Anda di halaman 1dari 21

Manusia dalam

Perspektif
Al Qur’an
Oleh:
• Asri Astuti
• Mentari Rambe Putri
• Zabina Aulia Zahra
Dari mana
manusia
berasal?
Manusia adalah makhluk Allah.
Manusia dan alam semesta bukan
terjadi sendirinya, tetapi dijadikan
oleh Allah. Sebagaimana firman
Allah Swt,
‫ۖ هَّللا ُ الَّ ِذي َخلَقَ ُك ْم ثُ َّم َر َزقَ ُك ْم ثُ َّم يُ ِميتُ ُك ْم ثُ َّم يُحْ يِي ُك ْم‬
Allah-lah yang menciptakan kamu,
kemudian memberimu rezeki,
kemudian mematikanmu,
kemudian menghidupkanmu
(kembali). (QS Ar-Rum 30:40)

2022 Manusia dalam perspektif Al Quran 2


TERMINOLOGI MANUSIA DALAM AL-QUR’AN

Dalam Al-Qur’an banyak ditemukan


gambaran yang membicarakan tentang
manusia dan makna filosofis dari
penciptaannya. Manusia merupakan
makhluk-Nya paling sempurna dan sebaik-
baik ciptaan-Nya yang dilengkapi dengan
akal fikiran.

Manusia merupakan makhluk yang


memiliki banyak keunikan dari proses
penciptaannya, pertumbuhan dan
perkembangannya, keragamannya, peran
dan tanggung jawabnya. Bahkan
terminilogi manusia dalam Al-qur'an juga
beragam. Yaitu ins, basyar, naas, insaan
dan bani Adam.

20XX 3
1. Al-Basyar

Kata al-basyar dinyatakan dalam Al-Qur’an sebanyak 36 kali dan


tersebar dalam 26 surat. Secara etimologi al-basyar berarti kulit
kepala, wajah, atau tempat yang menjadi tempat tumbuhnya
rambut.
Dapat dipahami bahwa manusia merupakan makhluk yang memiliki
segala sifat kemanusiaan dan keterbatasan, seperti makan, minum,
keamanan, kebahagiaan, dan lain sebagainya.
Penunjukkan kata al-basyar ditunjukkan Allah kepada seluruh
manusia tanpa terkecuali. Demikian pula halnya dengan para rasul-
rasul-Nya.
ِ ‫ي َأنَّ َما ِإ ٰلَهُ ُك ْم ِإ ٰلَهٌ َو‬
‫اح ٌد‬ َّ َ‫ۖ قُلْ ِإنَّ َما َأنَا بَ َش ٌر ِم ْثلُ ُك ْم يُو َح ٰى ِإل‬ 
Katakanlah: Sesungguhnya aku ini manusia biasa seperti kamu,
yang diwahyukan kepadaku: "Bahwa sesungguhnya Tuhan kamu
itu adalah Tuhan yang Esa". (QS Al-Kahfi 18:110)

Manusia dalam perspektif Al Quran

20XX 4
2. Al – Insan

Kata al-insan dalam al-Qur’an digunakan sebanyak 61 kali. Secara


etimologi, ulama berbeda pendapat tentang asal katanya. Se bagian
mengatakan bahwa al-insan berasal dari akar nawasa yang berarti
be rgerak, ada juga yang mengatakan berasal dari kata anasa yang
be rarti jinak, dan ada juga yang berkata dari kata nasiya yang
be rarti lupa.
Kata al-insan juga digunakan dalam al-Qur’an untuk menunjukkan
proses kejadian manusia sesudah Adam. Kejadiannya mengalami
proses yang bertahap secara dinamis dan sempurna di dalam
rahim.

َ ‫ْصا َر َواَأْل ْفِئ َدةَ ۙ لَ َعلَّ ُك ْم تَ ْش ُكر‬


‫ُون‬ َ ‫ون ُأ َّمهَاتِ ُك ْم اَل تَ ْعلَ ُم‬
َ ‫ون َش ْيًئا َو َج َع َل لَ ُك ُم ال َّس ْم َع َواَأْلب‬ ِ ُ‫َوهَّللا ُ َأ ْخ َر َج ُك ْم ِم ْن بُط‬

Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak
mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran,
penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur. (QS An-Nahl 16:78)

20XX Manusia dalam perspektif Al Quran 5


3. Al-Nas

Kata al-nas dinyatakan dalam al-Qur’an se banyak 240 kali dan


tersebar dalam 53 surat. 34 kata al-nas menunjukkan pada
eksistensi manusia se bagai makhluk hidup dan sosial. Secara
keseluruhan, tanpa melihat status keimanan atau kekafirannya 35
Kata al-nas dipakai al-Qur’an untuk menyatakan adanya sekelompok
orang atau masyarakat yang mempunyai berbagai kegiatan
(aktivitas) untuk mengembangkan kehidupannya.
Kata al-nas menunjuk manusia sebagai makhluk sosial dan
kebanyakan digambarkan sebagai kelompok manusia tertentu yang
sering melakukan mafsadah dan pengisi neraka bersama iblis. Hal
ini terlihat pada firman Allah,

‫ين‬ ْ ‫ارةُ ۖ ُأ ِع َّد‬


َ ‫ت لِ ْل َكافِ ِر‬ َ ‫ار الَّتِي َوقُو ُدهَا النَّاسُ َو ْال ِح َج‬
َ َّ‫فَِإ ْن لَ ْم تَ ْف َعلُوا َولَ ْن تَ ْف َعلُوا فَاتَّقُوا الن‬
Maka jika kamu tidak dapat membuat(nya) dan pasti kamu tidak akan dapat
membuat(nya), peliharalah dirimu dari neraka yang bahan bakarnya manusia
dan batu, yang disediakan bagi orang-orang kafir. (QS Al-Baqarah 2: 24)

20XX Manusia dalam perspektif Al Quran 6


4. Al- Ins

Kata al-ins dalam al-Qur’an digunakan sebanyak 18


kali dan selalu diikuti dengan kata al-jinn atau jann.
Jika merujuk penggunaan al-Qur’an terhadap kata al-
ins maka yang dimaksudkan adalah jenis makhluk
sehingga diperhadapkan dengan jenis Jin.

َ ُّ‫س َألَ ْم يَْأتِ ُك ْم ُر ُس ٌل ِم ْن ُك ْم يَقُص‬


‫ون َعلَ ْي ُك ْم آيَاتِي َويُ ْن ِذرُونَ ُك ْم لِقَا َء يَ ْو ِم ُك ْم ٰهَ َذا‬ ِ ‫ۚ يَا َم ْع َش َر ْال ِجنِّ َواِإْل ْن‬
Hai golongan jin dan manusia, apakah belum datang kepadamu rasul-rasul
dari golongan kamu sendiri, yang menyampaikan kepadamu ayat-ayat-Ku
dan memberi peringatan kepadamu terhadap pertemuanmu dengan hari ini?
(Q.S. al-An‘am/6: 130)
Secara etimologi, kata al-ins berasal dari kata
a-na-sa yang berarti sesuatu yang tampak dan setiap sesuatu yang menyalahi
cara liar. Namun, jika diperhatikan bahwa al-Qur’an senantiasa diikuti dengan
kata al-jin yang berarti tertutup, maka makna yang paling ideal untuk makna al-
ins adalah sesuatu yang tampak.

Manusia dalam perspektif Al Quran


20XX 7
5. Bani Adam

Dalam al-Qur’an, kata bani Adam berulang sebanyak 7 kali,


Al-Qur' an m empergunakan istilah ini, terutama dalam rangka
mengingatkan asal-usulnya yang berkaitan dengan cerita
Adam. Mereka harus berkaca pada pengalam an Adam yang
pernah dijerumuskan oleh setan ke dalam tindakan yang
dilarang Tuhan .

ُ ‫ان َك َما َأ ْخ َر َج َأبَ َو ْي ُك ْم ِم َن ْال َجنَّ ِة يَ ْن ِز‬


‫ع َع ْنهُ َما لِبَا َسهُ َما لِي ُِريَهُ َما َس ْوآتِ ِه َما‬ َ ‫ۗ يَا بَنِي آ َد َم اَل يَ ْفتِنَنَّ ُك ُم ال َّش ْي‬
ُ ‫ط‬

Hai anak Adam, janganlah sekali-kali kamu dapat ditipu oleh syaitan
sebagaimana ia telah mengeluarkan kedua ibu bapamu dari surga, ia
menanggalkan dari keduanya pakaiannya untuk memperlihatkan kepada
keduanya auratnya. (QS. al-A’raaf: 27)

Oleh karena itu, ungkapan bani Adam lebih menekankan pada peringatan
terhadap manusia agar memegang nikmat yang telah diberikan oleh Allah.

