Anda di halaman 1dari 26

Pertemuan 1

MEKANIKA TANAH 1

Oleh :

Ir. Fathol Bari, M.Sc.Eng

Ir. Fathol Bari, M.Sc. Eng


1
Kompetensi Umum

Setelah menyelesaikan mata kuliah ini,


mahasiwa akan dapat menyebutkan,
menjelaskan, menunjukan perilaku tanah
dari segi keteknikan dan parameter-
parameternya.

Ir. Fathol Bari, M.Sc. Eng


2
SYLABUS

• Tanah dan Batuan


• Index Properties Tanah
• Klasifikasi Tanah
• Pemadatan Tanah dan CBR
• Permeabilitas dan Rembesan
• Jaringan Aliran (Flownet)
• Dasar-dasar Konsolidasi dan Uji
Konsolidasi di Laboratorium
• Penurunan Tanah (Settlement)

Ir. Fathol Bari, M.Sc. Eng


3
REFERENSI
– Das, B, M, Advanced Soil Mechanics, McGraw-Hill
International Edition, 1983.
– Das, B, M, Principles of Foundation Engineering,
Second Edition, PWS-KENT Publishing Company,
Boston, 1990.
– Das, B, M, Mekanika Tanah Jilid 1 dan 2, Erlangga,
Jakarta,
1995.
– Holtz, Robert D and Kovacs, William D, An Introduction
to Geotechnical Engineering, Practice-Hall, Inc, 1981.
– Pusat Pelatihan MBT, Pelatihan Soil Testing, Bandung.
– Bigman Hutapea-Prodi Teknik Sipil,FTSL-ITB, “Meteri Worksop
Himpunan Ahli Teknik Tanah Indonesia (HATTI)”.

Ir. Fathol Bari, M.Sc. Eng


4
KRITERIA PENILAIAN

Ir. Fathol Bari, M.Sc. Eng 5


TANAH DAN BATUAN

Kompetensi Khusus :
• Mahasiswa dapat menyebutkan, menjelaskan
Tanah dan Batuan
• Mahasiswa dapat menunjukan ukuran partikel
Tanah dan batuan

Ir. Fathol Bari, M.Sc. Eng


6
Ilmu Mekanika Tanah

Adalah cabang ilmu pengetahuan yang


mempelajari sifat fisik tanah dan perilaku
tanah bila menerima bermacam-macam gaya.
(Sifat Mekanis)

Ir. Fathol Bari, M.Sc. Eng


7
Geologi, Geologi Teknik, Geoteknik

• Geologi = ilmu yg mempelajari seluk beluk kerak bumi (earth crust);


mulai dari asal-usul, jenis, komposisi, dan penyebaran materialnya,
hingga struktur dan proses perubahan yang terjadi.
• Geologi teknik atau Engineering Geology = ilmu geologi terapan
dalam bidang teknik sipil yang mempelajari hubungan dan
pengaruh geologi terhadap pekerjaan konstruksi (engineering
practice).
• Geoteknik atau Geotechnic = cabang dari ilmu teknik sipil yang
menerapkan geologi dalam tahap perencanaan, pelaksanaan maupun
Operational Procedure (OP) pada pekerjaan konstruksi.

Ir. Fathol Bari, M.Sc. Eng


8
Rekayasa Geoteknis
(Geotechnical
Engineering)
• Adalah ilmu pengetahuan dan pelaksanaan dari
bagian teknik sipil yang menyangkut material-
material alam yang terdapat pada dan dekat
dengan permukaan bumi.
• Rekayasa geoteknik juga mengikutsertakan
aplikasi dari prinsip-prinsip dasar mekanika
tanah dan mekanika batuan dalam
masalah perancangan fondasi.

Ir. Fathol Bari, M.Sc. Eng 9


TANAH DAN BATUAN
BATUAN : bagian dari kerak bumi yang mengandung
satu macam atau lebih mineral yang terikat sangat
kuat (tersementasi)

TANAH : hasil pelapukan batuan berupa kumpulan


butiran-butiran partikel dengan ikatan antar butir
yang lemah (Tidak tersementasi)

FUNGSI TANAH :
– Sebagai pendukung pondasi bangunan
– Sebagai bahan bangunan
Ir. Fathol Bari, M.Sc. Eng
10
Faktor-faktor yang mempengaruhi
sifat fisik tanah

Butiran-butiran mineral yang membentuk bagian


padat dari tanah merupakan hasil pelapukan
dari batuan.
• Faktor-faktor ukuran
• Bentuk
• Komposisi kimia dari butiran

Ir. Fathol Bari, M.Sc. Eng


11
Asal Usul Batuan

Asal-usul batuan dapat dibagi menjadi tiga tipe


dasar :
• Batuan Beku (Igneous Rocks)
• Batuan Sedimen (Sedimentary Rock)
• Batuan Metamorf (Metamorphic Rock)

Ir. Fathol Bari, M.Sc. Eng


12
Ir. Fathol Bari, M.Sc. Eng
13
Ir. Fathol Bari, M.Sc. Eng
14
Ir. Fathol Bari, M.Sc. Eng
15
Batuan Beku (Igneous Rock)
Batuan beku atau batuan igneus (dari Bahasa Latin: ignis, "api")
adalah jenis batuan yang terbentuk dari magma yang mendingin dan
mengeras, dengan atau tanpa proses kristalisasi, baik di bawah permukaan
sebagai batuan intrusif (plutonik) maupun di atas permukaan sebagai batuan
ekstrusif (vulkanik). Magma ini dapat berasal dari batuan setengah cair
ataupun batuan yang sudah ada, baik di mantel ataupun kerak bumi.
Umumnya, proses pelelehan terjadi oleh salah satu dari proses-proses
berikut: kenaikan temperatur, penurunan tekanan, atau perubahan
komposisi. Lebih dari 700 tipe batuan beku telah berhasil dideskripsikan,
sebagian besar terbentuk di bawah permukaan kerak bumi.

Ir. Fathol Bari, M.Sc. Eng


16
• Menurut para ahli seperti Turner dan Verhoogen (1960), F. F Groun
(1947), Takeda (1970), magma didefinisikan sebagai cairan silikat kental
yang pijar terbentuk secara alamiah, bertemperatur tinggi antara 1.500–
2.5000C dan bersifat mobile (dapat bergerak) serta terdapat pada kerak
bumi bagian bawah. Dalam magma tersebut terdapat beberapa bahan
yang larut, bersifat volatile (air, CO2, chlorine, fluorine, iron, sulphur,
dan lain-lain) yang merupakan penyebab mobilitas magma, dan non-
volatile (non-gas) yang merupakan pembentuk mineral yang lazim
dijumpai dalam batuan beku.

Ir. Fathol Bari, M.Sc. Eng


17
• Pada saat magma mengalami
penurunan suhu akibat perjalanan
ke permukaan bumi, maka
mineral-mineral akan terbentuk.
Peristiwa tersebut dikenal dengan
peristiwa penghabluran.
Berdasarkan penghabluran
mineral-mineral silikat (magma),
oleh NL. Bowen disusun suatu seri
yang dikenal dengan Bowen’s
Reaction Series.

Ir. Fathol Bari, M.Sc. Eng 18


Batuan Endapan (Sedimentary Rock)

Batuan endapan atau batuan


sedimen adalah yang terbentuk
melalui tiga cara utama: pelapukan
batuan lain (clastic); pengendapan
(deposition) karena aktivitas
biogenik; dan pengendapan
(precipitation) dari larutan. Jenis
batuan umum seperti batu kapur,
batu pasir, dan lempung, termasuk
dalam batuan endapan. Batuan
endapan meliputi 75% dari
permukaan bumi.

Ir. Fathol Bari, M.Sc. Eng


19
• Batuan sedimen (batuan endapan) adalah batuan yang
terjadi akibat pengendapan materi hasil erosi. Sekitar
80% permukaan benua tertutup oleh batuan sedimen.
Materi hasil erosi terdiri atas berbagai jenis partikel yaitu
ada yang halus, kasar, berat dan ada juga yang ringan.
Cara pengangkutannya pun bermacam-macam seperti
terdorong (traction), terbawa secara melompat-lompat
(saltion), terbawa dalam bentuk suspensi, dan ada pula
yang larut (salution).

Ir. Fathol Bari, M.Sc. Eng


20
Klasifikasi Batuan Sedimen
• Berdasarkan proses pengendapannya
– batuan sedimen klastik (dari pecahan pecahan batuan sebelumnya)
– batuan sedimen kimiawi (dari proses kimia)
– batuan sedimen organik (pengedapan dari bahan organik)
• Berdasarkan tenaga alam yang mengangkut
– batuan sedimen aerik (udara)
– batuan sedimen aquatik (air sungai)
– batuan sedimen marin (laut)
– batuan sedimen glastik (gletser)
• Berdasarkan tempat endapannya
– batuan sedimen limnik (rawa)
– batuan sedimen fluvial (sungai)
– batuan sedimen marine (laut)
– batuan sedimen teistrik (darat)

Ir. Fathol Bari, M.Sc. Eng 21


Penamaan batuan sedimen berdasarkan
besar butiran penyusun batuan
• Breksi adalah batuan sedimen dengan ukuran butir lebih besar dari
2 mm dengan bentuk butitan yang bersudut
• Konglomerat adalah batuan sedimen dengan ukuran butir lebih
besar dari 2 mm dengan bentuk butiran yang membudar
• Batu pasir adalah batuan sedimen dengan ukuran butir antara 2 mm
sampai 1/16 mm
• Batu lanau adalah batuan sedimen dengan ukuran butir antara 1/16 mm
sampai 1/256 mm
• Batu lempung adalah batuan sedimen dengan ukuran butir lebih kecil
dari 1/256 mm

Ir. Fathol Bari, M.Sc. Eng


22
• Batuan metamorf (atau batuan
malihan) adalah salah satu kelompok Batuan
utama batuan yang merupakan hasil
transformasi atau ubahan dari suatu tipe
Metamorf
batuan yang telah ada sebelumnya,
protolith, oleh suatu proses yang
disebut metamorfisme, yang berarti
"perubahan bentuk". Protolith yang
dikenai panas (lebih besar dari 150 °
Celsius) dan tekanan ekstrem akan
mengalami perubahan fisika dan/atau
kimia yang besar. Protolith dapat berupa
batuan sedimen, batuan beku, atau
batuan metamorf lain yang lebih tua.
Beberapa contoh batuan metamorf
adalah gneis, batu sabak, batu marmer,
dan skist.

Ir. Fathol Bari, M.Sc. Eng


23
• Batuan metamorf menyusun sebagian besar dari kerak Bumi dan
digolongkan berdasarkan tekstur dan dari susunan kimia dan mineral (
fasies metamorf) Mereka terbentuk jauh dibawah permukaan bumi
oleh tegasan yang besar dari batuan diatasnya serta tekanan dan suhu
tinggi. Mereka juga terbentuk oleh intrusi batu lebur, disebut magma,
ke dalam batuan padat dan terbentuk terutama pada kontak antara
magma dan batuan yang bersuhu tinggi.
• Penelitian batuan metamorf (saat ini tersingkap di permukaan bumi
akibat erosi dan pengangkatan) memberikan kita informasi yang sangat
berharga mengenai suhu dan tekanan yang terjadi jauh di dalam
permukaan bumi.

Ir. Fathol Bari, M.Sc. Eng


24
Batuan metamorf dapat dibedakan menjadi

a. Batuan Metamorf Kontak


Batuan yang mengalami metamorfose sebagai akibat dari adanya suhu yang sangat
tinggi (sebagai akibat dari aktivitas magma). Adanya suhu yang sangat tinggi
menyebabkan terjadinya perubahan bentuk maupun warna batuan.
Contohnya batu kapur (gamping) menjadi marmer.
b. Batuan Metamorf Dinamo
Batuan yang mengalami metamorfose sebagai akibat dari adanya tekanan yang tinggi
(berasal dari tenaga endogen) dalam waktu yang lama. Contohnya batu lumpur (mud
stone) menjzdi batu tulis (slate). Batuan ini banyak dijumpai di daerah patahan atau
lipatan.
c. Batuan Metamorf Kontak Pneumatolistis
Batuan yang mengalami metamorfose sebagai akibat dari adanya pengaruh gas-gas
yang ada pada magma. Contohnya kuarsa dengan gas fluorium berubah menjadi
topas.

Ir. Fathol Bari, M.Sc. Eng


25
SEKIAN

Ir. Fathol Bari, M.Sc. Eng


26

Anda mungkin juga menyukai