Anda di halaman 1dari 25

ASESMEN AWAL BAGI SISWA

Ranah Kognitif dan Nonkognitif

Materi Sajian Webinar


Adaptasi Pembelajaran Tahun 2020-2021 di Era Pascapandemi Covid-19

Oleh Sudarwan Danim

Direktorat Guru dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Dasar


Ditjen Guru dan Tenaga Kependidikan
30 Juni 2020
PENGANTAR
• Kemuculan wabah Covid-19 membuat banyak orang, bahkan
kita semua serasa baru lahir kemarin.
• Pandemi Covid-19 merupakan koreksi alami atas perilaku
manusia yang menggunakan kecerdasan dan modal sosialnya
secara terus-menerus hingga di luar batas-batas keseimbangan
alam.
• Kehidupan dunia pendidikan harus terus berjalan, pantang
surut.
• Secara psikologis manusia mengalami kematangan lebih dipicu
oleh persoalan-persoalan yang sulit ketimbangan perjalanan
yang serba mudah.
PENGANTAR
• Untuk menemukenali karakteristik siswa baru, salah satu
cara adalah melakukan tes atau asesmen diagnostik.
• Tes atau asesmen diagnostik merupakan tes awal ( pretest).
• Fokus utama tes atau asesmen diagnostik ini berkaitan
dengan ranah kognitif dan nonkognitif.
• Tes atau asesmen ini biasanya berfungsi sebagai
barometer untuk mengetahui seperti apa karakteristik siswa
yang diterima pada satuan pendidikan tertentu dan layanan
kelompok atau individual macam apa yang akan diberikan
kemudian, setelah mereka diterima secara resmi di
sekolah.
LINTAS SEJARAH
1. Tes diagnostik telah ada sejak zaman Yunani Kuno.
2. Pada era itu, seorang guru dapat memberikan tes awal untuk
menentukan apakah siswa baru mengetahui geografi dasar,
sejarah, atau budaya.
3. Hasil tes diagnostik menentukan dari mana guru memulai dan
berapa banyak waktu yang didedikasikan untuk topik tertentu.
4. Guru belajar dari tes diagnostik, misalnya, banyak siswa sudah
memiliki pengetahuan tentang aspek budaya Yunani, tetapi tahu
sedikit tentang sejarahnya.
5. Dari ini, mereka menyesuaikan rencana pelajaran untuk
menghabiskan sedikit lebih banyak waktu pada sejarah dan asal-
usul Yunani Kuno dan sedikit kurang pada budaya.
DIMENSI SISWA

MENDIDIK OTAK
NONMIND TANPA
MIND MENDIDIK HATI,
Afektif dan TIDAK MENDIDIK
Kognitif
psikomotor APA-APA
(ARISTOLES)
SEBAGIAN BESAR TUGAS GURU ITU
MEMBERANIKAN DAN MENGOPTIMASI SISWA

Guru yang hebat


adalah mereka yang
mampu mendidik siswa
yang biasa-biasa saja
MENGOPTIMASI
menjadi manusia hebat!
POTENSI LATEN
YG TERDETEKSI
MENJADI
MANIFES
TANGGA KEMANDIRIAN/MERDEKA BELAJAR

