Resume PWH Bab 14
Resume PWH Bab 14
1. Akibat penebangan:
•Rusak tajuk : 49,45%
•Rusak batang : 23,08%
•Roboh : 19,23%
•Luka batang/kulit dan pecah batang : 8,24%
2. Akibat penyaradan:
•Roboh : 88,32%
•Condong : 4,47%
•Luka batang/kulit : 4,47%
•Rusak tajuk, banir dan patah batang : 2,74%
14.1.3 Perubahan Struktur dan
Komposisi Tegakan serta Jumlah Jenis
Salah satu dampak PWH dan pemanenan kayu terhdap tegakan
adalah kemungkinan terjadinya perubahan struktur dan
komposisi tegakan. Hal ini terjadi apabila:
1. Terjadi kerusakan yang cukup berat pada tegakan tinggal
2. Intensitas pemanenan kayu cukup tinggi
3. Hanya jenis-jenis pohon komersial tertentu saja yang dipanen
secara intensif
4. Penyebaran jenis-jenis komersial tertentu yang tidak merata.
Untuk mempelajari ada tidaknya perubahan struktur tegakan
setelah pemanenan kayu dapat dilihat dari perkembangan
mortalitas pohon, dinamika struktur dan komposisi tegakan.
Kegiatan PWH dan pemanenan kayu dengan system
silvikultur tebang pilih di hutan alam dapat menyebabkan
kehilangan/kepunahan jenis pohon tertentu dan perubahan
komunitas tegakan. Hal ini dapat terjadi karena penebangan
intensif hanya dilakukan pada beberapa jenis pohon
komersial tertentu saja.
14. 2 Dampak Terhadap Tanah
1. Pemadatan tanah yang disebabkan oleh penggunaan alat-alat
berat dalam kegiatan PWH dan pemanenan kayu
2. Keterbukaan tanah yang disebabkan oleh kegiatan pembangunan
prasarana PWH dan keterbukaan areal yang diakibatkan kegiatan
penebangan, pembuatan jalan sarad, pembuatan TPN, TPK, base
camp, dan kegiatan penyaradan.
14.2.1 Pemadatan Tanah
Kelas kepadatan tanah menurut Hovland et. Al dalam Solihin (1995):
Penurunan infiltrasi
Mempersulit perakaran
pohon/tumbuhan
menembus tanah dan Peningkatan aliran air
mencari unsur hara di permukaan
dalamnya