Anda di halaman 1dari 10

KESULITAN BELAJAR

MAY YUSLIA
SYARIFATURROHMA
TRI WIRA KURNIA
PENGERTIAN KESULITAN BELAJAR
Kesulitan belajar adalah terjemahan dari istilah bahasa Inggris
learning disability. Terjemahan tersebut kurang tepat karena
learning artinya belajar dan disability artinya ketidakmampuan.
Kesulitan belajar adalah suatu gejala yang tampak pada peserta
didik yang ditandai dengan adanya prestasi belajar yang rendah
atau dibawah norma yang telah ditetapkan.
Kesulitan belajar adalah suatu gangguan dalam satu atau lebih dari
proses psikologis dasar yang mencakup pemahaman dan
penggunaan bahasa ujaran atau tulisan.
Kesulitan belajar menunjuk pada sekelompok kesulitan yang
dimanifestasikan dalam bentuk kesulitan yang nyata dalam
kemahiran dan penggunaan kemampuan mendengarkan,
berbicara, membaca, menulis, menalar atau dalam bidang
matematika.
Macam-macam kesulitan belajar siswa mencakup pengertian yang sangat luas,
diantaranya :

• 1.    Learning disorder atau kekacauan belajar adalah keadaan dimana proses belajar
seseorang terganggu karena timbulnya respons yang bertentangan. Pada dasarnya,
yang mengalami kekacauan belajar, potensi dasarnya tidak dirugikan, akan tetapi
belajarnya terganggu atau terhambat oleh adanya respons-respons yang
bertentangan, sehingga hasil belajar yang dicapainya lebih rendah dari potensi yang
dimilikinya.
• 2.    Learning disfunction adalah gejala dimana proses belajar yang dilakukan siswa
tidak berfungsi dengan baik, meskipun sebenarnya siswa tersebut tidak menunjukkan
adanya subnormalitas mental, gangguan alat indra, atau gangguan psikologis lainnya.
• 3.    Underachiever merupakan siswa yang sesungguhnya memiliki tingkat potensi
intelektual yang tergolong di atas normal, tetapi prestasi belajarnya tergolong
rendah.
• 4.    Slow learner atau lambat belajar adalah siswa yang lambat dalam proses belajar,
sehingga ia membutuhkan waktu yang lebih lama dibandingkan sekelompok siswa
lain yang memiliki taraf potensi intelektual yang sama.
• 5.    Learning disabilities atau ketidakmampuan belajar mengacu pada gejala dimana
siswa tidak mampu belajar atau menghindari belajar, sehingga hasil belajar di bawah
potensi intelektualnya.
Secara garis besar kesulitan belajar dapat diklasifikasikan kedalam
dua kelompok :

• a.    Kesulitan belajar yang berhubungan dengan


perkembangan (developmental learning disabilities),
meliputi gangguan motorik dan persepsi, kesulitan belajar
bahasa dan komunikasi dan kesulitan belajar dalam
penyesuaian perilaku sosial juga dalam hal pemecahan
masalah.
• b.    Kesulitan belajar akademik (academic learning
disabilities), menunjuk pada adanya kegagalan-kegagalan
pencapaian prestasi akademik yang sesuai dengan
kapasitas yang diharapkan seperti membaca, menulis dan
matematika.
Secara garis besar, faktor penyebab timbulnya kesulitan belajar terdiri
atas dua macam, yakni faktor intern siswa dan faktor ekstern siswa
a.    Faktor intern siswa.
Faktor intern siswa meliputi gangguan atau kekurangmampuan psiko fisik siswa, yakni:
1.    Yang bersifat kognitif (ranah cipta), seperti rendahnya kapasitas inteligensi siswa.
2.    Yang bersifat afektif (ranah rasa), seperti labilnya emosi dan sikap.
3.    Yang bersifat psikomotor (ranah karsa), seperti terganggunya alat-alat indra penglihatan
dan pendengaran.
 
b.    Faktor ekstern siswa
Faktor ekstern siswa meliputi semua situasi dan kondisi lingkungan sekitar yang tidak
mendukung aktifitas belajar siswa. Faktor lingkungan ini meliputi:
1.    Lingkungan keluarga, contohnya: ketidak harmonisan hubungan antara ayah dengan
ibu, dan rendahnya kehidupan ekonomi keluarga.
2.    Lingkungan masyarakat, contohnya: wilayah perkampungan kumuh (slum area), dan
teman sepermainan (peer group) yang nakal.
3.    Lingkungan sekolah contohnya adalah kondisi dan letak gedung sekolah yang buruk
seperti dekat pasar, kondisi guru dan alat-alat belajar yang berkualitas rendah dan lain-lain.
 
 
• Selain faktor-faktor yang bersifat umum di atas, ada pula faktor-faktor
lain yang juga menimbulkan kesulitan belajar siswa yaitu factor
keturunan, kerusakan pada fungsi otak. biokimia, deprivasi lingkungan
kesalahan nutrisi. Diantara faktor-faktor yang dapat dipandang sebagai
faktor khusus ini ialah sindrom psikologis berupa learning disability
(ketidakmampuan belajar).
• Sindrom (syndrome) yang berarti satuan gejala yang muncul sebagai
indikator adanya keabnormalan psikis yang menimbulkan kesulitan
belajar itu terdiri atas:
• 1)   Disleksia (dyslexia), yakni ketidakmampuan belajar membaca.
• 2)   Disgrafia (disgrapia), yakni ketidakmampuan belajar menulis.
• 3)   Diskalkulia (dyscalculia), yakni ketidakmampuan belajar
matematika.
Dalam melakukan diagnosis diperlukan adanya prosedur yang terdiri atas langkah-
langkah tertentu yang diorientasikan pada ditemukannya kesulitan belajar jenis tertentu
yang dialami siswa. Langkah-langkah diagnosis dalam kesulitan belajar :

• 1.    Identifikasi
• 2.    Menentukan prioritas
• 3.    Menentukan potensi
• 4.    Menentukan taraf kemampuan dalam
bidang yang perlu diremediasi
• 5.    Menetukan gejala kesulitan
• 6.    Menganalisis faktor-faktor yang terkait
• 7.    Menyusun rekomendasi untuk pengajaran
• Dalam melakukan diagnosis, ada beberapa prinsip yang harus diperhatikan
oleh seorang guru bagi anak yang berkesulitan belajar, prinsip-prinsip
tersebut yaitu :
• 1.    Terarah pada perumusan metode perbaikan
• 2.    Efisien
• 3.    Menggunakan catatan kumulatif
• 4.    Memperhatikan berbagai informasi yang terkait
• 5.    Valid dan reliabel
• 6.    Penggunaan tes baku (kalau mungkin)
• 7.    Penggunaan prosedur informal
• 8.    Kuantitatif
• 9.    Berkesinambungan.
•  
Cara mengatasi kesulitan belajar yaitu :
• 1.         Salah satu upaya untuk mengatasi kesulitan belajar adalah dengan
meningkatkan motivasi belajar.
• 2.         Memiliki tujuan belajar dan sasaran yang hendak dicapai.
• 3.         Mengenali bakat dan minat.
• 4.         Ciptakan suasana belajar yang menyenangkan.
• 5.         Catatlah keberhasilan belajar yang telah kamu capai sebagai alat pemacu
keberhasilan selanjutnya.
• 6.         Mintalah pertimbangan pada guru, teman, atau seseorang yang dirasa
memiliki kemampuan untuk menyelesaikan permasalahan belajar.
• 7.         Melengkapi sarana belajar.
• 8.         Memelihara kondisi kesehatan, hindari makanan yang beresiko merusak otak.
• 9.         Mengatur waktu belajar di sekolah maupun di rumah.
• 10.     Membuat rangkuman, skema dan catatan bagi pelajaran yang dianggap penting
atau sulit.
• 11.     Ciptakan hubungan harmonis dengan guru, teman, maupun keluarga agar tidak
membebani pikiran dan perasaan.
• 12.     Bergaullah dengan orang-orang yang mendukung keberhasilan belajar.
Adapun solusi yang diberikan oleh pihak BK dalam mengatasi
masalah belajar siswa, yaitu :

• 1.         Melakukan pendekatan terhadap siswa


• 2.         Pencarian data tentang masalah yaitu
dengan berkomunikasi dengan orang tua siswa
dan wali kelas.
• 3.         Melakukan konsultasi secara privat.

Anda mungkin juga menyukai