Anda di halaman 1dari 14

INFLASI

PENGERTIAN INFLASI
• Inflasi adalah proses kenaikan harga-harga umum secara terus-
menerus. Sedangkan kebalikan dari inflasi adalah deflasi, yaitu
penurunan harga secara terus menerus, akibatnya daya beli
masyarakat bertambah besar, sehingga pada tahap awal barang-
barang menjadi langka, akan tetapi pada tahap berikutnya jumlah
barang akan semakin banyak karena semakin berkurangnya daya beli
masyarakat
Jenis-jenis Inflasi
A. Menurut Sifatnya
Berdasarkan sifatnya inflasi dibagi menjadi 4 kategori utama, yaitu sebagai berikut:

• Inflasi merayap/rendah (creeping inflation), yaitu inflasi yang besarnya kurang dari 10% pertahun

• Inflasi menengah (galloping inflation) besarnya antara 10 – 30% pertahun.

• Inflasi berat (high inflation), yaitu inflasi yang besarnya antara 30 – 100% pertahun. Dalam kondisi ini
harga-harga secara umum naik.

• Inflasi sangat tinggi (hyper inflation), yaitu inflasi yang ditandai oleh naiknya harga secara drastic (di
atas 100%). Pada kondisi ini masyarakat tidak ingin lagi menyimpan uang, karena nilainya merosot
sangat tajam, sehingga lebih baik ditukarkan dengan barang.
CARA MENGHITUNG LAJU INFLASI
1. DENGAN INDEKS HARGA KONSUMEN
Laju Inflasi = x100%

2. Dengan GDP DEFLATOR


Laju Inflasi = x100%

Keterangan :
n = tahun sekarang
o = tahun dasar
Contoh Laju Inflasi = x100%
Tahun IHK
2016 105% Laju Inflasi = x100%
2017 109%
Laju Inflasi = x100%
2018 114%
Laju Inflasi = 0,458 x 100%
Tingkat inflasi tahun 2018 adalah
Laju Inflasi = 4,59%

Karena dibawah 30% maka terkategori inflasi ringan


Contoh
Pada tahun 2018 besarnya GDP DEFLATOR yaitu 200, sedangkan pada tahun 2019
sebesar 250. hitunglah inflasi pada tahun 2019

Diketahui
GDP DEFLATORn = 250
GDP DEFLATORo = 200
Laju Inflasi = x100%

Laju Inflasi = x100%

Laju Inflasi = x100%

Laju Inflasi =0,25 x 100%


Laju Inflasi = 25%
Karena dibawah 30% maka kategori inflasi ringan
Dampak dari Inflasi
DAMPAK NEGATIF
1. Bila harga secara umum naik terus-menerus maka masyarakat akan panik, sehingga perekonomian tidak berjalan
normal, karena disatu sisi ada masyarakat yang berlebihan uang memborong sementara yang kekurangan uang
tidak bisa membeli barang akibatnya negara rentan terhadap segala macam kekacauan yang ditimbulkannya.
2. Sebagai akibat dari kepanikan tersebut maka masyarakat cenderung untuk menarik tabungan guna membeli dan
menumpuk barang sehingga banyak bank di rush akibatnya bank kekurangan dana berdampak pada tutup
(bangkrut ) atau rendahnya dana investasi yang tersedia.
3. Produsen cenderung memanfaatkan kesempatan kenaikan harga untuk memperbesar keuntungan dengan cara
mempermainkan harga di pasaran.
4. Distribusi barang relative tidak adil karena adanya penumpukan dan konsentrasi produk pada daerah yang
masyarakatnya dekat dengan sumber produksi dan yang masyarakatnya memiliki banyak uang.
5. Bila inflasi berkepanjanagn produsen banyak yang bangkrut karena produknya relatif akan semakin mahal
sehingga tidak ada yang mampu membeli.
6. Jurang antara kemiskinan dan kekayaan masyarakat semakin nyata yang mengarah pada sentimen dan
kecemburuan ekonomi yang dapat berakhir pada penjarahan dan perampasan.
Dampak dari Inflasi
DAMPAK POSITIF
1. Masyarakat akan semakin selektif dalam mengkonsumsi, produksi
akan diusahakan seefisien mungkin dan konsumtifme dapat ditekan.
2. Inflasi yang berkepanjangan dapat menumbuhkan industri kecil
dalam negeri menjadi semakin dipercaya dan tangguh.
3. Tingkat pengangguran cenderung akan menurun karena masyarakat
akan tergerak untuk melakukan kegiatan produksi dengan cara
mendirikan atau membuka usaha.
Inflasi dan Perkembangan Ekonomi
Kenaikan harga – harga menimbulkan efek yang buruk pula ke atas
perdagangan. Kenaikan harga menyebabkan barang – barang negara itu
tidak dapat bersaing di pasaran internasional. Maka ekspor menurun.
Sebaliknya, harga – harga produksi dalam negeri yang semakin tinggi
sebagai akibat inflasi menyebabkan barang – barang impor menjadi
relatif murah. Maka lebih banyak impor akan di lakukan. Ekspor yang
menurun dan diikuti pula oleh impor yang bertambah menyebabkan
ketidakseimbangan dalam aliran mata uang asing. Kedudukan neraca
pembayaran akan memburuk.
Inflasi dan Kemakmuran Masyarakat
Inflasi akan menurunkan pendapatan rill orang – orang yang berpendapatan tetap. Pada umumnya
kenaikan upah tidaklah secepat kenaikan harga – harga. Maka inflasi akan menurunkan upah rill individu
– individu yang berpendapatan tetap.

Inflasi akan mengurangi nilai kekayaan yang berbentuk uang. Sebagian kekayaan masyarakat disimpan
dalam bentuk uang. Simpanan di bank, simpanan tunai, dan simpanan dalam institusi – istitusi keuangan
lain merupakan simpanan keuangan. Nilai rillnya akan menurun apabila inflasi berlaku.

Memperburuk pembagian kekayaan. Telah ditunjukan bahwa penerima pendapatan tetap akan
menghadapi kemerosotan dalam nilai rill pendapatannya, dan pemilik kekayaan bersifat keuangan
mengalami penurunan dalam nilai rill kekayaannya. Akan tetapi pemilik harta – harta tetap (tanah),
bangunan dan (rumah) dapat mempertahankan atau menambah nilai rill kekayaannya. Ajuga sebagai
penjual/pedagang dapat mempertahankan nilai rill pendapatannya. Dengan demikian inflasi
menyebabkan pembagian pendapatan di antara golongan berpendapatan tetap dengan pemilik – pemilik
harta tetap dan penjual/pedagang akan menjai semakin tidak merata.
Cara mencegah inflasi
a) Kebijakan Moneter
Sasaran kebijakan moneter dicapai melalui pengaturan jumlah uang beredar. Bank Sentral dapat
mengatur uang giral melalui peralatan moneter yaitu :
1. Pelaksanaan Operasi Pasar Terbuka (Open Market Operation) dimana pengendalian jumlah uang
beredar oleh Bank Sentral dengan cara menjual atau membeli surat-surat berharga. Untuk
meningkatkan jumlah uang beredar, Bank Sentral menjual surat-surat berharga. Sedangkan
untuk menurunkan jumlah uang beredar, Bank Sentral membeli surat-surat berharga ;
2. Penetapan Tingkat Diskonto (Discount Rate Policy) yang merupakan tingkat bunga yang
ditetapkan Bank Sentral sebagai pinjaman yang diberikan kepada Bank Umum;
3. Penetapan Rasio Cadangan Wajib Minimum (Reserve Requirement) yaitu proporsi cadangan
minimum yang harus dipegang Bank umum atas simpanan masyarakat yang dimiliki. Untuk
menekan laju inflasi cadangan minimum ini dinaikkan sehingga jumlah uang menjadi lebih kecil.
Cara mencegah inflasi
b) Kebijakan Fiskal
Kebijakan fiskal menyangkut pengaturan tentang pengeluaran
pemerintah serta perpajakan yang secara langsung dapat
mempengaruhi permintaan total dan dengan demikian akan
mempengaruhi harga. Inflasi dapat dicegah melalui penurunan
permintaan total. Kebijakan fiskal yang berupa pengurangan
pengeluaran pemerintah serta kenaikan pajak akan dapat mengurangi
permintaan total, sehingga inflasi dapat ditekan.
Cara mencegah inflasi
c) Kebijakan yang Berkaitan dengan Output
Kenaikan output dapat memperkecil laju inflasi. Kenaikan jumlah
output ini dapat dicapai misalnya dengan kebijaksanaan penurunan bea
masuk sehingga impor cenderung meningkat. Bertambahnya jumlah
barang dalam negeri cenderung menurunkan harga.
Cara mencegah inflasi
d) Kebijakan Penentuan Harga dan Indexing
Ini dilakukan dengan penentuan harga, serta didasarkan pada indeks
harga tertentu untuk gaji ataupun upah (gaji/upah secara riil tetap).
Kalau indeks harga naik,gaji atu upah juga dinaikkan.

Anda mungkin juga menyukai