Anda di halaman 1dari 17

ASUHAN KEBIDANAN IBU BERSALIN

PADA NY.”F”, USIA 27 TAHUN, GIP0A0, UK 40-41 MINGGU,


INPARTU KALA I FASE AKTIF, JANIN INTRA UTERIN
TUNGGAL HIDUP LETAK KEPALA DI RSUD BULA
KABUPATEN SERAM BAGIAN TIMUR

Tanggal masuk : 07 Mei 2020 Pukul : 13.00 WIT


Tempat : RSUD BULA No register : 037732
Nama Pengkaji : Hidayah Fitriah Pabu, Amd.Keb

I. PENGKAJIAN DATA
Tanggal : 07 Mei 2020 Pukul : 13.00 WIB
1. DATA SUBYEKTIF
1. Identitas
Ibu Suami
Nama : Ny. “ F “ Tn. “ L “
Umur : 27 tahun 30 tahun
Nikah/lamanya : Pertama/ 1 thn
Suku/bangsa : Jawa/Indonesia Jawa/Indonesia
Agama : Islam Islam
Pendidikan : SMA SMA
Pekerjaan : IRT Swasta
Penghasilan :- -
Alamat : Jl. Padat Karya

2. Keluhan utama pada waktu masuk/ alasan kunjungan :


Ibu mengatakan merasakan kenceng – kenceng dan keluar lendir
darah sejak pukul 10.00 WIT
3. Data Kebidanan
a. Riwayat Menstruasi
Menarche        : umur 14 tahun
Banyaknya      : hari ke 1-3 ganti pembalut 3-4x sehari
hari ke 4- hari terakhir ganti pembalut 2x sehari
Siklus              : 28 hari
Lamanya         : 7 hari
Keluhan          : tidak ada keluhan nyeri perut saat haid. Timbul
keputihan 3 hari sebelum haid selama 3-4 hari,
tidak berbau, tidak gatal, dan berwarna putih
jernih.
Jenis     : encer, tidak ada gumpalan
Warna             : merah segar
Bau : khas darah
Mens terakhir : 25 Juli 2019
b. Status perkawinan
Kawin/ tak kawin : kawin
Berapa kali : 1 kali
Usia kawin pertama : 26 tahun
Lama perkawinan : 1 tahun
c. Riwayat kehamilan dan persalinan yang lalu

Umur Jenis Tanggal Tempat


No Kehamilan Penolong Penyulit
Kehamilan Partus Partus Partus

1. Kehamilan
ini

Riwayat nifas dan anak yang lalu :

Anak Nifas

Jenis BB PB Keadaan Laktasi Nifas


No Perdarahan Ket
Kelamin (kg) (cm) Anak (bulan) (hari)

1. Kehamilan
ini

d. Riwayat Kehamilan Sekarang


HPHT : 25 Juli 2019
HPL : 30 April 2020
Usia Kehamilan : 40-41 minggu

ANC
TM I : Ibu merasakan mual, muntah dan pusing, periksa 3x
pada bidan. Terapi yang didapat: TT 1 kali, vit. B6
1x/hari, dan As. Folat 1x/hari. Penyuluhan yang
didapat yaitu: tanda bahaya TM I
(perdarahan/abortus, pusing yang hebat),
pemenuhan nutrisi ibu hamil yaitu :
- Makan - makanan yang kering dengan porsi
kecil dan sesering mungkin.
- Hindari makan - makanan yang bersantan
(merangsang mual)
- Hindari makanan atau bau-bauan yang
menyebabkan mual
- Makan sedikit tapi sering
TM II : Ibu mengatakan tidak mengeluh apapun. Periksa 2 x
pada bidan, 1 x pada dokter kandungan. Terapi yang
didapat yaitu: tablet tambah darah (Fe) 1x/hari, kalk
1x/hari, vit C. 1x/hari. Penyuluhan yang didapat
yaitu: Istirahat cukup, tanda bahaya TM II
( perdarahan, pusing yang hebat, gerakan janin yang
berkurang, terjadi kontraksi belum waktunya,
ketuban pecah dini ), anjuran senam hamil,
mengenai seksual, perawatan payudara dengan
membersihkan puting dan areola setelah mandi
dengan kapas basah.
TM III : Ibu mengatakan tidak ada keluhan, 4x datang pada
bidan, 1x pada dokter kandungan. Terapi yang
didapat yaitu: tablet tambah darah (Fe) 1x/hari, kalk
1x/hari, vit C 1x/hari. Penyuluhan yang didapat yaitu
: tanda bahaya TM III (perdarahan, pusing yang
hebat, ketuban pecah dini, gerakan janin yang
lemah, kontraksi yang berlebihan), tanda – tanda
persalinan, tentang IMD, hal – hal yang dibutuhkan
saat persalinan ( perlengkapan bayi, perlengkapan
ibu, biaya persalinan, dll )
e. Riwayat KB
Ibu mengatakan belum pernah memakai alat kontrasepsi apapun,
karena ibu menginginkan anak dari pernikahannya.

4. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat kesehatan sekarang
Ibu mengatakan saat ini tidak sedang menderita penyakit menurun
dengan gejala sering makan, sering minum, sering kencing (DM),
sakit kepala, perdarahan dari hidung, pusing, wajah kemerahan,
kelelahan (Hypertensi), menahun seperti jantung berdebar-debar,
rasa nyeri yang mencekam di dada kiri atau tengah selama
beberapa menit, mudah lelah, sesak nafas, keringat dingin
(Jantung), menular seperti batuk tidak sembuh-sembuh selama 2
minggu dan berdarah, penurunan berat badan secara drastis,
kehilangan nafsu makan, nyeri dada dan paru yang menyebabkan
sesak nafas (TBC), mual muntah disertai nyeri perut, demam,
kencing berwarna seperti teh/gelap, mata atau kulit menguning,
BAB berwarna pucat (Hepatitis).
b. Riwayat kesehatan dahulu
Ibu mengatakan saat ini tidak sedang menderita penyakit menurun
dengan gejala sering makan, sering minum, sering kencing (DM),
sakit kepala, perdarahan dari hidung, pusing, wajah kemerahan,
kelelahan (Hypertensi), menahun seperti jantung berdebar-debar,
rasa nyeri yang mencekam di dada kiri atau tengah selama
beberapa menit, mudah lelah, sesak nafas, keringat dingin
(Jantung), menular seperti batuk tidak sembuh-sembuh selama 2
minggu dan berdarah, penurunan berat badan secara drastis,
kehilangan nafsu makan, nyeri dada dan paru yang menyebabkan
sesak nafas (TBC), mual muntah disertai nyeri perut, demam,
kencing berwarna seperti teh/gelap, mata atau kulit menguning,
BAB berwarna pucat (Hepatitis).
c. Riwayat kesehatan keluarga
Ibu mengatakan saat ini tidak sedang menderita penyakit menurun
dengan gejala sering makan, sering minum, sering kencing (DM),
sakit kepala, perdarahan dari hidung, pusing, wajah kemerahan,
kelelahan (Hypertensi), menahun seperti jantung berdebar-debar,
rasa nyeri yang mencekam di dada kiri atau tengah selama
beberapa menit, mudah lelah, sesak nafas, keringat dingin
(Jantung), menular seperti batuk tidak sembuh-sembuh selama 2
minggu dan berdarah, penurunan berat badan secara drastis,
kehilangan nafsu makan, nyeri dada dan paru yang menyebabkan
sesak nafas (TBC), mual muntah disertai nyeri perut, demam,
kencing berwarna seperti teh/gelap, mata atau kulit menguning,
BAB berwarna pucat (Hepatitis).
Dalam keluarga tidak ada yang mempunyai riwayat keturunan
kembar.

