Anda di halaman 1dari 17

KELOMPOK 8 :

•Faisal Agimga 1404300264


•M. Arfandi Nasution 1404300121
•Rizki Hotmatua Siregar 1404300270
•Seli Suhada 1404300267
•Trisno Bayu Prayogi 1404300263

AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA
MEDAN
2015
PENGERTIAN TANAH DAN KERUSAKAN TANAH

Tanah merupakan medium alam tempat tumbuhnya tumbuhan dan tanaman yang
tersusun dari bahan-bahan padat, gas dan cair. Bahan penyusun tanah dapat dibedakan atas
partikel meneral, bahan organik, jasad hidup, air dan gas.
Fungsi Tanah untuk kehidupan tanaman, sebagai berikut :
•tempat tumbuh dan berkembangnya perakaran tanaman,
•penyedia kebutuhan primer tanaman (air, udara, dan unsur-unsur hara),
•penyedia kebutuhan sekunder tanaman (zat-zat pemacu tumbuh, hormon, vitamin, asam-asam
organik, antibiotik, toksin anti hama, dan enzim yang dapat meningkatkan ketersediaan hara) dan
siklus hara, dan
•sebagai habitat biota tanah, baik yang berdampak positif karena terlibat langsung atau tak
langsung dalam penyediaan kebutuhan primer dan sekunder tanaman tersebut, maupun yang
berdampak negatif karena merupakan hama dan penyakit tanaman,
•lokasi pembangunan berbagai infrastruktur, seperti bangunan rumah, kantor, supermarket, jalan,
terminal, stasiun dan bandara.
Kerusakan tanah adalah tanah yang dimana sifat fisik tanah, sifat biologi tanah, dan
sifat kimia tanah dalam keadaan tidak baik. Fungsi tanah dalam pertanian dapat hilang atau
menurun karena faktor alam maupun karena manusia. Penurunan atau hilangnya fungsi tanah ini
disebut dengan kerusakan tanah (degradasi tanah). Kerusakan tanah sebagai sumber unsur hara
dapat diperbaharui dalam waktu yang tidak terlalu lama, antara lain dengan cara pemupukan.
Tapi, kerusakan tanah pada fungsi sebagai pendukung tanaman memerlukan perbaikan yang
sangat lama, bahkan mencapai ratusan tahun untuk pembentukan tanah lagi.
PENYEBAB TERJADINYA KERUSAKAN TANAH

2. Gerakan 3.Pencemaran
1. Erosi tanah tanah

5. Alih fungsi
4.Penambangan
lahan
1. Erosi
Erosi atau pengikisan tanah adalah proses
penghancuran dan pemindahan tanah ke tempat
lain oleh tenaga air, angin, gravitasi atau
es/gletser. Namun, di Indonesia pada umumnya
erosi yang terjadi adalah erosi yang disebabkan
oleh air.
Erosi dapat terjadi secara alami
(normal atau geological erosion). Tetapi erosi
dapat dipercepat menjadi parah akibat tindakan
manusia terhadap tanah (accelerated erosion).
Erosi alamiah terjadi sangat lambat sehingga
tidak menjadi bencana bagi manusia dan tidak
merusak keseimbangan alam. Hal ini terjadi
karena erosi tanah seimbang dengan proses
pembentukannya. Sedangkan erosi dipercepat
dapat menimbulkan kerugian bagi manusia dan
lingkungan karena pada erosi dipercepat volume
tanah yang dibawa dan hanyut oleh air lebih
besar daripada proses pembentukannya.
faktor-faktor penyebab erosi tanah ;
a. Curah hujan
Kekuatan curah hujan yang jatuh ke tanah dapat memecahkan dan menghancurkan
gumpalan-gumpalan tanah. Dengan demikian semakin besar ukuran titik-titik hujan
semakin besar pula erosi yang terjadi.
b. Infiltrasi
Infiltrasi merupakan proses peresapan air ke dalam tanah melalui pori-pori. Berbeda
degan perkolasi yang berarti aliran air dalam tanah yang bergerak. Infiltrasi sangat
berpengaruh pada laju aliran permukaan (run off) dan terhadap proses aliran
permukaan.
c. Sifat tanah
Sifat-sifat tanah yang berpengaruh terhadap proses erosi meliputi: tekstur, kandungan
unsur organik, struktur, dan permeabilitas tanah.
d. Kemiringan tanah
Kemiringan lereng berpengaruh terhadap cepat dan besarnya erosi. Lereng yang
semakin curam menyebabkan kecepatan aliran permukaannya semakin cepet. Oleh
karenanya, kekuatan dalam mengangkut tanah semakin meningkat pula. Panjang lereng
mempengaruhi jarak medan yang harus ditempuh oleh material yang tererosi. Semain
besar jarak medannya maka potensi erosinya semakin besar pula.
e. Vegetasi
f. Penggunaan lahan (manusia)
Kepekaan tanah terhadap erosi dapat diubah oleh manusia menjadi lebih baik atau lebih
buruk.
2. Gerakan Tanah
Kita sering mendengar peristiwa tanah longsor, baik berupa tanah maupun bersama
dengan vegetasi dan batuan yang ada. Tanah tersebut dapat longsor kerena adanya gaya berat atau
pengaruh gravitasi bumi. Perpindahan massa tanah dan batuan karena gaya berat disebut tanah
bergerak (mass wasting atau mass movement). Gerakan tanah dapat terjadi apabila gaya-gaya
yang menahan massa tanah di lereng lebih kecil daripada gaya yang mendorong atau
meluncurkan tanah.
Gaya yang menahan massa tanah di sepanjang lereng dipengaruhi kedudukan muka air
tanah, daya ikat tanah dan sudut dalam tahanan geser tanah yang bekerja di sepanjang bidang
luncuran. Gaya pendorong tersebut dipegaruhi di antaranya oleh kandungan air, beban bangunan
dan berat massa tanah.
3. Pencenaran Tanah
Pencemaran tanah adalah masuknya benda asing
(misalnya senyawa kimia buatan manusia) ke tanah
danmengubah suasana/lingkungan asli tanah sehingga
terjadi penurunan kualitas dalam fungsi tanah. Limbah
industri/rumah tangga yang dibuang ke tanah dapat
mengendap dalam tanah dan merusak kandungan hara
tanah. Selain itu limbah juga dapat merusak air tanah.
Jenis jenis pencemaran antara lain :
a. Pencemaran Agrokimia
Tingkat pencemaran dan kerusakan lingkungan di
lingkungan pertanian dapat disebabkan karena
penggunaan agrokimia (pupuk dan pestisida) yang
tidak proporsional.
b. Pencemaran Industri
Pencemaran dan kerusakan lingkungan di lingkungan
pertanian dapat juga disebabkan karena kegiatan
industri. Pengembangan sektor industri akan
berpotensi menimbulkan dampak negatip terhadap
lingkungan pertanian kita, dikarenakan adanya limbah
cair, gas dan padatan yang asing bagi lingkungan
pertanian
4. Penambangan bahan galian C
Penambangan bahan galian seperti batu
bara, emas, tembaga dapat merusak
struktur tanah dan meninggalkan lubang
bekas galian.Usaha pertambangan besar
sering dilakukan diatas lahan yang subur
atau hutan yang permanen. Dampak
negatif pertambangan dapat berupa
rusaknya permukaan bekas
penambangan yang tidak teratur,
hilangnya lapisan tanah yang subur, dan
sisa ekstraksi (tailing) yang akan
berpengaruh pada reaksi tanah dan
komposisi tanah. Sisa ektraksi ini bisa
bereaksi sangat asam atau sangat basa,
sehingga akan berpengaruh pada
degradasi kesuburan tanah.
5. Alih Fungsi Lahan
Alih fungsi lahan adalah perubahan
fungsi lahan sebelumnya menjadi
fungsi baru yang menimbulkan
dampak negative bagi lingkungan
sekitar dan kehidupan masyarakat.
Perubahan penggunaan lahan subur
menjadi lahan industri/perumahan
dapat merusak kesuburan tanah dan
menyebabkan tanah menjadi tidak
produktif.
DAMPAK TERJADINYA KERUSAKAN TANAH

Kerusakan tanah yang utama adalah akibat erosi. Erosi tidak hanya
menyebabkan kerusakan tanah di tempat erosi, tetapi juga kerusakan-kerusakan di
tempat lain yaitu hasil - hasil erosi tersebut diendapkan.
A. Kerusakan Di Tempat Terjadinya Erosi
Kerusakan tanah di tempat terjadinya erosi terutama akibat hilangnya sebagian tanah
dari tempat tersebut karena erosi. Hilangnya sebagian tanah ini mengakibatkan hal-hal
berikut:
•Penurunan produktifitas tanah;
•Kehilangan unsur hara yang diperlukan tanaman;
•Kualitas tanaman menurun;
•Laju infiltrasi dan kemampuan tanah menahan air berkurang;
•Struktur tanah menjadi rusak;
•Lebih banyak tenaga diperlukan untuk mengolah tanah;
•Erosi gully dan tebing (longsor) menyebabkan lahan terbagi-bagi dan mengurangi luas
lahan yang dapat ditanami; dan
•Pendapatan petani berkurang.
B. Kerusakan Di Tempat Penerima Hasil Erosi
Erosi dapat juga menyebabkan kerusakan-kerusakan di tempat penerima hasil
erosi. Erosi memindahkan tanah berikut senyawa-senyawa kimia yang ada di dalamnya
seperti unsur unsur hara tanaman (N,P, bahan organik dan sebagainya) atau sisa-sisa
pestisida dan herbisida (DDT, Endrin dan lainlain) 21 Pengendapan bahan-bahan tanah
berikut senyawa-senyawa kimia yang dikandungnya dapat dikatakan sebagai polusi
(pencemaran) di tempat tersebut.
•Pendangkalan sungai sehingga kapasitas sungai menurun.
•Tanah-tanah yang subur kadang-kadang menjadi rusak karena tertimbun oleh tanah-
tanah kurus atau batu-batuan, pasir, kerikil dari tempat lain.
•Apabila digunakan untuk air minum, air yang kotor itu perlu lebih banyak biaya untuk
membersihkannya.
•Karena air yang keruh, maka mengurangi fotosintesis dari tanaman air (karena sinar
matahari sulit menembus air).
•Perubahan-perubahan dalam jumlah bahan yang diangkut mempengaruhi
keseimbangan sungai tersebut.
•Kadang-kadang polusi sedimen dapat memberi pengaruh baik yaitu bila terjadi
pengendapan tanah-tanah subur, misalnya tanah-tanah aluvial di sekitar sungai.
•Polusi kimia dari pupuk. Polusi kimia dari pupuk merupakan polusi unsur-unsur hara
tanaman.
C. Dampak yang Ditimbulkan Akibat Pencemaran Tanah
Berbagai dampak ditimbulkan akibat pencemaran tanah, diantaranya:
a. Pada kesehatan
Dampak pencemaran tanah terhadap kesehatan tergantung pada tipe polutan, jalur
masuk ke dalam tubuh dan kerentanan populasi yang terkena. Kromium, berbagai macam
pestisida dan herbisida merupakan bahan karsinogenik untuk semua populasi. Timbal sangat
berbahaya pada anak-anak, karena dapat menyebabkan kerusakan otak, serta kerusakan
ginjal pada seluruh populasi. Paparan kronis (terus-menerus) terhadap benzena pada
konsentrasi tertentu dapat meningkatkan kemungkinan terkena leukemia. Merkuri (air raksa)
dan siklodiena dikenal dapat menyebabkan kerusakan ginjal, beberapa bahkan tidak dapat
diobati.
b. Pada Ekosistem
Pencemaran tanah juga dapat memberikan dampak terhadap ekosistem. Perubahan
kimiawi tanah yang radikal dapat timbul dari adanya bahan kimia beracun/berbahaya bahkan
pada dosis yang rendah sekalipun. Perubahan ini dapat menyebabkan perubahan
metabolisme dari mikroorganisme endemik dan antropoda yang hidup di lingkungan tanah
tersebut. Akibatnya bahkan dapat memusnahkan beberapa spesies primer dari rantai
makanan, yang dapat memberi akibat yang besar terhadap predator atau tingkatan lain dari
rantai makanan tersebut. Bahkan jika efek kimia pada bentuk kehidupan terbawah tersebut
rendah, bagian bawah piramida makanan dapat menelan bahan kimia asing yang lama-
kelamaan akan terkonsentrasi pada makhluk-makhluk penghuni piramida atas.
UPAYA MENGURANGI DAN MENCEGAH KERUSAKAN TANAH
A. Pencegahan Dan Penanggulangan Kerusakan Tanah Yang Disebabkan Proses
Alamiah
Erosi dan gerakan tanah lainnya merupakan proses yang alamiah yang tidak mudah,
bahkan tidak dapat dihilangkan. Namun, kita dapat mengupayakan agar erosi dan
gerakan tanah lainnya yang terjadi tidak merusak sama sekali atau melebihi laju
pembentukan tanah.
1. Konservasi Tanah
Konservasi tanah adalah pemeliharaan dan perlindungan tanah dalam rangka
mengurangi dan mencegah kerusakan tanah melalui upaya pelestarian. Usaha
konservasi tanah dapat dilakukan melalui 3 cara, yaitu metode vegetatif (agronomis),
mekanik, dan kimia. Ketiga metode tersebut memiliki maksud yang sama dalam
konservasi tanah, yaitu melindungi tanah dari curahan hujan secara langsung,
meningkatkan kapasitas infiltrasi tanah, mengurangi laju aliran permukaan, dan
meningkatkan stabilitas partikel-partikel (agregat) tanah.
2. Pemanfaatan Tanah yang Baik
Guna menjaga kelestarian tanah diperlukan cara yang bijak dalam
pemanfaatannya. Sehubungan dengan upaya konservasi, pemanfaatan potensi tiap jenis
tanah harus disesuaikan dengan keperluannya.
B. Upaya Pencegahan Dan Penanggulangan Kerusakan Tanah Oleh Pencemeran Tanah
1. Langkah pencegahan
Pada umumnya pencegahan ini pada prinsipnya adalah berusaha untuk tidak
menyebabkan terjadinya pencemaran, misalnya mencegah/mengurangi terjadinya bahan
pencemar
2. Langkah penanggulangan
Apabila pencemaran telah terjadi, maka perlu dilakukan penanggulangan terhadap
pencemara tersebut. Tindakan penanggulangan pada prinsipnya mengurangi bahan
pencemar tanah atau mengolah bahan pencemar atau mendaur ulang menjadi bahan
yang bermanfaat. Ada beberapa langkah penangan untuk mengurangi dampak yang
ditimbulkan oleh pencemaran tanah. Diantaranya adalah :
a. Remediasi
Remediasi adalah kegiatan untuk membersihkan permukaan tanah yang tercemar. Ada
dua jenis remediasi tanah, yaitu in-situ (atau on-site) dan ex-situ (atau off-site).
Pembersihan on-site adalah pembersihan di lokasi. Pembersihan ini lebih murah dan
lebih mudah, terdiri dari pembersihan, venting (injeksi), dan bioremediasi. Pembersihan
off-site meliputi penggalian tanah yang tercemar dan kemudian dibawa ke daerah yang
aman. Setelah itu di daerah aman, tanah tersebut dibersihkan dari zat pencemar.
Caranya yaitu, tanah tersebut disimpan di bak/tanki yang kedap, kemudian zat
pembersih dipompakan ke bak/tangki tersebut. Selanjutnya zat pencemar dipompakan
keluar dari bak yang kemudian diolah dengan instalasi pengolah air limbah.
Pembersihan off-site ini jauh lebih mahal dan rumit.
b. Bioremediasi
Bioremediasi adalah proses pembersihan pencemaran tanah dengan
menggunakan mikroorganisme (jamur, bakteri). Bioremediasi bertujuan untuk
memecah atau mendegradasi zat pencemar menjadi bahan yang kurang beracunatau
tidak beracun (karbon dioksida dan air).

C. UPAYA MEMPERBAIKI KERUSAKAN TANAH


1. Rehabilitas Kerusakan Sifat Fisik tanah
Tindakan untuk memperbaiki kerusakan sifat fisik tanah sebagai berikut :
•pengolahan tanah secara berkala untuk menghindari pergerakan tanah.
•peningkatan kandungan bahan organik tanah melalui variasi seresah
(dedaunan kering) dari vegetasi penutup lahannaya
•peningkatan keanekaragaman tanaman untuk memperbaiki sistem persebaran
perakaran.
2. Rehabilitas Kerusakan Kimia dan Biologi Tanah
Kerusakan tanah pada sifat kimia dan biologi ditandai dengan penurunan
kandungan bahan organik dan kenaikan kadar asam tanah. Tindakan perbaikan
dilakukan dengan cara antara lain pemberian jerami dan zat kapur. Pemberian jerami
dapat meningkatkan aktivitas mikroba yang membusukkan bahan-bahan tanah dan
menghasilkan bahan organik. Pemberian zat kapur dapat membantu menetralisasi kadar
keasaman pada tanah
KESIMPULAN
Kerusakan tanah merupakan peristiwa hilangnya unsur-unsur hara tanah atau ketidakmampuan
tanah untuk berproduktif seperti semula. Kerusakan tanah ini terjadi akibat faktor alam dan
manusia. Pencemaran tanah adalah keadaan di mana bahan kimia buatan manusia masuk dan
merubah lingkungan tanah alami. Pencemaran ini biasanya terjadi karena: kebocoran limbah cair
atau bahan kimia industri atau fasilitas komersial; penggunaan pestisida; masuknya air
permukaan tanah tercemar ke dalam lapisan sub-permukaan; kecelakaan kendaraan
pengangkut minyak, zat kimia, atau limbah; air limbah dari tempat penimbunan sampah serta
limbah industri yang langsung dibuang ke tanah secara tidak memenuhi syarat (illegal dumping).
Ada beberapa cara untuk memperbaiki dampak dari kerusakan tanah, diantaranya dengan
rehabilitas kerusakan sifat fisik tanah dan rehabilitas kerusakan kimia dan biologi tanah.

SARAN
Untuk lebih memahami semua tentang kerusakan tanah, disarankan para pembaca mencari
referensi lain yang berkaitan dengan materi pada makalah ini. Selain itu, diharapkan para
pembaca setelah membaca makalah ini mampu mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari –
hari dalam menjaga kelestarian tanah beserta penyusun yang ada di dalamnya.

Anda mungkin juga menyukai