O G I/
UT AG
HE K A
GI R DE
O E
M AJAR
RAG
AND BEL
G OG I
PEDA
SISWA: MANUSIA MULTIDIMENSI KECERDASAN
DEFINISI DAN MAKNA
• Diagnosis didefinisikan sebagai analisis tentang sifat
atau kondisi siswa pada usia dan situasi tertentu.
• Hasil tes diagnostik membantu memberi tahu guru dan
siswa tentang seberapa banyak yang mereka ketahui
dan tidak ketahui tentang kondisi atau topik tertentu
untuk kebutuhan pembelajaran.
• Hasil tes diagnostik menginformasikan kepada guru
tentang perencanaan pembelajaran, mengidentifikasi
bidang-bidang yang mungkin memerlukan lebih banyak
waktu untuk dihabiskan.
DEFINISI DAN MAKNA
• Guru dan siswa sama-sama membayangkan situasi di kelas
baru. Bisa jadi mereka bertemu dengan tatapan kebingungan.
• Ketika guru bertanya kepada siswa apakah mereka mengerti
apa yang diajarkan olehnya, bisa jadi jawabannya dia tidak tahu
apa yang dibicarakan.
• Tanpa tes diagnostik, guru berada dalam alam keremangan.
Layanan yang diberikan kepada siswa hanya didasari apa yang
mereka anggap baik, bukan yang diperlukan oleh siswa.
• Penilaian diagnostik memungkinkan guru menentukan kekuatan,
kelemahan, pengetahuan, dan keterampilan individu siswa
sebelum pelaksanaan pembelajaran
WILAYAH ABU-
GURU ABU
siswa

DIAGNOSTIK TES
MEMBUKA
WILAYAH ABU-
ABU

GURU YANG BAIK ADALAH MEMUDAHKAN SISWA


BELAJAR, BUKAN MEMUDAHKAN DIA MENGAJAR
MANFAAT TES DIAGNOSTIK BAGI GURU DAN
SISWA
• Memungkinkan guru merencanakan pembelajaran yang
bermakna dan efisien, karena guru tahu persis apa
yang diketahui atau tidak diketahui siswa. Ini dapat
mengurangi frustrasi dan kebosanan siswa.
• Menyediakan informasi untuk pembelajaran individual.
• Menciptakan dasar untuk menilai pembelajaran di masa
depan.
• Menunjukkan kepada guru dan siswa apa yang
diketahui sebelum pengajaran terjadi.
MENDIAGNOSIS ADALAH MEMPREDIKSI

Mendidik siswa itu


by design.
Diagnostik tes untuk
mendesain layanan
pembelajaran
TES DIAGNOSTIK:
KOGNITIF DAN KOGNITIF

DI DUNIA BARAT,
DOMINASI KECERDASAN MUNCUL
KOGNITIF (HARD SKILL) KEMUDIAN
LEBIH DARI MAZHAB
BERLANGSUNG 3 ABAD NONKOGNITIF
(SOFT SKILL)
DIMENSI TES DIAGNOSTIK:
1. Siapa yang dapat melakukan → Guru/peneliti/tenaga ahli
2. Di mana → sekolah/rumah/lembaga psikologi
3. Kepada siapa → peserta didik
4. Tujuan → kekuatan dan kelemahan spesifik pembelajar di
bidang tertentu.
5. Lamanya waktu → sifatnya fleksibel
6. Teknik → tes/observasi/wawancara, dll.
7. Urutan → logis dan langkah demi langkah
8. Metode → remediasi dinegosiasikan/terapi
9. Dukungan untuk → pembelajar/orang tua/guru
ATRIBUT KOGNITIF
• Pengujian kognitif memeriksa masalah dengan kognisi.
Kognisi adalah kombinasi dari proses di otak yang terlibat
di hampir setiap aspek kehidupan.
• Kognisi mencakup pemikiran, ingatan, bahasa, penilaian,
dan kemampuan untuk mempelajari hal-hal baru.
• Pengujian kognitif tidak dapat menunjukkan penyebab
spesifik penurunan nilai.
• Pengujian ini dapat membantu penyedia mencari tahu
apakah seseorang memerlukan lebih banyak tes dan/atau
mengambil langkah-langkah untuk mengatasi masalah
tersebut.
PENTINGNYA ATRIBUT NONKOGNITIF
• Kepribadian, sikap dan nilai, keterampilan sosial,
emosi, dan manajemen diri telah diakui penting untuk
keberhasilan siswa.
• Pengembangan keterampilan nonkogniitif
meningkatkan kemampuan siswa untuk berpikir secara
logis tentang informasi, mengatur waktu, bergaul
dengan teman sebaya dan guru, bertahan terus
kesulitan, dan menavigasi lanskap beragam
persyaratan akademik dan non-akademik yang
dihadapiuntuk pendidikan lanjutan.
PENTINGNYA ATRIBUT NONKOGNITIF
• Keterampilan nonkognitif cenderung meningkat daripada berkurang
seiring bertambahnya usia.
• Keterampilan non-kognitif merupakan kelompok keterampilan dan
atribut yang sulit untuk didefinisikan dan diukur dan karenanya,
pengujian penelitian dan industri pengujian hampir secara eksklusif
berkaitan dengan kognitif.
• Dengan perkembangan teknologi dan pendekatan pengukuran yang
lebih canggih menjanjikan untuk tingkatkan pengukuran
keterampilan nonkognitif sehingga dapat dipercaya.
• Banyak pembuat kebijakan pendidikan menempatkan hasil
pengukuran keterampilan nonkognitif pada pijakan yang sama
dengan hasil yang diperoleh dari pengukuran keterampilan kognitif.
KARAKTERISTIK TES DIAGNOSTIK