5. Pola Kebiasaan Sehari – hari


a. Nutrisi
Selama hamil : Ibu mengatakan makan 3 x sehari, dengan
menu nasi 1 piring, sayur 1 mangkuk kecil,
tahu 1-2 buah, telur 1 butir, dan tempe 1-2
buah, minum ±6 gelas / hari, dan susu ibu
hami 1 gelas / hari
Selama persalinan : Ibu mengatakan makan 1 piring dengan
daging ayam kampung 1 potong, dan sayur
bayam 1 mangkuk kecil selama proses
persalinan, ibu minum sebanyak 2 gelas teh
manis.

b. Eliminasi
Selama hamil : Ibu mengatakan BAK ±6 x / hari, warna
jernih, bau khas, BAB 1 x / hari, konsistensi
lunak.
Selama persalinan : Ibu belum BAB maupun BAK selama
persalinan.
c. Istirahat
Selama hamil : Ibu mengatakan saat hamil tidur siang
selama 2 jam, tidur malam selama 8-9 jam.
Selama persalinan : Ibu mengatakan tidak bisa tidur, istirahat
hanya dengan tidur berbaring, karena
merasakan kenceng-kenceng.
d. Personal Hygiene
Selama hamil : mandi 2 x sehari, keramas 2 x seminggu,
gosok gigi 2 x sehari, ganti pakaian 2 kali
sehari.
Selama Persalinan : Ibu mengatakan belum mandi, keramas,
gosok gigi, maupun ganti pakaian selama
proses persalinan. Namun, ibu mengatakan
sudah mandi, gosok gigi, dan ganti pakaian
pukul 9.00 WIT saat sebelum berangkat ke
bidan .
e. Aktifitas
Selama hamil : Ibu mengatakan masih melakukan aktifitas
pekerjaan rumah seperti biasa.
Selama persalinan : Ibu mengatakan selama proses persalinan
hanya tidur-tiduran miring kiri di tempat
tidur, dan sesekali ganti posisi miring
kanan/terlentang namun tidak begitu lama,
yaitu tidak lebih dari 10 menit. Ibu
mengatakan tidak kuat untuk jalan-jalan di
sekitar tempat tidur.
f. Seksual
Selama persalinan : Ibu mengatakan selama hamil ibu
behubungan seksual 1 minggu sekali.
Selama hamil : Ibu mengatakan tidak melakukan hubungan
seksual selama proses persalinan.

6. Data Psikososial dan Agama


a. Hubungan ibu dengan keluarga
Ibu mengatakan hubungan dengan keluarganya akrab, dan keluarga
sangat mendukung proses persalinan ibu.
b. Hubungan ibu dengan masyarakat
Ibu mengatakan hubungan dengan masyarakat akrab.
c. Kegiatan ibadah
Ibu mengatakan beragama Islam. Sholat 5 waktu dan selalu berdoa
untuk keselamatan bayinya dan dirinya.
d. Respon ibu dan keluarga terhadap kehamilan
Respon Ibu dan keluarga bahagia dan menanti kelahiran bayi
karena merupakan anak dan cucu pertama.

7. Latar Belakang Sosial Budaya


a. Kebiasaan yang dilakukan klien
Ibu mengatakan tidak pernah merokok dan minum-minuman keras.
Selama hamil ibu tidak minum jamu apapun, dan hanya
mengkonsumsi obat dari dokter atau bidan
b. Keadaan lingkungan yang berhubungan dengan kehamilan
Selama hamil ibu tidak diperbolehkan mengkonsumsi nanas oleh
keluarga, karena dipercaya menyebabkan keguguran. Ibu juga
melakukan pijat, kecuali perut karena ibu khawatir terjadi apa-apa
dengan bayinya. Dalam keluarga juga terdapat acara 3 bulanan dan
7 bulanan selama kehamilan. Dalam keluarga ibu tidak ada yang
menggunakan rumput fatimah selama persalinan, maupun ari-ari
kucing untuk mempercepat proses persalinan.
2. Data Obyektif
1. Pemeriksaan umum
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
Vital sign
TD : 100 / 70 mmHg N : 82 x / menit
R : 20 X / Menit S : 36,6 oC
Antopometri
BB sekarang : 58 kg
BB sebelum hamil : 50 kg
TB : 160 cm
LILA : 24 cm
HPHT : 25 Juli 2019
UK : 40 - 41minggu
HPL : 30 April 2020

2. Pemeriksaan Fisik
a. Kepala : Kulit bersih, rambut hitam, penyebaran
merata, rambut tidak rontok, tidak ada
ketombe, rambut lurus, tidak ada lesi, tidak
ada benjolan abnormal.
Muka : bersih, tidak pucat, tidak ada kloasma, tidak
odema.
Mata : Simetris, konjungtiva merah muda, sklera
putih, reflek pupil baik.
Hidung : bersih, tidak ada polip, tidak ada secret, tidak
ada perdarahan.
Telinga : Bersih, simetris, tidak ada serumen, tidak ada
perdarahan.
Mulut & gigi : Bibir tidak pucat, bersih, tidak ada karies gigi,
gusi tidak berdarah, tidak ada stomatitis, tidak
ada labioskisis maupun labiopalatoskisis.
b. Leher : tidak terlihat pembesaran kelenjar tyroid
(gondok), tidak ada pembesaran kelenjar
limfe, kelenjar tyroid, maupun vena jugularis.
c. Dada : pernafasan teratur, tidak sesak nafas, tidak ada
pigeon ches maupun funnel ches, tidak ada
wheezing maupun ronchi.
Mammae : Simetris, bersih, papilla menonjol, tampak
hiperpigmentasi areola dan papilpa mammae,
tidak ada benjolan abnormal pada kedua
payudara, kolostrum sudah keluar.
Axila : tidak ada pembesaran kelenjar limfe.
d. Abdomen
1) Inspeksi : Bersih, pembesaran perut sesuai usia
kehamilan, tidak ada luka bekas operasi,
terdapat linea nigra dan striae lifidae.
2) Palpasi
Kontraksi 4x dalam 10 menit lama 40 detik
Leopold I : TFU 3 jari dibawah proxessus xypoideus.
Teraba lunak, bulat, dan tidak melenting,
( bokong ).
Leopold II : bagian kanan perut ibu teraba keras,
memanjang seperti papan ( punggung
janin ), bagian kiri perut ibu teraba bagian
kecil janin (ekstermitas janin )
Leopold III : Bagian terbawah janin teraba keras,
melenting, bulat ( kepala janin ), tangan
pemeriksa divergen (kepala sudah masuk
PAP)
Leopold IV : Kepala janin sudah masuk PAP 2 / 5

TFU Mc.Donald : 34 cm
TBJ : ( TFU – N ) X 155
= ( 34 – 11 ) X 155
= 3565 gram
3) Auskultasi
DJJ : 130 X / menit (punctum maxsimum 2 jari
bawah pusat bagian kanan, terdengar jelas)
e. Genetalia : tidak terdapat pembesaran kelenjar bartholini,
terdapat bloodshow, tidak ada condiloma
acuminata, tidak ada herpes genital, tidak ada
varises, tidak odema.
VT : vulva / vagina tidak odema dan tidak varises,
tidak ada condiloma acuminata, terdapat
bloodyshow, portio lunak, pembukaan 5 cm,
effecement 75 %, ketuban ( + ), preskep, UUK
kanan depan, tidak ada penyusupan, kepala H
II, tidak ada bagian terkecil janin di bagian
bawah.
Anus : Tidak ada hemoroid
f. Ekstremitas
Atas : Simetris, tidak ada sindaktili, adaktili maupun
polidaktili, tidak ada odema, gerakan bebas.
Bawah : Simetris, tidak ada sindaktili, adaktili maupun
polidaktili, tidak ada varises, gerakan bebas,
tidak ada odema.
Reflek patella + / +

3. Pemeriksaan Penunjang
a) Pemeriksaan panggul luar
Distansia spinarum : 26 cm
Distansia cristarum : 28 cm
Conjugata exsterna : 20 cm
Lingkaran panggul : 86 cm

b) Pemeriksaan Laboratorium
Hb : 7 gr %
Albumin urine : (negatif)
Reduksi urine : (negatif)

4. KSPR
Kehamilan Resiko Rendah : jumlah skor 2
Keterangan :
Skor awal ibu hamil =2

II. INTERPRETASI DATA


Tanggal : 07 Mei 2020 Pukul : 13.10 WIT
DX : Ny. “ F “, usia 27 tahun, GIP0A0, UK 40-41 minggu, inpartu kala 1
fase aktif, janin, intra uterin, tunggal, hidup, letak kepala.
DS : - Ibu mengatakan merasakan kenceng – kenceng dan keluar lendir
darah sejak pukul 10.00 WIT
- Ibu mengatakan menstruasi terkhir tanggal 25 Juli 2019
- Ibu mengatakan usia kehamilannya sekitar 9 bulan lebih, dan ini
merupakan kehamilan pertamanya.
DO : Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
Vital sign
TD : 100 / 70 mmHg N : 82 x / menit
R : 20 X / Menit S : 36,6 oC
Abdomen : Bersih, pembesaran perut sesuai usia kehamilan,
tidak ada luka bekas operasi, terdapat linea nigra,
dan striae lifidae.
Kontraksi : 4 x dalam 10 menit lama 40 detik.
Leopold I : TFU 3 jari dibawah proxessus xypoideus.
Teraba lunak, bulat, dan tidak melenting,
( bokong ).
Leopold II : bagian kanan perut ibu teraba keras, memanjang
seperti papan ( punggung janin ), bagian kiri
perut ibu teraba bagian kecil janin (ekstermitas
janin )
Leopold III : Bagian terbawah janin teraba keras, melenting,
bulat ( kepala janin ), tangan pemeriksa divergen
(kepala sudah masuk PAP)
Leopold IV : Kepala janin sudah masuk PAP 2 / 5

TFU Mc.Donald : 34 cm
TBJ : ( TFU – N ) X 155
= ( 34 – 11 ) X 155
= 3565 gram
DJJ : 130 X / menit (punctum maxsimum 2 jari
bawah pusat bagian kanan, terdengar jelas)

Genetalia (VT) : vulva / vagina tidak odema dan tidak varises,


tidak ada condiloma acuminata, terdapat
bloodyshow, portio lunak, pembukaan 5 cm,
effecement 75 %, ketuban ( + ), preskep, UUK
kanan depan, tidak ada penyusupan, kepala H II,
tidak ada bagian terkecil janin di bagian bawah.

III. ANTISIPASI MASALAH POTENSIAL


Tidak Ada

IV. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA


Tidak Ada
V. INTERVENSI
Tanggal : 07 Mei 2020 Pukul : 13.15 WIT
DX : Ny. “ F “, usia 27 tahun, GIP0A0, UK 40-41 minggu, inpartu kala 1
fase aktif, janin, intra uterin, tunggal, hidup, letak kepala.
Tujuan : Setelah dilakukan asuhan kebidanan diharapkan persalinan berjalan
lancar, tanpa adanya penyulit dengan keadaan umum ibu dan janin
baik.
Kriteria Hasil : Lamanya persalinan 14 jam, dengan rincian :
 Kala 1 tidak lebih dari 12 jam
 Kala 2 berlangsung tidak lebih dari 1 jam
 Kala 3 tidak lebih dari 30 menit
 Perdarahan normal < 350 cc
TTV dalam batas normal
TD : 110 / 70 – 130 / 80 mmHg
Nadi : 60 – 100 x / menit
RR : 16 – 24 x / menit

DJJ : 120 – 160 x / menit


AS : 7 – 10

Intervensi dan Rasional


1. Bina hubungan yang baik dengan ibu dan keluarga
R / Agar terjalin hubungan yang baik antara petugas dan klien.
2. Beritahu ibu hasil pemeriksaan
R/ Agar ibu dapat merasa tenang karena mengetahui hasil
pemeriksaannya.
3. Anjurkan ibu menarik nafas panjang melalui hidung dan mengeluarkan
melalui mulut saat ada his
R/ Agar mengurangi rasa sakit yang dirasakan
4. Anjurkan ibu untuk tidak mengejan sebelum pembukaan lengkap
R/ Agar tidak terjadi odema pada jalan lahir
5. Anjurkan ibu untuk tidak menahan BAB / BAK, dan mengosongkan
kandung kemihnya
R/ Agar kandung kemih tidak menekan uterus dan tidak menghalangi
turunnya kepala
6. Anjurkan ibu untuk jalan-jalan bila masih kuat, kalau tidak kuat ibu
dianjurkan miring ke kiri
R/ Jalan-jalan bertujuan agar pembukaan serviks dan penurunan kepala
berlangsung cepat. Miring ke kiri bertujuan agar vena cava inferior
tidak tertekan oleh janin, sehingga aliran darah dan oksigen ke janin
tidak terganggu/terhambat.
7. Anjurkan ibu untuk makan dan minum di sela-sela kontraksi
R/ Agar ibu kuat saat mengejan
8. Anjurkan ibu untuk memilih keluarga terdekat untuk menemani dan
memberi dukungan emosional pada ibu
R/ Agar ibu merasa lebih diperhatikan dan adanya semangat saat
bersalin karena adanya dukungan dari keluarga.
9. Lakukan observasi his/kontraksi, nadi, DJJ setiap 30 menit.
R/ Agar mengetahui keadaan ibu dan kesejahteraan janin
10. Lakukan observasi pemeriksaan dalam, tekanan darah, suhu, dan urine
setiap 4 jam.
R/ Agar mengetahui kemajuan dari persalinan

VI. IMPLEMENTASI
Tanggal : 07 Mei 2020 Pukul : 13.20 WIT
1. Membina hubungan yang baik dengan ibu dan keluarga, dengan
senyum, sapa dan salam serta mendengarkan keluhan ibu. Hal ini
bertujuan agar ibu tidak cemas dalam menghadapi persalinan,
sehingga ibu bisa lebih tenang dalam menjalani proses persalinan. Hal
ini juga akan menimbulkan kepercayaan ibu terhadap penolong dalam
memberi bimbingan dan keterangan mengenai keadaannya.
2. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan bahwa pembukaan jalan lahir
sudah 5cm, kepala bayi sudah masuk jalan lahir, dan keadaan umum
ibu dan janin baik. Dengan memberitahu ibu hasil pemeriksaannya,
maka ibu akan lebih merasa tenang dan nyaman.
3. Menganjurkan ibu menarik nafas panjang dan mengeluarkan lewat
mulut saat ada his. Hal ini bertujuan untuk membuat ibu lebih rileks
sehingga sakit/nyeri yang dirasakan ibu dapat berkurang.
4. Menganjurkan Ibu untuk tidak mengejan sebelum pembukaan
lengkap, agar tidak terjadi odem pada jalan lahir. Karena bila terjadi
odem saat pembukaan belum lengkap, akan mengakibatkan jalan lahir
bertambah sempit. Dan bila terjadi robekan jalan lahir, maka akan
lebih sulit dalam penjahitannya.
5. Menganjurkan ibu untuk tidak menahan BAB/BAK dan
mengosongkan kandung kemihnya dengan pergi ke kamar mandi
untuk buang air kecil agar kandung kemih dan rectum tidak menekan
uterus sehingga dapat menghalangi penurunan kepala. Namun kalau
ibu merasa tidak cukup kuat untuk pergi ke kamar mandi, ibu
dianjurkan buang air besar / buang air kecil di bed/kasur dengan
menggunakan pispot. Jika kandung kemih penuh, selain berpotensi
memperlambat turunnya janin, juga akan :
a) Mengganggu kemajuan persalinan.
b) Menyebabkan ibu tidak nyaman.
c) Menyebabkan resiko perdarahan pasca persalinan yang
disebabkan oleh atonia uteri.
d) Mengganggu penatalaksanaan distosia bahu.
e) Meningkatkan resiko infeksi saluran kemih pasca persalinan.
6. Menganjurkan ibu untuk jalan-jalan di sekitar tempat tidur bila masih
kuat, guna mempercepat penurunan kepala janin dan mempercepat
pembukaan serviks/ jalan lahir sehingga akan memperpendek waktu
persalinan. Bila ibu tidak kuat maka ibu dianjurkan untuk tidur miring
kiri agar tidak menekan vena kava inferior. Bila ibu capek miring kiri,
dapat dilakukan miring kanan atau terlentang tapi tidak boleh lebih
dari 10 menit. Jika ibu berbaring terlentang maka berat uterus dan
isinya (janin, cairan ketuban, plasenta dll.) akan menekan vena cava
inferior. Hal ini akan mengakibatkan turunnya aliran darah dari
sirkulasi ibu ke plasenta. Kondisi seperti ini dapat menyebabkan
hipoksia atau kekurangan pasokan oksigen pada janin. Selain itu,
posisi terlentang berhubungan dengan gangguan terhadap proses
kemajuan persalinan.
7. Menganjurkan ibu untuk makan dan minum di sela-sela kontraksi. Hal
ini bertujuan agar nanti ibu mempunyai tenaga saat mengejan dan
mencegah terjadinya dehidrasi. Dan juga karena dehidrasi bisa
memperlambat kontraksi dan / atau membuat kontraksi menjadi tidak
teratur dan kurang efektif.
8. Menganjurkan ibu untuk memilih keluarga terdekat untuk menemani
dan memberi dukungan emosional pada ibu. Suami ibu, atau saudara
terdekat, karena dukungan emosional akan mempengaruhi psikologi
ibu sehingga akan membantu dalam proses persalinan dan ibu merasa
lebih nyaman. Dengan adanya pendamping juga dapat membantu
petugas kesehatan selama menolong persalinan, seperti :
a) Membantu dalam memberikan rangsangan putting
b) Membantu dalam memberikan makanan/minuman di sela-
sela kontraksi
c) Membantu ibu dalam posisi persalinan
d) Memberikan kata-kata yang membesarkan hati ibu
e) Membantu ibu bernafas secara benar, serta mengelap keringat
ibu sehingga ibu merasa lebih nyaman.
9. Melakukan observasi his/kontraksi, nadi, DJJ setiap 30 menit. Hal ini
bertujuan untuk mengetahui kemajuan persalinan, kondisi ibu dan
janin, mengidentifikasi dini penyulit persalinan, dan membantu dalam
membuat keputusan klinik yang sesuai dan tepat waktu.
10. Melakukan observasi pemeriksaan dalam, tekanan darah, suhu, dan
urine setiap 4 jam. Hal ini bertujuan untuk mengetahui kemajuan
persalinan, kondisi ibu dan janin, mengidentifikasi dini penyulit
persalinan, dan membantu dalam membuat keputusan klinik yang
sesuai dan tepat waktu.
VII. EVALUASI
Tanggal : 07 Mei 2020 Pukul : 13.30 WIT
S : Ibu mengatakan lega setelah diberi penjelasan oleh petugas.
O : - Ibu mengangguk tanda mengerti mengenai penjelasan yang telah
diberikan petugas kesehatan
- Ibu menarik nafas panjang saat his datang
- DJJ 130x/menit
- HIS 4x dalam 10 menit lamanya 40 detik.
- Nadi : 82x/menit
A : Ny. “ F “, usia 27 tahun, GIP0A0, UK 40-41 minggu, janin tunggal,
hidup, intra uterin, situs bujur, habitus fleksi, posisi puka, presentasi
kepala, penurunan kepala H II, kesan jalan lahir normal, keadaan
umum ibu dan janin baik, inpartu kala satu fase aktif dilatasi
maksimal, prognosa baik.
P : Melanjutkan implementasi yang telah dilakukan, dengan :
1. Pantau kemajuan persalinan meliputi pemeriksaan dalam, urine,
suhu, serta tekanan darah ibu setiap 4 jam sekali.
2. Lakukan pemantauan nadi, his dan DJJ setiap 30 menit sekali.
3. Anjurkan ibu untuk jalan – jalan bila kuat, kalau tidak kuat
anjurkan ibu untuk miring ke kiri guna membantu penurunan
kepala janin.
4. Anjurkan ibu untuk tarik nafas panjang saat ada his/kontraksi.
5. Anjurkan ibu untuk menambah asupan nutrisi (makan dan minum)
6. Anjurkan ibu untuk tidak mengejan sebelum waktunya.
7. Persiapkan partus set dan APD untuk menolong persalinan.
8. Persiapkan perlengkapan ibu (pembalut, pakaian ibu, underpad,
waslap) serta perlengkapan bayi (gedong, pakaian bayi, topi bayi,
handuk)

Anda mungkin juga menyukai