Anda di halaman 1dari 18

NAMA MAHASISWI : TYAS FEBRIANA

Asuhan Holistik
Kebidanan

POLTEKKES KE MENKES SEM ARANG


BAYI F USIA 1 BULAN 27 HARI DENGAN STRES
DINGIN DAN BOUNDING ATTACHMENT IBU
DAN BAYI KURANG
Poin utama:
Bahasan hari • Kajian Kasus

ini
• Permasalahan
• Analisis
• Penatalksanaan
• Catatan Perkembangan

S EKOLAH BI SNIS WER KUDARA | S ES I 1


Kajian Kasus
Pengkajian tanggal 11 Agustus 2021 (16.28) melalui
Whatshapp dan Google Form

ibu Bayi F menjadi salah satu responden minisriset


mengenai bounding attachment, setelah di analisis hasil
bounding attachement ibu dan bayi kurang. Setelah di
analisis lebih lanjut ibu mengatakan bayinya rewel,
tidur tidak nyenyak dan bersin saat malam menjelang
pagi serta teraba dingin pada kaki dan tangan.

P OLTEKKES KEME NKES S EMARANG


Kondisi Geografis Responden

Daerah rumah responden berada pada dusun Miri desa


Duren Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang
dimana kondisi wilayah pada daerah perbukitan,
persawahan dan sungai. Penduduk di daerah ini juga
belum terlalu banyak, sehingga udara segar dan angin
mudah untuk masuk ke dalam rumah. Ibu F juga
menuturkan bahwa udara malam hingga pagi sangat
dingin disana.

P OLTEKKES KEM ENKE S S EM AR ANG


Data Subjektif
RIWAYAT KEHAMILAN &
PERSALINAN

Riwayat kehamilan dan persalinan Bayi F normal. BB


lahir normal, tidak ada riwayat hipotermi atau penyulit
lain.

PSIKOSOSIAL & KULTURAL

Ayah Bayi F memiliki kebiasaan merokok, namun tidak


pernah merokok di dekat bayi atau di dalam rumah. Ibu
Bayi F masih tinggal bersama dengan orang tuanya.
Keluarga Bayi F bersuku jawa.
Hasil anamnesa, ibu dan bayi menerima bayi F dengan suka
cita disimpulkan dari status bayi F sebagai anak pertama dan
dari cerita ibu bayI, ayah bayi F selalu ikut serta dalam
setiap proses asuhannya. Namun untuk analisis sikap dan
perilaku ayah dan ibu Bayi F tidak dapat diketahui karena
penulis tidak dapat hadir langsung.
Objektif
Keadaan Umum Suhu Tubuh Bayi Hasil Pengukuran
Antropometri terakhir

Baik 36,0 C BB : 5400 gram

Panjang Badan : 50 cm

P OLTEKKES KEME NKES S EMARANG


Analisis

Diagnosa Diagnosa Masalah Kebutuhan

Bayi F usia 1 Bulan 27 Hari : Hipotermi, commond Cold, Pijat bayi untuk menjaga kehangatan
dengan Stres dingin dan bounding terhambat tumbuh kembang dan dan meningkatkan bounding antara ibu
dan bayi . Penkes menjaga kehangatan
attachment kurang kemampuan kognitif nya bayi
Penatalaksanaan
• Menganjurkan ibu untuk memandikan
• Menjelaskan bahwa bayi mengalami stres dingin. bayi dengan menggunakan air hangat-
• Memberi pendidikan kesehatan mengenai cara hangat kuku agar suhu tubuh bayi tetap
menjaga kehangatan bayi agar nyaman, selalu stabil, dan mengganti baju pada ruangan
hangat dan terhindar kehilangan panas. yang hangat (tidak terkena angin
• Melakukan dan mengajarkan pijat bayi kepada ibu langsung) untuk menghindari suhu bayi
dengan menggunakan coconut oil dari bagian turun.
wajah, dada, perut, punggung dan relaksasi melalui • Menganjurkan ibu untuk memperhatikan
pembuatan video yang dapat diakses melalui tanda-tanda stress dingin pada bayi
Youtube penulis. apabila menjadi lebih buruk (hipotermi)
• Menjelaskan kepada ibu melalui video pendidikan dan semakin kurang bagus terutama
kesehatan dari pengertian pijat bayi,manfaat nya suhu tubuh bayi, rewel, terlihat lebih
pada ibu maupun bayi dengan gangguan stress tenang, kulit pucat bahkan biru dan
dingin yang dialami serta dalam peningkatan
teraba dingin pada ektremitas.
bounding antara ibu dan bayi.
Catatan Perkembangan
1 9 AGUS TUS 2 0 21 , P UKUL 1 4. 00 WIB

Subjektif
Objektif
Ibu mengatakan bayinya mengalami perkembangan ke
arah lebih baik di bandingkan hari kemarin, rewel pada Keadaan umum : baik
bayi menjadi berkurang, bayi nyenyak tidur setelah di Kesadaran : composmentis
pijat. TTV : S : 36,70 C

Diagnosa
Bayi F usia 2 bulan 5 hari
Diagnosa Potensial : stres dingin
Kebutuhan : Penkes menjaga kehangatan bayi, pijat bayi dalam
meningkatkan Bounding antara ibu dan bayi
Penatalaksanaan
• Menjelaskan kepada ibu bahwa bayinya dalam kondisi baik
• Tetap dilakukan pijat bayi nya dengan frekuensi tidak sesering
sebelumnya atau dapat dilakukan satu hari sekali untuk menjaga
kekebalan tubuh bayi, meningkatkan Bounding ibu dan bayi serta
kualitas tidur bayi. Tetap memberikan penkes mengenai cara
menjaga kehangatan bayi.
• Memandikan bayi menggunakan air hangat-hangat kuku.
• Menganjurkan ibu untuk menyusui bayinya secara eksklusif yaitu
memberikan ASI saja tanpa tambahan makanan dan minuman
lainnya
• Memberitahu kepada ibu bahwa stres dingin pada bayi umum
terjadi dan biasanya akan normal suhu tubuh bayi dengan
sendirinya selama upaya kehangatan dilakukan
Pembahasan
Stres dingin menjadi salah satu masalah yang sering terjadi pada bayi.
Banyak faktor yang dapat terjadi dari kehilangan panas pada bayi salah
satunya yaitu faktor lingkugan. Hal ini sesuai dengan Paula Vivi Fridely
(2017) bahwa faktor yang mempengaruhi kehilangan panas yaitu
lingkungan, syok, infeksi, KEP (Kekurangan energy Protein), gangguan
endokrin metabolik, cuaca, dan obat-obatan.

Lingkungan rumah Bayi F di dataran tinggi, sungai dan perbukitan. Rumah ibu
berada di samping persawahan, hal ini juga menjadi satu faktor lingkungan yang
dapat menghilangkan panas akibat terpapar udara yang lebih dingin dari luar
ruangan/kamar. Hal ini dapat diartikan kehilangan panas yang terjadi pada bayi
dengan konveksi (Setiati, 2014).
PEMBAHASAN Bounding Attachment

Pada pengisian kuisioner Bounding attachement ibu


Faktor lain yang mempengaruhi yaitu kurangnya
dan bayi, bounding Ibu F dan bayi menunjukan hasil
pengetahuan ibu mengenai hal ini. Bayi rewel saat malam
yang tidak baik.
menjelang pagi, dan bersin-bersin terkadang timbul. Jika ibu
Bounding attachment dapat ditumbuhkan sejak bayi
memiliki pengetahuan mengenai menjaga kehangatan bayi
baru lahir, yaitu dengan IMD (Inisiasi Menyusui Dini).
maka hal ini dapat dihindari. Proses kehilangan panas pada
Riwayat IMD pada persalinan lalu yang dilakukan ibu
bayi dapat menjadi berbagai masalah serius jika tidak di
terhadap bayi F tidak maksimal/tidak dilakukan sampai
tangani serta upaya pencegahan lebih lanjut baik kesakitan 1 jam. Hal ini mungkin menjadi salah satu hal yang
maupun kematian. Stres dingin atau hipotermi ringan ini terlewatkan dalam usaha dini menumbuhkan bounding
menjadi masalah yang umum yang dialami oleh bayi baru ibu dan bayi. Hal ini sesuai berdasarkan literatur yang
lahir atau bayi usia kurang dua bulan lainnya. Karena proses ada bahwa salah satu upaya dalam peningkatan
mempertahankan kehangatan belum dapat di lakukan secara bounding sejak dini salah satunya dengan IMD (Inisiasi
mandiri oleh tubuh bayi. Hal ini sesuai dengan Maryunani Menyusui Dini) setelah bayi baru lahir (Faizahannisa
(2012) bahwa mekanisme pengaturan temperatur bayi baru Ana, 2018).
lahir belum berfungsi sempurna.

POLT EKKES KEM ENKES SEM ARANG


PEMBAHASAN

Apabila bounding attachment kurang atau tidak terpenuhi dapat menyebabkan masalah potensial
yang cukup serius bagi bayi diantaranya developmental delays, eating, soothing behavior,
emotional function, in-appropriate modeling, dan aggression (Ethycasari, 2015). Maka dari itu
bounding sangat penting dilakukan sejak bayi baru lahir.

Kesuksesan bounding antara ibu dan bayi ditumbuhkan sampai 0-3 tahun karena ini merupakan
dasar waktu terbentuknya hubungan yang sehat dalam kehidupan selanjutnya (Syarifudin, 2011).
Pada masalah ini peningkatan bounding dapat diberikan dengan pemberian pijat bayi yang
dilakukan oleh ibu nya sendiri kepada bayi F. Hal ini sesuai dengan beberapa jurnal yang
menunjukan bahwa pemberian pijat bayi dalam usaha menumbuhkan bounding attachment ibu dan
bayi memberi pengaruh signifikan (Heny Prasetyorini, 2018)(Wahyuni, Kurniawati dan Rasni,
2018).
Pembahasan
Pada proses pijat dilakukan, ibu melakukan interaksi kontak mata, sentuhan,
komunikasi dengan bayinya sehingga ikatan tumbuh dari interaksi fisik, emosi
ataupun sensori yang telah dilakukan. Hal ini sesuai dengan Heny (2018)
bahwa interaksi fisik, emosi ataupun sensori dapat menumbuhkan
ikatan/bounding antara ibu dan bayi. Waktu ibu dalam merawat bayinya juga
dapat dihabiskan dengan kualitas interkasi dari pijat bayi ini. Setelah
dialakukan pjat bayi, bayi akan merasa diperhatikan, dicintai dan dipercayai
serta dapat menumbuhkan sikap sosial, sehingga bayi dapat merasa aman dan
berani untuk melakukan eksplorasi (Anjani, 2017).
KESIMPULAN
Bayi F usia 1 bulan 27 hari dengan stres dingin dan bounding
attachment tidak baik disertai keluhan rewel, ekstreitas dingin,
bersin saat malam menjelang pagi. Pada bayi F telah dilakukan
asuhan kebidanan berdasarkan holistik yaitu pijat bayi yang
dilakukan oleh ibu bayi. Saat dilakukan intervensi selama 7 hari
setelahnya oleh mahasiswa keadaan bayi F menjadi lebih baik, suhu
normal, rewel pada pagi hari tidak dikeluhkan lagi.
Link youtube pendidikan
kesehatan seputar massage baby
P OLTEKKES KEME NKES S EMARANG

https://www.youtube.com/watch?v=PruHGvQLu6I
Link youtube tutorial massage
baby
P OLTEKKES KEME NKES S EMARANF

https://www.youtube.com/watch?v=zUGFUZqcTU8
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai