/penyimpangan pada satu
atau lebih proses-proses psikologis dasar yang mencakup pengertian atau penggunaan bahasa baik lisan
maupun tulisan. Hambatannya dapat berupa ketidakmampuan mendengar, berpikir, berbicara, membaca,
menulis, mengeja atau berhitung
• Learning disability hanya dapat didiagnosis setelah pendidikan formal
dimulai. Untuk dapat didiagnosis dengan gangguan belajar tertentu,
seseorang harus memenuhi empat kriteria.
• 1) Mengalami kesulitan di setidaknya satu dari bidang berikut selama
setidaknya enam bulan meskipun ada bantuan yang ditargetkan:
1.Kesulitan membaca (mis., Tidak akurat, lambat)
2.Kesulitan memahami arti dari apa yang dibaca
3.Kesulitan dengan ejaan
4.Kesulitan dengan ekspresi tertulis (misalnya, masalah dengan tata
bahasa, tanda baca atau pengaturan)
5.Kesulitan memahami konsep bilangan, fakta atau perhitungan
bilangan
6.Kesulitan dengan penalaran matematika (misalnya, menerapkan
konsep matematika atau memecahkan masalah matematika)
• 2) Memiliki keterampilan akademik yang jauh di bawah yang diharapkan
untuk usia anak dan menimbulkan masalah di sekolah, pekerjaan atau
aktivitas sehari-hari.
• 3) Kesulitan dimulai pada usia sekolah meskipun pada beberapa orang tidak
mengalami masalah yang berarti hingga dewasa (ketika tuntutan akademik,
pekerjaan dan kebutuhan sehari-hari lebih besar).
• 4) Kesulitan belajar bukan karena kondisi lain, seperti cacat intelektual,
masalah penglihatan atau pendengaran, kondisi neurologis (misalnya, stroke
pediatrik), kondisi buruk seperti kerugian ekonomi atau lingkungan,
kurangnya instruksi, atau kesulitan berbicara / memahami bahasa.

• Diagnosis dibuat melalui kombinasi observasi, wawancara, riwayat keluarga


dan laporan sekolah. Pengujian neuropsikologis dapat digunakan untuk
membantu menemukan cara terbaik untuk membantu individu dengan
gangguan belajar tertentu.

Anda mungkin juga menyukai