1. Objektif
2. Validity
3. Reliability
4. Komparibilitas Dilakukan oleh ahlinya
5. Eksak
6. Komprehensif
7. Praktis
8. Kategorisasi
THE INTERNATIONAL DIAGNOSTIC AND
ADMISSIONS TEST (IDAT)
• IDAT merupakan satu bentuk revolusionalisasi penerimaan
siswa baru dan dan diagnostik bagi pemula 
• Tes IDAT yang komprehensif dikembangkan dari multikurikulum
internasional, berfokus pada 4 area:
1. Bahasa Ibu dan bahasa kedua >> kemampuan
berkomunikasi
2. Matematika >> logika dan kemampuan berpikir sistematis,
sebagai dasar keilmuan
3. Pengetahuan umum atau global
4. Mental dan karakter >> kerjasama, sikap dan kepribadian,
ketahanmalangan, dan keberanian mengambil resiko
ADA BERBAGAI JENIS TES KOGNITIF.
• Tes kognitif dirancang untuk membantu mengukur fungsi
mental, seperti memori, bahasa, dan kemampuan untuk
mengenali objek. Jenis tes yang paling umum adalah:
• Tes Montreal Cognitive Assessment (MoCA). Tes 10-15 menit
yang mencakup menghafal daftar kata-kata pendek,
mengidentifikasi gambar binatang, dan menyalin bentuk
gambar atau objek.
• Ujian Mini-Mental State (MMSE). Tes 7-10 menit yang
mencakup penamaan tanggal saat ini, menghitung mundur, dan
mengidentifikasi benda sehari-hari seperti pensil atau arloji.
• Mini-Cog. Tes 3-5 menit yang termasuk mengingat daftar
objek tiga kata dan menggambar jam.
JENIS TES YANG DIKENAL DI INDONESIA

• Tes inteligensi untuk anak-anak, seperti tes Binet,


WISC, WPPSI, CPM, CFIT skala 1 & 2, dan TIKI
dasar.
• Tes inteligensi untuk remaja hingga dewasa,
seperti TIKI menengah, TIKI tinggi, WAIS, SPM,
APM, CFIT skala 3.
• Tes inteligensi untuk tuna rungu seperti, tes SON.
• Tes kepribadian, dengan multijenisnya
KOMPONEN PENILAIAN DIAGNOSTIK
1. Terjadi pada awal unit, pelajaran, kuartal, atau
periode waktu.
2. Sasaran memahami posisi siswa saat ini untuk
menginformasikan pembelajaran yang efektif
3. Identifikasi kekuatan dan kelemahan, serta
bidang pengembangan siswa
4. Penilaian berisiko rendah (biasanya tidak
dihitung sebagai nilai)
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai