I. PENGKAJIAN DATA
Tanggal : 07 Mei 2020 Pukul : 13.00 WIB
1. DATA SUBYEKTIF
1. Identitas
Ibu Suami
Nama : Ny. “ F “ Tn. “ L “
Umur : 27 tahun 30 tahun
Nikah/lamanya : Pertama/ 1 thn
Suku/bangsa : Jawa/Indonesia Jawa/Indonesia
Agama : Islam Islam
Pendidikan : SMA SMA
Pekerjaan : IRT Swasta
Penghasilan :- -
Alamat : Jl. Padat Karya
1. Kehamilan
ini
Anak Nifas
1. Kehamilan
ini
ANC
TM I : Ibu merasakan mual, muntah dan pusing, periksa 3x
pada bidan. Terapi yang didapat: TT 1 kali, vit. B6
1x/hari, dan As. Folat 1x/hari. Penyuluhan yang
didapat yaitu: tanda bahaya TM I
(perdarahan/abortus, pusing yang hebat),
pemenuhan nutrisi ibu hamil yaitu :
- Makan - makanan yang kering dengan porsi
kecil dan sesering mungkin.
- Hindari makan - makanan yang bersantan
(merangsang mual)
- Hindari makanan atau bau-bauan yang
menyebabkan mual
- Makan sedikit tapi sering
TM II : Ibu mengatakan tidak mengeluh apapun. Periksa 2 x
pada bidan, 1 x pada dokter kandungan. Terapi yang
didapat yaitu: tablet tambah darah (Fe) 1x/hari, kalk
1x/hari, vit C. 1x/hari. Penyuluhan yang didapat
yaitu: Istirahat cukup, tanda bahaya TM II
( perdarahan, pusing yang hebat, gerakan janin yang
berkurang, terjadi kontraksi belum waktunya,
ketuban pecah dini ), anjuran senam hamil,
mengenai seksual, perawatan payudara dengan
membersihkan puting dan areola setelah mandi
dengan kapas basah.
TM III : Ibu mengatakan tidak ada keluhan, 4x datang pada
bidan, 1x pada dokter kandungan. Terapi yang
didapat yaitu: tablet tambah darah (Fe) 1x/hari, kalk
1x/hari, vit C 1x/hari. Penyuluhan yang didapat yaitu
: tanda bahaya TM III (perdarahan, pusing yang
hebat, ketuban pecah dini, gerakan janin yang
lemah, kontraksi yang berlebihan), tanda – tanda
persalinan, tentang IMD, hal – hal yang dibutuhkan
saat persalinan ( perlengkapan bayi, perlengkapan
ibu, biaya persalinan, dll )
e. Riwayat KB
Ibu mengatakan belum pernah memakai alat kontrasepsi apapun,
karena ibu menginginkan anak dari pernikahannya.
4. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat kesehatan sekarang
Ibu mengatakan saat ini tidak sedang menderita penyakit menurun
dengan gejala sering makan, sering minum, sering kencing (DM),
sakit kepala, perdarahan dari hidung, pusing, wajah kemerahan,
kelelahan (Hypertensi), menahun seperti jantung berdebar-debar,
rasa nyeri yang mencekam di dada kiri atau tengah selama
beberapa menit, mudah lelah, sesak nafas, keringat dingin
(Jantung), menular seperti batuk tidak sembuh-sembuh selama 2
minggu dan berdarah, penurunan berat badan secara drastis,
kehilangan nafsu makan, nyeri dada dan paru yang menyebabkan
sesak nafas (TBC), mual muntah disertai nyeri perut, demam,
kencing berwarna seperti teh/gelap, mata atau kulit menguning,
BAB berwarna pucat (Hepatitis).
b. Riwayat kesehatan dahulu
Ibu mengatakan saat ini tidak sedang menderita penyakit menurun
dengan gejala sering makan, sering minum, sering kencing (DM),
sakit kepala, perdarahan dari hidung, pusing, wajah kemerahan,
kelelahan (Hypertensi), menahun seperti jantung berdebar-debar,
rasa nyeri yang mencekam di dada kiri atau tengah selama
beberapa menit, mudah lelah, sesak nafas, keringat dingin
(Jantung), menular seperti batuk tidak sembuh-sembuh selama 2
minggu dan berdarah, penurunan berat badan secara drastis,
kehilangan nafsu makan, nyeri dada dan paru yang menyebabkan
sesak nafas (TBC), mual muntah disertai nyeri perut, demam,
kencing berwarna seperti teh/gelap, mata atau kulit menguning,
BAB berwarna pucat (Hepatitis).
c. Riwayat kesehatan keluarga
Ibu mengatakan saat ini tidak sedang menderita penyakit menurun
dengan gejala sering makan, sering minum, sering kencing (DM),
sakit kepala, perdarahan dari hidung, pusing, wajah kemerahan,
kelelahan (Hypertensi), menahun seperti jantung berdebar-debar,
rasa nyeri yang mencekam di dada kiri atau tengah selama
beberapa menit, mudah lelah, sesak nafas, keringat dingin
(Jantung), menular seperti batuk tidak sembuh-sembuh selama 2
minggu dan berdarah, penurunan berat badan secara drastis,
kehilangan nafsu makan, nyeri dada dan paru yang menyebabkan
sesak nafas (TBC), mual muntah disertai nyeri perut, demam,
kencing berwarna seperti teh/gelap, mata atau kulit menguning,
BAB berwarna pucat (Hepatitis).
Dalam keluarga tidak ada yang mempunyai riwayat keturunan
kembar.
b. Eliminasi
Selama hamil : Ibu mengatakan BAK ±6 x / hari, warna
jernih, bau khas, BAB 1 x / hari, konsistensi
lunak.
Selama persalinan : Ibu belum BAB maupun BAK selama
persalinan.
c. Istirahat
Selama hamil : Ibu mengatakan saat hamil tidur siang
selama 2 jam, tidur malam selama 8-9 jam.
Selama persalinan : Ibu mengatakan tidak bisa tidur, istirahat
hanya dengan tidur berbaring, karena
merasakan kenceng-kenceng.
d. Personal Hygiene
Selama hamil : mandi 2 x sehari, keramas 2 x seminggu,
gosok gigi 2 x sehari, ganti pakaian 2 kali
sehari.
Selama Persalinan : Ibu mengatakan belum mandi, keramas,
gosok gigi, maupun ganti pakaian selama
proses persalinan. Namun, ibu mengatakan
sudah mandi, gosok gigi, dan ganti pakaian
pukul 9.00 WIT saat sebelum berangkat ke
bidan .
e. Aktifitas
Selama hamil : Ibu mengatakan masih melakukan aktifitas
pekerjaan rumah seperti biasa.
Selama persalinan : Ibu mengatakan selama proses persalinan
hanya tidur-tiduran miring kiri di tempat
tidur, dan sesekali ganti posisi miring
kanan/terlentang namun tidak begitu lama,
yaitu tidak lebih dari 10 menit. Ibu
mengatakan tidak kuat untuk jalan-jalan di
sekitar tempat tidur.
f. Seksual
Selama persalinan : Ibu mengatakan selama hamil ibu
behubungan seksual 1 minggu sekali.
Selama hamil : Ibu mengatakan tidak melakukan hubungan
seksual selama proses persalinan.
2. Pemeriksaan Fisik
a. Kepala : Kulit bersih, rambut hitam, penyebaran
merata, rambut tidak rontok, tidak ada
ketombe, rambut lurus, tidak ada lesi, tidak
ada benjolan abnormal.
Muka : bersih, tidak pucat, tidak ada kloasma, tidak
odema.
Mata : Simetris, konjungtiva merah muda, sklera
putih, reflek pupil baik.
Hidung : bersih, tidak ada polip, tidak ada secret, tidak
ada perdarahan.
Telinga : Bersih, simetris, tidak ada serumen, tidak ada
perdarahan.
Mulut & gigi : Bibir tidak pucat, bersih, tidak ada karies gigi,
gusi tidak berdarah, tidak ada stomatitis, tidak
ada labioskisis maupun labiopalatoskisis.
b. Leher : tidak terlihat pembesaran kelenjar tyroid
(gondok), tidak ada pembesaran kelenjar
limfe, kelenjar tyroid, maupun vena jugularis.
c. Dada : pernafasan teratur, tidak sesak nafas, tidak ada
pigeon ches maupun funnel ches, tidak ada
wheezing maupun ronchi.
Mammae : Simetris, bersih, papilla menonjol, tampak
hiperpigmentasi areola dan papilpa mammae,
tidak ada benjolan abnormal pada kedua
payudara, kolostrum sudah keluar.
Axila : tidak ada pembesaran kelenjar limfe.
d. Abdomen
1) Inspeksi : Bersih, pembesaran perut sesuai usia
kehamilan, tidak ada luka bekas operasi,
terdapat linea nigra dan striae lifidae.
2) Palpasi
Kontraksi 4x dalam 10 menit lama 40 detik
Leopold I : TFU 3 jari dibawah proxessus xypoideus.
Teraba lunak, bulat, dan tidak melenting,
( bokong ).
Leopold II : bagian kanan perut ibu teraba keras,
memanjang seperti papan ( punggung
janin ), bagian kiri perut ibu teraba bagian
kecil janin (ekstermitas janin )
Leopold III : Bagian terbawah janin teraba keras,
melenting, bulat ( kepala janin ), tangan
pemeriksa divergen (kepala sudah masuk
PAP)
Leopold IV : Kepala janin sudah masuk PAP 2 / 5
TFU Mc.Donald : 34 cm
TBJ : ( TFU – N ) X 155
= ( 34 – 11 ) X 155
= 3565 gram
3) Auskultasi
DJJ : 130 X / menit (punctum maxsimum 2 jari
bawah pusat bagian kanan, terdengar jelas)
e. Genetalia : tidak terdapat pembesaran kelenjar bartholini,
terdapat bloodshow, tidak ada condiloma
acuminata, tidak ada herpes genital, tidak ada
varises, tidak odema.
VT : vulva / vagina tidak odema dan tidak varises,
tidak ada condiloma acuminata, terdapat
bloodyshow, portio lunak, pembukaan 5 cm,
effecement 75 %, ketuban ( + ), preskep, UUK
kanan depan, tidak ada penyusupan, kepala H
II, tidak ada bagian terkecil janin di bagian
bawah.
Anus : Tidak ada hemoroid
f. Ekstremitas
Atas : Simetris, tidak ada sindaktili, adaktili maupun
polidaktili, tidak ada odema, gerakan bebas.
Bawah : Simetris, tidak ada sindaktili, adaktili maupun
polidaktili, tidak ada varises, gerakan bebas,
tidak ada odema.
Reflek patella + / +
3. Pemeriksaan Penunjang
a) Pemeriksaan panggul luar
Distansia spinarum : 26 cm
Distansia cristarum : 28 cm
Conjugata exsterna : 20 cm
Lingkaran panggul : 86 cm
b) Pemeriksaan Laboratorium
Hb : 7 gr %
Albumin urine : (negatif)
Reduksi urine : (negatif)
4. KSPR
Kehamilan Resiko Rendah : jumlah skor 2
Keterangan :
Skor awal ibu hamil =2
TFU Mc.Donald : 34 cm
TBJ : ( TFU – N ) X 155
= ( 34 – 11 ) X 155
= 3565 gram
DJJ : 130 X / menit (punctum maxsimum 2 jari
bawah pusat bagian kanan, terdengar jelas)
VI. IMPLEMENTASI
Tanggal : 07 Mei 2020 Pukul : 13.20 WIT
1. Membina hubungan yang baik dengan ibu dan keluarga, dengan
senyum, sapa dan salam serta mendengarkan keluhan ibu. Hal ini
bertujuan agar ibu tidak cemas dalam menghadapi persalinan,
sehingga ibu bisa lebih tenang dalam menjalani proses persalinan. Hal
ini juga akan menimbulkan kepercayaan ibu terhadap penolong dalam
memberi bimbingan dan keterangan mengenai keadaannya.
2. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan bahwa pembukaan jalan lahir
sudah 5cm, kepala bayi sudah masuk jalan lahir, dan keadaan umum
ibu dan janin baik. Dengan memberitahu ibu hasil pemeriksaannya,
maka ibu akan lebih merasa tenang dan nyaman.
3. Menganjurkan ibu menarik nafas panjang dan mengeluarkan lewat
mulut saat ada his. Hal ini bertujuan untuk membuat ibu lebih rileks
sehingga sakit/nyeri yang dirasakan ibu dapat berkurang.
4. Menganjurkan Ibu untuk tidak mengejan sebelum pembukaan
lengkap, agar tidak terjadi odem pada jalan lahir. Karena bila terjadi
odem saat pembukaan belum lengkap, akan mengakibatkan jalan lahir
bertambah sempit. Dan bila terjadi robekan jalan lahir, maka akan
lebih sulit dalam penjahitannya.
5. Menganjurkan ibu untuk tidak menahan BAB/BAK dan
mengosongkan kandung kemihnya dengan pergi ke kamar mandi
untuk buang air kecil agar kandung kemih dan rectum tidak menekan
uterus sehingga dapat menghalangi penurunan kepala. Namun kalau
ibu merasa tidak cukup kuat untuk pergi ke kamar mandi, ibu
dianjurkan buang air besar / buang air kecil di bed/kasur dengan
menggunakan pispot. Jika kandung kemih penuh, selain berpotensi
memperlambat turunnya janin, juga akan :
a) Mengganggu kemajuan persalinan.
b) Menyebabkan ibu tidak nyaman.
c) Menyebabkan resiko perdarahan pasca persalinan yang
disebabkan oleh atonia uteri.
d) Mengganggu penatalaksanaan distosia bahu.
e) Meningkatkan resiko infeksi saluran kemih pasca persalinan.
6. Menganjurkan ibu untuk jalan-jalan di sekitar tempat tidur bila masih
kuat, guna mempercepat penurunan kepala janin dan mempercepat
pembukaan serviks/ jalan lahir sehingga akan memperpendek waktu
persalinan. Bila ibu tidak kuat maka ibu dianjurkan untuk tidur miring
kiri agar tidak menekan vena kava inferior. Bila ibu capek miring kiri,
dapat dilakukan miring kanan atau terlentang tapi tidak boleh lebih
dari 10 menit. Jika ibu berbaring terlentang maka berat uterus dan
isinya (janin, cairan ketuban, plasenta dll.) akan menekan vena cava
inferior. Hal ini akan mengakibatkan turunnya aliran darah dari
sirkulasi ibu ke plasenta. Kondisi seperti ini dapat menyebabkan
hipoksia atau kekurangan pasokan oksigen pada janin. Selain itu,
posisi terlentang berhubungan dengan gangguan terhadap proses
kemajuan persalinan.
7. Menganjurkan ibu untuk makan dan minum di sela-sela kontraksi. Hal
ini bertujuan agar nanti ibu mempunyai tenaga saat mengejan dan
mencegah terjadinya dehidrasi. Dan juga karena dehidrasi bisa
memperlambat kontraksi dan / atau membuat kontraksi menjadi tidak
teratur dan kurang efektif.
8. Menganjurkan ibu untuk memilih keluarga terdekat untuk menemani
dan memberi dukungan emosional pada ibu. Suami ibu, atau saudara
terdekat, karena dukungan emosional akan mempengaruhi psikologi
ibu sehingga akan membantu dalam proses persalinan dan ibu merasa
lebih nyaman. Dengan adanya pendamping juga dapat membantu
petugas kesehatan selama menolong persalinan, seperti :
a) Membantu dalam memberikan rangsangan putting
b) Membantu dalam memberikan makanan/minuman di sela-
sela kontraksi
c) Membantu ibu dalam posisi persalinan
d) Memberikan kata-kata yang membesarkan hati ibu
e) Membantu ibu bernafas secara benar, serta mengelap keringat
ibu sehingga ibu merasa lebih nyaman.
9. Melakukan observasi his/kontraksi, nadi, DJJ setiap 30 menit. Hal ini
bertujuan untuk mengetahui kemajuan persalinan, kondisi ibu dan
janin, mengidentifikasi dini penyulit persalinan, dan membantu dalam
membuat keputusan klinik yang sesuai dan tepat waktu.
10. Melakukan observasi pemeriksaan dalam, tekanan darah, suhu, dan
urine setiap 4 jam. Hal ini bertujuan untuk mengetahui kemajuan
persalinan, kondisi ibu dan janin, mengidentifikasi dini penyulit
persalinan, dan membantu dalam membuat keputusan klinik yang
sesuai dan tepat waktu.
VII. EVALUASI
Tanggal : 07 Mei 2020 Pukul : 13.30 WIT
S : Ibu mengatakan lega setelah diberi penjelasan oleh petugas.
O : - Ibu mengangguk tanda mengerti mengenai penjelasan yang telah
diberikan petugas kesehatan
- Ibu menarik nafas panjang saat his datang
- DJJ 130x/menit
- HIS 4x dalam 10 menit lamanya 40 detik.
- Nadi : 82x/menit
A : Ny. “ F “, usia 27 tahun, GIP0A0, UK 40-41 minggu, janin tunggal,
hidup, intra uterin, situs bujur, habitus fleksi, posisi puka, presentasi
kepala, penurunan kepala H II, kesan jalan lahir normal, keadaan
umum ibu dan janin baik, inpartu kala satu fase aktif dilatasi
maksimal, prognosa baik.
P : Melanjutkan implementasi yang telah dilakukan, dengan :
1. Pantau kemajuan persalinan meliputi pemeriksaan dalam, urine,
suhu, serta tekanan darah ibu setiap 4 jam sekali.
2. Lakukan pemantauan nadi, his dan DJJ setiap 30 menit sekali.
3. Anjurkan ibu untuk jalan – jalan bila kuat, kalau tidak kuat
anjurkan ibu untuk miring ke kiri guna membantu penurunan
kepala janin.
4. Anjurkan ibu untuk tarik nafas panjang saat ada his/kontraksi.
5. Anjurkan ibu untuk menambah asupan nutrisi (makan dan minum)
6. Anjurkan ibu untuk tidak mengejan sebelum waktunya.
7. Persiapkan partus set dan APD untuk menolong persalinan.
8. Persiapkan perlengkapan ibu (pembalut, pakaian ibu, underpad,
waslap) serta perlengkapan bayi (gedong, pakaian bayi, topi bayi,
handuk)