Manusia dalam perspektif Al Quran


20XX 8
PROSES PEMBENTUKAN
MANUSIA
Dalam al-Qur’an dan hadist, penciptaan
manusia setidaknya ada 3 macam.
Pertama penciptaan Adam AS atau
manusia pertama. Kedua penciptaan
Hawa’ atau manusia kedua dan ketiga
penciptaan anak cucu Adam atau melalui
reproduksi.

20XX Manusia dalam perspektif Al Quran 9


Dalam hadist Nabi SAW. menjelaskan bahwa manusia tercipta dari
segenggam tanah yang terambil dari semua unsur-unsur tanah
sehingga berpotensi pada perbedaan warna kulit dan perilakunya.
Hal tersebut dapat terlihat pada hadist berikut,

“Sesungguhnya Allah subhanahu wataa’la menciptakan Adam dari


segenggam tanah yang diambil dari seluruh unsur tanah, maka
anak cucu Adam lahir menurut kadar tanah tersebut, ada yang
berkulit merah, putih, hitam atau di antara warna-warna tersebut.
Ada yang mudah atau susah dan ada yang buruk dan ada yang
baik.”

Hadist di atas menggambarkan bahwa Adam tercipta dari


segenggam tanah yang diambil dari semua unsur-unsur tanah,
sehingga anak cucunya berpotensi untuk berbeda warna dan
tabiat atau wataknya sesuai dengan pengaruh tanah yang
dominan dalam diri manusia melalui makanan yang dimakannya.
Oleh karena itu, warna asli dari kulit manusia adalah merah, putih
dan hitam, sedangkan warna di luar itu merupakan hasil
persilangan dari ketiga warna tersebut.
Proses kejadian manusia setelah Adam melalui tahapan (proses)
seperti yang dijelaskan pada surah al-Mu’minuun ayat 12-16:

ْ ُّ‫) ثُ َّم َخلَ ْقنَا الن‬١٣( ‫ين‬


َ‫طفَة‬ ٍ ‫ار َم ِك‬ ْ ُ‫) ثُ َّم َج َع ْلنَاهُ ن‬١٢( ‫ان ِم ْن سُاللَ ٍة ِم ْن ِطي ٍن‬
ٍ ‫طفَةً فِي قَ َر‬ َ ‫َولَقَ ْد َخلَ ْقنَا اإل ْن َس‬
َ ‫ظا َم لَحْ ًما ثُ َّم َأ ْن َشْأنَاهُ َخ ْلقًا آ َخ َر فَتَبَا َر‬
‫ك‬ ْ َ‫ظا ًما فَ َك َس ْون‬
َ ‫اال ِع‬ َ ‫َعلَقَةً فَ َخلَ ْقنَا ْال َعلَقَةَ ُمضْ َغةً فَ َخلَ ْقنَا ْال ُمضْ َغةَ ِع‬
١٦ ‫ون‬ َ ُ‫)ثُ َّم ِإنَّ ُك ْم يَ ْو َم ْالقِيَا َم ِة تُ ْب َعث‬١٥( ‫ون‬ َ ‫هَّللا ُ َأحْ َس ُن ْال َخالِ ِق‬
َ ِ‫) ثُ َّم ِإنَّ ُك ْم بَ ْع َد َذل‬١٤( ‫ين‬
َ ُ‫ك لَ َميِّت‬

12. Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari


suatu saripati (berasal) dari tanah. 13. Kemudian Kami jadikan
saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh
(rahim). 14. Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah,
lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan
segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang
belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami
jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha sucilah
Allah, Pencipta Yang Paling Baik. 15. Kemudian, sesudah itu,
sesungguhnya kamu sekalian benar-benar akan mati. 16.
Kemudian, sesungguhnya kamu sekalian akan dibangkitkan (dari
kuburmu) di hari kiamat. (QS al-Mu’minuun 23: 12-16).
Menurut proses kejadian manusia ada tujuh tahap:
1. Berasal dari saripati tanah
2. Nuthfah (mani)
3. Alaqoh (segumpal daging)
4. Izamah (tulang)
5. Izaman lahman (tulang dibalut dengan daging)
6. Khalqan akhar (menjadi manusia)
7. Meninggal
8. Dibangkitkan dari kubur pada hari kiamat.
TANGGUNG JAWAB, PERAN
DAN FUNGSI MANUSIA

20XX Manusia dalam perspektif Al Quran 13


Our competition graphic
1. Beribadah kepada Allah SWT

َ ‫ت ْال ِج َّن َواِإْل ْن‬


ِ ‫س ِإاَّل لِيَ ْعبُ ُد‬
‫ون‬ ُ ‫َو َما َخلَ ْق‬
Contoso
Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan
supaya mereka mengabdi kepada-Ku. QS Az-Zariyat 51:56

Lafadz ‫إـنـْ ٌس‬bersifat umum, tapi yang dimaksud dalam ayat ini
adalah khusus. Beberapa mufassir mengkhususkan lafadz ‫إـنـْ ٌس‬
terhadap manusia ahli taat atau ahli ibadah kepada Allah yaitu
‫ عـاقلبــــاــلغـ‬Dengan demikian anak kecil dan orang gila tidak
diperintah untuk ibadah.

Manusia dalam perspektif Al Quran


20XX 14
Our competition graphic
2. Menjadi Khalifah di Bumi (khilafah).

‫ض َخلِيفَةً ۖ قَالُوا‬ ِ ْ‫َوِإ ْذ قَا َل َرب َُّك لِ ْل َماَل ِئ َك ِة ِإنِّي َجا ِع ٌل فِي اَأْلر‬
ُ ِ‫َأتَجْ َع ُل فِيهَا َم ْن يُ ْف ِس ُد فِيهَا َويَ ْسف‬
‫ك ال ِّد َما َء َونَحْ ُن نُ َسبِّ ُح‬
َ ‫ال ِإنِّي َأ ْعلَ ُم َما اَل تَ ْعلَ ُم‬
‫ون‬ َ َ‫ك ۖ ق‬ َ َ‫ك َونُقَ ِّدسُ ل‬َ ‫ َح ْم ِد‬Contoso
ِ‫ب‬
Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat:
"Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka
bumi". Mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan
(khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya
dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan
memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman:
"Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui“
Q.S Al-Baqarah/30

Berdasarkan ayat tersebut dapat diketahui bahwa Allah


Subhanahu wataa’la bermaksud menciptakan makhluk
istimewa yang Dia sebut memiliki tugas sebagai khalifah
Allah di bumi.
Manusia dalam perspektif Al Quran
20XX 15
Our competition graphic
2. Menjadi Khalifah di Bumi (khilafah).

Dalam dialog tersebut, malaikat seolah meragukan kemampuan


manusia karena sifatnya yang selalu merusak dan menumpahkan
Contoso
darah. Namun, manusia memiliki keunggulan dari makhluk lain.
Disebut sebagai khalifah di muka bumi, artinya manusia sebagai wakil
atau pemimpin di bumi. Tentunya tugas ini sangat berat sehingga
setiap manusia harus memiliki kemampuan mengelola alam semesta
sesuai amanat yang diemban.
Berdasarkan fungsi manusia sebagai khalifah, maka tidak diragukan
lagi manusia itu haruslah memiliki seperangkat ilmu pengetahuan baik
ilmu-ilmu kealaman maupun ilmu sosial demikian juga ilmu humaniora
di samping ilmu agama.

Manusia dalam perspektif Al Quran


20XX 16
Our competition graphic
3. Fungsi Manusia

• Menjadi saksi Allah. Sebelum lahir ke dunia ini, manusia bersaksi kepada Allah bahwa
Allah merupakan Tuhan yang Esa, Yang demikian dilakukan agar mereka tidak ingkar
di hari akhir nanti. Sehingga manusia sesuai fitrahnya adalah beriman kepada Allah.
Contoso
• Secara personal fungsi manusia yaitu memenuhi kebutuhan jasmani dan rohani
secara menyeluruh dan seimbang agar kebutuhan pribadinya terjaga.
• Memberikan pelayanan–pelayanan fisik maupun moral seperti membantu orang lain
baik berupa fisik maupun non fisik kepada sesama.
• Memanfaatkan potensi alam untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia dan
memelihara kelestariannya agar dapat memenuhi kebutuhan hidup manusia
sepanjang masa.
• Melakukan ibadah dengan benar menurut tuntunan syariat Islam.

Manusia dalam perspektif Al Quran


20XX 17
Tujuan Penciptaan Manusia
Pernyataan yang mengatakan bahwa setiap penciptaan pasti
memiliki tujuan. Oleh karena itu, penciptaan manusia mempunyai
tujuan, bukan untuk kebaikan Allah, akan tetapi demi kebaikan
manusia. Manusia diciptakan untuk beribadah mematuhi setiap
perintah Allah dan menjauhi semua larangan-Nya. Hal tersebut
dapat tercermin dari firman Allah dalam Q.S. al-Zariyat/51: 56

َ ‫ت ْال ِج َّن َواِإْل ْن‬


ِ ‫س ِإاَّل لِيَ ْعبُ ُد‬
‫ون‬ ُ ‫َو َما َخلَ ْق‬

Dan tidak kuciptakan jin dan manusia melainkan untuk beribadah


kepada-Ku.

This Photo by Unknown Author is licensed under CC BY-SA

20XX Manusia dalam perspektif Al Quran 18


Namun berbeda dari robot yang tidak memiliki kemungkinan untuk membantah perintah pembuatnya,
manusia dibekali akal selain naluri yang membedakannya dengan hewan. Akal inilah yang seringkali membuat
manusia memiliki agenda sendiri ketika melakukan tujuan penciptaannya, bahkan tak jarang bertentangan
dengan misi penciptaan dirinya.
Untuk mengetahui lebih jauh tentang tujuan penciptaan manusia, Allah subhanahu wataa’la melalui al-Qur’an
menjelaskan dalam beberapa ayat, salah satunya pada Q.S. al-Mu’minun/23: 115

َ ‫َأفَ َح ِس ْبتُ ْم َأنَّ َما َخلَ ْق ٰنَ ُك ْم َعبَثًا َوَأنَّ ُك ْم ِإلَ ْينَا اَل تُرْ َجع‬
‫ُون‬

“Maka apakah kamu mengira, bahwa Sesungguhnya kami menciptakan kamu secara main-main (saja), dan
bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami?”

Dapat disimpulkan bahwa Tujuan penciptaan manusia itu adalah sebagai khalifah Allah dan sebagai abdullah
(hamba Allah). Sebagai hamba Allah, manusia adalah makhluk yang senantiasa patuh dan tunduk kepada
Allah.

Manusia dalam perspektif Al Quran


20XX 19
Kesimpulan
Manusia merupakan makhlukNya paling sempurna dan sebaik-baik ciptaanNya yang dilengkapi dengan akal fikiran. Di dalam
Al-Qur’an ditemukan beberapa perkataan yang sering digunakan bila berbicara tentang manusia, yakni: al-Basyar, al-Insan, dan an-
Nas.
Konsep kejadian manusia menurut Al-Qur’an dimulai dari kejadian Adam. Adam diciptakan Allah dari tanah yang kemudian
diciptakan kesempurnaannya, setelah ia ditiupkan kepadanya roh Ilahi.

Kemudian menurut proses kejadian manusia, ada tujuh tahap yaitu: berasal dari saripati tanah, nuthfah (mani), alaqoh (segumpal
daging), izamah (tulang), izaman lahman (tulang dibalut dengan daging), khalqan akhar (menjadi manusia), meninggal, dan
dibangkitkan dari kubur pada hari kiamat.
Tujuan penciptaan manusia itu adalah sebagai khalifah Allah dan sebagai abdullah (hamba Allah). Sebagian mufasir berpendapat
bahwa yang dimaksud dengan khalifah di sini ialah sebagai pengganti Allah dalam melaksanakan perintahNya kepada manusia.
perkataan ini populer dengan sebutan “manusia adalah khalifah Allah di bumi”. Pengertian inilah yang dimaknai bahwa khalifah itu
adalah makhluk yang diberikan Allah amanah untuk memimpin alam, dalam hal ini manusia bertugas memelihara dan memanfaatkan
alam semesta ciptaan Allah.

Manusia dalam perspektif Al Quran


20XX 20
Thank you
Sumber referensi
• https://www.academia.edu/37844104/
MANUSIA_DALAM_PERSPEKTIF_AL_QU
RAN
• https://www.slideshare.net/aelex1/man
usia-dalam-perspektif-alquran
• http://digilib.uin-suka.ac.id/8562/1/MU
H.%20ANIS%20MANUSIA%20DALAM%
20PERSPEKTIF%20AL-QUR%27AN%20
%28KAJIAN%20KEPENDIDIKAN%29.pdf
• https://ejournal.iaisyarifuddin.ac.id/inde
x.php/tarbiyatuna/article/download/25
5/187/
• https://www.detik.com/edu/detikpedia/
d-5883544/surat-al-baqarah-ayat-30-m
anusia-sebagai-khalifah-di-muka-bumi

Manusia dalam perspektif Al Quran 21


20XX

Anda mungkin juga menyukai