BAB III
TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEBIDANAN
PADA BAYI NY “ D”, USIA 29 HARI, JENIS KELAMIN LAKI-LAKI
DI BPM HARIYATI, SST. NGLAMES-MADIUN
I. PENGKAJIAN DATA
Tanggal : 29 April 2014 Pukul : 10.30 WIB
A. DATA SUBYEKTIF
1. a. Identitas bayi
Nama bayi : bayi “D”
Umur bayi : 29 hari
Tanggal lahir : 31 Maret 2014
Jenis kelamin : Laki-laki
Anak ke :2
2. Identitas Orang Tua:
Ibu
Nama : Ny. “D” Nama : Tn.”D”
Umur : 27 Th Umur : 35 Th
Suku/ bangsa : Jawa/ Indo Suku/ bangsa : Jawa/ Indo
Pendidikan : DIII Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Wirausaha Pekerjaan : Wirausaha
Penghasilan :- Penghasilan :-
Alamat Rumah : Ds. Tulungrejo RT 7/ RW 3 Kec.Magetan
Kab.Magetan
54
55
B. DATA OBYEKTIF
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan Umum :
Kesadaran
baik : gerak aktif
TTV
Suhu : 36, 7 º C
Nadi : 120 x/ menit
Respirasi : 60 x/ menit
Antropometr
i BB : 4900 gr
PB : 54,5 cm
LIDA : 36 cm
: 13
LILA
Circumferentia mento occipital : 39
LIKACircumferentia fronto occipitalis : 37
Circumferentia suboccipito bregmetika : 35
2. Pemeriksaan Fisik
Kepala : bersih, persebaran rambut merata, rambut lurus,
tidak ada cephalhematoma, tidak ada benjolan,
UUB belum menutup dan UUK sudah menutup.
Rambut : bersih, hitam, persebaran rambut merata, rambut
lurus,
Muka : tidak pucat, tidak ikterik
Mata : simetris, bersih, tidak ada sekret, sklera putih,
conjungtiva merah muda, tidak ikterus, reflek
pupil baik.
Hidung : lubang hidung bersih, tidak ada polip, tidak ada
perdarahan, tidak ada pernafasan cuping hidung.
60
Mulut dan gigi : bersih, bibir tidak pucat, tidak ada stomatitis,
tidak ada moniliasis, tidak ada oral trush, tidak
ada labioskisis maupun labiospalatoskisis.
Telinga : simetris, agak kotor (ada serumen), tidak ada
perdarahan
Leher : tidak ada pembesaran vena jugularis, kelenjar
tyroid, maupun limfe.
Dada : tidak ada kelainan pada bentuk dada berupa
pigeon chest maupun funnel chest, tidak ada
tarikan intercosta, tidak ada ronchi
dan wheezing, pernafasan normal
Mammae : bersih, simetris, puting mendatar, tidak ada
pengeluaran cairan dari mammae
Axilla : bersih, tidak terdapat pembesaran kelenjar getah
bening
Abdomen
Inspeksi : perut tidak buncit, tali pusat telah lepas, pusar
bersih dan kering.
Palpasi : tidak ada nyeri tekan (bayi tidak menangis saat
diperiksa)
Perkusi : tidak kembung
Auskultas : terdapat bising usus
i : bersih, penis terdapat lubang (tidak terdapat
Genetalia fimosis), testis sudah turun ke scrotum, tidak
terdapat hipospadia maupun epispadia.
Anus : (+) ada lubang
Ekstremita
s : simetris, tidak ada polidaktili, adaktili dan
Atas sindaktili, gerakan aktif.
Bawah : simetris, tidak ada polidaktili, adaktili dan
sindaktili, gerakan aktif.
Kulit : warna kulit merah muda, tidak ada tanda
lahir
61
Reflek-reflek
Reflek moro : (+)
Reflek graft : (+)
Reflek rooting : (+)
Reflek suckling : (+)
Reflek swallowing : (+)
Reflek babinski : (+)
Reflek tonic neck : (+)
Diagnosa : Bayi Ny. “D”, usia 29 hari, jenis kelamin laki-laki, lahir
aterm, BB 4900 gr, PB 54,5 cm, LIDA 36 cm, LIKA 37 cm,
LILA 13cm, keadaan umum bayi baik, prognosa baik.
DS : Ibu mengatakan ingin memeriksakan bayinya untuk
mengetahui kondisi bayinya
DO : - Keadaan umum : baik
- Kesadaran : composmentis
- TTV
N : 120x/menit
S : 36,7C
Rr : 60x/menit
- Antropometri
BB : 4900 gr
PB : 54,5 cm
LIDA : 36 cm
LIKA : 37 cm
Kepala : bersih, persebaran rambut merata, rambut lurus,
tidak ada cephalhematoma, tidak ada benjolan,
UUB belum menutup dan UUK sudah menutup.
62
Reflek-reflek
Reflek moro : (+)
Reflek graft : (+)
63
membolak-balikkan memegang
Usia < 7 hari mainan
: HB(0)
4. Imunisasi yang diperoleh
Usia 1 bulan : BCG,usia 1 bulan
Polio(I)
Intervensi :
1. Beritahu hasil pemeriksaan kepada ibu
R/ sehingga ibu mengetahui kondisi bayinya
2. Anjurkan ibu untuk menjaga personal higiene bayi dan beritahu cara
merawat bayi sehari-hari
R/ agar bayi terhindar dari penyakit infeksi dan bayi dalam keadaan
selalu sehat
65
VI. IMPLEMENTASI
Tanggal : 29 April Pukul : 10.55 WIB
2014
-
Antropomet : 4900 gr
ri BB : 50 cm
PB LIDA : 38 cm
LIKA : 36 cm
- UUB belum menutup dan UUK sudah menutup
- Tidak ada chepal hematoma
- Mata dan kulit tidak ada tanda ikterik
- Tidak ada pernafasan cuping hidung
- Tali pusat sudah lepas, bersih dan kering.
- Reflek moro, graft, rooting, sucking, swallowing, babinski dan
tonic neck (+)
2. Menganjurkan kepada ibu untuk menjaga personal higiene bayinya, serta
memberitahu ibu cara merawat bayi sehari-hari dengan :
a. Mandi 2x sehari menggunakan air hangat
b. Sering mengganti popok dan membersihkan pantat bayi setiap basah
atau kotor dari pada memandikan. Tidak perlu membubuhi bedak
pada pantat atau alat kelamin bayi saat mengganti popok karena akan
menyebabkan penyumbatan dan infeksi.
c. Bila bayi buang air besar dan buang air kecil :
Bersihkan dengan lembut pantat yang kotor, cukup dibasuh
dengan kapas yang direndam dalam air hangat atau dengan
menggunakan
tisu basah.
d. Saat membersihkan mata atau telinga :
1) Usaplah kelopak mata dengan kapas dari ujung mata sampai ke
arah hidung.
2) Bersihkan telinga dengan kapas yang digulung. Jangan masuk
terlalu dalam cukup sebatas mata dapat melihat
3. Menganjurkan kepada ibu untuk tetap memberikan ASI secara ekslusif
minimal sampai 6 bulan dengan cara tidak memberikan makanan
pendampinng ASI selama usia bayi belum mencapai 6 bulan dan dengan
cara memberikan ASI setiap 2 jam dan atau pada saat bayi merasa lapar
67
dengan artian tidak dijadwal (on demand). Karena ASI banyak sekali
manfaatnya, yaitu :
a. Untuk Bayi, manfaat yang diperoleh antara lain : bayi dapat
memulai kehidupannya dengan baik, ASI mengandung antibodi,
ASI mengandung komposisi yang tepat, mengurangi kejadian
karies dentis, memberikan rasa aman dan nyaman pada bayi dan
adanya ikatan antara ibu dan bayi, terhindar dari alergi , ASI
meningkatkan kecerdasan bayi, membantu perkembangan rahang
dan merangsang pertumbuhan gigi karena gerakan mengisap
mulut bayi pada payudara sang ibu.
b. Untuk sang ibu menyusui akan mendapatkan manfaat antara lain
adalah bisa sebagai kontrasepsi, meningkatkan aspek kesehatan
ibu, membantu dalam hal penurunan berat badan, aspek psikologi
yang akan memberikan dampak positif kepada para ibu yang
menyusui air susu ibu itu sendiri.
4. Menganjurkan kepada ibu untuk melakukan imunisasi kepada bayinya
sesuai dengan usianya di bidan atau ke tempat pelayanan kesehatan lain.
Dengan jadwal:
Umur Jenis Imunisasi
0-7 hari Hepatitis B (uniject)
1 bulan BCG, Polio 1
2 bulan DPT/ HB 1, Polio 2
3 bulan DPT/ HB 2, Polio 3
4 bulan DPT/ HB 3, Polio 4
9 bulan Campak
Imunisasi bisa meningkatkan imunitas tubuh dan menciptakan kekebalan
terhadap penyakit tertentu dengan menggunakan sejumlah kecil
mikroorganisme yang dimatikan atau dilemahkan. Tujuan imunisasi
merupakan upaya yang dilakukan untuk memberikan kekebalan pada
bayi dan anak dengan memasukkan vaksin ke dalam tubuh agar tubuh
membuat zat anti untuk mencegah terjadinya penyakit tertentu.
68
VII.EVALUASI
Tanggal : 29 April 2014 Pukul : 11.05 WIB
S : - ibu mengatakan sudah mengerti dan jelas tentang apa yang
telah dijelaskan oleh petugas kesehatan.
- ibu mengatakan sudah mengerti hasil pemeriksaan yang
dilakukan bahwa bayinya sehat.
- Ibu mengatakan mau melaksanakan apa yang dianjurkan
oleh petugas kesehatan.
O : ibu mengangguk tanda mengerti saat petugas kesehatan
memberikan penjelasan.
Ibu terlihat senang karena bayinya sehat.
- Keadaan umum : baik
70
- Kesadaran : gerak
aktif
- Mata dan kulit tidak ada tanda ikterik
- Tidak ada pernafasan cuping hidung
A : Bayi Ny. “D”, usia 29 hari, jenis kelamin laki-laki, lahir aterm,
BB 4900 gr, PB 54,5 cm, LIDA 36 cm, LIKA 37 cm, LILA
13cm, keadaan umum bayi baik , prognosa baik.
P : - menganjurkan kepada ibu untuk tetap melanjutkan pemberian
ASI saja tiap 2 jam atau pada saat bayi merasa lapar selama
mimimal sampai 6 bulan
- menganjurkan ibu untuk menjaga personal higiene dan
melakukan perawatan bayi sehari-hari
- memberitahukan kepada ibu tentang tanda-tanda bahaya pada
bayi, serta menganjurkan untuk segera ke tempat pelayanan
kesehatan bila menemui hal tersebut.
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dalam pelaksanaan asuhan
kebidanan pada bayi Ny “D” , usia 29 hari,
jenis kelamin laki-laki yang dilakukan di BPM Hariyati,SST., dapat
diambil kesimpulan bahwa :
1. Dalam melakukan asuhan kebidanan didapatkan data subyektif dan
obyektif.
2. Dalam pengkajian yang didapatkan dari data subyektif dan obektif
diperoleh diagnosa Bayi Ny. “D”, usia 29 hari, jenis kelamin laki-laki, lahir
aterm, BB 4900 gr, PB 54,5 cm, LIDA 36 cm, LIKA 37 cm, LILA 13cm,
keadaan umum bayi baik , prognosa baik.
3. Diagnosa potensial tidak ada karena Bayi Ny. “D” tidak mengalami
masalah.
4. Tindakan segera yang dilakukan tidak ada
5. Intervensi yang diberikan pada Bayi Ny. “D”, usia 29 hari adalah beritahu
hasil pemeriksaan kepada ibu, anjurkan ibu untuk menjaga personal higiene
bayi dan beritahu cara merawat bayi sehari-hari, anjurkan ibu untuk
memberikan ASI ekslusif minimal 6 bulan, diberikan tiap 2 jam atau setiap
bayi merasa lapar, anjurkan ibu untuk teratur memberikan imunisasi
terhadap bayinya sesuai dengan jadwal yang diberikan, beritahu ibu
mengenai tanda bahaya pada bayi Anjurkan ibu untuk menjemur bayi di
pagi hari, anjurkan ibu untuk melakukan kunjungan ulang 1 bulan lagi (28
Mei 2014) untuk imunisasi polio(II), HB(I), DPT(I)
6. Implementasi diberikan sesuai dengan intervensi
7. Setelah dievaluasi ternyata tindakan yang dilakukan sesuai dengan
perencanaan dan waktu yang ditentukan.
71
72
B. SARAN
1. Untuk Institusi :
Menyediakan sarana dan prasarana yang nyaman dan memadai guna
meningkatkan ketrampilan dan kemampuan mahasiswa. Serta
meningkatkan mutu pendidikan serta kemampuan mahasiswa dalam
memberi asuhan.
2. Untuk Mahasiswa :
Lebih banyak belajar, membaca, dan berlatih sehingga kemampuan
dan ketrampilan mahasiswa dalam prakteknya dapat lebih baik dan
menjadi lulusan yang membanggakan.
3. Untuk Klien (ibu) :
Lebih kooperatif dengan petugas sehingga proses pemberian asuhan
dapat berlangsung dengan baik sesuai yang diharapkan.
73
DAFTAR PUSTAKA
“Ilustrasi,” Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka, 1989, hal.325.
Depkes, RI. 2009. Pedoman Asuhan Byi Baru Lahir Terpadu. Jakarta: Depkes RI
Dewi, Vivian Nanny lia.2011.AsuhanNeonates
BayidanAnakBalita.Jakarta
:SalembaMedika
Drew, David dan Philip Jevon, Maregaret Raby; alih bahasa,Dian Ramadhani.
2008. editor edisi bahasa Indonesia, Sari Isnaeni. – Jakarta : EGC